Puisi Hamba Yang Sering Lupa

Hari hari terus berlalu
dimana pergantian siang dan malam
menjadi saksi jalannya kehidupan fana ini.

Hari hari terus berlalu
dimana pergantian minggu kebulan, bulan ke tahun
menjadi saksi bahwa detik waktu tak pernah berhenti.

Malaikat malaikat
tak pernah tidur
mereka selalu mencatat
bait per bait
setiap tingkah laku kita.
Setiap jejak langkah kita
setiap apa yang kita kerjakan
Telah jelas oleh kita
ada malaikat pencatat
amal kebaikan
ada pula malaikat pencatat
amal keburukan.
Semua tak pernah ingkar dengan tugasnya.
Tugas yang diberikan Allah Swt.

Disaat seluruh isi bumi dan langit
berzikir kepadanya
kepada ke agungannya
pencipta alam semesta
hanya kita yang sering lupa
lupa dalam mengingatnya
lupa dalam zikir untuknya
padahal kita adalah
makhluk paling sempurna yang ia ciptakan.
padahal kita adalah makhluk yang paling indah yang ia ciptakan.
Tapi mengapa??
Mengapa kita lalai
mengapa kita lupa.
Mengapa kita hanya sering mengeluh.
Tak malu kah kita kepadanya.

Jika sekiranya seluruh lautan dipermukaan bumi dijadikan tinta lalu seluruh pepohonan dijadikan pena, maka sungguh tidak akan sanggup untuk menuliskan seluruh ni’mat2Nya.

Diri ini sungguh berlumur dosa
namun ia selalu memberi ma’af
sesaat kita memohon dengan penuh pengharapan.

Kita tau Allah maha pema’af.
Namun kita tidak tau apakah kita benar2 telah di maafkan.
Kita tau Allah maha pengampun
tapi kita tidak pernah tau seberapa luasnya Ampunan Allah kepada kita.
Kita tau Allah maha penyayang
tapi kita tidak pernah tau
seberapa banyak limpahan kasih sayangnya kepada kita hamba yang sering lupa ini..

==========================
semoga di mulai dari tahun baru ini kita bisa menjadi jauh lebih baik dari tahun kemaren.
==========================
”””””””””’@ahlal_kamal”””””””””””

http://melukisdalamgelap.blogspot.com

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/hamba-yang-sering-lupa.html

 

Puisi Perhitungan Amalan

Terbilang satu terhitung juta
Terangkum bait tercurah bab
Terdalam hati terluas laut
Terkapar kaku terlepas nyawa
Terawal satu tertutup dua belas
Timbangan manakah yang termiliki
Salah satu belum tentu sepuluh
Benar satu bisa jadi sepuluh
Hitunglah yang termiliki…!
Muharam adalah perhitungan
Tutuplah catatan perhitungan
Jadikanlah amalan baik yang terbanyak
Untuk bekal nanti diakhirat
Semoga kita selamat

oleh: adesupriadin

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/perhitungan-amalan.html

Puisi Ku Sebut Nama-Mu

Di dalam do’aku masih menyebut nama-Mu..
Sekalipun lemah ku masih mengingat-Mu..
Tak pernah sedikitpun aku melupakan-Mu..
Hanya Engkau Tuhanku Allahu Rabbi

Dalam segala hal yang aku lakukan..
Slalu ku lafadzkan nama-Mu..
Ku baurkan hidupku di jalan-Mu..
Semata aku berharap slalu mendapat Ridho-Mu..

Tuhan..
Aku hanya hamba-Mu yang lemah..
Tuntun aku dijalan-Mu..
Dan jadikanlah aku dan penghunimu kelak serta orang-orang disekitarku menjadi penghuni surga-Mu..

Amiin..

Karya : Tria Novianty

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/ku-sebut-nama-mu.html

Puisi Menuruti PanggilanMu

Dikala malam itu…
Mata ini tak bisa terpejam…
Jiwa ini merasa keresahan..
Hingga pagi menjelag..
Ku mendengar lantunan ayat_Mu..
jiwa ini merasa tenang..
Batin terasa tenteram..
Hati pun merasa bersalah..
Dan sedih…
Karna kusedar…
Selama ini ku tak mengngat_Mu..
Tak menuruti perintah_mu..
Tak perdulikan nama_Mu..
Yang tak mahu tahu tentang diri_Mu..,
Kuhanya mahu menikmati indahnya dunia_Mu..
Tanpa ku perdulikan siapa pencipta_Nya..!!
Kusadari semua keangkuhanku..,
Ketika adzan shubuh berkumandang..
Ku langsung bergegas menuruti panggilan_Mu..
Disana kedamaian,ketenteraman,dan kenyaman..
Dalam sujud ku berdo’a..
“Ya..Allah….ampunilah dosaku, dosa yang selama ini tlah kuperbuat ,kubuta akan keindahan dunia_Mu yang Fana ini,hinggaku melalaikan tanggung jawabku,dan berikanlah aku petunjuk_Mu,AGAR kubisa menuju jalan lurus_Mu.

karya:vendri chak pimpar

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/menuruti-panggilanmu.html

Puisi Bertanya Pada Allah

kusadar akan semua yang telah ku
lakukan,
ku tahu apa yang kulakukan hanyalah
dosa yang kudapat,
Tapi hati ini lebih bahagia melakukan
semua itu,
Dari pada mendekatkan diri padaMu.
Hati ini terasa enggan menuruti
perintahmu,
Ku lebih suka menuruti egoku,
Ku tahu Engkau Maha Penyanyang,
Ku tahu Engkau Maha Pengampun.3
Aku malu padaMu,…
masih pantaskah aku bersujud padaMu,
Meminta ampunan dan penerang
padaMu.
Masih sudikah Engkau menerima
seorang HambaMu yang Dzalim yang
kumuh,dan pendosa ini di SyurgaMu?

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/bertanya-pada-allah-2.html

Puisi Kehidupan

Satu detik nafas yang kita hirup
sangatlah berharga ..
Bersyukur dengan apa yang di dapat
Membuat hati menjadi tenang
Bersyukurlah kita
Masih diberi kesempatan hidup
Melihat indahnya dunia
Hidup ini untuk dijalani
Bukan untuk dirasakan
Allah tak pernah tidur
Allah memiliki rahasia
dan hikmah tersendiri
Atas segala ujian
dan cobaan . .
Allah tak selalu memberikan apa yang kita inginkan
Namun Allah selalu memberikan apa yang kita butuhkan

Puisi Ini Karya : Anicha Susanti

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/kehidupan-oleh-anicha-susanti.html

Puisi Renungan Saat Nafas Terakhir

Tak terbayangkan dalam benak ku
Terhentinya detak jantung ku
Saat langkah berjalan dalam dosa ku
Saat ketakutan terus hantui ku

Ku sadar sikap ku yang tak terarah
Saat kemarin berjalan dalam salah
Menyusuri gelap dalam tiap langkah
Langkah yang sekarang kian lemah

Air mata menetes dalam renungan
Dalam sadar teringat masa lampau
Waktu yang tak mungkin terulang
Sesal kemarin berbuat kesalahan

Satu yang paling ku takutkan
Nafasku berhenti dalam penyesalan
Saat semua tak memberi senyuman
Saat hidup tinggalkan kesedihan

Jika ini nafas terakhir ku
Ku harap Tuhan hentikan nafas ku
Saat tasbih terlantun dalam hati ku
Saat mata tertutup dalam tenang ku

oleh: Siti Nur Asiyah Jamil
asheyah.agustina@facebook.com

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/

Puisi Semesta Tak Bisu

Rumput diam …
Pohon diam …
Gunung diam …
Diam tapi tak bisu

Raganya diam, tapi tidak ruhnya
Ucapan indah terus terlantun
Lewati zaman, lewati masa
Dan lorong kehidupan yang jadi saksinya

Bukan lagu, Bukan juga puisi
Hanya ada lantunan syukur kepada-Nya
yang menghiasi nafas mereka
dari dulu, hingga nanti

Tapi manusia terkadang bisu
Raganya berkoar, ruhnya diam
habiskan umur, bicarakan yang tak pasti
dan ruhnya diam ratapi keramaian

Manusia harusnya diam
dan mendengar lantunan semesta
agar ia tak bisu
tak sesali waktu di akhir nanti

Puisi ini karya : Irfan S.P.

https://www.facebook.com/irfan.espe?ref=tn_tnmn

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2014/01/semesta-tak-bisu.html

Puisi Sadarkan Aku

Saya tau kau lah yg paling dekat dngn ku
Saya tau kau lah yg paling baik pd ku
Saya tau kau lah yg paling sabar menghadapi ku
Saya tau kau lah yg terbaik buat ku

tapi kenapa?
Kau yang paling sering aku sakiti
Kau yg paling sering aku abaikan
Kau yg paling sering aku khianati

Setiap perjalanan waktu
Tiada henti kau memberi pada ku
Kau selalu ada ktika aku jatuh

Kau bimbing diri ini
Kau ingatkan dikala aku salah
Kau tegur dikala aku berbuat dosa
Kau bagai mesin pengingat ku

Tapi kenapa?
Tiada pernah sadar diri ini
Buta tidak melihat kebaikan mu
Mati tidak merasakan kasih sayang mu
Pantas kah aku dekat dengan mu?

Oh…Tuhan…
Sadarkan lah aku
Bukakan lah mata hatiku
Bangunkan lah aku dari tidur ku

Izinkanlah aku dekat dengan mu
Biarkan aku slalu bersamamu
Bimbing lah aku
Hingga sampai ke surga mu…amin

oleh: Windu

https://www.facebook.com/weensflyfree

 

Sumber:  http://www.gudangpuisi.com/2014/01/sadarkan-aku.html

Puisi Dekatlah Padaku

sayang aku sangat merindukan mu.
aku ingin kau selalu dekat padaku.
menyatu dan menemani hidupku sampai akhir hidupku.

tapi…sayang mengapa kau selalu jauh padaku.
kau tdak pernah mau menyatu dlm hidupku.
padahal aku sangat rindu padamu…?
padahal dengan adanya kau dalam hidupku dan menyatu dlm hidupku.
jiwaku terasa tenang.

sayang…
sampai kapan aku harus menunggu.
kau benar benar melekat dalam hatiku.
kini usiaku uda dewas dan mnjelang tua.
tapi engkau tidak pernah mau dekat padaku.
harus sampai kapan aku menungku…?

sayang engkau adalah shalatku.
shalat yg di wajibkn oleh ALLAH 5 waktu.
yg di dambakan oleh orang yg berdosa seperti aku.

mendekatlah engkau shalatku
jangan smpai aku mati tampa ada engkau dalam hati dan jiwaku

 

http://www.gudangpuisi.com/2014/01/dekatlah-padaku-oleh-aam-dani.html

Featuring WPMU Bloglist Widget by YD WordPress Developer