Tim Putri Jakarta Pertamina Energi Juara Proliga 2014
Mercy Raya – detikSport
Jakarta – Jakarta Pertamina Energi keluar menjadi juara baru kompetisi bola voli BSI Proliga 2014. Mereka berhasil menumbangkan Manokwari Valeria Papua Barat dengan skor 3-0.
Gelar juara anak asuh Octavian ini menjadi prestasi pertama yang mereka raih di ajang ini. Di kompetisi tahun 2013, Jakarta Pertamina Energi hanya puas di posisi lima.
Sebenarnya kemenangan mereka sudah terlihat sejak set pertama. Bermain di Istora Senayan, dengan kondisi riuh ribuan penonton di bangku penonton, tim JPE tampak percaya diri dalam meraih satu demi satu poin hingga mengakhiri set dengan skor 25-11.
Tim yang dimotori Amalia berhasil mempertahankan poin hingga kedudukan 7-2. Manokwari hanya berhasil menambah satu poin, tanpa bisa mempertahankannya. Hingga akhirnya di set pertama poin JPE semakin jauh meninggalkan. Manokwari.
Di set kedua, Valeria kembali tidak bisa mengejar. Banyak bola-bola mudah, mati begitu saja. Para Pemain Valeria banyak melakukan kesalahan sendiri. Set berakhir dengan skor berahir 25-14, untuk kemenangan JPE.
Di set ketiga, Valeria tampak main lebih agresif, yang membuat laga lebih menarik. Penonton yang menyaksikan pun dibuat gemas dengan permainan Yami dkk. Mereka berteriak mendukung tim masing-masing dengan yelnya.
Tak kalah gesit, Amalia dkk, mencoba mencari celah untuk menambah poin. Hingga akhirnya skornya berakhir
Pelatih Jakarta Pertamina Energi, Octavian mengaku bangga atas keberhasilan tim asuhannya.
“Sesuai dengan startegi kami untuk memastikan pergerakan April Manganang (open spike manokwari Valeria Papua barat) tapi tidak bisa. Walau begitu anak-anak tadi sudah bermain luar biasa, alhamdullilah,” kata Octavian usai pertandingan.
Menilik rekam jejak tim JPE menghadapi Valeria selama empat kali pertemuan, hanya sekali JPE mencicipi kekalahan,yakni pada saat final four di Bandung. Namun Pertamina berhasil membalas kekalahan mereka saat di Yogyakarta.
Balas dendam rupanya masih berlanjut di partai final. Octavian menyebut bermain lepas jadi kunci kemenangan mereka.
“Ya, mereka (Valeria) itu pernah mengalahkan kami. Saya pikir pemain mereka yang akan bermain lepas, tapi justru kebalikannya. Pemain mereka yang tertekan, pemain kami yang lepas,” kata Octavian.
Selain itu, tentu karena materi pemain yang dirasakan Octavian saat ini cukup berbeda. Oo-panggilan akrab Octavian mengaku sudah sejak BSI Pro liga akan digulirkan mereka sudah mencari pemain untuk skuat mereka.
“Saya pribadi memang sudah sejak awal minta pengurus untuk meminta pemain yang bagus. Termasuk pemain Thailand yang kami rekrut,” ucapnya.
Sementara itu, pelatih Manokwari Valeria Papua Barat, Eko Waluyo mengungkapkan perasaan ketidak puasannya. Meski sudah memprediksi bakal timnya bakal kalah mental.
”Ini yang saya takutkan,mental tanding. Tadi saat masuk kelapangan, saya pegang tangan anak-anak dingin. Padahal saya sengaja masuk telat,biar mereka lihat kondisi lapangan. Saya juga bilang ke mereka supaya siap diawal. Tapi kenyataannya begitu, anak-anak tegang dan tidak siap tanding,” katanya.
Bahkan, beberapa bola mudah, akunya, justru mati sendiri. ”Tadi anak-anak memang banyak melakukan kesalahan sendiri. Reserve-nya miss terus, bola mudah tapi mati sendiri,” ungkapnya menanggapi pola permainan anak-anaknya.
Disamping itu, lanjut dia, perbedaan jarak antara tim Valeria dengan Pertamina cukup berbeda jauh. “Pertamina kebanyak pemain-pemain senior. Sementara tim kita yang sudah mencicipi partai final adalah Gunarti Indah Yani saja. Selainnya pemain muda semua,” sebutnya.
“Wilda siti Nurfadilah, baru pertama kali masuk SEA Games, Yola, Novrial Yami, Cindi M.agak kelabakan di blok, padahal harapannya engga begitu. Ya kalau mau dibilang puas, engga juga,” imbuhnya.
sumber: www.detik.com