Di hari minggu Syila, Azmi, Nufi, Zain, Jihan dan Iran seperti biasanya keenam sahabat itu berkumpul, mereka tidak pernah bermain di hari-hari sekolah karena itu waktunya untuk belajar. Mereka hanya bermain di hari minggu. Pada hari minggu itu mereka pergi ke taman bungan di Bandung, disana mereka bermain-main dengan bahagia, dan tiba-tiba Farel mantannya Ilma yang lagi suka dengan Syila datang.
“hay semuanya” sapa Farel kepada teman-temannya.
“hallo! Mau apa kamu kesini?” jawab Azmi dengan kesal karena iya suka dengan Syila
“eh, Azmi kok gitu sih? Dia kan datang baik-baik” kata Syila yang juga suka dengan Farel
“iya, aku cuman mau ngomong sesuatu kok sama Syila” kata Farel
“ada apa rel?” jawab Syila
“Syila, mau gak kamu jadi pacar aku?”
“aku… mau rel” jawab Syila dengan muka memerah
“cieee” kata sahabat Syila serentak
“ih!” Azmi kesal dan pergi
“loh Azmi mau kemana?” kata Nufi.
Dan mereka semua pulang jalan kaki, sedangkan Syila diantar motor oleh Farel. Keesokan harinya di sekolah, Syila tidak seperti biasanya, mulai dari tidak menyapa teman-temannya, tidak menanyakan tentang pr yang kemarin, dan ia pun setelah nyimpan tas langsung pergi ke kelasnya Farel tanpa izin kepada teman-temannya, sahabatnya pun mulai kesal dengan sikap Syila yang sangat berubah semenjak jadi pacarnya Farel. Saat diperhatiin, ternyata Syila suka ikut Farel ke tempat-tempat yang dipakai oleh anak-anak nakal, iya dibonceng dengan motor dengan kecepatan yang sangat cepat. Pada saat sahabat-sahabatnya mengintip apa yang dilakukan Syila, dengan kebetulan Farel sedang menawarkan Rok*k kepada Syila, serentak sahabatnya berteriak kepada Syila.
“Jangan mau Syila! itu berbahaya!” sahabat-sahabat Syila berteriak sangat keras sehingga mengagetkan Syila dan Farel
“Teman-teman, ngapain kalian kesini?” Syila sedikit membentak
“semenjak kamu pacaran dengan farel, kamu berubah Syila!” jawab Azmi
“heh! Bilang aja kamu cemburu!” jawab Farel
“udah udah! lagian aku gak akan nerima rok*k dari kamu Farel!” jawab Syila
“ya sudahlah ayo kita pergi dari sini!” ajak Farel kepada Syila
“hey! Awas kalau kamu bawa motornya ngebut!” kata Jihan kepada Farel
“Udah deh gak usah ngurusin kita!” kata Syila membentak sahabatnya sendiri
Farel membawa motor dengan sangat kencang, tiba-tiba motornya menabrak sebuah pohon dan terguling, Farel dan Syila pun dibawa ke rumah sakit, Farel mengalami luka bakar karena terkena knalpot, sedangkan Siyla membutuhkan donoran darah. Ketika sahabat Siyla tau bahwa Siyla kecelakaan, mereka langsung pergi ke rumah sakit tempat Siyla dirawat.
“Syila!!” serentak mereka memanggil Syila
“Kalian? ada apa kalian kesini? Bukannya kalian benci denganku?” jawab Syila
“Syila, kami rindu padamu, dan kami khawatir padamu, apa yang terjadi padamu?” Tanya Azmi
“Sahabatku, aku telah mengalami kecelakaan, dan sekarang aku butuh donoran darah, tapi aku tidak tau bisa mendapatkan itu dari mana” kata Syila sambil menangis
“tenanglah, kami akan membantumu dengan cepat” kata Nufi menenangkan Syila
“tapi kalian bisa dapat darah dari mana?” kata Syila
“sudahlah lebih baik kamu istirahat saja” jawab Zafir
“terimakasih temanku” kata Syila perlahan memejamkan mata
Semua sahabatnya bingung siapa yang mau mendonorkan darahnya untuk Syila. Akhirnya mereka dapat ide dan memutuskan untuk mengecek darah masing-masing, dan sepakat bila ada darah yang cocok harus mendonorkan darahnya untuk Syila. Tidak disangka suatu hari Syila mendapatkan donoran darah, dia tidak tau siapa yang telah mendonorkan darahnya, saat mendapat informasi dari suster, bahwa yang mendonorkan darah kepada dia sedang berbaring di kamar nomor 11. Karena tidak jauh dari kamarnya, ia langsung beranjak dan pergi dari ranjangnya menuju kamar 11. Tidak disangka ia mendapatkan seorang lelaki sedang berbaring lemas, dan ternyata dia adalah Azmi yang selama ini jatuh ccinta kepada Syila. Syila pun menghampiri Azmi.
“Azmi? apakah kau yang mendonorkan darah kepadaku?” tanya Syila
“iya Syila, dia yang mendonorkan darah untukmu!” jawab Firda yang tiba-tiba masuk
“ini juga berkat sahabatmu yang lain Syila” kata Azmi
“Terimakasih ya teman-teman telah menolongku ternyata sahabat itu lebih baik daripada pacar” kata Syila,
Mereka pun bergenggaman tangan, Syila memutuskan Farel dan jadian dengan Azmi..
=== THE END ===
Cerpen Karangan: Syahida Inayatullah
Facebook: Syahida Inayatullah