Puisi Religi

Puisi Religius karya: Adhi Jaka Wahana

MANAKAH KITA

Kita terlena
Dalam gemang dunia
Sepercik air di pucuk jari
Menyapu muka diujung kaki

Kita terbuang
Dalam picik dunia
Sepekan biasa tak tertunduk
Apalagi simpu dalam duduk

Kita kembali
Dalam siap atau tak sama sekali
Bening putih dalam aura kesujudan
Atau gelap musam dalam kehinaan

______________________

Karya: Joko Jabrik

JERIT HATI

Alam spata kataku
Yang tak bertuah
Melarut hanyut
Terbawa bah

Bermuara biru
Yang tak berkeruh
Kecil dalam ombang ambing
Kian kebingungan

Ucapku
Yang tak bertaji
Meski mengerang lantang
Dalam kepeka’an

______________________

Karya: Joko Jabrik

Kata-kata Penulis
Puisi  JERIT HATI  menggambarkan betapa tak berarti dan bingungnya akan yang ia alami dan tak ada yang peduli meskipun ia teriak begitu lantangnya.

MANUSIA TAK PUNYA KUASA

Sejenak
Aku terpaku
Hanya dengan derasnya hujan
Telah ciut nyaliku

Sejenak
Aku tergugah
Hanya dengan gelapnya malam
Rasa takut menyelimutiku

Raja siang raja malam
Silih berganti
Siang membawa terik
Malam hadirkan bintang

Apa yang engkau sombongkan ?
Kurang satu tlah tersendat nafasmu
Ini bentangNYA
Ini milikNYA

Kuasamu hanya
Sebatas lidah,  dan
Hanya berakhir urung”
Kala badan menyatu tanah

______________________

Karya: Joko Jabrik

 MASA

Masa..
Bagian kumpulan waktu
Tak sesederhana itu
Setip saat
Sebenarnya khiqmat
Timbulkan takjub
Ada terdapat dalam kitab

Gulirnya..
Dari nol detik
Hingga jauh di sebut masa
Dalam bersama
Tumbuh hidup mati ber’awang

Gelap terang..
Muda dan menjadi tua dalam ucapan kita
Tak sederhana hanya sebutan masa
Terhubung..
Terhubung dengan satu kehendak

Menggulir, ber-revolusi
Rotasi..
Tak sekedar bumi, bulan dan matahari
Mungkin
Terjadi milyaran kumpulan Bima-sakti
Menggulung menjadi
Sebuah kata
Masa…!

Kita tahu
Hanya sebatas itu
Sedikit-lebih
Banyak-kurang
Hingga..
Kita terbawa masa
Nan bersama
Ditandai fajar
Dan condongnya Matahari

Hingga
Terdapat dalam kitab
Sumpah..
Demi masa
Yang tak berasa
Melewati..
Melintasi..
Dari bayi, menjadi muda
Dan tua, akhir…mati

Menjauh
Jadi sejarah
Hingga hilang
Dari ingatan kepala
Juga tulis dan prasasti
Ditelan hebatnya masa
Yang sebenarnya tak se-sederhana itu saja

sumber : mustrie’s blog

 

Tulisan ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *