KERINDUAN
Sapaan hening dan dingin semilir angin malam
Membelaiku dalam kerinduan yang teramat dalam
Nyanyian simphoni sang rembulan dan bintang
gemintang
Membuat hamba larut dalam kerinduan
Duhai Kekasih…
Begitu lama Engkau perjalankan hamba seperti
Ibrahim
Mencari gerangan dimana Sang Kekasih
bersemayam
Kini itu semua..telah kulalui dengan ijin-Mu Ketika Engkau membisikkan…”Hadapkan wajahmu
dengan hanif”
Duhai Sang Pujaan…
Hampir 40 tahun lamanya…Engkau tutup tirai elok wajah-Mu
Namun itu semua…semata-mata karena
kebodohanku
Yang bergelimang dalam hijab-hijab kesombonganku
Wahai Yang Maha Indah
Sekian lama Engkau Musa-kan hamba
Dengan ketidakpercayaan tentang keberadaan-Mu
Namun kini…Engkau dudukkan hamba…di “bukit
Tursina”
Hancur lebur…terurai…hampa…menjelma menjadi cahaya
Bersimbah penyesalan dan tangisan, bersujud di
hadapan-Mu
Wahai Dzat Yang Maha Lembut
Begitu lama Engkau Muhammad-kan dalam
kegelisahan‘Tuk menemukan Yang Sejati…Illahi Robbi
Kini…Engkau dudukkan hamba…dalam “Gua Hira”
Lautan cinta yang tak terukur kedalamannya Samudera cinta yang tak bertepi
Aahhh…Mengapa sekarang baru terjadi
Bodohnya hamba, dungunya hamba
Setelah kuhabiskan waktu begitu lama
Dalam keterombang-ambingan yang fana
Terima kasih…duhai Kekasih
Di sisa-sisa usiaku…Engkau perkenankan aku
Untuk mengenal-Mu…berada di dalam wilayah-Mu
Ya Ghofar…Ya Rahman…Ya Rahim…Ya Quddus..
Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku..
Kuserahkan dengan tulus…kepada-Mu