sejarah pengangkatan khulafaur rasyidin

Inilah yang terjadi di zaman Khulafa Rasyidin, zaman setelah wafatnya Rasulullah saw… Untuk itu marilah kita telusuri secara singkat sejarah terpilihnya empat khalifah pasca Nabi Muhammad saw.

Abu Bakar ash-Shiddiq RA

Pasca meninggalnya Rasulullah SAW, kaum Anshar (penduduk asli Madinah), berkumpul di Saqifah bani Saa’idah. Bukan sekadar berkumpul, tapi mereka sedang mendulang dukungan kepada Sa’ad bin Ubaidah RA sebagai pimpinan, menggantikan Nabi. Peristiwa tersebut didengar oleh Umar bin Khaththab. Umar lalu memberitahukan kepada Abu Bakar ash-Shiddiq. Lalu, Umar dan Abu Bakar mengajak Abu Ubaidah RA menuju ke Saqifah bani Saa’idah.

Sesampainya di sana, jumlah umat semakin banyak, dan di depan umat itulah Abu Bakar berpidato agar umat memilih Umar atau Abu Ubaidah. Tapi keduanya menolaknya. Bahkan Umar dan Abu Ubaidah bersepakat untuk membaiat Abu Bakar. Belum juga mereka menjabat tangan Abu Bakar, Basyir bin Sa’ad yang berasal dari kaum Anshar, menjabat tangan Abu Bakar dan langsung membaiatnya. Dari sini lalu khalayak membaiat Abu Bakar, baik dari kalangan Anshar, Muhajirin, dan tokoh Islam lainnya. Abu Bakar tidak lagi sanggup menolak amanah yang diberikan umat kepadanya.

Umar bin Khaththab RA

Tatkala Abu Bakar ash-Shiddiq merasakan ajalnya sudah dekat, ia mengundang para sahabat untuk membahas siapa penggantinya. Abu Bakar juga menulis surat yang ditujukan kepada khalayak, yang menjelaskan atas apa pilihannya itu. Abu Bakar menjatuhkan pilihannya kepada Umar bin Khaththab. “Tapi, kepada para sahabat, Abu Bakar berkata, ‘Saya menjatuhkan pilihan kepada Umar, tapi Umar bebas menentukan sikap’.”

Rupanya, umat juga bersetuju dengan Abu Bakar. Lalu, kepada Umar, Abu Bakar berpesan, “Sepeninggalku nanti, aku mengangkatmu sebagai penggantiku…” ucap Abu Bakar pada Umar bin Khaththab.

“Aku sama sekali tak memerlukan jabatan khalifah itu,” Umar menolak.

Tapi, atas desakan Abu Bakar dan dengan argumentasi yang membawa misi Ilahi, Umar luluh dan menerimanya. Sepeninggal Abu Bakar, ketika Umar dilantik jadi khalifah, ia justru menangis. Orang-orang pun bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, mengapa engkau menangis menerima jabatan ini?”

“Aku ini keras, banyak orang yang takut padaku. Kalau aku nanti salah, lalu siapa yang berani mengingatkan?”

Tiba-tiba, muncullah seorang Arab Badui dengan menghunus pedangnya, seraya berkata, “Aku, akulah yang mengingatkanmu dengan pedang ini.”

“Alhamdulillah,” puji Umar pada Ilahi, karena masih ada orang yang mau dan berani mengingatkannya bila ia melakukan kesalahan.

Utsman bin Affan RA

Sebagaimana tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Umar tidak mau menunjuk penggantinya. Kepada para sahabat, dia berpesan, “Hendaklah kalian meminta pertimbangan pada sekelompok orang yang oleh Rasulullah SAW pernah disebut sebagai calon penghuni surga. Mereka adalah Ali bin Abi Thalib RA, Utsman bin Affan RA, Abdurrahman bin Auf RA, Zubair bin al-Awwam RA, Sa’ad bin Abi Waqqash RA dan Thalhah bin Sa’ad Ubaidillah RA.

Hendaklah engkau memilih salah satu dari mereka untuk menjadi pemimpin. Dan bila sudah terpilih, maka dukunglah dan bantulah pemimpin itu dengan baik.”

Ketika Umar meninggal dunia, para sahabat berkumpul di rumah Aisyah RA, kecuali Thalhah yang sedang berada di luar kota. Mereka pun bermusyawarah, siapa sebaiknya yang patut menggantikan Umar. Di tengah membicarakan mekanismenya, Abdurrahman angkat bicara, “Siapa di antara kalian yang mengundurkan diri dari pencalonan ini, maka dia berhak menentukan siapa pengganti Khalifah Umar.” Tak seorang pun yang berkomentar. Maka, Abdurrahman berinisiatif mengundurkan diri. Yang lain berjanji akan tetap bersama Abdurrahman, dan menerima apa yang akan diputuskannya.

Meski sudah mendapat mandat dari para calon ahli surga, Abdurrahman tak mau gegabah untuk memutuskan siapa yang mesti dipilih sebagai khalifah. Selama tiga hari tiga malam Abdurrahman mendatangi berbagai komponen masyarakat untuk didengar aspirasinya.

Pada hari ketiga, barulah Abdurrahman memutuskan Utsman sebagai pengganti Umar. Abdurrahman membaiat Utsman, diikuti oleh para sahabat lainnya, termasuk mereka yang disebut-sebut oleh Rasulullah SAW sebagai ahli surga.

Ali bin Abi Thalib RA

Akhir hayat Utsman juga sama dengan yang dialami oleh Umar bin Khaththab, dibunuh oleh seseorang yang tak menyukai Islam terus berjaya. Sepeninggal Utsman, Ali didatangi oleh kaum Anshar dan Muhajirin. Mereka bersepakat untuk membaiat Ali. Tapi Ali menolaknya, karena ia memang tidak berambisi untuk menduduki jabatan duniawi. Tak ada pilihan, tak ada tokoh sekaliber dia. Umat pun terus mendesak. Akhirnya Ali luluh, dan berucap, “Baiklah, kalau begitu kita lakukan di masjid saja.” Dan Ali, dibaiat di dalam masjid.

Wallahu a’lam.

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2014/02/02/45685/sejarah-singkat-pengangkatan-khulafaur-rasyidin/#ixzz2wUH1Gw5G

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

sejarah nabi muhammad saw periode madinah

A. Madinah Sebelum Kedatangan Islam
 Sebelum Islam datang, kota Madinah bernama kota Yatsrib. Penduduknya terdiri dari dua golongan besar yang sering bertikai dan berperang, yaitu:
1. Golongan bangsa Yahudi yang terdiri dari :
a.Bani Qainuqa
b.Bani Quraizah
c.Bani Nazir
2. Golongan bangsa Arab yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj.
 Kota Yatsrib termasuk daerah subur dan pusat pertanian serta merupakan jalur perdagangan ramai yang menghubungkan antara Yaman di selatan dan Syiria di Utara.

Proses Masuknya agama Islam ke Madinah dan Hijrahnya Nabi ke Madinah
 Ketika Nabi masih berada di Mekkah, banyak dari penduduk Yatsrib sering melaksanakan Ibadah Haji ke kota Mekkah. Kesempatan ini digunakan oleh Nabi untuk mengajak penduduk Yatsrib yang datang ke Mekkah untuk masuk Islam
 Akhirnya, setiap orang Yatsrib yang datang ke Mekkah menyatakan masuk Islam. Bahkan, pada tahun 621 M Nabi menemui rombongan haji dari Yatsrib yang berjumlah 12 orang di bukit aqabah dan melakukan perjanjian. Perjanjian ini disebut “Perjanjian Aqabah I” yang isinya:
1. Penduduk Yatsrib akan setia melindungi Nabi
2. Rela berkorban harta dan jiwa
3. Tidak akan menyekutukan Allah
4. Tidak membunuh dan berdusta
5. bersedia membantu menyebarkan Islam

B. Usaha-usaha Yang Dilakukan Rosululloh Setelah Berada Di Madinah
1. Mendirikan Masjid
 Masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi di Madinah adalah Masjid Nabawi.
 Masjid ini dibangun di atas tanah yang dibeli Nabi dari dua orang miskin bernama Sahl bin Amr dan Suhail bin Amr.
 Pendirian masjid ini dimaksudkan selain sebagai pusat Ibadah dan dakwah Islam, namun juga berperan sebagai tempat bermusyawarah kaum Muslimin, tempat untuk mempersatukan kaum Muslimin, bahkan dijadikan sebagai pusat pemerintahan.
 Di salah satu penjuru masjid disediakan tempat tinggal untuk orang-orang miskin yang tidak mempunyai tempat tinggal, mereka dinamai Ahlus-Suffah.
 Selanjutnya, dimulailah pembangunan jalan raya di sekitar masjid, sehingga lama-kelamaan tempat itu menjadi pusat kota dan pemukiman serta perniagaan.
 Pesatnya pembangunan di sekitar masjid Nabawi menyebabkan banyak pendatang dari luar Madinah.

2. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshor
 Cara ini dilakukan Nabi untuk mengokohkan persatuan Umat Islam di Madinah.
 Persaudaraan ini didasarkan atas persaudaraan seagama dan bukan atas dasar kesukuan.
 Sebagai contoh, Nabi mempersaudarakan Hamzah bin Abdul Muthalib dengan Zaid bekas budaknya, Abu Bakar bersaudara dengan Kharija bin Zaid, dan Umar bin Khattab bersaudara dengan ‘Itban bin Malik Al-Khazraji.
 Kaum Muhajirin kemudian banyak yang menjadi pedagang dan petani. Di antaranya Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang, sedangkan Umar bin Khottob dan Ali bin Abi Tholib menjadi petani.

3. Membuat perjanjian damai antara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi
Perjanjian damai ini dilakukan untuk menciptakan rasa damai dan tenteram bagi masyarakat Madinah, baik yang Muslim atau yang bukan Muslim. Dari sini maka Nabi membuat peraturan-peraturan yang disebut dengan “Piagam Madinah” yang isinya antara lain:
1. Kaum Muslim dan Yahudi akan hidup berdampingan dan bebas menjalankan agamanya masing-masing.
2. Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka yang lain wajib membantu.
3. Apabila terjadi perselisihan antara keduanya, penyelesaian diserahkan kepada Nabi Muhammad SAW selaku pemimpin tertinggi di Madinah.
4. Dalam Piagam Madinah tersebut terdapat beberapa asas, yaitu: asas kebebasan beragama, asas persamaan, asas keadilan, asas perdamaian dan asas musyawarah.
4. Meletakkan Dasar-dasar Pemerintahan, Ekonomi dan Kemasyarakatan
 Dalam bidang pemerintahan diterapkan prinsip musyawarah (demokrasi), yaitu dalam memutuskan masalah harus bermusyawarah terlebih dahulu.
 Dalam bidang ekonomi diterapkan asas koperasi, yaitu tiap-tiap Muslim harus saling membantu.
 Dalam kehidupan bermasyarakat diterapkan asas keadilan, harus saling tolong menolong, menghargai persamaan hak dan kewajiban sesama Muslim, tidak ada perbedaan pangkat, harta dan keturunan, harus mengasihi dan memelihara anak yatim, menyantuni janda-janda.
Dengan demikian, maka berdirilah kota Madinah sebagai kota terbesar di Jazirah Arab dengan kemegahan yang ditampilkannya.
Pada masa ini, masyarakat Muslim berkembang menjadi masyarakat besar dan menjadi pusat untuk kegiatan perekonomian, perdagangan dan pertanian.
C. Perjuangan Nabi Muhammad SAW Dan Para Sahabat Di Madinah
 Sejak hijrah ke Madinah, selama kurang lebih 10 tahun, Nabi dan para sahabatnya berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah, dan tidak pernah putus asa.
 Kebanyakan penduduk Madinah, terutama suku Aus dan Khazraj, menerima dakwah Nabi tersebut.
 Akan tetapi, dalam perjalanan dakwahnya, Nabi menemui rintangan, khususnya dari orang-orang Yahudi yang tidak senang dengan keberhasilannya.
 Salah seorang Yahudi Munafik yang tidak senang adalah Abdullah bin Ubay. Ia selalu melaporkan kegiatan Nabi di Madinah kepada kaum kafir Quraisy di Mekkah, sehingga pada masa-masa kemudian terjadilah banyak peperangan dengan kaum kafir Quraisy Mekkah.
Beberapa Peperangan Yang Terjadi Ketika Nabi Berada Di Madinah :

1. Perang Badar
 Perang ini terjadi di dekat sumber mata air milik seorang bernama Badar pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H bertepatan 5 Januari 623 M.
 Dalam perang ini pasukan Islam hanya berjumlah 313 orang yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan pihak kafir Quraisy berjumlah 1000 orang yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
 Perang ini dimenangkan oleh umat Islam dengan korban tewas sebanyak 14 orang Muslim dan 70 orang kafir termasuk Abu Jahal.

2. Perang Uhud
 Perang ini berlangsung pada bulan Sya’ban tahun 3 H bertepatan bulan Januari 625 M di sebuah perbukitan bernama Uhud.
 Pasukan Islam pimpinan Nabi pada awalnya berjumlah 1000 orang, tetapi 300 orang membelot karena hasutan Abdullah bin Ubay. Sedangkan pasukan kafir Quraisy berjumlah 3000 orang yang dipimpin Abu Sufyan dan istrinya Hindun.
 Perang ini pada awalnya hampir dimenangkan oleh umat Islam, tetapi karena pasukan Islam meninggalkan posisi perang untuk mengambil harta rampasan perang (ghanimah), akhirnya pasukan Islam mengalami kekalahan.
 Bahkan Hamzah bin Abdul Mutholib (paman Nabi) terbunuh dan isi tubuhnya dikoyak-koyak oleh Hindun. Korban meninggal dari pihak umat Islam adalah 70 orang, sedangkan kafir Quraisy berjumlah 23 orang.

3. Perang Khandaq
 Perang terjadi di sebelah utara Madinah pada bulan Syawal 5 H atau Maret 627 M. Perang Khandaq ini disebut juga perang Ahzab.
 Dalam perang ini, pasukan musuh berjumlah 10.000 orang yang dipimpin Abu Sufyan, sedangkan pasukan Islam hanya berjumlah 3000 orang pimpinan Nabi dan Ali bin Abi Tholib.
 Atas usul dari Salman Al-Farisi (orang Persia), pasukan Islam membuat parit mengelilingi perbatasan kota Madinah. Akibat adanya parit ini, pasukan kafir Quraisy mengalami kekalahan.
Selain empat perang di atas, ada beberapa peperangan lagi yang terjadi antara umat Islam dengan kaum kafir yaitu:
1. Perang Khaibar
2. Perang Mu’tah
3. Perang Tabuk.
Di Samping Peperangan, Nabi Dan Para Sahabatnya Juga Melakukan beberapa usaha dan berhasil dengan baik Dalam Menghadapi Kaum Kafir, Yaitu:
1. Mengadakan Perjanjian Hudaibiyah dengan orang-orang Kafir Qurays di Mekkah.
 Perjanjian ini berlangsung pada bulan Zulkaidah tahun 6 H atau 628 M di daerah Hudaibiyah.
 Asal mula terjadinya perjanjian ini adalah adanya keinginan kaum Muhajirin untuk beribadah haji dan menengok saudara mereka di Mekkah yang selama enam tahun tidak bertemu.
 Akan tetapi keinginan ini dihalangi oleh kaum Kafir Quraisy.
 Maka Nabi pun berangkat dengan kaum Muhajirin untuk pergi ke Mekkah, sesampainya di Hudaibiyah dicegatlah Nabi dan para pengikutnya oleh kaum Quraisy.
 Dari sinilah kemudian lahirlah perjanjian Hudaibiyah.

Isi Perjanjian Hudaibiyah :
1. Umat Islam dan kaum kafir Quraisy tidak boleh saling serang selama 10 tahun.
2. Nabi dan pengikutnya tidak diperkenankan beribadah haji pada tahun ini.
3. Kaum Muslim wajib mengembalikan orang Mekkah yang menjadi pengikut Nabi di Madinah, sedangkan kaum kafir Quraisy tidak wajib mengembalikan orang Madinah yang menjadi pengikut mereka.
4. Setiap orang diberi kbebasan untuk memilih menjadi pengikut Nabi atau kaum Kafir Quraisy.
2. Fathul Makkah (penaklukan kota Mekkah)
 Fathu Makkah terjadi pada bulan Ramadhan tahun 8 H atau Januari 630 M.
 Sebab utama terjadinya fathu Makkah adalah kaum Kafir Quraisy melanggar perjanjian Hudaibiyah dan menyerang kaum Muslim yang ada di Mekkah.
 Penaklukkan kota Mekkah yang dilakukan Nabi dan pengikutnya itu tanpa ada pertumpahan darah dan peperangan, sehingga penduduk kota Mekkah pun banyak yang masuk Islam termasuk pemimpin kafir Quraisy Abu Sufyan ikut masuk Islam.
 Saat itulah turun Qur’an Surat An Nashr ayat 1-5
 Ketika terjadi fathul Makkah ini, Nabi berpidato di hadapan masyarakat yang isinya :
1. Barang Siapa yang menutup pintu rumahnya, rapat- rapat maka ia aman.
2. Barang siapa yang masuk ke Masjdil Haram, maka ia aman.
3. Barang siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka ia aman.
D. Hikmah Dan Teladan Dari Misi Nabi Muhammad Saw Dalam Membangun Masyarakat Madinah
 Melakukan hijrah (pindah) ke tempat yang dianggap lebih memberi harapan untuk mengembangkan masyarakat Islam yang lebih maju merupakan suatu kemestian yang harus dilakukan.
 Nabi melakukan Hijrah ke Madinah adalah untuk menyusun kekuatan dan menarik banyak pengikut agar dakwah Islam berjalan sesuai yang diharapkan dan masyarakat Islam semakin kokoh.
 Dari hijrah ini, Nabi berhasil membangun masyarakat Islam menuju pada kemajuan, kesejahteraan, dan kedamaian, baik di bidang sosial, ekonomi maupun politik.
 Keberhasilan yang telah dicapai ini memerlukan perjuangan yang panjang dan kadang harus dilakukan dengan cara kekerasan (jihad atau berperang). Dengan demikian, hikmah dan teladan yang dapat diambil dan ditiru dari perjuangan Nabi di Madinah tersebut di antaranya adalah:
Hikmah Dan Teladan Yang Dapat Diambil Dan Ditiru Dari Perjuangan Nabi Di Madinah Tersebut Di Antaranya Adalah:
1. Ketabahan dalam menerima cobaan
 Nabi Muhammad SAW dan para sahabat melakukan hijrah ke Madinah merupakan akibat dari kekejaman kaum kafir Quraisy terhadap kaum Muslimin.
 Mereka pergi berhijrah dengan meninggalkan segala yang ada di Mekkah, antara lain sanak famili, harta benda dan juga kampung halaman.
 Rasa berat pada diri kaum Muslimin meninggalkan kampung halaman ternyata sirna oleh keimanan mereka yang kuat dan kecintaan yang tulus terhadap Nabi Muhammad SAW.
 Mereka tabah dan ikhlas dalam menerima cobaan ini. Oleh karena itu, apapun keadaannya, situasinya apakah senang atau susah, iman harus senantiasa melekat di hati kita.
2. Cerdas dalam mengambil keputusan
 Nabi Muhammad SAW adalah orang yang memiliki kecerdasan y luar biasa dalam mengambil keputusan dan tindakan.
 Hal itu terbukti ketika beliau mampu menyatukan kaum Muhajirin dan Anshar menjadi satu saudara.
 Persaudaraan ini menjadikan masyarakat Muslim Madinah semakin berkembang dan kuat serta mampu menjadi bangsa yang besar dan bersatu dibawah bendera Islam, sehingga dalam tempo yang relatif singkat masyarakat Muslim Madinah dikagumi oleh bangsa lainnya.
 Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Nabi Muhammad SAW menerapkan asas koperasi, yakni menganjurkan kaum Muslim di Madinah agar memperhatikan nasib saudaranya, tidak serakah dan tidak mempraktekkan sistem riba dalam transaksi perdagangan.
 Bahkan, dalam menunaikan haji yang terakhir atau disebut dengan Haji Wada tahun 10 H (631 M) Nabi menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah antara lain berisi:
1. larangan untuk riba dan menganiaya.
2. Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik.
3. Persamaan dan persaudaraan antar manusia harus ditegakkan.
3. Gigih dan istiqamah dalam berjuang
 Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya mendapatkan perlawanan dan tekanan yang sangat berat dari kaum kafir Quraisy Mekkah dan orang-orang Yahudi dalam mensyi’arkan dakwah Islam di Madinah.
 Bahkan, ada beberapa peperangan yang dilalui Nabi Muhammad SAW dan para sahabat seperti perang Badar, Uhud dan Khandaq, ketika mereka berada di Madinah.
 Meskipun kaum Muslim di Madinah masih sangat minim dan kekuatan mereka tidak seimbang dibanding kekuatan kaum kafir Quraisy yang begitu besar, baik dalam hal jumlah tentara maupun persenjataan, namun semangat juang mempertahankan agama dan dakwah Islam tetap kokoh tak tergoyahkan dalam jiwa-jiwa mereka.
 Akhirnya kaum Muslim di Madinah mampu mengimbangi kekuatan kaum kafir di Mekkad dan orang-orang Yahudi di Madinah.
e. Hubungan Antara Misi Nabi Muhammad Di Madinah Dengan Perkembangan Masyarakat Islam Masa Sekarang
Keterkaitan antara misi dakwah Nabi Muhammad SAW dengan perkembangan masyarakat Islam sekarang dapat kita lihat dari beberapa aspek, antara lain :
1. aspek politik pemerintahan.
2. aspek sosial kemasyarakatan.
3. aspek ekonomi.

1. Aspek Politik Pemerintahan
 Nabi Muhammad SAW selain menjadi pemimpin agama, beliau juga menjadi pemimpin pemerintahan. Dalam kepemimpinannya, beliau mengedepankan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan keluarganya.

 Selain itu, beliau juga menggunakan sistem musyawarah atau demokrasi dan berlaku adil dalam memutuskan suatu perkara di masyarakat dengan tidak membedakan golongan, suku bahkan perbedaan agama.

 Sistem musyawarah atau demokrasi ini selanjutnya banyak dipakai oleh berbagai negara, termasuk oleh negara kita Indonesia.

 Sebagai contoh negara kita memberlakukan kebebasan berpendapat, menghargai dan toleran terhadap semua agama yang dianut oleh masyarakat.

 Akan tetapi, apabila kita lihat kenyataan sekarang ini banyak di antara para pemimpin negara, terutama negara berpenduduk mayoritas Muslim, tidak mampu melaksanakan sistem musyawarah secara maksimal sebagaimana yang dilakukan Nabi Muhammad SAW di Madinah.

 Mereka masih tergantung pada kepentingan pribadi dan golongan sehingga banyak terjadi gejolak di masyarakat. Kenyataan ini membuktikan bahwa para pemimpin Muslim di berbagai negara kurang memahami dan kurang meneladani sifat dan sikap kepemimpinan Nabi dalam membangun masyarakat.

2. Aspek Sosial Kemasyarakatan.
 Penduduk Muslim Madinah pada masa kepemimpinan Nabi Muhammad SAW memiliki rasa persaudaraan dan persatuan yang kuat.

 Mereka tidak membedakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, bahkan tidak membeda-bedakan rasa persatuan dengan penganut agama lain.

 Rasa persaudaraan sesama Muslim di Madinah tercermin dalam kehidupan sehar-hari, di antara mereka tidak ada perselisihan ataupun permusuhan.

 Jika ada salah satu warga Muslim yang sakit, maka Muslim lain menjenguknya. Begitu juga jika ada Muslim yang tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka Muslim lain yang mampu membantunya dengan penuh rasa ikhlas.

 Selain itu, budaya silaturahmi merupakan kebiasaan yang tertanam dalam warna kehidupan penduduk Muslim Madinah

 Apabila dikaitkan dengan kehidupan masyarakat Muslim sekarang ini, khususnya di Indonesia, dapat kita jumpai berbagai tradisi yang mencerminkan kebudayaan yang berkembang pada masa Nabi Muhammad di Madinah, Seperti :
1.Tradisi silaturahmi.
2.Tradisi gotong royong dalam membangun sarana ibadah atau masjid.
3.Tradisi menjenguk orang sakit dan membantu orang yang terkena musibah.

3. Aspek Ekonomi.
 Pada tahun-tahun awal, pemerintahan Islam di Madinah hampir tidak memiliki sumber memasukan ataupun pengeluaran.

 Seluruh tugas pemerintahan dilaksanakan kaum muslimin secara bergotong royong dan sukarela.

 Mereka memperoleh pendapatan dari bebagai sumber yang tidak terikat. Akan tetapi ketika masyarakat Muslim Madinah sudah tentram dan kuat, maka pada waktu itu kewajiban membayar zakat dan pajak mulai dijalankan sebagai sumber pendapatan negara.

 Pajak pada masa itu dipungut semata berdasarkan standar cukup atau berdasarkan kadar kebutuhan negara.

 Dalam memajukan ekonomi masyarakat di Madinah, Rasulullah menerapkan sistem koperasi. Sistem ekonomi ini dimaksudkan untuk membantu penduduk Muslim di Madinah yang miskin dan lemah.

 Masyarakat Muslim Madinah yang rata-rata berprofesi sebagai pedagang dan petani sangat antusias dan menerima dengan senang hati ajakan Nabi Muhammad SAW tersebut.

 Akhirnya para pedagang dan petani Muslim dengan kesadaran sendiri mau mengeluarkan zakat dan pajak demi terwujudnya masyarakat Madinah yang maju secara ekonomi.
muhammad SAW juga melarang masyarakat Muslim Madinah melakukan praktek riba dan penipuan dalam melakukan kegiatan ekonomi.

 Apabila dikaitkan dengan perkembangan masyarakat Muslim sekarang, ajakan-ajakan Nabi Muhammad SAW di bidang ekonomi tersebut ternyata masih berjalan dan dapat kita jumpai di berbagai negara berpenduduk mayoritas Muslim.

 Sebagai contoh, kewajiban membayar zakat, khususnya zakat fitrah, masih rutin dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Muslim.

 Akan tetapi, banyak juga kita jumpai di masyarakat Muslim sekarang yang masih mempraktekkan sistem riba dalam kegiatan ekonomi, khususnya perdagangan. Banyak di antara para pedagang yang terlalu tinggi mengambil keuntungan sehingga merugikan pembeli.

 Perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan ajaran sunnah Nabi ini membuktikan bahwa masih banyak orang-orang Muslim sekarang yang tidak mengenal perilaku dan akhlak Nabi Muhammad SAW.

sumber : http://komed45.blogspot.com/2011/08/sejarah-nabi-muhammad-saw-periode.html#sthash.D5viVjxR.dpuf

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW Periode Mekah

SEJARAH DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MEKAH

Islam lahir di Kota Mekah dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Saat itu Mekah dalam kondisi gelap gulita, budaya jahiliyah berkembang pesat, kesyirikan merajalela. Allah Swt. Mengutus Nabi Muihammad saw. Untuk mengadakan perubahan baik dalam hal akidah maupun tatanan kemasyarakatan. Bagiamana perjalanan Nabi Muhammad saw. Dalam menyiarkan agama Islam di Mekah? Adakah tantangan yang dihadapinya?

A. Sejarah Nabi Muhammad saw. Periode mekah
Kejahiliyahan (kebodohan) masyarakat arab waktu itu terdapat dalam bidang :
1. AgamaMasyarakat Arab adalah penyembah berhala. berhala-berhala itu diletakan di Ka’bah
jumlahnya mencapai 300 lebih. diantara berhala-berhala yang termasyur benama Maabi, Khuzaah, Hubal, Latta, Uzza, dan Manat.

2. Moral masyarakat Arab menjadikan kabilah yang kalah perang menjadi budak,menempatkan perempuan di tempat yang rendah, suka berjudi, dan minum-minumankeras.

3. HukumMasyarakat Arab menganggap bahwa judi, mabuk-mabukkan, bezina, mencuri,merampok, membunuh bukan merupakan perbuatan yang salah.Melihat kondisi masyarakat Mekah dalam kejahiliahan, rasulullah saw. kuranglebih lima tahun terakhir sebelum kenabian selalu berkhalwat mendekatkan dirikepada Allah Swt. di Gua Hira. tujuannya agar Allah Swt. berkenan member petunjuk dalam menghadapi umat. dalam usia 40 Tahun, bertepatan tanggal 17 Ramadhan 610M, Rasulullah Saw. didatangi malaikat Jibril. dan saat itulah turun wahyu yangpertama Surah Al-‘Alaq, 96:1-5 sebagai berikut.
[96:1] Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
[96:2] Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
[96:3] Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
[96:4] Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam
[96:5] Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[96:6] Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
[96:7] karena dia melihat dirinya serba cukup.
(Q.S. Al-‘Alaq, 96: 1-5)

Peristiwa turunnya wahyu pertama tersebut kemudian diperingati sebagai Nuzulul Qur’an. Setelah menerima wahyu Rasulullah saw. mengalami kegelisahan dan kebingungan kemudian dihibur Khadijah dan diyakinkan bahwa beliau akan dijadikannabi dan akan mengangkat derajat kaumnya dari kehinaan menuju kebahagiaan abadi.kurang lebih dua setengah tahunsetelah wahyu pertama turun barulah turun wahyu kedua Surah Al-Muddassir, 74:1-7 yang berbunyi :

[74:1] Hai orang yang berkemul (berselimut),
[74:2] bangunlah, lalu berilah peringatan!
[74:3] dan Tuhanmu agungkanlah!
[74:4] dan pakaianmu bersihkanlah,
[74:5] dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
[74:6] dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebihbanyak.
[74:7] Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (Q.S. Al-Muddassir, 74:1-7)setelah turun wahyu yang kedua ini kemudian Rasulullah saw. diawal kenabian periode Makkah adalah sebagai berikut :

1. Mengajarkan keesaan Allah Swt.
2. Mengajarkan adanya hari kiamat sebagai hari pembalasan
3. Mengajarkan kesucian jiwa.
4. mengajarkan persaudaraan dan persatuan.

Melihat dakwah Rasulullah saw, orang-orang Quraiys berusaha menghentikan dengan berbagai cara, beberapa tindakan (reaksi) orang kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah Rasulullah saw. adalah sebagai berikut :

1.Ejekan, hinaan, dan memperolok-olok. perhatikan firman Allah Swt. dalam Q.S. Al-Hijr, 15:6 berikut:
[15:6] Mereka berkata: “Hai orang yang diturunkan Al Qur’an kepadanya, sesungguhnya kamubenar-benar orang yang gila. (Q.S. Al-Hijr, 15:6)
2. Menjelek-jelek ajaran Nabi Muhammad saw. Perhatikan firman allah Swt. dalam Q.S. Al-Furqan, 25:4 berikut: Dan orang-orang kafir berkata: “Al Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain maka sesungguhnya merekatelah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. “(Q.S. Al-Furqaan, 25:4)
3. Menyodorkan beberapa bentuk penawaran.
4. Melakukan tekanan fisik.

B. Cara Dakwah Rasulullah saw.
1. Dakwah Sembunyi-sembunyi.
lebih kurang selama tiga tahun dimulai dari mengajak anggota keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekat. Perhatikan Firman Alla swt. Berikut:

[74:1] Hai orang yang berkemul (berselimut),
[74:2] bangunlah, lalu berilah peringatan!
[74:3] dan Tuhanmu agungkanlah!
[74:4] dan pakaianmu bersihkanlah,
[74:5] dan perbuatan dosa tinggalkanlah,
[74:6] dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak
[74:7] Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah (Q.S. Al-Muddassir, 74:1-7)

Dari ayat diatas, Allah Swt. Memberikan petunjuk tentang cara menyampaikan agama islam kepada umat manusia, yaitu :
a. Dengan cara sembunyi-sembunyi, sebab orang kafir Quraisy tidak akan senang terhadapagama yang dibawa oleh nabi Muhammad saw.
b. Lemah lembut jangan sampai menyakiti orang.

2. Dakwah Terang-Terangan
Perhatikan firman Allah Swt. Berikut:
[15:94] Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (Q.S. Al-Hijr, 15:94)

Nabi Muhammad saw. Termenung sejenak memikirkan reaksi keras dari kaumnya, terutama pamannya sendiri Abu Lahab. Kemudian turun wahyu yang menerangkan bahwa yang celaka Abu Lahab sendiri. Perhatikan Firman Allah Swt. Berikut!

1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

Rasulullah saw. Menyampaikan dak’wah mengajak kepada tauhid, iman kepada Allah Swt, iman kepada hari kiamat, menantang kurafat dan kemusyrikan, menjelaskan kedudukan berhalayang tidak dapat memberi manfaat atau mudarat. Menyadarkan mereka untuk tunduk dan pasrah total Kepada Allah Swt. Dakwah Rasulullah saw. Yang terang-terangan ini mendapat tentanganyang sangat hebat.

3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAW
Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:

1. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.
2. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
3. Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.
4. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.

Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain:

– Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perik emanusiaan.

– Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala.

Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.

Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.

Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Ja’far bin Abu Thalib.

Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka cita).

C. Orang-Orang yang Pertama Kali Masuk Islam
Dakwar Rasulullah saw yang sembunyi-sembunyi berhasil membuat beberapa orangmasuk Islam yang disebut As-Sabiqunal Awwalun (yang pertama dan terdahulu) masuk Islam. Mereka itu adalah : Khadijah binti Kuwailid (istri Rasulullah saw.) Ali bin Abi Talib,Zaid bin Harisah, dan Abu Bakar As-Sidiq.

Kemudian menyusul Umar bin Affan, Zubair bin Awwan, Abdul Rahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, dan Thalhah bin Ubaidillah yang kesemuanya hasil dakwah Abu Bakar as-Sidiq. Kemudian menyusul Bilal bin Rabah, Abu Ubaidillah, Amir bin Jarrah, Abu Salamahbin Abdul Asad, Al Arqam bin Abil Arqam, dan lain-lain. Rumah Al Arqam bin Abil Arqamdijadikan pusat pengajaran Al-Qur’an.

D. Misi Dakwah Nabi Muhammad saw.
Dengan kesabarannya, Rasulullah saw. Mendapat pengiku walau baru beberapa orangyang masuk agama Islam. Perjuangan dakwah ini membutuhkan waktu yang lama untuk membentuk manusia yang beriman kepada Allah Swt.Setelah diperjuangkan oleh Rasulullah saw. Selama lebih kurang 13 tahun di Mekah, islam menjadi agama pilihan orang-orang di Jazirah Arab. Kedatangan islam di Jazirah Arab benar-benar menjadi rahmat bagi Bangsa Arab. Mereka yang tadinya bercerai-berai salingbermusuhan berhasil diastukan oleh satu tujuan mulia, yaitu Dinul Islam. Selama lebihkurang 23 tahun agama Islam disebarkan oleh Nabi Muhammad saw. Dengan pengorbananyang luar biasa. Rasulullah saw. Berjuang dengan jiwa, tenaga dan hartanya demi keyakinanIslam. Islam menjadi Agama yang sempurna sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah Swt.Dalam Firman-Nya :

Artinya: Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkankepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S. Al-Maidah, 5:3)

Islam adalah agama yang sempurna karena sebagai berikut.
1. Agama Islam merupakan agama untuk seluruh manusia,. Berbeda halnya denganagama samawi sebelumnya, terbatas hanya untuk satu kaum saja.
2. Ajaran Islam meliputi semua aspek kehidupan.
3. Agama Islam berfungsi sebagai Rahmatan lil alamin.

Dengan ayat tersebut, misi atau dakwah Nabi Muhammad saw. Untuk menyampaikanIslam telah selesai. Nabi Muhammad saw. Menerima wahyu terakhir itu satu tahun sebelumbeliau melakukan haji wada’ (haji perpisahan) yang diikuti oleh lebih kurang 100.000 kaum muslimin. Dihadapan ratusan ribu jamaah itu Rasulullah saw. Mengucapkan pidato penting dan mempunyai nilai-nilai bagi kaum muslimin. Menurut ahli sejarah, ayat tersebut merupakan wahyu terakhirnya yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Setelah ayat itu dibacakan oleh Nabi Muhammad saw. Abu Bakar as-Sidiq menangis. Lalu Nabi Muhammad saw. Bertanya tentang apa yang menyebabkannya menangis. Abu Bakar As-Sidiq menjawab bahwa sesuatu yang telah sempurna tidak ada lagi.
Jawaban Abu Bakar As-Sidiq itu dibenarkan olehRasulullah saw. Setelah turunya ayat tersebut, tidak lama kemudian beliau wafat. Selama lebih kurang 23 tahun beliau menunaikan tugas sebagai Rasul. Menyampaikan berita gembira dan membawa peringatan untuk semua mahluk di dunia ini. Perhatikan firman Allah Swt. Sebagai berikut!

[34:28] Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagaipembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiadamengetahui. (Q.S. Saba, 34:28)

Demikianlah Nabi Muhammad saw. Diutus bukanlah untuk satu golongan bangsa Arab saja, melainkan untuk semua bangsa dengan tidak mengenal warna kulit, suku atau keturunan. Semua umat Nabi Muhammad saw. Sama, yaitu mereka harus taat dan patuh terhadap ajarannya. Bagi yang patuh akan memperoleh balasan baik dan bagi yang tidak patuh akan memperoleh ganjaran di akhirat, berupa siksa.

E. Manfaat dari Dakwah Rasulullah saw. Di Makkah.
Beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari dakwah Rasulullah saw. Adalah sebagai berikut.
1. Iman kepada Allah Swt. Yang kuat dan beramal kebaikan.
2. Tanggung jawab dan cita-cita yang mulia untuk berdakwah.
3. Ketabahan dan keteguhan hati (bersabar).

SUMBER : http://abasawatawalla01.blogspot.com/2012/12/sejarah-dakwah-nabi-muhammad-saw.html

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

ciri-ciri ikan asin yang menggunakan formalin

Ciri-Ciri Ikan Asin Yang Mengandung
Formalin Rabu, 12 Maret 2014 11:45 Foto: copyright shutterstock.com Siapa yang suka ikan asin? Ikan yang
satu ini adalah salah satu makanan
kesukaan warga Indonesia. Sayangnya,
ada banyak pembuat ikan asin dan
pedagang nakal yang mencampur ikan
asin dengan formalin supaya lebih awet. Seperti yang sudah kita ketahui secara
umum, formalin bukanlah pengawet
makanan yang aman dikonsumsi.
Formalin yang masuk ke tubuh bisa
menyebabkan banyak penyakit, salah
satunya adalah kanker. Karena itu, berhati-hatilah saat membeli ikan asin,
jangan sampai ikan asin yang Anda beli
sudah tercampur dengan formalin. Bagaimana cara mengetahui bahwa ikan
asin mengandung formalin atau tidak?
Anda bisa memperhatikan beberapa hal
di bawah ini: 1. Ikan Asin Sangat Awet Ikan asin yang tidak mengandung
formalin biasanya cepat busuk dan rusak
jika diletakkan di ruangan biasa.
Sedangkan ikan asin yang diberi
pengawet bisa tahan hingga 1 bulan lebih. 2. Bau Khas Ikan Asin Hilang Ikan asin biasanya berbau tidak sedap
dan ada aroma khasnya. Jika Anda tidak
mencium aroma tersebut dan bahkan
tidak ada aroma apapun pada ikan asin
itu, kemungkinan karena sudah dicampur
formalin. 3. Daging Lebih Keras dan Alot Daging ikan asin biasanya mudah hancur
dan rapuh. Anda harus waspada pada
ikan asin yang dagingnya alot, keras dan
susah diambil dengan tangan. Formalin
akan membuat bahan makanan lebih alot
dan tidak mudah hancur. 4. Tidak Dihinggapi Lalat dan Kucing
Tidak Mau Lihatlah di bagian atas ikan asin, apakah
ada lalat yang hinggap? Jika ada, itu
adalah hal yang baik, karena lalat
biasanya punya sensor lebih peka,
sehingga mereka tidak mau hinggap di
bahan makanan yang sudah tercampur bahan kimia. Coba tes juga ikan asin
dengan memberinya pada kucing, jika
kucing tampak menolak, ada
kemungkinan ikan asin itu mengandung
formalin. Semoga tips ini bermanfaat untuk Anda.

http://m.vemale.com/kuliner/tips-dapur/51201-ciri-ciri-ikan-asin-yang-mengandung-formalin.html

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

Bersabar

Tips Bersabar (1): Macam-macam Kesabaran


Allah ta’ala telah memberikan kebaikan di setiap kondisi yang dialami oleh para hamba-Nya yang beriman, sehingga mereka senantiasa berada dalam rengkuhan nikmat Allah ta’ala.

Mereka mengalami segala kejadian yang menyenangkan dan menyedihkan, namun segala takdir yang ditetapkan Allah bagi mereka merupakan barang perniagaan yang memberikan untung yang teramat besar.

Hal ini ditunjukkan dalam sebuah sabda yang diucapkan oleh pemimpin dan suri tauladan bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ عجب. مَا يَقْضِي اللهُ لَهُ مِنْ قَضَاءٍ إِلاَ كَانَ خَيْرًا لَهُ, إِِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Segala perkara yang dialaminya sangat menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan kebaikan. Apabila kebaikan dialaminya, maka ia bersyukur, dan hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila keburukan menimpanya, dia bersabar dan hal itu merupakan kebaikan baginya.”[1]

Hadits ini mencakup seluruh takdir-Nya yang ditetapkan bagi para hamba-Nya yang beriman. Dan segala takdir itu akan bernilai kebaikan, apabila sang hamba bersabar terhadap takdir Allah yang tidak menyenangkan dan bersyukur atas takdir Allah yang disukainya.

Bahkan, hal ini turut tercakup ke dalam kategori keimanan sebagaimana firman Allah ta’ala,

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مُوسَى بِآيَاتِنَا أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَذَكِّرْهُمْ بِأَيَّامِ اللَّهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ (٥)

“Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” (QS. Ibrahim: 5).

Apabila seorang hamba memperhatikan seluruh ajaran agama ini, maka dia akan mengetahui bahwa segenap ajaran agama berpulang pada kedua hal tadi, yaitu kesabaran dan rasa syukur. Hal itu dikarenakan kesabaran terbagi menjadi tiga jenis sebagaimana berikut[2].

Pertama: Sabar dalam melakukan ketaatan sampai seorang melaksanakannya. Hal ini dikarenakan seorang hamba hampir dapat dipastikan tidak dapat melakukan segala perkara yang diperintahkan kepadanya kecuali setelah bersabar, berusaha keras untuk bersabar dan berjihad melawan segenap musuh, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Kesabaran jenis inilah yang mempengaruhi penunaian seorang hamba terhadap segala perkara yang diwajibkan dan dianjurkan kepada dirinya.

Kedua: Kesabaran terhadap segala perkara yang terlarang sehingga dirinya tidak mengerjakan berbagai larangan tersebut. Sesungguhnya nafsu, tipu daya setan, dan teman sejawat yang buruk akan senantiasa memerintahkan dan menyeret seseorang untuk berbuat kemaksiatan. Oleh karenanya, kekuatan kesabaran jenis ini mempengaruhi tindakan seorang hamba dalam meninggalkan segenap kemaksiatan. Sebagian ulama salaf[3] mengatakan,

أَعْمَالُ الْبِرِّ يَفْعَلُهَا الْبَرُّ وَ الْفَاجِرُ, وَ لاَ يَقْدِرُ عَلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي إِلاَّ صِدِّيْقٌ

“Setiap orang yang baik maupun yang fajir (pelaku kemaksiatan) turut melakukan kebaikan. Namun hanya orang yang bertitel shiddiq yang mampu meninggalkan seluruh perkara maksiat.”

Ketiga: Kesabaran terhadap musibah yang menimpanya. Musibah ini terbagi menjadi dua,

Jenis pertama: Jenis musibah yang tidak dipengaruhi oleh turut campur tangan makhluk seperti penyakit dan musibah lain yang praktis tidak turut dipengaruhi oleh campur tangan manusia. Seorang hamba mudah bersabar dalam menghadapi musibah jenis ini.

Hal itu dikarenakan seorang hamba mengakui bahwasanya musibah jenis ini termasuk ke dalam takdir Allah yang tidak dapat ditentang olehnya, (sehingga) manusia tidak mampu turut campur dalam permasalahan ini. (Dalam hal ini), sang hamba hanya mampu bersabar, baik itu terpaksa maupun sukarela.

Apabila Allah membukakan pintu untuk merenungi berbagai faedah, kenikmatan dan kelembutan Allah yang diperolehnya dari musibah tersebut, maka dirinya pun berpindah dari derajat bersabar atas musibah yang menimpanya menuju derajat bersyukur dan ridla atas musibah tersebut. Dengan seketika, musibah tadi berubah menjadi nikmat yang dirasakannya, sehingga lisan dan hatinya senantiasa berkata,

رَبِّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

“Wahai Rabb-ku, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu serta memperbaiki segala peribadatanku kepada-Mu.”[4]

Kesabaran jenis ini bergantung kepada kekuatan cinta seorang hamba kepada Allah ta’ala, (sehingga meskipun hamba tertimpa musibah, dia justru dapat bersabar karena kekuatan cinta-Nya kepada Allah ta’ala). Hal ini (kesabaran seorang terhadap perbuatan yang tidak menyenangkan dari seorang yang dicintainya-pent) dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana perkataan sebagian penyair[5] yang memanggil sang kekasih yang telah menyakitinya. Dia mengatakan,

لَئِنْ سَاءَنِي أَنْ نِلْتَنِي بِمَسَاءَةٍ

لَقَدْ سَرَّنِي أَنِّي خَطَرْتُ بِبَالِكَ

Meskipun (sang kekasih) telah menyakitiku

Namun kenangan di Balika (bersama kekasih) yang terlintas di benak, sungguh telah menyenangkan hatiku

Jenis keempat [kedua],[6] adalah musibah berupa tindakan manusia yang menganggu harta, kehormatan dan jiwa seorang.

Bersabar terhadap musibah jenis ini sangat sulit dilakukan, karena jiwa manusia akan senantiasa mengingat pihak yang telah menyakitinya. Begitupula jiwa (cenderung) enggan dikalahkan sehingga dia senantiasa berupaya untuk menuntut balas. Oleh karenanya, hanya para nabi dan orang-orang yang bertitel shiddiq saja yang mampu bersabar terhadap musibah jenis ini.

Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila disakiti, beliau hanya mengucapkan,

يَرْحَمُ اللَّهُ مُوسَى لَقَدْ أُوذِيَ بِأَكْثَرَ مِنْ هَذَا فَصَبَرَ

“Semoga Allah merahmati Musa. Sungguh beliau telah disakiti (oleh kaumnya) dengan (musibah) yang lebih daripada (ujian yang saya alami ini), namun beliau dapat bersabar.”[7]

Salah sorang nabi pun (bersabar dan hanya) berkata ketika dipukul oleh kaumnya,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

“Ya Allah ampunilah kaumku, karena sungguh mereka tidak mengetahui.”[8]

Telah diriwayatkan dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya beliau pernah mengalami ujian yang dialami oleh nabi tadi dan beliau mengucapkan perkataan yang serupa.[9]

(Dengan demikian), ucapan do’a tersebut mengumpulkan tiga perkara, yaitu pemaafan (dari pihak yang disakiti) terhadap tindakan mereka, permintaan ampun kepada Allah untuk mereka dan pengajuan dispensasi (kepada Allah) dikarenakan ketidaktahuan mereka.

(Apabila seorang melakukannya), maka kesabaran jenis ini akan menghasilkan pertolongan, petunjuk, kebahagiaan, keamanan dan kekuatan serta mempertebal rasa cinta Allah dan manusia terhadap dirinya juga menambah keilmuan orang tersebut.

Oleh karena itu, Allah ta’ala berfirman,

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآَيَاتِنَا يُوقِنُونَ

‘Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.” (QS. As Sajdah: 24).

Sehingga, kepemimpinan dalam agama dapat diperoleh dengan kesabaran dan keyakinan (keimanan)[10]. Apabila kekuatan keyakinan dan keimanan mengiringi kesabaran ini, maka seorang hamba akan menaiki berbagai tingkatan kebahagiaan dengan karunia Alah ta’ala. Dan itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. Oleh karenanya Allah berfirman,

ô ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (34) وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (35)

“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushshilaat: 34-35).

 

sumber :  http://muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/tips-bersabar-1-macam-macam-kesabaran.html

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

cara mengobati migrain secara alami

Cara Mengobati Migrain Secara Alami
Dengan Cepat Cara mengobati migrain atau sakit kepala sebelah secara alami dapat dilakukan dengan cepat tanpa obat dan cara tersebut akan saya share pada kesempatan kali ini. Mungkin anda sudah pernah mendengar atau bahkan mengalami penyakit yang satu ini. Sakit kepala sebelah atau migrain adalah gangguan kronis yang ditandai dengan terjadinya sakit kepala ringan hingga berat yang seringkali berhubungan dengan gejala- gejala sistem syaraf otonom. Anehnya sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab migrain, namun meskipun demikian diyakini migrain ada hubungannya dengan gabungan faktor lingkungan dan genetik. Pada umumnya migrain lebih dialami oleh orang yang sudah berkeluarga, namun tidak menutup kemungkinan orang yang belum berkeluarga pun dapat terserang sakit kepala sebelah ini. Adapun sejumlah kondisi psikologis yang dapat menjadi pemicu migrain yakni seperti depresi, kecemasan, dan gangguan bipolar. Cara Mengobati Migrain Dalam ilmu kedokteran migrain terjadi dikarenakan ketidak seimbangan zat kimia otak, sehingga membuat pembuluh darah dikepala kita menyempit. Akibatnya akan terjadi gangguan suplai darah kejaringan otak. Adapun beberapa faktor penyebab migrain yakni seperti kelelahan, hormon, perubahan suhu udara mendadak, emosi, makanan tertentu, dan masih banyak lagi. Tidak sedikit orang yang menderita migrain tidak tahan dengan rasa sakit yang ditimbulkan sehingga membuat aktifitas terganggu dan harus periksa kedokter. Pada beberapa kasus migrain dapat berlangsung dalam beberapa jam, namun adapula yang belangsung sampai 3 hari penuh. Berbeda dengan sakit kepala biasa, migrain ini hanya memberikan rasa sakit kepala pada satu sisi saja dengan disertai rasa berdenyut dan seperti ditarik-tarik. Pada umumnya saat migrain menyerang maka akan disertai dengan gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah. Selain itu penderita juga akan lebih sensitif terhadap cahaya, suara, dan bau. Nah bagi anda yang menderita migrain ada cara alami untuk mengobatinya. Tentu saja cara ini lebih aman ketimbang harus mengkonsumsi obat karena bebas dari efek samping dan kecanduan. Langsung saja berikut ini beberapa cara mengobati migrain secara alami tersebut. 1. Pijat pelipis anda Ini merupakan salah satu cara untuk mengobati migrain yang dapat dibilang paling
mudah. Anda tinggal memijat secara perlaha pelipis anda. Dengan cara ini maka dapat meredakan sakit disekitar kepala dan membuat tubuh anda akan terasa lebih nyaman. 2. Gunakan aroma minyak gosok Anda dapat mengoleskan minyak gosok pada area leher yang terasa kaku. Selain itu anda juga dapat mengoleskan minyak gosok pada pelipis anda dan dilakukan pemijatan secara perlaha. Oya, aroma minyak dan rasa hangat tersebut dapat membuat tubuh anda lebih nyaman sehingga mengurangi rasa sakit migrain, jadi anda juga dapat mencoba mencium aroma minyak gosok tersebut. 3. Biarkan kepala dingin dan tubuh hangat Anda dapat melakukan cara ini dengan tiduran atau berbaring, nah agar tubuh anda hangat pakailah selimut hangat dan nyaman. Dengan cara ini maka darah anda akan mengalir lebih cepat pada bagian kepala. 4. Kompres kepala dengan Es Salah satu penanganan saat terserang migrain yakni dengan mengompres kepala menggunakan es. Caranya yakni bungkus es dengan kantong plastik atau air dingin dan kompres pada bagian yang terasa sakit. 5. Hindari cahaya atau berada diruangan yang gelap Sinar atau cahaya yang telalu terang dapat membuat sakit kepala sebelah anda semakin menjadi. Karena itu usahakan anda istirahat diruangan yang gelap atau minim cahaya, sehingga migrain yang anda derita akan lebih cepat sembuh. Beberapa makanan untuk meredakan migrain
1. Makanan dengan magnesium Salah satu makanan yang dapat menghilangkan rasa sakit akibat migrain yakni makanan yang mengandung magnesium. Beberapa makanan tersebut yakni seperti bayam, gandum, dan biji-bijian. Pasalnya kandungan magnesium dalam beberapa makanan tersebut bermanfaat untuk meredakan sakit kepala akibat tegang. 2. Ikan Beberapa jenis ikan yang dapat anda konsumsi saat terserang migrain yakni seperti salmin, tuna, dan makarel. Dalam beberapa jenis ikan tersebut terkandung asam lemak esensial dan omega-3, dimana kandungan tersebut dapat menghambat peradangan yang sering memicu timbulnya migrain. 3. Susu Susu rendah lemak atau skim dapat menjadi pilihan selanjutnya bagi anda yang menderita migrain. Dalam susu tersebut terkandung riboflavin dan vitamin B yang berfungsi untuk meningkatkan energi pada sel sehingga dapat mengatasi kurangnya sel. Tahukah anda, migrain dipicu oleh berbagai faktor salah satunya yakni kurangnya sel. 4. Kopi Ternyata minuman yang satu ini cukup efektif dalam mengobati migrain. Pasalnya dalam kopi terkandung kafein yang terbukti dapat meredakan rasa nyeri dan 40% lebih efektif dalam mengobati sakit kepala. Jadi jangan sampai melupakan minuman yang satu ini saat migrain meyerang. 5. Jahe Rempah ini memang sangat bermanfaat untuk kesehatan, salah satunya yakni untuk mengobati sakit kepala sebelah. Jahe ternyata memiliki sifat anti-peradangan dan anti-histamin, jadi saat menderita migrain anda dapat mengkonsumsi wedang jahe hangat atau teh yang dikombinasikan dengan jahe agar lebih nikmat. 6. Makanan asin Mengkonsumsi makanan asin ternyata dapat menghentikan serangan migrain agar tidak semakin parah. Jadi jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan asin ya, contohnya seperti keripik asin.

http://kesehatan-n-kecantikan.blogspot.com/2014/03/cara-mengobati-migrain-secara-alami.html?m=1

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

Hadis tentang mencintai anak yatim

Hadist Tentang Mencintai Anak Yatim…..

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: .1
اَنَا وَكَافِلُ اْليَتِيْمِ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ (رواه البخاري)

2. َقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
خَيْرُ بَيْتٍ فِي اْلمِسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُحْسِنُ عَلَيْهِِ – وَ شَرُّ بَيْتٍ فِي اْلمُسْلِمِيْنَ بَيْتٌ فِيْهِ يَتِيْمٌ يُسَاءُ اِلَيْهِِ (رواه ابن ماجه)

 Terjemahan Hadist
Hadist Pertama : “Aku (Muhammad SAW) dan pengasuh anak yatim kelak disurga seperti dua jari ini (Rasulullah SAW menunjuk jari telunjuk danjari tengah dan merapatkan keduanya)”. (HR Bukhari)

Hadist Kedua : “Sebaik-baik rumah kaum Muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan dengan baik. Dan seburuk-buruk rumah kaum Muslimin ialah rumah yang didalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlkukan dengan huruk”. (HR Ibnu Majah)

 Kandungan Hadist
Hadist diatas merupakan janji Rasulullah SAW kepada pengikutnya yang menyayangi dan menyantuni anak yatim.
Anak yatim piatu adalah anak yang ditinggal wafat oleh bapak dan ibunya sejak masih kecil. Dapat kita bayangkan bagaimana menderitanya anak-anak yatim yang tidak lagi berkumpul dengan orang tuanya. Mereka tidak punya tempat bersandar dan tidak mendapatkan kasih sayang.
Secara materi anak yatim pastilah kekurangan. Walaupun almarhum orang tuanya kaya, anak yatim telah kehilangan figure orang dewasa yang mencukupi kebutuhan mereka dan memberikan rasa aman. Selain secara materi, anak yatim juga merasa menderita secara batin. Merekatidak cukup dilimpahi kasih sayang. Oleh karena itu, kita wajib menyantuni mereka agar penderitaan mereka berkurang dan mereka bisa merasakan kasih sayang dari saudara sesame Muslin.
Jika diantara temanmu ada anak yatim, hendaklah kamu berbuat baik padanya. Jika ia membutuhkan bantuan dan kamu bisa membantunya, bantulah ia untuk meringankan bebannya.

sumber : http://dwindaq.blogspot.com/2010/06/hadist-tentang-mencintai-anak-yatim.html

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

tips untuk ujian

Sepuluh tips untuk membantu kamu
dalam mengerjakan ujian: Datanglah dengan persiapan yang
matang dan lebih awal. Bawalah semua alat tulis yang kamu
butuhkan, seperti pensil, pulpen,
kalkulator, kamus, jam (tangan),
penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-
lainnya. Perlengkapan ini akan
membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian. Tenang dan percaya diri. Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap
sedia dan akan mengerjakan ujian dengan
baik. Bersantailah tapi waspada. Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman
untuk mengerjakan ujian. Pastikan kamu
mendapatkan tempat yang cukup untuk
mengerjakannya. Pertahankan posisi
duduk tegak. Preview soal-soal ujianmu dulu (bila
ujian memiliki waktu tidak terbatas) Luangkan 10% dari keseluruhan waktu
ujian untuk membaca soal-soal ujian secara
mendalam, tandai kata-kata kunci dan
putuskan berapa waktu yang diperlukan
untuk menjawab masing-masing soal.
Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika
kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide
yang muncul yang akan digunakan sebagai
jawaban. Jawab soal-soal ujian secara strategis. Mulai dengan menjawab pertanyaan
mudah yang kamu ketahui, kemudian
dengan soal-soal yang memiliki nilai
tertinggi. Pertanyaan terakhir yang
seharusnya kamu kerjakan adalah: soal paling sulit yang membutuhkan waktu lama untuk
menulis jawabannya memiliki nilai terkecil Ketika mengerjakan soal-soal pilihan
ganda, ketahuilah jawaban yang harus
dipilih/ditebak. Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu
tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan
jawaban ketika tidak ada hukuman
pengurangan nilai, atau ketika tidak ada
pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan.
Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti
dan ketika hukuman pengurangan nilai
digunakan. Karena pilihan pertama akan
jawabanmu biasanya benar, jangan
menggantinya kecuali bila kamu yakin
akan koreksi yang kamu lakukan. Ketika mengerjakan soal ujian esai,
pikirkan dulu jawabannya sebelum
menulis. Buat kerangka jawaban singkat untuk esai
dengan mencatat dulu beberapa ide yang
ingin kamu tulis. Kemudian nomori ide-ide
tersebut untuk mengurutkan mana yang
hendak kamu diskusikan dulu. Ketika mengerjakan soal ujian esai,
jawab langsung poin utamanya. Tulis kalimat pokokmu pada kalimat
pertama. Gunakan paragraf pertama
sebagai overview esaimu. Gunakan
paragraf-paragraf selanjutnya untuk
mendiskusikan poin-poin utama secara
mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan
atau catatanmu. Sisihkan 10% waktumu untuk
memeriksa ulang jawabanmu. Periksa jawabanmu; hindari keinginan
untuk segera meninggalkan kelas segera
setelah kamu menjawab semua soal-soal
ujian. Periksa lagi bahwa kamu telah
menyelesaikan semua pertanyaan. Baca
ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk
jawaban matematika, periksa bila ada
kecerobohan (misalnya salah meletakkan
desimal). Bandingkan jawaban
matematikamu yang sebenarnya dengan
penghitungan ringkas. Analisa hasil ujianmu. Setiap ujian dapat membantumu dalam
mempersiapkan diri untuk ujian
selanjutnya. Putuskan strategi mana yang
sesuai denganmu. Tentukan strategi mana
yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan
kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

http://www.studygs.net/indon/tsttak1.htm

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

Manfaat Al-Quran

MANFAAT ALQURAN SETELAH KITA MATI!!! Abu Umamah r.a. berkata :

14 November 2010 pukul 8:46

Abu Umamah r.a. berkata : “Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supayakami semua mempelajari Al-Qur’an, setelah itu Rasulullah S.A.Wmemberitahu tentang kelebihan Al-Qur’an.

 

Telah bersabda Rasulullah S.A.W :” Belajarlah kamu akan Al-Qur’an, diakhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orangsangat memerlukannya.”Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, ” Kenalkahkamu kepadaku?” Maka orang yang pernah membaca akan menjawab :”Siapakah kamu?”Maka berkata Al-Qur’an : “Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, danjuga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku diwaktu siang hari.”Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur’an itu : “Adakah kamuAl-Qur’an?” Lalu Al-Qur’an mengakui orang yang pernah membacamengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dankekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.Pada kedua ayah dan ibunya pula, yang muslim diberi perhiasan yang tidakdapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanyabertanya : “Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kamitidak sampai ini?”Lalu dijawab : “Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajariAl-Qur’an.” Abu Umamah r.a. berkata : “Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supayakami semua mempelajari Al-Qur’an, setelah itu Rasulullah S.A.Wmemberitahu tentang kelebihan Al-Qur’an.Telah bersabda Rasulullah S.A.W :” Belajarlah kamu akan Al-Qur’an, diakhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orangsangat memerlukannya.”Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, ” Kenalkahkamu kepadaku?” Maka orang yang pernah membaca akan menjawab :”Siapakah kamu?”Maka berkata Al-Qur’an : “Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, danjuga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku diwaktu siang hari.”Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur’an itu : “Adakah kamuAl-Qur’an?” Lalu Al-Qur’an mengakui orang yang pernah membacamengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dankekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.Pada kedua ayah dan ibunya pula, yang muslim diberi perhiasan yang tidakdapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanyabertanya : “Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kamitidak sampai ini?”Lalu dijawab : “Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajariAl-Qur’an.”

 

sumber : https://www.facebook.com/notes/dukung-ruben-juru-selamat-untuk-membongkar-kesesatan-kristen/manfaat-alquran-setelah-kita-mati-abu-umamah-ra-berkata-/155087944535721

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar

Hadis tentang tolong menolong

A. Hadits Tentang Tolong-Menolong

1. Lafal Hadits
ا- الـمسلم اخو الـمسلم لا يظلمه ولا يسلمه ومن كان في حاجة اخيه كان الله في حاجته ومن فرج عن مسلم كربة فرج الله عنه كربة من كربات يوم القيامة ومن ستر مسلما ستره الله يوم القيامة. (رواه البخاري عبد الله بن عمر).

٢- من نفس عن مؤمن كربة من كرب الدنيا نفس الله عنه كربة من كرب يوم القيامة، ومن يسر على معسر يسر الله عليه في الدنيا والآخرة، ومن ستر مسلما ستره الله في الدنيا والآخرة والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه. (رواه مسلم عن ابي غيره).

2. Terjemahan Hadits

a. Hadits Pertama:
Seorang muslim itu saudara bagi muslim lainnya. Ia tidak boleh menganiaya dan tidak boleh menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa membantu keperluan saudaranya, Allah akan (membalas) membantu keperluannya. Barang siapa membebaskan seorang muslim dari kesusahan, Allah akan membebaskan satu kesusahan darinya dari beberapa kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib) nya pada hari kiamat. (H.R. al-Bukhari dari Abdullah Ibnu Umar No. 2262).

b. Hadits Kedua:
Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barang siapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib) nya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya. (H.R. Muslim dari Abu Hurairah No. 4876).

sumber : http://ailawalutanbi.blogspot.com/

Dipublikasi di Uncategorized | Tinggalkan Komentar