langkah-langkah memandikan jeazah
Pertama, Syarat orang yang memandikan jenazah Laki-laki atapun Perempuan :
- Sesuai wasiat si Jenazah. Jika si Jenazah Sebelum meniggal telah mewasiatkan kepada seseorang tertentu untuk memandikan jenazahnya ,maka orang itulah yang berhak memandikan Jenazah .
- Jika si jenazah tidak mewasiatkan kepada siapapun, maka yang berhak adalah ayahnya atau kakek-kakeknya, Ataupu anak laki-laki, cucu-cucunya yang laki-laki.
- Jika tidak ada yang mampu keluarga Jenazah boleh menunjuk oranng yang amanah lagi terpercaya untuk memandikannya.
- Jika si Jenazah adalah seorang wanita, jika tidak ada maka ibunya atau nenek-neneknya, kemudian anak perempuannya atau cucu-cucunya yang perempuan. Jika tidak ada, maka keluarganya boleh menunjuk seorang wanita yang amanah lagi terpercaya untuk memandikannya .
Kedua, Cara Memandikan Jenazah Laki-laki ataupun Perempuan :
- Persiapkan Peralatan-Peralatan yang diperlukan dalam Memandikan Jenazah, Peralatn yang harus dipersiapkan sebagi berikut :
– Kapas
– Dua buah sarung tangan untuk petugas yang memandikan
– Sebuah spon penggosok
– Alat penggerus untuk menggerus dan menghaluskan kapur barus
– Spon-spon plastik
– Shampo
– Sidrin (daun bidara)
– Kapur barus
– Masker penutup hidung bagi petugas
– Gunting untuk memotong pakaian jenazah sebelum dimandikan
– Air
– Pengusir bau busuk dan Minyak wangi. - Menutup Aurat si Jenazah ,Dianjurkan menutup aurat si Jenazah ketika memandikannya. Dan melepas pakaiannya, serta menutupinya dari pandangan orang banyak. Sebab si Jenazah barangkali berada dalam kondisi yang tidak layak untuk dilihat. Sebaiknya papan pemandian sedikit miring ke arah kedua kakinya agar air dan apa-apa yang keluar dari jasadnya mudah mengalir darinya.
- Tata Cara Memandikan si Jenazah , Seorang petugas memulai dengan melunakkan persendian jenazah tersebut. Apabila kuku-kuku jenazah itu panjang, maka dipotongi. Demikian pula bulu ketiaknya. Adapun bulu kelamin, maka jangan mendekatinya, karena itu merupakan aurat besar. Kemudian petugas mengangkat kepala jenazah hingga hampir mendekati posisi duduk. Lalu mengurut perutnya dengan perlahan untuk mengeluarkan kotoran yang masih dalam perutnya. Hendaklah memperbanyak siraman air untuk membersihkan kotoran-kotoran yang keluar.
- Mewludhukan Jenazah ,Selanjutnya petugas berniat (dalam hati) untuk memandikan jenazah serta membaca basmalah. Lalu petugas Mewludhukan jenazah tersebut sebagaimana wudhu untuk shalat. Namun tidak perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut si mayit, tapi cukup dengan memasukkan jari yang telah dibungkus dengan kain yang dibasahi di antara bibir si mayit lalu menggosok giginya dan kedua lubang hidungnya sampai bersih.
- Membasuh Tubuh si Jenazah
Setelah itu membasuh anggota badan sebelah kanan si mayit. Dimulai dari sisi kanan tengkuknya, kemudian tangan kanannya dan bahu kanannya, kemudian belahan dadanya yang sebelah kanan, kemudian sisi tubuhnya yang sebelah kanan, kemudian paha, betis dan telapak kaki yang sebelah kanan
Pelajaran Nenek Penjual Sapu
Seorang teman menceritakan kekagumannya pada seorang nenek yang mangkal di depan Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta. Ketika itu hari Minggu, saat dia dan keluarganya hendak pulang usai silaturahim bersama kerabat, mereka melewati Pasar Godean.
Ibu dan teman saya tergoda membeli ayam goreng di depan pasar untuk sajian makan malam. Kebetulan hari mulai gelap. Di samping warung ayam goreng tersebut ada seorang nenek berpakaian lusuh bak pengemis, duduk bersimpuh tanpa alas, sambil merangkul tiga ikat sapu ijuk. Keadaannya terlihat payah, lemah, dan tak berdaya. Setelah membayar ayam goreng, ibu teman saya bermaksud memberi Rp. 1000,- (tahun 2004) karena iba dan menganggap nenek tadi pengemis. Saat menyodorkan lembaran uang tadi, tidak diduga si nenek malah menunduk kecewa dan menggeleng pelan. Sekali lagi diberi uang, sekali lagi nenek itu menolak.
Penjual ayam goreng yang kebetulan melihat kejadian itu kemudian menjelaskan bahwa nenek itu bukanlah pengemis, melainkan penjual sapu ijuk. Paham akan maksud keberadaan sang nenek yang sebenarnya, ibu teman saya akhirnya memutuskan membeli tiga sapunya yang berharga Rp. 1.500,- per ikat. Meskipun ijuknya jarang-jarang dan tidak bagus, ikatannya pun longgar.
Menerima uang Rp. 5.000,- si nenek tampak ngedumel sendiri. Ternyata dia tidak punya uang kembalian/
“Ambil saja uang kembaliannya,”, kata ibu teman saya. Namun, si nenek ngotot untuk mencari ang kembalian Rp. 500,-. Dia lalu bangkit dan dengan susah payah menukar uang di warung terdekat.
Ibu teman saya terpaku melihat polah sang nenek. Sesampainya di mbol, ia masih terus berpikir, bagaimana mungkin di zaman sekarang masih ada orang yang begitu jujur, mandiri, dan mempunyai harga diri yang begitu tinggi.
Ngomong-ngomong, Anda pernah bertemu dengan orang yang serupa dengan nenek penjual sapu ini? Boleh dibagi ceritanya untuk kita semua 🙂
sumber : http://www.kisahinspirasi.com/2013/07/pelajaran-nenek-penjual-sapu_26.html
Panjang Tangan dan Sedekah
Dalam suatu riwayat Aisyah pernah berkisah, bahwa suatu waktu setelahkematian Nabi SAW, para istrinya berkumpul pada suatu rumah salah satu diantaranya. Lalu mereka mengukur tangan-tangan mereka di tembok untuk mencari tangan mana yang terpanjang. Aktivitas ini sering dilakukan mereka, sampai meninggalnya Zainab binti Jahsy.
Apa sebab hal ini dilakukan oleh para istri Nabi SAW? Ternyata, suatu waktu Rasulullah SAW pernah bersabda seperti diriwayatkan Bukhari dan Muslim,
“Bahwa yang paling cepat menyusul diriku dari kalian (istri-istriku) adalah yang paling pajang tangannya.”
Yang paling cepat menyusul Rasulullah SAW adalah Zainab binti Jahsy. Sementara Zainab memiliki tangan yang pendek dan bukan yang terpanjang bila dibandingkan dengan istri Nabi SAW lainnya.
Mengapa Zainab? Menurut Aisyah dinukil dari hadits yang sama, karena Zainab bekerja dengan tangannya sendiri dan selalu bersedekah. Bahkan pada suatu riwayat yang dikeluarkan oleh ath-Thbarani dalam al-Ausath disebutkan bahwa Zainab radhiallhu ‘anha merajut pakaian kemudian memberikannya kepada pasukan Nabi SAW. Para pasukan Nabi SAW menjahit serta memanfaatkannya pada saat peperangan.
Akhirnya para istri Nabi SAW pun mengetahui maksud Nabi SAW mengenai apa yang disebutnya dengan “panjang tangan”, yakni suka bersedekah. Dan Zainab-lah ang dimaksud dalam hadits tersebut.
Wallahu’alam.
sumber : http://www.kisahinspirasi.com/2013/08/panjang-tangan-dan-sedekah.html
Kisah Inspiratif
Kepintaran Si Bodoh
Suatu ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak berusia 10 tahunan berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.
Tukang cukur berkata, “Itu Benu, dia anak paling bodoh yang pernah saya kenal”
“Masak, apa iya?” jawab pengusaha
Lalu tukang cukur memanggil si Benu, ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp.2.000 dan koin Rp.1.000, lalu menyuruh Benu memilih, “Benu, kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo ambil!”
Benu melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp.2.000 dan Rp.1.000, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp.1.000.
Tukang cukur dengan perasaan bangga lalu melirik dan berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, “Benar kan yang saya katakan tadi, Benu itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui. Sudah tak terhitung berapa kali saya ngetes dia seperti itu tadi dan dia selalu mengambil uang logam yang nilainya lebih kecil.”
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Benu. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Benu dan bertanya, “Benu, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp.2.000 dan Rp.1.000, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp.1.000, kenapa tak ambil yang Rp.2.000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp.1.000?”
Benu pun tertawa kecil berkata, “Saya tidak akan dapat lagi Rp.1.000 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp.2.000, berarti permainannya selesai dan kapan lagi saya dapat uang jajan gratis setiap hari…”
Catatan : Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain. Ukuran kepintaran seseorang hanya TUHAN yang mengetahuinya. Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain. Di atas langit masih ada langit yang lain.
sumber : http://kisah-renungan.blogspot.com/2013/05/kepintaran-si-bodoh.html
Belajar Iklas
![]() |
| Belajar Iklas |
‘Apabila amalan hati bersesuaian dengan amalan zahir, itulah keadilan. Apabila amalan hati lebih baik dari amalan zahir, itulah keutamaan.Dan apabila perbuatan zahir lebih bagus dari amalan hati, itulah kepuasan.’” (Shiatsu Shafwan4/141,142)Dari Abdullah bin Mubarak diriwayatkan bahwa ia menceritakan, Hamdan bin Ahmad pernah ditanya, “Mengapa ucapan ulama Salaf lebih berguna dari ucapan kita?”
Muhammad bin Wasi menjawab,
Rahasia Sedekah
Mukjizat Bersedekah kepada Orang Tua
![]() |
| RAHASIA SEDEKAH : Mukjizat bersedekah untuk orang tua |
Saya hanya mau berbagi cerita sedikit, sesuai judul diatas, entah ini dianggap suatu mukjizat ataukah hanya saya yang terlalu berlebihan, tapi saya rasa maksud saya baik dan mudah mudahan kisah yang tidak seberapa bagus ini bisa menjadi inspirasi bagi sebagian orang yang membacanya.
Saya hanyalah orang biasa, dengan penghasilan yang biasa biasa saja pula, tidak kurang dan tidak juga berlebihan, cukuplah untuk kehidupan sehari hari untuk mencukupi kebuthan saya, anak dan istri saya. Apabila melihat judul diatas mungkin ada yang bertanya..“berapa sih yang sudah elu keluarin buat orang tua lu..sehingga elu menganggap telah mendapat suatu mukjizat…?” sekali lagi dengan status saya yang hanya orang biasa biasa saja dan dengan penghasilan yang biasa biasa pula, tentulah tidak banyak yang bisa saya berikan, dan juga tidak rutin juga saya bisa membantu mereka, bisa saya katakan, menurut saya pemberian saya masihlah sangat sedikit dibandingkan jasa jasa mereka kepada saya selama ini…teramatlah sedikit…(saya jadi berkaca-kaca ketika menuliskan kalimat tadi)
Sekilas tentang Orang tua saya (Papa) adalah pensiunan pegawai negeri biasa, mama adalah ibu rumah tangga biasa. Kehidupan mereka saya nilai adalah termasuk orang-orang yang “lurus”, boleh saya katakan, mereka terutama papa..jauh dari apa yang dinamakan KORUPSI…Kalau saya nilai kehidupan mereka dihari tua ini disaat masa masa pensiun…yahh biasa dikatakan cukuplah…mereka tidak pernah meminta uang dari kami anak anaknya, karena memang masih cukup gaji pensiun papa untuk hidup sehari hari mereka berdua. Tetapi selaku anak, sudah sepantasnya kami membantu orang tua, yah walaupun jumlahnya sedikit dan tidak seberapa, tetapi ada rasa kepuasan sendiri bisa “ngasi sesuatu” buat orang yang selama ini sudah berjibaku membesarkan saya sampai bisa seperti sekarang ini.
Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, tidak banyak yang bisa saya berikan untuk orang tua, hanya sekedar “buat beli pulsa” hanya itu yang bisa rutin saya berikan..sesekalilah kalau ada rejeki lebih saya bisa kasih berwujud uang…tapi yang sering dan lumayan rutin..ya beliin pulsa itu… Entahlah ini dianggap kategori sedekah atau bukan..yang penting saya hanya ingin memberikan sesuatu..ya sementara yang bisa baru itu…(mudah mudahan ALLAH memberikan rejeki yang lebih banyak lagi sehingga bukan cuma pulsa yang bisa saya berikan..mungkin beliin mobil kali hehehe…aminn..)
Tapi disinilah keanehan dan kemukjizatannya….Saya perhatikan..saya amati, dengan kondisi keuangan saya yang teramat biasa ini..tentulah saya sering punya masalah keuangan, tidak jarang saya “merasa” kekurangan uang..bahkan juga bukan hanya merasa kekurangan..tapi memang BENAR BENAR kekurangan uang…ada suatu fenomena yang saya amati, biasalah masalah kurang uang itu selalu muncul di “akhir bulan” masalah yang klasik dan dialami sebagian besar orang tetapi mungkin kadarnya berbeda beda, entah karena kebetulan atau memang itu benar mukjizat sedekah…seluruh masalah keuangan itu seolah sirna setelah saya ‘memberi” sesuatu kepada orang tua saya. Beragam masalah yang pernah saya alami, pernah saya benar benar “mengirit” uang, karena memang sudah benar benar hampir habis, saya umpamakan saja, uang saya tinggal 100 ribu, padahal ini masih tanggal 15an, masih ada sekitar 15 hari lagi menuju gajian, dengan uang sejumlah itu, kira kira lumayan beratlah saya harus mengatur pengeluaran untuk makan dan untuk yang lain lainnya..padahal kebetulan saya tinggal di daerah yang biaya hidupnya sangat mahal, beda lumayan jauh dengan biaya hidup di Tanah Jawa. Dari uang 100 ribu itu tetap saya sisihkan 50 ribu buat “ngisiin pulsa” orang tua saya, karena saya sudah berjanji..buat berusaha ngasih sesuatu ke orang tua saya tiap bulan, apalah bentuknya walaupun sedikit jumlahnya. Syukur Alhamdulillah, rejeki itu selalu ada dan masalah keuangan itu selalu sirna tiap kali selesai saya memberi kepada orang tua.
Bukan hanya masalah keuangan, masalah masalah kantor, keluargapun juga demikian..walaupun yang paling sering adalah masalah keuangan, semua selalu hilang, sirna, dengan kata lain terbantu, seolah ada tangan ajaib yang misterius yang selalu membantu saya tiap kali saya selesai memberi sesuatu kepada orang tua, walaupun itu hanya berwujud pulsa sebesar 50 ribu rupiah..!!
Jadi kalau menurut saya, bersedekah atau memberi sesuatu kepada orang tua itu sangatlah besar manfaatnya, saya merasa langsung dan selalu diberikan pertolongan dari ALLAH SWT tiap kali saya selesai bersedekah kepada orang tua baik apapun itu bentuk masalahnya, sehingga saudara saudara, jangan lah bosan berbuat kebajikan, dan bersedekah, saya disini memang bukan orang alim, dan tidak bermaksud sok menasehati, tetapi kekuatan memberi (the power of giving) itu benar adanya, dan perhatikan apa yang terjadi setelah engkau memberi. Mungkin sebagian dari orang tuamu ada yang sudah kaya ataupun berkecukupan dan rasanya tidak memerlukan bantuanmu apalagi hanya untuk sekedar buat membeli pulsa seperti yang sudah saya lakukan, mungkin wujudnya bisa diganti dengan yang lain atau bisa juga engkau alihkan memberi kepada orang yang lebih pantas menerimanya, tengoklah kesekeliling masih banyak orang yang memerlukan bantuan kita, bila lingkungan keluarga kita sendiri kita rasa sudah cukup dan tidak memerlukan pertolongan, segeralah alihkan tujuan ke orang lain, fakir miskin dan anak yatim yang pasti mempunyai masalah keuangan. Bantulah mereka walaupun sedikit, dan janagnlah berkecil hati jika merasa pemberian mu sedikit.
Bagi kawan kawan yang selama ini sudah berjuang matia matian buat membantu kedua orang tua, saya ucapkan selamat kepada anda, karena anda tinggal menunggu saja apa mukjizat dari Tuhan yang akan anda dapatkan, dan tidak usah diragukan lagi, pastilah itu karunia yang sangat baik. Dan bagi yang barangkali ada mempunyai persoalan, baik itu masalah keuangan, masalah keluarga, ataupun masalah menderita penyakit dan lain sebagainya, bisa dicoba seperti apa yang saya tuliskan di artikel ini, mungkin tidak harus dengan membelikan pulsa HP untuk orang tua, bisa dalam bentuk yang lain, atau kalau memang uang benar benar terbatas, cobalah diupayakan barang sedikiiiit saja untuk memberi kepada orang tua, masa sih bener2 ngga ada duit buat ngasih ortu..? Dan bagi yang punya uang lebih, ya kasihlah yang lebih banyak..jangan ngikutin saya yang cuma bisa beliin pulsa HP, saya berbuat ini karena kebetulan uang saya sedikit dan terbatas hehehe.…mungkin kalau rejeki saya banyak, jangankan pulsa, Rumah dan mobilpun saya kasihkan deh pasti…amin
sumber : http://jiwasedekah.blogspot.com/2012/07/rahasia-sedekah-mukjizat-bersedekah.html



