╰☆╮”,HANYA,” KESOPANAN DAN RASA MALU ” ADALAH KARAKTERISTIK DASAR DARI SESEORANG YANG MULIA DAN TANDA DARI KEIMANAN YANG TINGGI,”╰☆╮
Diantara
hal-hal terbaik yang telah dikatakan adalah bahwa; “Ia adalah
merupakan kepekaan yang baik dan kelembutan perasaan yang tampak di mata
dan yang mempengaruhi penampilan. Barangsiapa yang hilang darinya maka dia
telah kehilangan segala kebaikan, dan barangsiapa yang dimahkotai dengannya
maka dia telah mendapatkan kehormatan dan kemuliaan dan dianugerahi
dengan kebaikan yang sempurna.” (Mawarid Ath-Thaman Li Durus Az-Zaman –
Abud Aziz As-Salaman, vol. 3 hal. 367). Bagaimana bisa selainnya ketika mahluk
Allah terbaik, Rasulullah bersabda:
“Malu itu baik keseluruhannya.” (HR Muslim).
Al-hayah kini semakin lemah dan ditinggalkan. Lebih dari itu, konsep-konsep
dan bentuk-bentuk yang merusak ditujukan kepada kita dari musuh-musuh
Allah dan musuh-musuh wanita Muslimah, mengambil dari setiap tubuhnya
sampai ia menjadi buruk dan lemah hingga pada tingkat dimana para penyeru
terhadap rasa malu (al-hayaa) hanya memberikan pengaruh yang kecil kepada
banyak wanita Muslimah, ketika mereka diseru kepadanya.
Jika kita melihat ke dalam perkara terbesar dimana wanita Muslim hidup dan
penyimpangannya mengikuti tren Barat dan terus-menerus meniru mereka
sampai jika mereka masuk ke lubang biawak dia akan ikut masuk bersama
mereka, kita menyaksikan dengan sebenar-benarnya akan kelemahan agama
dan rasa malu pada diri seorang wanita Muslimah yang demikian. Itulah
sebabnya mengapa saya bekerja keras, memohon pertolongan dan keikhlasan
dari Dia Yang Maha Tinggi dan Sebaik-baik Pelindung, untuk menulis beberapa
kata tertuju kepada saudari-saudariku Muslimah yang saya harapkan dapat
berpengaruh dan bergema dalam jiwa mereka.
Saudariku tercinta, kata-kata yang kutulis berasal dari hati yang
dipenuhi kesedihan dan rasa sakit atas kondisi menyedihkan terhadap
banyak wanita Muslimah sekarang ini. Kita melihat wanita Muslimah
yang berpakaian tetapi telanjang, keluar memamerkan kecantikannya dan
menggoda hamba-hamba Allah dengan senjata yang sangat kotor – senjata
bujukan dan rayuan yang dia pelajari sebagai cara dan alat untuk menggoda.
Engkau menemukan godaan ini di rumah dan di jalan dan dalam perkataan dan
dalam gerakan. Godaan dalam pakaian dan mempercantik (diri), dalam
berjalan dan duduk dan pada lirikan mata. Ini benar-benar perkara yang serius
yang memalukan dan merobek-robek hati dengan kesedihan manakala kita
hidup dalam kenyataan dimana begitu banyak wanita Muslimah terlepas dari
rasa malu. Agama ini dan Al-Qur’an terlupakan, perbuatan dan akhlak
diingkari… dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah!
Saudariku, kata-kata ini dari penaku yang hina dan lemah ditandai oleh jiwa
yang terluka dan tidaklah ini melainkan sebuah jeritan dari sebuah peringatan
dan perhatian bagimu saudariku. Ini adalah kata-kata yang saya harapkan
dapat terdengar oleh telingamu yang melaluinya dapat mencapai pintu hatimu
dan menemukan tempat disana, masuk, diterima dan dilaksanakan.
Kata-kata ini keluar dari hati yang berisi cinta, persahabatan dan nasihat yang
tulus untukmu. Nasihat dari saudarimu yang begitu perduli terhadap saudarinya
yang dilihatnya bergerak menuju jalan kesesatan dimana dia pasti akan
terhanyutkan. Dia telah menyimpang dan jatuh ke dalam jebakan dan
perangkap yang telah disiapkan baginya oleh Zionist dan dia lalai dan tidak
mengetahuinya. Bagaimana mungkin aku tidak memegang tangannya dan
menasihatinya, mengarahkannya atau mencoba membuka matanya terhadap
rencana dan Persekongkolan disekitarnya?
Saudariku, kata-kataku bukanlah sesuatu yang baru, namun merupakan
pengingat bagimu sehingga mungkin Allah akan menjadikannya penyebab
bagimu untuk mendapatkan manfaat dengannya dan membuatnya mengalir
didalam hatimu dengan kesejukan dan kedamaian. Semoga dengannya akan
memberikan pengaruh yang besar terhadapmu, insya Allah. Saya
mengunggahmu saudariku tercinta, terhadap rasa keberagamaanmu, kepada
fitrah yang Allah menciptakanmu dengannya, dan rasa malumu, dan rasa takut
kepada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa. Tidakkah engkau mendengar
panggilan suadarimu yang tulus yang sangat perduli kepadamu?
Ketahuilah saudariku, bahwa engkau dan aku dan setiap wanita Muslimah,
berdiri pada sebuah pelabuhan, diantara pelabuhan-pelabuhan Islam. Yakni,
keluarga Muslim dan pendidikan anak-anak dengan cara yang dicintai dan
diridhai Allah. Pilar dan landasannya adalah ketaatan kepada Allah dan
mengikuti Rasul-Nya dan mencari apa yang diridhai oleh Allah untuk
mendapatkan sesuatu yang tidak ternilai yang kita semua menginginkannya –
Surga.
Untuk itulah, saudariku Muslimah, ketika musuh-musuh Islam melihat
kedudukan wanita Muslimah dan kekuatan pengaruhnya yang dimiliki diantara
mereka dimana dia tinggal sebagai guru dan pembangun generasi berikutnya
dan karena dialah asuhannya dapat menjadi kuat atau rusak, mereka
mengarahkan perhatian mereka kepada kita. Mereka berfokus pada kita –
wanita Muslimah – untuk menghancurkan akhlak kita dan mengambil agama dan
rasa malu kita ke arah yang secara alami kita tempatkan dan kita diperintahkan
untuk berpegang teguh kepadanya, sampai akhlak anak-anak kita, laki-laki
generasi mendatang, pilar-pilar ummat, menjadi rusak. Mereka akan merusak
akhlak ini yang mendukung ummat dalam pertumbuhan dan pemahaman dan
atas mereka (laki-laki) yang di atas mereka lah terletak kehormataan setelah
(bergantung) kepada Allah. Jika pilar ini dibuat menjadi cacat atau
dihancurkan dan kekuatan alami ummat ini menjadi lemah, maka akan menjadi
apa masa depannya? Sungguh persis seperti inilah yang dikehendaki musuhmusuh
Allah.