Semua artikel oleh 112298

Pantun Islami

Nyiur mudah luruh setandan
Diambil sebiji lalu dibelah
Sudah nasib permintaan badan
Kita di bawah kehendak Allah
—————————
Kemuning di dalam semak
Jatuh melayang ke dalam paya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya?
—————————
Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu
—————————
Kera di hutan terlompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat
—————————
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta doa kepada Tuhan
—————————
Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Duduk berdoa kepada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan
—————————
Anak ayam turun lapan
Mati seekor tinggal tujuh
Duduk berdoa kepada Tuhan
Supaya terang jalan bersuluh
—————————
Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Turut mengikut alim ulama
Supaya betul jalan makrifat
—————————
Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Kita hidup mesti beragama
Supaya hidup tidaklah sesat
—————————
Sabtu Minggu bekerja bakti
Bersih tempat kampung halaman
Bagi kamu yang suka ngaji
Ada tempat di sisi Tuhan
—————————
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
—————————
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
—————————
Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
—————————
kumpulan pantun agama
—————————

Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan
—————————

Pantun Agama Terbaru
—————————
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
—————————
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
—————————
Dari rumah membawa izin
Izin paraf kepada mukmin
Minal aidzin wal faidzin
Mohon maaf lahir dan batin
—————————
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
—————————

Kalau bulan rindukan mentari
Tentu malam akan rindu siang
Kalau hati cinta Ilahi
Tentu dirinya akan merasa tenang
—————————
Hidup manusia hanyalah sekali
Waktu tak terasa dijemput mati
Kerakusan insan tak kan pernah berhenti
Kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti
—————————
Air dan api slalu berlawanan
Langit dan bumi adalah berjauhan
Kalau hati penuh kedengkian
Siapalah orang yang akan mau berteman
—————————
Serigala suka makan garam
Dia makan pakai tiga moncong
Rumah kumuh sangat seram
Karena ada banyak pocong
—————————
Buat apa berbaju batik
kalau Tidak pake selendang
Buat apa berwajah cantik
Kalau tidak mau sembahyang

Cerpen Islami

CINTA DALAM SUJUD

Cahaya, gadis cantik yang menjadi primadona di desanya. Namanya sudah tersiar ke penjuru desa sampai kota. Bahwa tinggallah sesosok gadis cantik nan rupawan bersama wanita janda. Wajahnya bagaikan bidadari turun dari surga. Tak heran jika semua orang menyukainya.

Suatu ketika datanglah tiga orang menemui wanita janda yang sudah renta itu. Mereka menyampaikan maksud untuk mempersunting Cahaya.

Ketiga pemuda berasal dari desa yang berbeda. Bram, dia adalah seorang saudagar sukses dari desa sebelah, kabarnya ia juga membeli rumah di kota dan sebuah mobil mewah. Begitu bangganya ia atas apa yang ia miliki. Bagi Bram, hartanya seperti pasir yang tinggal di cangkul.

Kedua Ibnu, seorang pelaut ulung. Ia menceritakan pengalamannya yang telah menjelajahi samudra, dan mendarat di berbagai Negara. Ia juga berjanji, ia akan mengajak Cahaya untuk berlibur ke luar negeri menaiki kapal pesiar yang megah dan mewah.

Yang ke tiga Surya. Dari tadi dia hanya diam saja. Pakaiannya sangat berbeda dengan Bram dan Ibnu yang memakai jas. Surya memakai sarung baju koko dan peci.
“mungkin aku tak memiliki apa yang mereka miliki. Namun aku akan menjadi imam yang baik dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Percayalah, aku akan membawamu ke jalan yang terang. Harta itu bisa di cari jika pandai meniti buih selamat badan di seberang. Dan ingatlah harta bukan segalanya”, ujarnya. Ibnu dan Bram malah tertawa mendengar ucapan Surya. Namun Surya hanya diam, meskipun telah dilecehkan.

Cahaya bingung untuk memilih. Ia kemudian memutuskan untuk membuat suatu persyaratan siapa yang benar-benar klik di hatinya.
“pulanglah, dan besok kembalilah bawakan aku sesuatu”, ujarnya.

Ibunya menyarankan agar Cahaya bertanya pada Tuhannya, siapakah yang terbaik dalam hidupnya. Setiap hari ia sholat agar di berikan petunjuk oleh yang kuasa.

Ketiga lelaki itu kemudian datang dan membawakan sesuatu untuk Cahaya. Dengan bangga Bram, membawa kunci mobil. Ibnu, kunci rumah yang baru dibelinya. Seangkan Surya hanya membawa sebungkus kantong plastik. Saat mereka memberikan pada Cahaya, ia benar-benar terkejut saat tau yang ada dalam kantong plastik itu ternyata mukena. Surya berkata ia ingin agar Cahaya tak pernah lupa akan Tuhannya.

Cahaya menyuruh mereka pulang lagi. Kali ini ia mempunyai trik yang sangat jitu. Ia pura-pura kecelakaan dan kakinya harus diamputasi. Bram dan Ibnu pergi dan tak muncul lagi. Sementara Surya tetap mendatangi rumahnya. Cahaya menanyakan kenapa Surya masih mau ke rumahnya dan meminangnya padahal ia sudah tidak sempurna lagi.
“aku takkan pernah menjilat air liurku sendiri”, ucap Surya. Dan tersadarlah Cahaya bahwa Suryalah yang sudah Tuhan takdirkan untuknya…

 

KU LEPAS KAU DEMI TUHANQ

Rintik hujan malam itu tidak menghambat dua insan yang sedang di landa cinta untuk memadu cintanya meski hanya di dunia maya. Petir yang bergemuruh tak menghentikan obrolan kekasih itu via telepon.
“Kamu memutuskan untuk berjilbab?” Tanya suara itu dari seberang sana.
“Iya beh,” Jawabku pelan.
Beh, itu panggilan sayangku untuknya. Dia Giant, pacarku. Sudah 4 tahun, tapi pacaran itu hanya di dunia maya. Tak sekali pun aku dan dia bertemu. Aku di Padang dan dia di Solo. Sangat jauh memang, tapi perkenalan aku dan dia via Facebook, lalu bertukaran no HP, sampai menjalin hubungan begini.
“Kenapa harus memakai jilbab?” Tanyanya lagi dengan suara indah yang mampu memikatku untuk mencintainya.
“Karena wanita muslim itu harus menutup auratnya, untuk mencegahnya dari pebuatan dan perlakuan yang tidak baik dari laki laki. Begitu firman Allah dalam surat QS. Al Ahzab: 59
“Ya sudah jika itu terbaik buat kamu. Beh kamu mau tidak ajarkan aku tentang agamamu?” Ujarnya dengan nada tercekat.
Subhanallah. Ingin aku berlompatan gembira kesana kemari, seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru. Tapi itu tidak mungkin aku lakukan. Sungguh kata katanya ini, sangat membahagiakan ku. Ini yang ku mau. Aku dan dia memang berbeda keyakinan, dan ini yang terkadang menghambat hatiku dan dia.
“Beh. apa kamu disana? Hallo?” Katanya membuyarkan lamunanku.
“Maaf beh, ya aku disini. Apa kamu sudah yakin dengan hal itu?” Tanyaku untuk mendapatkan pembenaran yang pasti akan hal itu.
“Iya beh, tapi aku mau belajar dulu. Nanti kalau aku sudah menguasai, aku ingin jadi mualaf” Giant meyakinkanku.
“Ok beh” Ucapku dengan semangat
“Ya sudah ya, aku mau beli makan dulu. Aku cinta kamu. Kita pasti bertemu”
Tuuuutttt. tuuttt. Telephone disana terputus, sebelum aku sempat membalas kata kata Giant. Aku ingin katakan, aku benar benar mencintaimu dan pilihanku tidak salah, meski hanya di dunia maya aku mengenalmu. Giant.

Begitulah hari hari ku dengan Giant, selalu SMS dan telephonan. Tidak pernah bertemu tapi saling membutuhkan. Tapi setelah saat itu, perbincangan kami seputar agama islam, ajaran serta larangan. Aku juga harus lebih banyak membaca tentang hal hal itu, agar aku mampu menjawab pertanyaan kekasihku yang sedang mencari Tuhan. Dan itu sangat membantu.
Dan hati ku terenyuh saat aku mendapati sebuah kalimat Allah melirik mataku untuk memperhatikannya
QS Al Isra (17:30-32) yang artinya: “(30) Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (31) Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.
Barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia berdua-duaan dengan perempuan yang tidak ada bersamanya seorang muhrimnya karena yang ketiganya di waktu itu adalah setan.” “Seseorang ditusuk kepalanya dengan jarum besi lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” Hadits ini diriwayatkan oleh Ar-Ruyani di dalam kitab Musnad-nya (227/2).
Hatiku tersentak membaca ayat itu, ku pandangi lagi. Aku pahami berkali kali, ada pembenaran dan penyalahan yang bercampur aduk dalam otakku.
Zina? kata kata itulah yang membuat hatiku bergetar, jiwaku menggelar,
aku dan Giant berarti sudah mendekati Zina.? Akhh. tidak. Aku dan dia berjauhan, jangankan berpegang tangan, bertemu saja aku dan dia tidak pernah. Banyak pembenarkan yang aku terka terka untuk menenangkan hati ku. Tapi berdua duaan?
Kami selalu ingin bersama, sms dan telephone itu yang kami lakukan. Mungkin akan menimbulkan syahwat yang kami tak menyadarinya. Akhh. penyalahan penyalahan itu muncul di otakku.

Ku ambil laptop, mulai ku tekan keyboardnya lalu meyambungkan ke internet. Mulai ku cari dalil dalil pembenaran pendapatku, satu persatu ku buka. Ku baca dengan penuh kehati hatian. Tapi apa yang aku temukan disana? Satu pun tidak ada yang menghalalkan pacaran. Alasan pastinya, Islam mengharamkan laki laki dan perempuan yang tidak muhrim berdua duaan. Meski di media komunikasi yang sering kami lakukan berlama lama. Allah telah menjanjikan pasangan yang baik untuk orang yang baik dan sebaliknya. Dan allah pun telah mengatakan menciptakan manusia berpasang pasangan.
Bergetar hatiku membacanya, merasa aku lah makhluk yang penuh dosa, meragukan kata kata Allah. Aku hanyut dalam kegundahanku, antara patuh kepada ajaran agama ku atau tetap bersama kekasihku. Entahlah aku harus bagaimana.
Ku langkah pelan kakiku ke tempat dimana aku harus mengadu, tapi ku sucikan diri sebelum itu. Ku basuh beberapa anggota tubuh, ku bentangkan sajadah. Dengan mukenah putih yang membalut tubuh, kulakukan shalat di antara dua pilihan.

“Ya Allah pilihkanlah untukku dengan kekuatan ilmu-MU, tentukanlah untukku dengan kehendakmu, aku minta kemurahanMU yang sangat luas, karena Engkaulah yang bisa menentukan sesuatu dan aku tidak bisa, Engkau maha mengetahui apa yang tidak ku ketahui, dan Engkaulah yang paling tahu hal-hal yang ghaib. Ya Allah, jika sesuatu ini menurutMU baik bagi diriku, kehidupanku dan kesudahan perkaraku maka pilihlah dia untukku dan mudahkanlah dia bagiku kemudian berkahilah, dan seandainya ini menjadi malapetaka bagiku, agamaku, kehidupanku dan kesudahan perkaraku maka jauhkanlah dia dariku sejauh-jauhnya, dan berilah aku kebaikan di mana saja berada dan ridhailah aku karenanya.”
Ku lantunkan doa itu sebelum dan sesudah shalat di iringi desahan nafas yang sesak dan bulir bulir air mata pengaduan, meminta KuasaNya.

Entahlah, bisikan apa yang menggodaku untuk bergerak beberapa cm dari sajadah ini.
“Sayang,” Suara teduh disana mengawali telephoneku. Membuatku diam sejenak.
“Beh, kamu tahu Islam mengajarkan kita tentang cara bergaul yang baik antara laki laki dan perempuan?” Tanyaku tercekat dengan kata kata yang menjadi sulit ku rangkai.
“Iya, tahu” Jawabnya singkat
“Ternyata selama ini kita salah Beh, dijalan yang salah!” Jelasku padanya.
“Maksudnya?” Dia melontarkan tanya yang begitu sulit aku menjelaskan.
“Jika kita saling mencinta apa siap untuk menikah?” Tanya ku mengutip kata kata di artikel tadi.
“Ah aneh. tentu saja aku belum siap, umurku masih 20 tahun, banyak hal yang ingin aku lakukan. Banyak mimpi yang ingin ku raih. Begitu juga dengan kamu bukan?” Kata katanya mulai sedikit meninggi, tersentak hatiku, menggenang air mataku mendengarnya. Dia yang selama ini ku banggakan dengan kata kata indah dan halusnya, sekarang menjadi menakutkan.
“Iya, berarti lebih baik kita teruskan hidup kita masing masing untuk menyempurnakan agama kita, mimpi kita. Nanti jika sudah waktunya kita akan bertemu dalam sebuah ikatan halal dan suci, yang akan mendatangkan ibadah. Bukan dosa seperti ini Beh, pahamilah” Kata kata yang menggetarkan bibirku akhirnya terucap. Berat sekali, sesaat aku biarkan paru paruku kosong dengan oksigen, untuk menahan tekanan yang muncul dari hatiku.
“Ya sudah, semoga kamu damai di agamamu”
Tuuttt. Telephonenya di matikan.
Beh, beh. tunggu. Aku ingin katakan pada mu, aku mencintaimu lebih dari diriku. Temui aku suatu saat nanti. Dalam istiqamah cinta.

Sakit memang saat keputusan itu terjadi, berat dan menyiksaku untuk beberapa hari, karena facebookku di blokir, Number HP nya di ganti. Namun Allah menguatkanku, ku tetapkan hati untuk lebih banyak mendalami Cintaku Pada Sang Khalik agar aku di cintai dan mencintai orang yang mencintaiNya. Aku dan dia kini sudah berakhir aku tak tahu kabar dia lagi, entah dia msih tetap di agamanya atau sudah menjadi lebih baik.

Yang aku tahu sampai hari ini kan Ku lepas kau demi Tuhanku. Karena aku sedang mencari cinta Tuhan ku. Untuk jadi pribadi yang lebih baik.

 

  • HIJABKU

Matahari di hari ini, bukan seperti matahari yang seperti biasanya, panas. Namun hari ini sinarnya begitu cerah dan bersahabat. Aku yang dari tadi duduk-duduk santai di depan halaman sekolah, sambil ku sandarkan kepalaku di kursi. Kunikmati sinar matahari, hembusan angin yang segar, dan ku biarkan rambutku terurai. Seperti biasa, saat hari sabtu tiba, aku sengaja pulang terlambat karena aku menunggu satu di antara mahasiswa yang biasa lewat depan sekolahku, aku bukan cuma kagum, sepertinya aku telah jatuh hati padanya. Keramahannya, senyumnya, cara bicaranya, buat aku kagum dan rasanya ingin memilikinya. Namun tak sedikit pun ada rasa berani untuk mendekatinya. Apa karena aku wanita yang tak mungkin mendahului? bisa jadi.
“Apa salahnya kamu deketin dia?”
Satu di antara sahabatku menegur aku yang sedang memperhatikan dia.
“Kalau suka deketin gih!. So akrab juga boleh, dari pada merhatiin dari jauh mulu, sana ayo samperin!”.

Dengan rasa percaya diri aku samperin dia, ternyata apa yang aku takutkan benar-benar terjadi. Dia cuekin aku, sedikit pun dia mengabaikan sapaanku, aku seorang wanita yang mencoba memberanikan diri menyapa laki-laki yang biasanya tak pernah aku lakukan. Hasilnya dicuekin, sakit, sakit banget. Aku membalikan badanku dan kembali kepada teman-teman, namun ketika aku melangkahkan kakiku dia memanggilku.
“Ukhti… memanggilku? kalau ukhti seorang muslim, tau bagaimana menyapa yang baik seperti yang Rasulluloh ajarkan? Asallamualaikum”.
Rasanya senang, hati serasa gugup, mukaku pucat, tanganku mendadak dingin, apa ini? Entahlah.
“Waalaikumsallam. Maaf sebelumnya, namaku bukan ukhti tapi Fuzi”.
“Maksudku dalam bahasa Arab, ukhti itu sebutan bagi seorang akhwat wanita. Ada apa de? kamu mengenaliku?”
“Oh aku jadi malu, kakak ngomongnya pakai bahasa Arab sih, haha (sambil tertawa kecil) . Mmm kak, boleh minta nomer HP nya gak?”.
“Tidak”.
Aku diam cukup membuat sakit jawaban simpel itu.
“Tidak mungkin aku tidak kasih nomer HP ku, boleh dong. Kalau ada apa-apa ade boleh hubungi saya”. cetus dia melanjutkan pembicaraannya.
Huh hampir saja aku mati rasa, apa kata orang-orang nanti Fuzi minta nomer cowok terus gak dikasih? Ga kepikiran dan gak mau mikir. Untung aja dikasih.

Setelah bertukaran nomer HP, aku senang mengenalnya, aku rasa dia laki-laki yang baik dan sholeh.
“Kakak calon ustad ya?”,
“InsyaAllah kalau Allah meridhoi kenapa tidak?”.
“Keren, pantes ceramahin aku mulu, hehe”.
“Harusnya ini menjadi kesadaranmu de, kamu telah berhenjak dewasa. Kamu seorang wanita harusnya kamu tau betapa pentingnya menutup aurat, dan rambutmu itu adalah mahkotamu, sampai kapan mau dibiarkan terlihat oleh non mukhrim?”.
“Aku belum siap”.
“Mau sampai kapan nunggu siap berhijab? kita gak kan pernah tau sampai kapan kita hidup di dunia ini”.
“Aku mau memperbaiki hati dan sikapku dulu, baru menutup aurat ku”.
“Salah, tutup auratmu dahulu. Dengan menutup auratmu itu merupakan salah satu contoh menghindari dosa besar, jika kamu menutup auratmu, maka ketika kamu ingin melakukan sesuatu yang tidak baik, kamu ingat dengan jilbab. Menutup aurat itu wajib hukumnya, Fikirkan baik-baik”.
“Iyah nanti aku fikirkan terimakasih”.

Aku menutup telfon tanpa salam padanya. Baru kali ini ada orang yang berani nyeramahin aku sampe ngotot mulu, fikirku mulai sebel padanya dia bawel dan sok baik. Hobby nya ceramahin aku mulu tiap kali kontak, entah itu lewat via sms atau telfon sama aja. ( urhatku pada Nia temen sebangku aku).

Namun aku sadar sebenarnya niat dia baik, aku yang terlalu keras kepala dan kurang mengerti agama. Bahkan saat aku ketemu dengannya aku masih belum mengenakan jilbab, dan lagi-lagi alasanku bilang belum siap. Dan Ku ingin berhijab bukan karena orang lain, tapi karena diri sendiri dan karena Allah. Namun hari demi hari sepertinya aku mulai diberi hidayah, akhir-akhir ini aku sering membeli baju panjang, rok panjang, jilbab, sampai teman-teman aneh melihat aku yang sekarang tiba-tiba berubah. Aku mulai mau mengenal lebih dekat tentang Islam dan wanita muslimah. Dengan cara browsing dan sering membeli buku-buku islami.

Aku Fuzi Adhawiyah siap tampil beda di hadapan keluarga, teman dan semuanya dengan lebih baik, anggun, manis, soleha, Fuzi akan mengamalkan apa yang selama ini Fuzi pelajari. Sampai pada saatnya beberapa bulan tak bertemu dia karena aku sibuk memperbaiki diri dan belajar agama aku kehilangan kominikasi dengan dia, rasanya rindu ingin bertemu dengannya, kata-kata yang selalu bikin aku ingat dari dia adalah
“Wanita yang keluar rumah dan menutup auratnya, juga harus tetap menjaga dandannannya, dia dilarang memamerkan perhiasan dan kecantikannya, terutama di hadapan laki-laki”.
Lalu aku kirimkan sebuah pesan singkat padanya

“Asallamualaikum, aku cinta Allah dan aku buktikan dari apa yang aku lakukan, mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Termasuk pentingnya wanita menutup auratnya”,
Fuzi Adhawiyah..

“Waalaikumsalam nak, harap ukhti tidak kaget. Yang punya nomor ini sudah tiga hari yang lalu saat hari juma’at telah pulang ke Rahmatulloh karena sakit jantung yang dideritanya”.
Ibunda Rizki Fauzan..

Sakit, rasa tidak percaya dan sedih menjadi satu. Rasanya hancur dia penyemangatku orang yang aku cinta telah kembali ke pelukan Allah, namun setelah aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, dia benar benar telah tiada, Kak Rizki batinku terus menangis, merintih rindu. Kau pergi begitu singkat tanpa meninggalkan pesan apapun padaku kak, hanya mimpi itu. Bermimpi dia membelikanku jilbab cantik berwarna putih. Namun aku yakin kau telah bahagia di alam sana, rinduku menyertaimu, kelak nanti aku akan menyusulmu.

Larangan Larangan dalam islam

Larangan Dalam Islam Adalah:

1.LARANGAN SOMBONG

   Contoh:Suatu hari mungkin kita menemui suatu kemudahan dalam urusan kita. Orang lain bertanya kepada kita bagaimana cara anda menyelesaikan persoalan tersebut. Dengan lantang dan bangganya anda menjawab “Siapa dulu. Ini semua berkat usaha keras saya.”

 
Nah, dari contoh di atas kita sering membanggakan diri kita, dan merendahkan orang lain yang kita anggap di bawah kita kedudukannya. Atau mungkin merasa memiliki sesuatu yang lebih dari orang lain. Sehingga mengejek atau bahkan merendahkan martabat orang lain. Na’udzubillah
 
Kita tidak mengetahui siapa zat yang memudahkan urusan kita hingga berhasil seperti itu. Kita tidak menyadari, bagaimana seandainya kemudahan itu tiba-tiba hilang saat kita sedang membanggakannya. Atau mungkin saat itu nyawa kita dicabut sehingga kita menjadi orang yang merugi karena mati dalam keadaan su’ul khatimah (mati dalam keburukan)?
 
Disinilah, saya berusaha membahas mengenai larangan sombong dalam Islam. Sampai-sampai Rosulullah saw sendiri sangat membenci orang-orang yang sombong. Mari kita simak ulasan berikut.
 
Pengertian
Sombong adalah membanggakan diri sendiri, mengganggap dirinya yang lebih dari yang lain. Membuat dirinya terasa lebih berharga dan bermartabat sehingga dabat menjelekkan orang lain. Padahal Allah telah melarang kita dalam QS. Al Luqman {31}:18


“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”

 

 
Sementara itu ada sebuah teladan yang di ambil dari Adz Dzahabi
 
Adz Dzahabi rahimahullah berkata, “Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri kepada manusia dengan ilmunya, dia merasa hebat dengan kemuliaan yang dia miliki. Orang semacam ini tidaklah bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Karena barang siapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan membuatnya rendah hati dan menumbuhkan kehusyu’an hati serta ketenangan jiwa. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya. Bahkan di setiap saat dia selalu berintrospeksi diri dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia pasti akan terlempar keluar dari jalan yang lurus dan binasa. Barang siapa yang menuntut ilmu untuk berbangga-banggaan dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, sungguh ini tergolong kesobongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sekecil dzarrah (anak semut), la haula wa la quwwata illa billah.”
 

 

Jangan Sombong

 

 

 

Eits.. tunggu dulu. Kita ingin selamat dunia ataukah dunia-akhirat. Sebab, kita tentu masih punya kewibawaan meskipun sikap kita tidak berbanggga-bangga diri. Bahkan orang lain akan lebih menghargai dan menghormati kita karena kita menghargai orang lain. Bahkan Allah menantang kita dalam QS. Al Isra’ {17}:37


“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.”

 

 

 
Wah, tentu kita keberatan bila kita disuruh menembus bumi dan tinggi badan kita tidak dapat menyamai gunung-gunung yang ada di Bumi. Bagaimana caranya? Terkadang untuk melakukan sesuatu kita juga butuh orang lain. Meskipun kita berkuasa, toh ujungnya kita memerintahkan orang lain berbuat sesuati. Bukankah begitu? Begitu saja kok sombong?
 
Oleh karena itu. seharusnya kita tidak boleh sombong. Hargai orang lain dan perdulikan nasib orang lain. Sebenarnya ini merupakan pelajaran bagi kita khususnya pemimpin-pemimpin negeri ini. Jangan sampai mengorbankan rakyat hanya untuk keperluan pribadi.
 
Ingatlah, kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Tuhan semesta
alam. Siapkah kita?
 
 
2.Larangan Berzina
 
Saat ini kita hidup dalam zaman yang amat sangat terbuka. Bahkan karena terlalu terbukanya pergaulan dalam masyarakat, nilai-nilai agama pun mulai ditinggalkan. Lihat saja sekarang, dengan mudah kita dapat menemukan berbagai kemaksiatan di sekitar kita. Bahkan hal-hal yang menjurus pada perbuatan zina terpampang di sekitar kita.
Anak-anak muda zaman sekarang seakan-akan berlomba dalam hal ini. Begitu banyak gadis-gadis yang mempertontonkan kemolekan tubuhnya secara bebas, hubungan dengan lawan jenis yang melewati batas, dan banyak lagi hal-hal yang membuat perzinahan seakan-akan menjadi sesuatu yang wajar-wajar saja. Ditambah lagi dengan lemahnya iman dan ilmu agama yang dimiliki, membuat perzinahan semakin merajalela.
Padahal, jelas-jelas islam telah melarang kita untuk melakukan perbuatan zina. Jangankan melakukannya, mendekati saja kita sudah tidak boleh. Tentunya perintah untuk tidak mendekati dan melakukan perbuatan zina bukanlah tanpa sebab. Perbuatan zina merupakan sebuah perbuatan yang keji, yang dapat mendatangkan kemudharatan bukan hanya kepada pelakunya, namun juga kepada orang lain.
Banyak sekali dalil-dalil baik dari Al Quran maupun hadist yang melarang perbuatan zina ini. Dalil-dalil yang berisi larangan untuk melakukan perbuatan zina diantaranya adalah:
Dalil Dari Al Quran:
الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ
الزَّانِي لَا يَنكِحُ إلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin,” (an-Nuur: 2-3).
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهاً آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَاماً
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَاناً
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَن لَّا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئاً وَلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).
Dalil dari Hadist Rasulullah saw:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR Muslim [107]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah saw. bersabda, “Tidaklah berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”
Masih diriwayatkan darinya dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika seorang hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya,” (Shahih, HR Abu Dawud [4690]).
Diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya, “Bagaimana pandangan kalian tentang zina?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya,” (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [103]).
Kandungan Dalil tentang Zina
Dari dalil-dalil tersebut, kita dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang larangan zina dalam islam. Ksimpulan yang dapat kita ambil diantaranya adalah:
1.    Kerasnya pengharaman zina. Zina adalah seburuk-buruk jalan dan sejelek-jelek perbuatan. Terkumpul padanya seluruh bentuk kejelekan yakni kurangnya agama, tidak adanya wara’, rusaknya muru’ah (kehormatan) dan tipisnya rasa cemburu. Hingga engkau tidak akan menjumpai seorang pezina itu memiliki sifat wara’, menepati perjanjian, benar dalam ucapan, menjaga persahabatan, dan memiliki kecemburuan yang sempurna kepada keluarganya. Yang ada tipu daya, kedustaan, khianat, tidak memiliki rasa malu, tidak muraqabah, tidak menjauhi perkara haram, dan telah hilang kecemburuan dalam hatinya dari cabang-cabang dan perkara-perkara yang memperbaikinya. (lihat Raudhatul Muhibbin [360]).
2.    Ancaman yang keras terhadap pelaku zina. Dan hukuman bagi pezina dikhususkan dengan beberapa perkara:
a.    Kerasnya hukuman
b.    Diumumkannya hukuman
c.    Larangan menaruh rasa kasihan kepada pezina
3.    Hukuman bagi pezina yang belum menikah adalah dicambuk seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan hukuman bagi pelaku zina yang telah menikah adalah dirajam sampai mati. Rasulullah saw. telah merajam sebanyak enam orang di antaranya adalah Mu’iz, wanita al-Ghamidiyah dan lain-lain.
4.    Adapun berzina dengan wanita yang masih mahram mewajibkan hukuman yang sangat keras, yakni dibunuh.
Ibnul Qayyim berkata dalam Raudhatul Muhibbin (374), “Adapun jika perbuatan keji itu dilakukan dengan orang yang masih memiliki hubungan kekeluargaan dari para mahramnya, itu adalah perbuatan yang membinasakan. Dan wajib dibunuh pelakunya bagaimanapun keadaannya. Ini adalah pendapat Imam Ahmad dan yang lainnya.”
5.    Zina ada beberapa cabang, seperti zina mata, zina lisan, dan zina anggota badan. Disebutkan dalam hadits Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menetapkan atas setiap Bani Adam bagiannya dari zina yang tidak bisa tidak pasti ia mendapatinya. Zina mata adalah melihat, zina lisan adalah berbicara, hati berangan-angan serta bernafsu dan kemaluan membenarkan atau mendustakannya.”
Marilah kita selalu berlindung kepada Allah SWT dan memohon pertolongan dan bimbingan-Nya agar dapat terhindar dari semua perbuatan yang menjurus kepada kemaksiatan.
 
3.Larangan Bagi Wanita Semasa Haid
 
 
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Pak ustadz,Hal-hal apakah yang tidak boleh dilakukan selama masa haid? Apakah menggunting kuku dan memotong rambut termasuk hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama masa haid? Mohon jawaban dan penjelasan pak ustadz.
WAssalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Ayu.
Ade Ayu
Jawaban
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,
Memotong rambut dan kuku saat haidh bukan hal yang terlarang saat seorang wanita mendapat haidh. Sebab landasan syar’i atas larangan hal itu tidak berlandaskan dalil Quran maupun sunnah, kecuali hanya sekedar nalar manusiawi. Seharusnya ada dalil yang tegas dari kitabullah atau sunnaturasulillah yang dibawakan oleh mereka yang mengatakan hal itu.
Adapun perbuatan yang haram dilakukan oleh wanita yang sedang haid, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan As-sunnah antara lain adalah:
1. Shalat
Seorang wanita yang sedang mendapatkan haid diharamkan untuk melakukan salat. Begitu juga mengqada` salat. Sebab seorang wanita yang sedang mendapat haid telah gugur kewajibannya untuk melakukansalat. Dalilnya adalah hadis berikut ini:
عَنْ عَائِشَةَ رضيَ اللهُ عَنْهَا: أنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ أَبِي حُبَيْشٍ كَانَتْ تُسْتَحَاضُ، فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: إِنَّ دَمَ الحَيْضِ دَمٌ أَسْوَدُ يُعْرَفُ، فَإِذا كَانَ ذَلِكَ فَأَمْسِكِي عَنِ الصَّلاةِ، فَإِذا كَانَ الآخَرُ فَتَوَضَّئِي وَصَلِّي، رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ، وَصَحَّحَهُ ابنُ حِبَّانَ وَالحَاكِمُ، وَاسْتَنْكَرَهُ أَبُو حَاتِمٍ
Dari Aisyah ra berkata, Fatimah binti Abi Hubaisy mendapat darah istihadha, maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya, Darah haidh itu berwarna hitam dan dikenali. Bila yang yang keluar seperti itu, janganlah shalat. Bila sudah selesai, maka berwudhu’lah dan lakukan shalat. .
Dari Aisyah ra. berkata, Di zaman Rasulullah SAW dahulu kami mendapat haid, lalu kami diperintahkan untuk mengqada` puasa dan tidak diperintah untuk mengqada` salat. .
Selain itu juga ada hadis lainnya:
`Dari Fatimah binti Abi Khubaisy bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bila kamu mendapatkan haid maka tinggalkan salat.
2. Berwudu` atau Mandi
As Syafi`iyah dan al-Hanabilah mengatakan bahwa `wanita yang sedang mendapatkan haid diharamkan berwudu`dan mandi janabah. Maksudnya adalah bahwa seorang yang sedang mendapatkan haidh dan darah masih mengalir, lalu berniat untuk bersuci dari hadats besarnya itu dengan cara berwudhu’ atau mandi janabah, seolah-olah darah haidhnya sudah selesai, padahal belum selesai.
Sedangkan mandi biasa dalam arti membersihkan diri dari kuman, dengan menggunakan sabun, shampo dan lainnya, tanpa berniat bersuci dari hadats besar, bukan merupakan larangan.
3. Puasa
Wanita yang sedang mendapatkan haid dilarang menjalankan puasa dan untuk itu ia diwajibkannya untuk menggantikannya dihari yang lain.
وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رضيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: أَلَيْسَ إِذا حَاضَتِ المَرْأَةُ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ، مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abi Said Al-Khudhri ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bukankah bila wanita mendapat hatdh, dia tidak boleh shalat dan puasa?
4. Tawaf
Seorang wanita yang sedang mendapatkan haid dilarang melakukan tawaf. Sedangkan semua praktek ibadah haji tetap boleh dilakukan. Sebab tawaf itu mensyaratkan seseorang suci dari hadas besar.
وَعَنْ عَائِشةَ رضيَ اللهُ عَنْهَا قَالَت: لَمَّا جِئْنَا سَرِفَ حِضْتُ، فَقَالَ النَّبيُّ صلى الله عليه وسلم: افْعَلِي مَا يَفْعَلُ الحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لا تَطُوْفِي بِالبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِي، مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Bila kamu mendapat haid, lakukan semua praktek ibadah haji kecuali bertawaf di sekeliling ka`bah hingga kamu suci.
5. Menyentuh mushaf dan Membawanya
Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran Al-Kariem tentang menyentuh Al-Quran:
لا يمسه إلا المطهرون
Dan tidak menyentuhnya kecuali orang yang suci
Jumhur Ulama sepakat bahwa orang yang berhadats besar termasuk juga orang yang haidh dilarang menyentuh mushaf Al-Quran
6. Melafazkan Ayat-ayat Al-Quran
Kecuali dalam hati atau doa/zikir yang lafznya diambil dari ayat Al-Quran secara tidak langsung.
`Rasulullah SAW tidak terhalang dari membaca Al-Quran kecuali dalam keadaan junub`.
Namun ada pula pendapat yang membolehkan wanita haidh membaca Al-Quran dengan catatan tidak menyentuh mushaf dan takut lupa akan hafalannya bila masa haidhnya terlalu lama. Juga dalam membacanya tidak terlalu banyak.
Pendapat ini adalah pendapat Malik. Demikian disebutkan dalam Bidayatul Mujtahid jilid 1 hal 133.
7. Masuk ke Masjid
Dari Aisyah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tidak ku halalkan masjid bagi orang yang junub dan haidh.
8. Bersetubuh
Wanita yang sedang mendapat haid haram bersetubuh dengan suaminya. Keharamannya ditetapkan oleh Al-Quran Al-Kariem berikut ini:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُواْ النِّسَاء فِي الْمَحِيضِ وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىَ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: `Haidh itu adalah suatu kotoran`. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
Yang dimaksud dengan menjauhi mereka adalah tidak menyetubuhinya.
Sedangkan al-Hanabilah membolehkan mencumbu wanita yang sedang haid pada bagian tubuh selain antara pusar dan lutut atau selama tidak terjadi persetubuhan. Hal itu didasari oleh sabda Rasulullah SAW ketika beliau ditanya tentang hukum mencumbui wanita yang sedang haid maka beliau menjawab:
وَعَنْ أَنَسٍ رضيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ اليَهُودَ كَانت إِذا حَاضَتِ المَرْأَةُ فِيْهِمْ لَمْ يُؤَاكِلُوهَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم: اصْنَعُوا كُلَّ شَىءٍ إِلاَّ النِّكَاحَ، رَوَاهُ مُسْلِمٌ
`Dari Anas ra. bahwa orang Yahudi bisa para wanita mereka mendapat haidh, tidak memberikan makanan. Rasulullah SAW bersabda, Lakukan segala yang kau mau kecuali hubungan badan.
وَعَنْ عَائِشَةَ رضيَ اللهُ عَنْهَا قَالَت: كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُنِي فَأَتَّزِرُ، فَيُبَاشِرُنِي وَأَنَا حَائِضٌ، مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Aisyahra berkata, Rasulullah SAW memerintahkan aku untuk memakain sarung, beliau mencumbuku sedangkan aku dalam keadaan datang haidh.
Keharaman menyetubuhi wanita yang sedang haid ini tetap belangsung sampai wanita tersebut selesai dari haid dan selesai mandinya. Tidak cukup hanya selesai haid saja tetapi juga mandinya. Sebab di dalam al-Baqarah ayat 222 itu Allah menyebutkan bahwa wanita haid itu haram disetubuhi sampai mereka menjadi suci dan menjadi suci itu bukan sekedar berhentinya darah namun harus dengan mandi janabah, itu adalah pendapat al-Malikiyah dan as Syafi`iyah serta al-Hanafiyah.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc.
 
4.Larangan Murtad
 
Larangan Murtad

Tabloid Suara Islam
Edisi 83
Tgl 5-19 Februari 2010
20 Shafar – 5 Rabi’ul Awwal 1431H

Oleh: KH Syukron Ma’mun
(Pimpinan Pesantren Daarul Rahman)
Kebayoran Baru – Jakarta Selatan

Firman Allah SWT:

Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar,• tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. (QS. Al Baqarah 217).

Tafsir Ayat

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip riwayat Ibnu Hisyam dari Ibnu Ishaq dalam sirahnya bahwa Rasulullah Saw. mengutus Abdullah bin Jahsyi bersama delapan orang pasukan khusus untuk mengintai dan melaporkan pergerakan orang-orang Quraisy di daerah Nakhlah, antara Makkah dan Thaif. Kedelapan orang itu adalah Abu Hudzaifah bin Utbah, Ukasyah bin Mihshan, Utbah bin Ghazwan, Saad bin Abi Waqash, Amir bin Rabiah, Waqid bin Abdillah, Khalid bin Al Bakir, dan Suhail bin Baidla’. Hanya saja ketika sampai di suatu daerah yang bernama Buhran, Saad bin Abi Waqash dan Utbah in Ghazwan terpisah dari rombongan karena mencari kedua unta mereka yang tersesat.

Sesampai di Nakhlah mereka melihat rombongan Quraisy dengan barang dagangan mereka. Rombongan Quraisy itu terdiri dari Amru bin Al Hadlramy, Utsman bin Abdillah, Naufal bin Abdillah, Al Hakam bin Kisan. Peristiwa itu terjadi pada Siang hari di akhir bulan Rajab. Pasukan Abdullah bermusyawarah: Kalau kalian biarkan kaum Quraisy itu lewat, maka pada malam hari ini mereka akan masuk tanah haram (Makkah) dan kalian dilarang memerangi mereka. Dan kalau kalian bunuh mereka maka kalian telah membunuh di bulan haram. Pasukan khusus itu sempat ragu dan khawatir untuk maju menghadapi mereka. Namun kemudian memberanikan diri dan bersepakat untuk membunuh siapa saja yang bisa dibunuh dan merampas harta bawaan mereka. Lalu Waqid bin Abdillah melempar lembing tepat mengenai dan menewaskan Amru bin Al Hadlramy. Mereka menawan Utsman bin Abdillah dan Al Hakam bin Kisan. Naufal bin Abdullah lolos. Lalu Abdullah bin Jahsyi dan para anggotanya kembali ke Madinah untuk menghadap Rasulullah Saw. dengan membawa tawanan dan harta rampasan dari kaum Quraisy itu. Rasulullah Saw. bersabda: ‘Aku tidak memerintahkan kalian berperang pada bulan haram!”

Peristiwa tersebut menjadi sensasi besar dan Quraisy mengeksploitirnya untuk menyudutkan Rasulullah Saw. dan kaum muslimin. Mereka menyebarkan propaganda: “Muhammad dan para sahabatnya telah menghalalkan bulan haram. Mereka telah menumpahkan darah, merampas harta, dan menawan orang di bulan haram!”

Orang-orang Yahudi pun mengail di air keruh. Mereka mengeluarkan pernyataan: Amru bin Al Hadlramy telah dibunuh oleh Waqid bin abdillah. Amru adalah amarat al harb (meramaikan perang), al Hadlramy adalah hadlarat al harb (menghadirkan perang), sedangkan waqid bin abdillah adalah waqadat al harb (membakarperang)”

Tatkala opini umum semakin menyudutkan umat Islam Allah SWT menurunkan firman-Nya:

“Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar, tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh”

Artinya jika kalian membunuh mereka pada bulan haram, namun sesungguhnya mereka telah menghalang-halangi kalian dari jalan Allah dan kufur kepadaNya. Jugs mereka menghalang-halangi kalian dari masjidil Haram Berta mengusir kalian darinya padahal kalian adalah penduduknya. Semua yang mereka lakukan itu di sisi Allah adalah lebih besar dosanya daripada membunuh orang Quraisy itu. Lalu Allah SWT berfirman: “dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh”

Orang-orang kafir Quraisy itu sungguh telah memfitnahi (menyiksa) muslim karena agamanya supaya bisa mereka murtadkan hingga menjadi kafir kembali. Mereka lakukan tindakan-tindakan keji itu terus-menerus. Allah SWT berfirman:

“mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup.
Dengan turunnya ayat tersebut kaum muslimin terbebas dari opini yang memojokkan mereka. Kaum Quraisy mengirim utusan untuk menebus dua orang warganya yang tertawan, Utsman bin Abdillah dan Al Hakam bin Kisan. Namun Rasulullah Saw. menolak tebusan itu sebelum ditemukan dua sahabat Rasul yang hilang, Saad bin Abi Waqash dan Utbah bin Ghazwan. Rasulullah Saw.
mengancam akan membunuh kedua tawanan Quraisy tersebut bimalamana mereka membunuh Saad dan Utbah. Setelah kedua sahabat Nabi Saw. itu muncul maka Rasulullah Saw. membebaskan kedua tawanan Quraisy itu. Salah satu di antara mereka, yakni Al Hakam bin Kisan masuk Islam dan tinggal bersama Rasulullah Saw.

Larangan Murtad dari Islam

Dalam ayat tersebut jelas-jelas Allah SWT melarang tindakan murtad dan mengancam para pelakunya dengan mengahapus amalan mereka dan memasukkan mereka ke dalam neraka selamanya. Dia SWT berfirman: “Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, Maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka. mereka kekal di dalamnya.

Dalam sistem hukum pidana syariah, tindakan murtad terkategori dalam hukum hudud. Artinya, dia merupakan tindakan kriminal yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasulnya dan ditentukan pula bentuk hukumannya. Hukuman untuk orang murtad adalah hukuman mati. Rasulullah Saw. bersabda:

“Siapa saja yang mengganti agama (Islam)nya maka bunuhlah!” (HR. Bukhari).

Mengenai eksekusi dari hukuman mati bagi orang murtad, hal itu dilakukan setelah upaya diskusi, nasihat, dan peringatan disampaikan kepada yang hersangkutan agar bertaubat, kembali ke pangkuan Islam. Khalifah Umar bin Khaththab r.a. menyarankan agar orang yang murtad diminta bertaubat dan ditahan selama tiga hari dan diberi makan rota. Barangkali saja orang yang murtad itu man bertaubat kembali kepada agama Allah. jika tidak man kembali bertaubat setelah tiga hari, maka dia dihukum mati. Abu Musa memberikan kelonggaran mass taubat hingga dua bulan.

Orang yang bertaubat dari murtadnya, maka dia dibebaskan kembali ke tengahtengah masyarakat. Namun jika dia murtad kembali, maka taubatnya tidak bisa diterima, dan harus dibunuh. Dasarnya adalah firman Allah SWT: Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kemudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, Maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus. (QS.An Nisa 137).

Khatimah

Jelas bahwa peperangan orang kafir dalam segala bentuknya adalah bertujuan memurtadkan umat Islam, agar kafir kembali. Dan Allah SWT memberikan warning barang siapa yang murtad dan mati dalam keadaan kafir maka dia pasta masuk neraka selamanya.

Na’udzubillahi mindzalik!

Kisah Nabi Muhammad SAW Menjelang Ajal

Kisah Nabi Muhammad SAW Menjelang Ajal

G02g-Allah&Muhammad1

Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah SAW Mengingatkan kita sewaktu sakratul maut.

‘Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,

“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur’an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku”.

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu.

Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.

“Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.

Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,

“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?”.

“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,”tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut,” kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.

Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. ” Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.

Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi.

“Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?”

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

“Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh.

Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

“Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.”

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum – peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”

Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.

Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“Ummatii, ummatii, ummatiii!” –

“Umatku, umatku, umatku”

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?

Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa’alaihi wasahbihi wasallim.

Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia,

tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak.

Doa Sehari Hari

      Doa Naik Kendaraan

 

 
” Bismillaahi majreha wamursaahaa inna rabbii laghafuururrahiim “

Artinya :

” Dengan Asma Allah, berhenti dan berjalannya kendaraan ini, se-sungguhnya Rabbku Maha Pe-ngampun dan Penyayang “

 

Labels:

posted by Kheisya Andira Rehanio – Deyinta Aurellia Nathanio @ 2:38 PM  6 comments

Doa Keluar Rumah

 

 
” Bismillaahi tawakkaltu ‘alallaahiwalaa hawla walaa quwwata illaa billaahi “

Artinya :

” Dengan Asma Allah, aku berserah diri kepada Allah, tiada daya upaya kecuali dari Allah “

 

Labels:

posted by Kheisya Andira Rehanio – Deyinta Aurellia Nathanio @ 2:36 PM  0 comments

Doa Berpakaian

 

 
” Alhamdulillaahil ladzii kasaaniihaadzaa wa razaqaniihi min ghairi haywlin minniy walaquwwatin “

Artinya :

” Segala puji bagi Allah yang memberiku pakaian dan memberiku rizki, tiada daya dan kekuatanku “

 

Doa Keluar WC

  ” Ghufraanaka alhamdulillaahilladzii adzhana ‘annil adzaa wa’aafaanii “

Artinya :

” Ampunan-Mu, segala Puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran (penyakit) dariku dan menyehatkanku “

Kumpulan Kata Kata Nasehat bijaksana islami

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan minder dengan kekurangan kita. dan jangan iri dengan kelebihan orang. HARGAILAH DIRIMU APA ADANYA!!!

=========================

Berbicara cinta sejati, ketahuilah sesungguhnya segala ni’mat ini adalah dari Allah SWT, termasuk ni’mat mencintai lawan jenis, untuk itu gunakanlah bingkai yang dibenarkan oleh syariat, dan bingkai itu adalah pernikahan. Itulah sunnah yang sesungguhnya,

===============================

IKUTILAH JALAN KEBENARAN ITU JANGAN HIRAUKAN WALAUPUN SEDIKIT ORANG MENGIKUTINYA! JAUHKANLAH DIRIMU DARI JALAN JALAN KESESATAN DAN JANGANLAH TERPESONA DENGAN BANYAKNYA ORANG ORANG YANG MENEMPUH JALAN KEBINASAAN!

Sunnah itu bagaikan bahtera nabi nuh.Barangsiapa mengendarainya niscaya dia selamat dan barangsiapa terlambat dari bahtera tersebut maka dia akan tenggelam……

=============================

““Muslim sejati adalah yang tidak pernah menggunakan lisan dan tangannya untuk menyakiti sesama muslim.” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash, Riyadhus Sholihin No. 222)”

=============================

“Ingatlah bahwa salah satu sifat muslim sejati adalah bersabar ketika ditimpa musibah dan bersyukur ketika mendapat nikmat. Subhanallah.. …”

—————————————————————————————————————-
kumpulan kalimat mutiara nasehat bijak islam – kata-kata nasehat bijaksana islami
—————————————————————————————————————-

“Orang yg sukses adlh mereka yg berhasil mengenali, menggali, & memompa seluruh potensi Diri, shg mampu menggagas karya2 & ide2 terbaik demi kemaslahatan Ummat.. Salam Ukhuwah dan Silaturahim… Keep Hamasah !!!”
===================

“Berilmu lah sebelum berbicara, bersikap, dan bertindak. Diam adalah kehati hatian. Perhatikan darimana kamu ambil kabar berita..periksa siapa yang berbicara, dan telitilah mana yang benar dan salah!”

=====================

“”Hati yg plg Allah kasihi ialah hati yg plg lembut t’hdp saudaranya, plg bersih dlm keykinannya & plg baik dlm agama” “salam ukhuwah untuk semua sahabatku…

=================================
“seorang mu’min itu jika dia melihat, maka dia mengambil pelajaran, jika dia diam maka dia berfikir, jika dia bicara maka dia mengingat, jika dia diberi sesuatu maka dia bersyukur dan jika dia dicoba maka dia bersabar.”

============================

“Tetaplah tegar!! Krna ALLAH akn slalu mjaga&mLindungimu.. jgn gentar,sdih,atau tkt jk km org b’iman..! Ktakan kbenaran wlw bnyk d hujat org..krn ssngghny bpegang pd islm d hr ini spt mmegang bara api..”

=========================

“Sesuatu akan lebih terasa berharga ketika kita sudah tidak memilikinya,,maka hargai dan jagalah segala yg kita miliki…

====================================

“jlnilah hidup ini penuh dgn takwa&tawakal wahai manusia, karena bumi ini hanya titipan ALLAH SWT semata. Tegakkanlah Jihad fi Sabilillah dgn keridhoan ALLAH SWT dimuka bumi ini, jgn ada p’pecahan shg b’cerai berai antar saudara muslim.

=======================

“Allah itu Tujuan kami… Rasulullah tauladan kami., Alquran Undang2 kami.. Jihad itu jalan hDp kami… Mati d Jalan Allah Cita2 kami t’Tinggi..”

—————————————————————————————————————-
kumpulan kalimat mutiara nasehat bijak islam – kata-kata nasehat bijaksana islami
—————————————————————————————————————-

Hai saudara-saudaraku umat muslim, mari kita kuatkan barisan kita. Kita tingkatkan keimanan kita. Kita tegakkan kalimat Allah dimuka bumi ini. Insya Allah, kita akan mendapat ridha-Nya.

Allahuakbar!!

=================

Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu di akhirat

================

Adalah mengagumkan ada seseorang pada hari ini yang mendakwahkan As-Sunnah . Dan lebih mengagumkan lagi adalah orang yang menerima dakwah As-Sunnah. (Irsyadus Sari Fi Syarhis Sunnah lil Barbahari,hal 248)

================

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :

“Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkan manhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran.” (Al Fatawa 4/149)

==========================

“Ya Allah.. Jikalau cinta ini adalah ketertawanan,tawanlah hatiku dengan cinta kepada-Mu,agar tidak ada lagi yg dapat menawan hatiku.. Jikalau rindu ini adalah rasa sakit,penuhilah rasa sakit ini dengan rindu kepada-Mu….”

====================

“Ssngguh’a sbnar-bnar prkataan adl Kitabullah&sbaik -baik ptnjuk adl ptnjuk Muhammad shallallahu ‘Alaihi Wasallam & sburuk-bruk prkara adl yg d ada2kan(dlm ibdah) krn stiap yg d ada2kan adl bid’ah & stiap bid’ah adl ssat & stiap kssatan brada d neraka”

=============

“Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa.49:13″

=============

“Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanya sementara dan kepada Rabbul ‘Alamin, Allah Tabaraka Wa Ta’ala, kita semua akan kembali. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian istiqamahlah!”

—————————————————————————————————————-
kumpulan kalimat mutiara nasehat bijak islam – kata-kata nasehat bijaksana islami
—————————————————————————————————————-

““Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”(HR. MUSLIM)”

============

“syaik Bakr Abu Zaid berkata: Hiasilah dirimu dengan etika etika jiwa berupa menjaga kehormatan diri, santun,sabar,rendah hati dalam menerima kebenaran, berprilaku tenang dalam bersikap dan berwibawa,teguh serta tawadhu””

============

cinta itu memang indah tapi apakah adil cinta itu hanya untuk manusia saja, sementara manusia itu tidak seberapa pengorbanan nya pada kita, apakah pantas cinta untuk sang pencipta kita taruh pada bagian kedua, pdhl jika bkn karna Nya, apakah mungkin kita bisa merasakan kenikmatan dunia ini,?? janganlah kita terlalu cinta pada manusia yang membuat kita lupa akan kecintaan allah pada kita,, nau’uzubillah

Najis-Najis Dalam Agama Islam

1. Najis Mukhaffafah (Najis Ringan)

Yang termasuk najis ringan ini adalah air seni atau air kencing bayi laki-laki yang hanya diberi minum asi (air susu ibu) tanpa makanan lain dan belum berumur 2 tahun. Untuk mensucikan najis mukhafafah ini yaitu dengan memercikkan air bersih pada bagian yang kena najis.

2. Najis Mutawassithah (Najis Biasa/Sedang)

Segala sesuatu yang keluar dari kubul dan dubur manusia dan binatang/hewan adalah najis biasa dengan tingkatan sedang. Air kencing, kotoran buang air besar, termasuk bangkai (kecuali ikan dan belalang), air susu hewan yang diharamkan untuk memakan dagingnya, khamar, dan lain sebagainya.

Najis Mutawasitah terdiri atas dua bagian, yakni :
– Najis ‘Ainiyah : Jelas terlihat rupa, rasa atau tercium baunya.
– Najis Hukmiyah : Tidak tampat (bekas kencing & miras)

Untuk membuat suci najis mutawasithah ‘ainiyah caranya dengan dibasuh 1 s/d 3 dengan air bersih hingga hilang benar najisnya. Sengankan untuk najis hukmiyah dapat kembali suci dan hilang najisnya dengan jalan dialirkan air di tempat yang kena najis.

3. Najis Mughallazhah (Najis Berat)

Najis mugholazah contohnya seperti air liur anjing, air iler babi dan sebangsanya. Najis ini sangat tinggi tingkatannya sehingga untuk membersihkan najis tersebut sampai suci harus dicuci dengan air bersih 7 kali di mana 1 kali diantaranya menggunakan air dicampur tanah.

Tambahan :

Najis Ma’fu adalah najis yang tidak wajib dibersihkan/disucikan karena sulit dibedakan mana yang kena najis dan yang tidak kena najis. Contoh dari najis mafu yaitu seperti sedikit percikan darah atau nanah, kena debu, kena air kotor yang tidak disengaja dan sulit dihindari. Jika ada makanan kemasukan bangkai binatang sebaiknya jangan dimakan kecuali makanan kering karena cukup dibuang bagian yang kena bangkai saja.

“Sesungguhnya Allah Maha Indah mencintai keindahan, Allah Maha Baik menyukai kebaikan, Allah Maha Bersih mencintai kebersihan. Karena itu bersihkanlah teras rumah kalian dan janganlah kalian seperti orang-orang Yahudi” (HR.Tirmizi). Semoga kita bisa menjaga tubuh dan pakaian kita dari najis sebelum kita melakukan ibadah pada Allah SWT.

Cerita Nabi Muhammad Saw Ketika Air Memancar

Ketika waktu untuk shalat subuh tiba, Rasulullah akan berwudhu. Tapi, sama sekali tak ada air, padahal, yang akan berwuhdu cukup banyak.  Para sahabat hendak sholat berjamaah bersama Rasululloh. Tentunya air banyak sangat diperlukan untuk berwudhu.

Rasulullah bertanya “Apa ada kantung air?”

Seorang sahabat menyaut, “ada, ya rasulullah.

Kemudian seorang sahabat itu membawa kantung air yang bahannya terbuat dari kulit kambing. Biasanya kantung air itu digunakan untuk membawa persediaan air ketika dalam perjalanan panjang.

Kemudian rasulullah meletakkan tangan kanannya di atas kantung kulit kambing itu. Jari-jatinya terbuka. Dari sela-sela jarinya memancar air yang bening sekali.

Rasulullah kemudian berseru kepada Bilal bin Rabah, salah satu sahabat rasulullah. “Hai, Bilal!!”, Panggil orang-orang itu untuk berwudhu!!”

Orang-orang yang akan sholat subuh itu pun dipanggil oleh Bilal untuk berwudhu dengan air yang memancar dari sela-sela jari Rasulullah. BUkan hanya berwudhu, bahka seorang sahabat rasul yang bernama Ibnu Mas’ud sampai meminum air tersebut. AIr tersebut memiliki rasa yang sejuk, seperti air yang memancar lagsung dari sumber dalam bahwa tanah.

Air tersebut mancur terus sampai semua orang dapat berwudhu. Itulah salah satu mukjizat yang dikaruniakan oleh Alloh yang maha kuasa kepada Nabi Muhammad SAW. Mukjizat merupakan karunia yang diberikan oleh Alloh kepada para Nabi.

Setelah selesai menjalankan ibadah sholat subuh, Rasulullah duduk dengan para jamaahnya di masjid. Kemudian Rasulullah bertanya kepada para jamaahnya. “Siapakah orang yang paling menakjubkan imannya?”. salah satu orang dalam jamaah menjawab “malaikat”.

Rasul pun berkata “Bagaimana malaikat tidak beriman, sedangkan mereka pelaksana perintah Alloh?”. Berarti, jawaban salah satu sahabat tersebut tidak benar. Tentu saja malaikat beriman, karena mereka bertugas sebagai pelaksana perintah Alloh.

Kemudian sahabat lain menjawab “Para nabi!”

Rasul pun berkata “bagaimana para nabi tidak beriman, sedangkan wahyu dari Alloh di turunkan kepada mereka?”

“Kalau begitu, sahabat-sabahat Mu, ya Rasulullah”, jawab sahabat

Rasul pun berkata lagi, “bagimana mereka tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan mukjizatku, hidup bersamaku, mengenal dan melihatku dengan mata kepala mereka sendiri?”

Sahabat pun bertanya lagi, “jadi siapa makhluk Alloh yang imannya paling menakjubakan, ya Rasulullah?”

Rasulullah pun menjawab “Kaum yang hidup sesudah kalian,”. Maksudnya adalah umat yang lahir setelah para sahabat rasul sudah tidak hidup lagi atau manusia yang hidup pada masa yang akan datang. “Mereka membenarkan aku, padahal mereka tidak pernah menyaksikan aku. Mereka menemukan tulisan dan beriman. Mereka mengamalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka membelaku, seperti kalian membelaku. Alangkah inginnya aku bertemu dengan mereka!”

Rasulullah menyebut sahabat kepada kaum mulismin yang berada di sekitar beliau. Sedangkan kaum muslimin yang beriman tanpa pernah melihat rasulullah disebut ikhwani, yang artinya adalah “saudara-saudaraku”. Jadi kitalah para ikhwan Rasulullah. Aamiin, insyaAlloh.

Kumpulan Niat-Niat Sholat baik Wajib Maupun Sunnah

Lafadz Niat shalat subuh

 

 

اُصَلِّيْ فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

 

 

“Ushalli fardhal shubhi rak’ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aala”

 

Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah.
 


Lafadz Niat Shalat Dzuhur

اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

 

 

Ushalli fardhal  zhuhri arba’a rak’aatin mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aala

 

Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu dzuhur 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta’ala.

Lafadz Niat Shalat Ashar

 

 

اُصَلِّيْ فَرْضَ اْلَعَصْرِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

 

 

Ushalli fardhal ‘ashri arba’a rak’aatin mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aala” 

 

Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta’ala.
 
Niat-Niat Shalat | Wajib dan Sunnah

Lafadz Niat Shalat Maghrib

 

اُصَلِّيْ فَرْضَ اْلْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

“Usholli fardhal maghribi tsalatsa raka’aatim mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aala”
Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta’ala.
 

Lafadz Niat Shalat Isya

 

اُصَلِّيْ فَرْضَ الْعِشَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli fardhal isyaa-i arba’a raka’aatim mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aala 
Artinya :
Aku berniat melakukan shalat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, karena Allah ta’ala.
 

Lafadz Niat Shalat Jumat (Untuk Laki-Laki)

 

اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى

Usholli fardhal jum’ati rak’ataini mustaqbilall qiblati adaa-an ma`muuman lillaahi ta’aala
Artinya :
Aku berniat melakukan shalat jum’at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, menjadi mamum, karena Allah ta’ala.
 
 

Lafadz Niat-Niat dalam Shalat Sunnah

Lafadz Niat Sholat Sunah Hajat

 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Usholli sunatan hajati raka’ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”

Artinya :
Aku berniat shalat sunnah hajat dua raka’at menghadap qiblat karena Allah ta’ala.
 

Lafadz Niat Sholat Sunah dhu’ha 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Ushollii sunatan dhu’hai raka’ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”
Artinya :
“Aku berniat shalat sunnah dhu’ha dua raka’at menghadap qiblat (sebagai imam/sebagai makmum) karena Allah ta’ala.”
 

Lafadz Niat Sholat Sunah Istisqa

 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Ushollii sunatan istisqa raka’ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”
Artinya :
“Aku berniat shalat sunnah Istisqa dua raka’at menghadap qiblat karena Allah ta’ala.”
 

Lafadz Niat Sholat Sunah Tahiatul Masjid

 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ تاهياتولمسجد رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Ushollii sunatan tahiatul masjid rak’aataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”
Artinya :
“Aku berniat shalat sunnah tahiatul masjid dua raka’at menghadap qiblat karena Allah ta’ala.”
 

Lafadz Niat Sholat Sunah Ruwatib Qobliyah

 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ قوبليية الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

 

“Ushollii sunatan qobliyah ( dzuhri / asri / magribi / isyai / subhi )*  rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”
Artinya :
“Aku berniat shalat sunah qobliyah ( dzuhur / asyar / magrib / isya / subuh )* dua raka’at menghadap qiblat karena Allah ta’ala”.
*) Pilih sesuai waktu pelaksanaan
 

Lafadz Niat Sholat Sunah ruwatib Badiyah

 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ البادية الظُّهْرِرَ كْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


“Ushollii sunatan badiyah ( dzuhri / magribi / isya-i ) rak’aataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”
Artinya :
“Aku berniat shalat sunah badiyah ( dzuhur / magrib / isya )* dua raka’at menghadap qiblat karena Allah ta’ala”.
 

Cat: Untuk Shalat sunnah rawatib Bad’iyah Subuh dan ashar tidak diperbolehkan karena telah masuk waktu-waktu yang di haramkan untuk shalat (Dilarang untuk melakukan Shalat pada Ba’da Subuh dan Ba’da Ashar )

*) Pilih sesuai waktu pelaksanaan

 

Lafadz Niat Sholat Sunah Tahajud

 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالىَ

 
“Ushollii sunatan Tahajudi rak’ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”
Artinya :
“Aku berniat shalat sunah tahajud dua raka’at menghadap qiblat karena Allah ta’ala.”
 

Lafadz Niat Sholat Sunah Istikharoh

 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ إيستيخاراتي رَكْعَتَيْنِ لِلّهِ تَعَالىَ

 

“Ushollii sunatan istikharati rak’aataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”
Artinya :
“Aku berniat shalat sunah istikharah dua raka’at menghadap qiblat karena Allah ta’ala.”
 

Lafadz Niat Sholat Sunah Tarawih

 

أُصَلِّيْ سُنَّةَ تروي رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

“Ushollii sunatan Tarawehi rak’aataini mustaqbilall qiblati adaa-an (Imaman/ma’muman) lillaahi ta’aalaa”

Artinya :
“Aku berniat shalat sunah Tarawih dua raka’at sebagai ( imam/ ma’mum ) menghadap qiblat karena Allah ta’ala.”

Lafadz Niat Sholat Sunah witir

أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلوِتْرِ رَكْعَةً لِلَّهِ تَعَالَى

“Ushollii sunatan witir tsalaasa rak’aataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillaahi ta’aalaa”

Artinya :
“Aku berniat shalat sunah witir tiga raka’at menghadap qiblat karena Allah ta’ala.”

Lafadz Niat Shalat sunnah Tasbih

أُصَلِّي سُنَّةَ اْلتَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْن/ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلَّهِ تَعَالَى

 

“Ushollii sunnatan tasbihi raka’atin/raka’ataini mustaqbilall qiblati adaa-an lillahi ta’aalaa”

Artinya :
“Aku berniat shalat sunnah tasbih dua raka`at/empat rakaat menghadap kiblat karena Allah  ta’ala”

Lafadz Niat Shalat Sunnah Gerhana Matahari


أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِكُسُوْفِ الشَّمسِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


“Usholli sunnatan kusufisy-syams Raka’ataini mustaqiblal’ qiblati adaa-an lillahi taala” 
Artinya :
“Aku Berniat shalat sunnah Gerhana Matahari dua raka’at menghadap qiblat karena Allah  ta’ala”

Lafadz Niat Shalat Sunnah Gerhana Bulan


أُصَلِّيْ سُنَّةَ لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى


“Usholli sunnatan khusufil-qamar Raka’ataini mustaqiblall qiblati adaa-an lillahi taala”
Artinya :
“Aku Berniat shalat Gerhana Bulan dua raka’at menghadap qiblat karena Allah