Semua artikel oleh 112298

Cara memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP (Jaringan LAN)

Cara memasang konektor RJ-45 pada kabel UTP (Jaringan LAN)

Pertama sekali kita harus mempersiapkan alat-alat yang di butuhkan seperti : 

  • Tank Crimping
  • Kabel UTP
  • Konektor RJ-45
  • LAN Tester

 GambarGambarGambar

Tank Crimping

 Gambar

Tank krimping adalah alat untuk memotong kabel UTP dan untuk menjepit ujung konektor,dan ini sangat penting sekali bagi kita yang ingin belajar cara mengkrimping kabel,alat ini bentuknya hampir sama dengan Tank biasa yang sering kita lihat atau temui. Dan di bawah ini adalah gambar tank crimping :

Kabel UTP ( unshielded twisted pair)

Gambar

Kabel UTP perlu kita gunakan untuk saling menyalurkan jaringan internet,dan di dalam kabel UTP ini di dalamnya ada 8 helai kabel kecil yang berwarna-warni,dan ini warna kabel kecil yang ada di dalam kabel UTP :

URUTAN-URUTAN KABEL UTP (Straight dan Cross):

Berikut ini adalah urutan pengabelan Straight :

Ujung A

   1. Putih Orange (white orange)
2. Orange
3. Putih Hijau (white green)
4. Biru
5. Putih Biru (white blue)
6. Hijau
7. Putih Coklat (white brown)
8. Coklat

 

Ujung B

   1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat

Berikut ini adalah urutan pengabelan Cross :

Ujung A


1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat

Ujung B

   1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Biru
5. Putih Biru
6. Orange
7. Putih Coklat
8. Coklat

 

Konektor RJ-45

Gambar

Konektor RJ-45 adalah peripheral yang kita pasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar kabel dapat kita pasang pada port LAN.

Kita harus mempunyai konektor RJ-45 untuk dipasangkan pada ujung kabel UTP. dan alat ini sangat berguna sekali.

LAN Tester

Gambar

LAN Tester adalah alat untuk menguji hasil krimpingan kita,tapi kalau krimpingan kita salah maka lampu di Cable Tester ini tidak akan menyala dan kalau hasil krimpingan kita sudah benar maka lampu di Cable Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini sangan berguna bagi kita untuk mengetahui hasil krimpingan kita,di bawah ini contoh gambar LAN Tester:

Praktek membuat kabel Straight

  • Kupas bagian ujung kabel UTP
  • Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai  dengan gambar yang di atas
  • Setelah urutannya sesuai, potong dan ratakan ujung kabel,
  • Masukan kabel  yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan pastikan semua kabel posisinya sudahlurus dan benar
  • Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua pin (kuningan) pada  konektor RJ-45 sudah “menggigit” tiap-tiap kabel.
  • Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain
  • Langkah terakhir adalah menge-cek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester, caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing-masing port yang tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai dengan urutan kabel yang kita buat.
  • Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45 dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor, urutan kabel dari kiri ke kanan (pada gambar dibawah ini urutan pin kabel dimulai dari atas ke bawah).

Cara pemotongan kabel UTP

Gambar

Cara memotong kabel UTP yang sudah di kelupas

Gambar

Susunan kabel utp straight dan cross

Gambar    Gambar

Cara mengunci konektop rj-45

Gambar

Pamasangan kabel UTP dengan baik dan banar

Gambar

Pengetesan kabel UTP pada LAN tester

Gambar

Demikian penjelasan Cara mengkrimping kabel RJ45, Urutan kabel Straight & Cross, dan juga praktek pemasangan kabel Straight. Semoga bermanfaat teman-teman sekalian

PLANET-PLANET DI TATA SURYA DAN PENJELASANNYA

PLANET-PLANET DI TATA SURYA DAN PENJELASANNYA

Gambar

  MERKERIUS

Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar di antara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975. Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet.
Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat Celcius).

garis tengah : 4850 KM

volume  : 0,054 isi bumi

kepadatan   :5,4 ( Air = 1)

massa    :0,055 massa bumi

daya tarik :0,37 daya tarik bumi

jarak ke matahari : 58,000.000 km

kecepatan edar : 4,2 km/detik

periode rotasi : 59 hari

mengitari matahari : 87,97 hari

kecepatan pada orbit : 42,9 km/detik

satelit : tidak ada

Gambar

          VENUS

Venus atau Bintang Kejora adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi Matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi Matahari.

garis tengah : 13.140 KM

volume  : 0,88 isi bumi

kepadatan   :5,2 ( Air = 1)

massa    :0,82 massa bumi

daya tarik :0,88 daya tarik bumi

jarak ke matahari : 108.000.000 km

kecepatan edar : 10,3 km/detik

periode rotasi : 244 hari

mengitari matahari : 224,7 hari

kecepatan pada orbit : 35,0 km/detik

satelit : tidak ada

Gambar

                    BUMI

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

garis tengah : 1.756 KM

volume  : 1,08106 cu KM

kepadatan   :5,52 ( Air = 1)

massa    :5,98 x 102 ton

jarak ke matahari : 149.000.000 km

kecepatan edar : 0,5 km/detik

periode rotasi : 365 hari

satelit : 1 yaitu bulan

Mars-geology

MARS

Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang RomawiMars. Planet ini sering dijuluki sebagai “planet merah” karena tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh keberadaan besi(III) oksida di permukaan planet Mars.[6] Mars adalah planet bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi, lembah, gurun, dan lapisan es. Periode rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan Bumi. Di Mars berdiri Olympus Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara terdapat cekungan Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.[7][8]

garis tengah : 6790 KM

volume  : 0,15 isi bumi

kepadatan   :3,9 ( Air = 1)

massa    :0,11 massa bumi

daya tarik :0,38 daya tarik bumi

jarak ke matahari : 228.000.000 km

kecepatan edar : 5,0 km/detik

periode rotasi : 24 jam, 37 detik

mengitari matahari : 687 hari

kecepatan pada orbit : 24,1 km/detik

satelit :  2

jupiter-altair

JUPITER

Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter ekuatornya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Volume Jupiter 1.319 kai volume Bumi

garis tengah : 142,600 KM

volume  : 1,316 isi bumi

kepadatan   :1,34  ( Air = 1)

massa    :317,8 massa bumi

daya tarik :2,64 daya tarik bumi

jarak ke matahari :778.000.000 km

kecepatan edar : 61 km/detik

periode rotasi : 9 jam, 55M menit

mengitari matahari : 11,9 tahun

kecepatan pada orbit :13,1 km/detik

satelit :  16

saturnus1

SATURNUS

Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan planet kedua terbesar di tata surya, setelah Jupiter. Saturnus, bersama-sama dengan Jupiter, Uranus dan Neptunus, diklasifikasikan sebagai sebuah planet bergas.

Saturnus berasal dari bahasa Arab tetapi jika dilihat dalam Bahasa Inggris, dikenal sebagai planet Saturnus, diambil dewa Romawi, Saturnus, yang menyerupai Yunani Kronos (Titan bapa Zeus) dan juga Babylon yaitu Ninurta. Simbolnya adalah sabit dewa dalam bentuk ringkas stylized).

garis tengah : 120.000 KM

volume  : 755  isi bumi

kepadatan   :0,70  ( Air = 1)

massa    :95,2 massa bumi

daya tarik :1,2 daya tarik bumi

jarak ke matahari :1427.000.000 km

kecepatan edar : 37 km/detik

periode rotasi : 10-14 jam

mengitari matahari : 11,9 tahun

kecepatan pada orbit :9,6 km/detik

satelit :  23

planet uranus

URANUS

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya. Ia dinamai dari nama dewa langit Yunani kuno Uranus (Οὐρανός) ayah dari Kronos (Saturnus) dan kakek dari Zeus (Jupiter). Meskipun Uranus terlihat dengan mata telanjang seperti lima planet klasik, ia tidak pernah dikenali sebagai planet oleh pengamat dahulu kala karena redupnya dan orbitnya yang lambat. Sir William Herschel mengumumkan penemuannya pada tanggal 13 Maret 1781, menambah batas yang diketahui dari Tata Surya untuk pertama kalinya dalam sejarah modern. Uranus juga merupakan planet pertama yang ditemukan dengan menggunakan teleskop.

garis tengah : 49.000 KM

volume  : 52  isi bumi

kepadatan   :1,58 liter  ( Air = 1)

daya tarik :1,1 daya tarik bumi

jarak ke matahari :2.870.000.000 km

kecepatan edar : 22 km/detik

periode rotasi : 16-28 jam

mengitari matahari : 84,0 tahun

kecepatan pada orbit :6,8 km/detik

satelit :  5

neptunus

                NEPTUNUS

Neptunus merupakan planet terjauh (kedelapan) jika ditinjau dari Matahari. Planet ini dinamai dari dewa lautan Romawi. Neptunus merupakan planet terbesar keempat berdasarkan diameter (49.530 km) dan terbesar ketiga berdasarkan massa. Massa Neptunus tercatat 17 kali lebih besar daripada Bumi, dan sedikit lebih besar daripada Uranus.[7] Neptunus mengorbit Matahari pada jarak 30,1 SA atau sekitar 4.450 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 16,1 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 164,8 tahun. Simbol astronomisnya adalah ♆, yang merupakan trident dewa Neptunus.

garis tengah : 50.200KM

volume  : 44 isi bumi

kepadatan   :2,30  ( Air = 1)

massa    :17,2 massa bumi

daya tarik :1,4 daya tarik bumi

jarak ke matahari :4.497.000.000 km

kecepatan edar : 25 km/detik

periode rotasi : 18-20 jam

mengitari matahari : 164,8 tahun

kecepatan pada orbit :5,4 km/detik

satelit :  2

Cerita Taman Surga

Di balik sebuah jalan kehidupan yang terkadang kelam dan terang, kini aku berada di tepian jurang tanpa dasar yang ku sebut dengan sebuah jalan pilihan. Sebuah jalan pilihan dalam hidup yang aku sendiri pun tak tahu akan di mana jalan yang penuh dengan jurang di sisi kanan dan kirinya ini bermuara.

Di ruang ini aku terperangkap, terkekang dan terkurung. Di sebuah ruang yang hanya berukuran sekitar 3 x 4 meter inilah aku habiskan hari-hariku tanpa ku tahu sampai kapan aku akan berada di sini. Hanya sinar mentari yang masuk dari sela-sela ventilasi yang menjadi temanku kala pagi menjelang dan hanya cahaya dari sebuah lampu yang menjadi temanku di kala malam tiba. Dan hanya sehelai kain tipis yang ku kenal sebagai selimut inilah yang menjadi penghangat tubuhku di kala udara dingin menghampiri bersamaan dengan jatuhnya hujan yang diiringi oleh suara petir dan kilatan cahaya yang menakutkan.

Di kala pagi menjelang, aku selalu takut dengan sesosok makhluk yang selalu menghampiriku. Apa dia malaikat maut? Ku rasa tidak, karena ku percaya jika malaikat maut tak berpakaian serba putih. Lalu, apa dia setan? Sepertinya juga bukan, karena ku percaya jika setan tak menginjak tanah. Tubuhnya memang terlihat tegap, potongan rambutnya cepak seperti tentara, dan dia berpakaian serba putih layaknya para ulama. Mereka selalu menjemputku. Ya, mereka. Dua sosok makhluk dengan gaya dan penampilan yang sama persis selalu menyeretku keluar dari ruangan yang meyiksa batinku ini. Memang, mereka mengeluarkanku dari ruangan yang membuatku terbelenggu, dan untuk itu aku berterimakasih. Tapi, kebebasan yang sedang ku rasakan ini hanya sebentar karena mereka terus menarik dan mendorongku tanpa menghiraukan sedikit pun rontaan dan teriakanku yang bisa menggetarkan gendang telingaku sendiri. Suara memekik yang sanggup menarik urat leherku ini hingga aku merasakan sakit tak digubris sedikit pun.

Dengan tenaga yang lebih besar, mereka terus saja memaksaku melewati sebuah lorong dengan pintu-pintu yang tertutup rapat di tiap sisinya hingga aku tiba pada sebuah ruangan. Sebuah ruangan yang sebenarnya jauh lebih luas dan lebar jika dibandingkan dengan ruangan yang baru saja aku tinggalkan. Namun ruangan ini begitu basah, dingin dan menyeramkan bagiku. Kemudian aku dibawa masuk ke dalam. Mereka mulai menarikku dan membuka paksa seluruh pakaian dari tubuhku hingga tak ada sehelai benangpun yang menutupi kulit coklatku ini. Yang tersisa hanyalah celana dalam yang menutupi kemalu*nku.

Aku terduduk di atas lantai yang terasa begitu basah dan lembap. Inilah saat-saat di mana aku merasa layaknya seorang tawanan perang. Air yang begitu dingin dan mampu menusuk kulit itu langsung diguyur ke seluruh tubuhku terus menerus. Air itu terasa begitu menusuk kulitku hingga pembuluh darahku pun terasa begitu beku. Jeritanku setiap kali air itu menyentuh kulitku tak mereka hiraukan sedikit pun. Entah kenapa air seperti momok dalam hidupku semenjak aku dimasukan ke dalam lingkungan seperti ini. Lingkungan dengan orang-orang yang selalu menjerit sepertiku. Lingkungan yang dipenuhi dengan orang-orang yang tak lagi bergairah untuk hidup. Sebuah lingkungan yang dikenal dengan sebutan “Panti Rehabilitasi”.

Ya, aku adalah mantan seorang pecandu yang baru saja masuk ke lingkungan ini sejak tiga hari yang lalu. Namaku David dan aku berumur 21 tahun. Di sini rasanya begitu menyiksa. Aku seperti berada di neraka, walaupun aku sendiri belum tahu bagaimana bentuk neraka Tuhan yang sebenarnya. Rasanya jika aku bisa memilih, maka aku akan memilih berada di balik jeruji besi daripada aku harus berada di sini. Rasanya di sana tergambar lebih nikmat jika dibandingkan di sini. Aku berbicara seperti ini karena memang sebelumnya aku pernah terkurung di balik jeruji besi. Di sana aku masih bisa bebas mengkonsumsi obat-obatan terlarang yang membuatku seperti ini sekarang, seorang pecandu. Aku pun tak pernah merasakan berada di balik jeruji besi itu lebih dari tiga hari. Aku selalu bebas saat ayahku datang dan memberikan setumpuk kertas yang bergambarkan Pak Presiden dan wakil Presiden pertama Indonesia dengan jumlah yang tak sedikit kepada petugas yang memenjarakanku. Berbeda dengan kondisiku saat ini yang terperangkap di dalam panti rehabilitasi. Aku tak pernah bisa lagi mencicipi obat-obat terlarang itu lagi hingga tubuhku menjadi lemas tak berdaya seperti ini. Jantungku terasa begitu cepat memompa darah yang mengalir ke seluruh tubuhku. Rasanya pembuluh darahku juga begitu beku. Rasanya begitu dingin di dalam tubuh ini hingga membuat tubuhku menggigil dan membuat darah yang mengalir di tubuhku seperti sedang bergejolak. Membuat seluruh tubuhku bergetar dan menggigil dengan sendirinya. Inilah yang membuat tubuhku bahkan tak kuat menerima air yang masuk ke tubuhku melalui pori-pori yang ada di kulitku.

Obat-obatan terlarang itu kini telah merusak tubuhku dan juga hidupku. Rasanya lebih baik aku mati daripada aku harus tersiksa seperti ini. Obat-obatan terlarang atau yang biasa disebut nark*ba ini memang telah memberikan kenikmatan duniawi di dalam hidupku. Tapi itu hanya sebentar, karena kenyataannya aku harus hidup dengan itu. Semenjak aku terjebak di dalamnya, nark*ba layaknya oksigen yang harus ku hirup. Tanpanya tubuh ini akan terasa lemas dan mungkin akan mati. Ya, nark*ba itu telah membuatku berada di tepian jurang tanpa dasar. Sebuah jalan kehidupan yang aku pilih sendiri, dan kini aku menyesalinya. Andai aku dapat memutar waktu, aku pasti tak akan menyentuh benda haram itu sedikit pun dalam kehidupanku. Tapi apalah dayaku saat ini? Aku hanya bisa menyesali semuanya dan tak bisa lagi memutar waktu. Semua orang-orang terbaik yang pernah ada di sisiku perlahan pergi menjauh dari hidupku semenjak aku diketahui sebagai seorang pecandu. Bahkan teman-temanku yang membawaku ke dunia yang kelam ini pun tak pernah terlihat lagi. Kecuali keluargaku.

Mereka selalu berada di sisiku dan selalu memberikan semangat untukku. Bahkan orangtuaku tak menghiraukan cacian dan hujatan orang-orang yang menghardikku. Yang mereka hiraukan saat ini hanyalah aku. Ya, aku! Anak yang masih mereka sayangi. Pernah aku berada di posisi paling bawah pada roda kehidupan ini. Aku terpuruk dan tak lagi ingin hidup karena aku merasa tak kuat lagi untuk berhenti dari barang haram itu. Aku mencoba mengakhiri hidupku sendiri, tapi tak berhasil. Entah karena Tuhan masih sayang padaku atau aku memang masih terlalu kotor untuk menghadapnya. Setelah itulah aku langsung dilarikan ke panti rehabilitasi ini. Dan saat aku terpuruk ibuku pernah berkata padaku, “Sayang, jangan menyerah. Jangan pernah menyerah. Karena Mama dan Papa akan selalu berada di dekat kamu. Bahkan ketika kamu berada di tepian neraka sekalipun, Mama dan Papa akan selalu berada di dekatmu nak.” Itulah kata-kata dari ibuku yang selalu membuatku merasa beruntung terlahir ke dunia ini sebagai anaknya. Rasanya aku benar-benar menjadi orang yang paling bersalah di dunia ini karena telah mengecewakan orangtuaku yang benar-benar tulus menyayangiku tanpa mengharapkan sebuah imbalan sekalipun.

Semenjak itulah aku membuat perjanjian pada diriku dan kepada Tuhan jika aku tak akan menyerah untuk melepaskan diri dari jeratan barang haram itu. Memang aku pernah melupakan Tuhan di setiap langkah yang aku ambil dalam kehidupanku. Tapi pernah juga aku ingin mendekatkan diri padaNya namun di sisi lain aku tak ingin lepas dari jalan kebatilan yang menjanjikan surga dunia saat itu. Ya, surga dunia memang sangatlah menggoda jika dibandingkan dengan surga akhirat yang hanya kita ketahui dari sebuah kitab. Mungkin karena itulah aku mudah terhanyut dalam angan-angan keindahan surga duniawi yang sifatnya hanya sementara ini.

Kini aku tak lagi berada di tepian jurang yang tak berdasar. Kini aku sudah berada di sebuah taman dengan bunga-bunga yang bermekaran dan sungai-sungai jernih yang mengalir di bawahnya. Kupu-kupu banyak yang menari-nari di sekitarku mengiringi sebuah nyanyian dari burung camar. Tuhan pun telah memberikanku pendamping yang begitu cantik menemaniku di taman surga ini. Tapi kali ini orangtuaku tak berada di dekatku. Mereka berada jauh di sana. Bukan, bukan karena mereka ingkar dengan janji mereka, tapi karena aku yang tak mengijinkan mereka untuk menyusulku. Belum saatnya, karena mereka masih harus melanjutkan hidup mereka di dunia. Mungkin inilah tanda dari Tuhan jika dia sudah tak lagi menganggapku terlalu kotor untuk menghadapnya. Dan ini juga sebagai tanda dari Tuhan jika Dia benar-benar sayang kepadaku, hambanya yang pernah berbuat dosa. Sebuah tobat memang tak pernah dianggap terlambat oleh Tuhan, karena itulah Tuhan mau menaruhku di taman surga ini ditemani dengan semua keindahan yang pernah Dia janjikan.

-sekian-

Cerpen Karangan: Rahardian Shandy
Blog: komedi-romantis.blogspot.com

Cerita Jilbab Ummi

“An, sudah sampai.” Kata kakakku membangunkanku. “Oh, udah sampai rumah?” Tanyaku kebingungan. “Iya adikku.” Jawabnya.
Ku turun dari mobil berwarna merah milik kakaku itu. Terlihat di depanku istana penuh sejarah. Walau sudah reyot, tapi istanaku ini begitu ku rindukan. Ya, istana itu adalah rumahku. Rumah yang menjadi saksi sejarah keberhasilan kakakku. Rumah reyot ini juga yang menjadi sejarah dalam kehidupanku bersama Ummi. Rumah yang atapnya sudah banyak yang melorot, lantainya hanya berdasar coran semen, dan dindingnya pun masih terbuat dari bilik bambu. Tapi walaupun begitu, rumahku ini bagaikan surga untukku.

Hawa dingin menyambutku ketika ku buka pintu rumah lamaku ini. Tak ada yang berubah. Semuanya masih sama seperti dulu. Ketika ku masuk, kakakku memanggilku. “An, kakak ke rumah Bulik dulu ya? gak enak kalau nggak mampir.” “Iya mas. Nanti aku nyusul.” Jawabku. “Gampang lah nanti nyusul. Masih ada sesuatu yang ingin aku lakukan disini.” Gumamku.

Ku langkahkan kakiku memasuki rumah. Mataku tertuju kepada pintu kamar usang yang terletak di pojok rumah. “Itu kamar Ummi” Fikirku. Ku masuk ke kamar Ummi. Kuedarkan pandangan ke sekeliling kamar. “Yup! akhirnya aku temukan.” Ku langkahkan kaki menuju lemari plastik yang ada di pojok kamar. Dengan tegang ku buka lemari itu. Kulihat, sebuah kain usang yang masih tersimpan rapi disana. Tak terasa air mataku meleleh. Aku merindukan Ummi. Aku merindukan kehangatan dan kelembutan belaian Ummi. Apa Ummi baik-baik saja disana? Apa Ummi masih mengingatku? Entahlah. Tapi kain ini benar-benar telah mengingatkanku padanya.

Ku ingat masa-masa indahku hidup bersama Ummi. Ummi ku seorang yang tegar dan pekerja keras. Setelah Abikku meninggal karena serangan jantungnya, Ummi terpaksa menjadi kepala keluarga sekaligus ibu bagiku dan kakaku, Ahmad. Ummi bekerja sebagai buruh di industri makanan kecil di desaku. Karena industri ini hanya industri rumahan, jadi gaji yang Ummi terima hanya cukup untuk makan satu hari saja. Aku tak tega melihat Ummi ku bekerja terus menerus demi menghidupi kami. Maka, sering aku membantu Ummi dengan berjualan es lilin milik tetanggaku. Aku menjajakannya di sekolah. Setiap pagi akau mengambil es ke tetanggaku terlebih dahulu sebelum aka berangkat sekolah. Bayangkan teman. Seorang anak perempuan yang baru berumur 14 tahun dan masih duduk di bangku SMP sepertiku harus membawa beban 10 kg di tanganku. Apalagi jika dilihat dari jarak tempuh yang aku lalui untuk berangkat sekolah. Untung kakaku baik. Setiap pagi dia selalu membantuku membawakannya sampai sekolah. Capek memang. Karena kami dulu tak punya sepeda seperti yang lain. Jadi kami harus berjalan kaki melewati jalan terjal dan sesekali menanjak itu dengan membawa beban yang berat di tangan kami. Tapi, ini demi Ummi. Ummi telah bekerja keras untuk kami. Maka, kami harus membantunya. Kasihan Ummi.

Ah.. jadi kuingat. Hari itu sehabis shalat ‘isya berjama’ah di rumah, Ummi memberikan nasehat untukku dan kakakku yang hingga kini masih terngiang-ngian di telingaku. “Allah itu Maha Adil nak. Walau kita tidak dikasih materi seperti yang lain, tapi Ummi masih tetap bersyukur karena Allah telah memberikan anak yang sholeh dan sholeha seperti kalian. Kalian ingat kan pengajian Ustadz Rahmat tentang penciptaan laki-laki dan perempuan kemarin malam?” Kami menggeleng. Ummi hanya tersenyum. Karena Ummi tahu kami ketiduran saat pengajian itu berlangsung. “Dengarkan baiki-baik nak. Laki-laki itu diciptakan memiliki jantung, otot, tulan dan organ lainnya itu lebih besar dari perempuan. Karena apa? Karena laki-laki juga diberi tanggung jawab yang besar pula. Seperti menjadi kepala keluarga, imam, dan lain-lain. Ingat juga nak. Kalian tahu kan perempuan itu diciptakan dari tulan rusuk laki-laki. Kalian tahu kenapa harus tulang rusuk? Kenapa bukan tulan yang lainnya?” Kami kembali menggeleng. “Perempuan tidak dibuat dari tulang kepala karena perempuan tidak di takdirkan menjadi pemimpin. Perempuan juga tidak dibuat dari tulang kaki karena perempuan itu tidak di takdirkan untuk diinjak-injak oleh laki-laki. Perempuan diciptakan oleh tulang rusuk karena tulang rusuk itu letaknya dekat dengan hati. Jadi perempuan itu ditakdirkan untuk dilindungi dan dijaga dengan baik. Maka Ahmad, jika besok Ummi meninggal, tolong jaga Anna ya?”
“Loh, kok Ummi bilang begitu?” Tukas kak Ahmad
“Ummi kan juga manusia. Suatu saat Ummi juga akan meninggal menyusul Abi. Ingat nak di dunia ini tidak ada yang kekal kecuali yang Maha Kekal yaitu Allah SWT.” Jawab Ummi.
Ummi memang seorang yang cerdas. Aku bangga memiliki Ummi.
“Bagaimana Ahmad? Kamu mau janji kan sama Ummi?” Lanjut Ummi
“Ya Ummi. Ahmad Janji.” Jawab kak Ahmad
“Nah, kan Ummi jadi tenang” Lalu Ummi memeluk kami berdua.

Seperti biasa ketika adzan Subuh, Kami shalat berjama’ah. Setelah shalat, biasanya aku dan kakak membantu pekerjaan Ummi. Tapi hari ini Ummi melarang kami.
“Mandilah kalian. Biar Ummi kerjakan sendiri”
“Kenapa Mi?” Tanyaku heran
“Tak apa-apa. Mandilah. Ummi akan persiapkan sarapan spesial untuk kalian” Jawab Ummi.

“Kak, Ummi agak aneh.” Kataku sembari kami berjalan menuju kamar.
“Iya, Kenapa ya?”
“Entahlah” Jawabku pendek.
”Anna, Ahmad sini sarapan.” Panggil Ummi.
“Wah nasi goreng Ummi. Tumben Ummi masak makanan spesial. Ada apa Ummi?” Kata kakak sembari melahap nasi gorengnya.
“Tak apa. Makanlah yang banyak.”
“Ummi, kami berangkat.” Kataku setelah kami sarapan
“Iya hati-hati di jalan ya?”
“Iya Ummi, Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumsalam” Kata Ummi sambil tersenyum. Senyum yang sangat manis.

Teng… Teng… Teng… Teng… Teng…
Lonceng berbunyi 5 kali menandakan waktu pulang tiba. Alhamdulilah es yang aku bawa hari ini habis. Jadi aku bisa mendapat uang tambahan. Seperti biasa kakakku selalu menungguku di depan gerbang. Karena kebetulan sekolah kami berdekatan.
“Gimana? Habis?” Tanya kakak.
“Alhamdulilah. Habis” Jawabku senang.
“Ummi pasti senang.”
“Iya” Jawabku.
Ketika kami sampai di dekat rumah, “Lho kok ada bendera kuning?” Kata kakak.
“Jangan-jangan…” Kami langsung berlari. Kudapati Paklik di depan pintu rumah.
“Ada apa Paklik! Ummi mana! Ummi mana!” Kata kakak. Aku tahu dia pasti sangat khawatir.
“Ummi mu, meninggal dunia nak. Kata dokter Ummi mu terkena serangan jantung.”
“Apa?!” Kataku spontan. Tiba-tiba Blepp!!! Gelap.

Ku terbangun dari pingsanku. “Ummi… Ummii…” hanya kata itu yang bisa aku ucapkan. Kak Ahmad mendekatiku dan memelukku. “Ummi Cuma tidur kan kak? Ayo kak bangunkan Ummi. Ayo kak! aku ingin memberikan hasil kerjaku! ayo kak!” Teriakku.
“Tenang Anna. Tenang. Ada kakak disini…”
Aku hanya dapat menangis di pelukan kakak.

BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN…
Setelah Ummi telah tiada, kami tinggal di rumah Paklik kami. Paklik kami lah yang membantu kami membiayai sekolah. Setelah SMA, kakak melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi. Kakak sangat terobsesi dengan dunia kedokteran. Maka mengambil jurusan kedokteran. Kami tahu biayanya sangat mahal. Tapi untungnya kaka mendapatkan beasiswa dari sekolah. Jadi kami tidak memikirkan biaya sekolah kakak. Kakak kembali melanjutkan S2 nya di jurusan spesialis jantung. Karena kakak ingin menyembuhkan penyakit jantung yang telah merenggut nyawa orangtua kami. Sekarang, kakak sudah sukses. Kakak sekarang sudah dipanggil dr. Ahmad. Kakak sudah memiliki rumah dan mobil sendiri. Aku sangat bangga kepadanya. Kalau aku, Sekarang aku sedang kuliah di salah satu Perguruan Tinggi dengan jurusan pendidikan. Sejak aku kuliah, aku pindah ke rumah kakak di kota. Tapi sebetulnya aku tak ingin pindah. Karena disini banyak kenangan indah yang tak mungkin kulupakan begitu saja.

Suatu malam aku bermimpi. Aku bertemu dengan Ummi. Di mimpiku Ummi hanya berkata “Pulanglah nak, lihat dan buka lemari Ummi” Mimpi itu terjadi berulang-ulang. Akhirnya ketika libur tiba, kami memutuskan untuk pulang. Dan kini aku telah pulang. Setelah ku buka lemari Ummi, aku hanya mendapati jilbab kesayangan Ummi. Jilbab yang merupakan warisan dari nenek Ummi. Jilbab yang sangat indah bila dipakai di wajah Ummi. Di sampingnya ada sehelai kertas. Entah kertas apa aku tak tahu. Ketika ku baca, ternyata surat wasiat dari Ummi. Begini isinya…

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
Nak..
Setelah kalian baca surat ini, mungkin Ummi sudah tiada. Tapi yakinlah, Ummi akan selalu mendoakakn yang terbaik untuk kalian. Ummi hanya berpesan, tetaplah ingat pada ALLAH ya nak, Ummi yakin Allah akan selalu melindungi kalian.
Untuk Ahmad Nabeh annakku…
Ummi tak bisa kasih kamu apa-apa. Rumah ini pun bukan punya Ummi. Tapi punya Paklik mu. Maaf ya nak, Tapi Ummi akan selalu mendoakanmu
Untuk Anna Shofiyah putriku…
Ku cantik nak, Kau lebih pantas memakai baju yang ada di toko dari pada baju butut mu itu. Tapi sayang. Ummi tak punya uang. Maka Umi titipkan Jilbab kesayangan Ummi untukmu. Jilbab itu warisan dari nenek Ummi. Tolong jaga ya?
Ummi tak bisa kasih apa-apa. Tapi yang pasti Ummi sayamg kalian

WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
DARI

UMMI…

Air mataku meleleh membaca surat Ummi. Jilbab yang ada di genggamanku ku peluk erat. “Terimakasih Ummi…” Kataku tanpa sadar

Senja turun dengan damainya. Dengan diiringi kicauan burung yang berlari kembali ke sarangnya. Di suatu tempat yang indah, seorang wanita cantik tersenyum melihat tingkah laku putri manisnya di kamar pribadinya itu. Senyum yang begitu menawan. Sampai-sampai bidadari pun terkesima melihat senyumnya. Seorang laki-laki tampan memegang pundak wanita itu dan ikut melihat apa yang sedang dilihat bidadarinya saat di dunia itu ketika di dunia itu. Lelaki itu pun tersenyum. Tanpa sadar wanita itu pun berkata “Kami menyayangimu anak ku….”

SELESAI

Cerpen Karangan: Fitah Tisngatun Wulandari

Cerita Mukjizat Tuhan

Angel, itulah namaku. Kata papa aku anak istimewa, kata mama aku berbeda dengan yang lain. Tapi perbedaan itu yang selalu membuatku bertanya tanya, kenapa aku harus dilahirkan ke dunia ini? aku cukup lelah membawa beratnya beban hidupku. Untung saja aku mempunyai orangtua yang sabar merawatku.

Saat dikelas, semua teman temanku mengejekku. Tetesan air mata mulai membasaih pipiku. Tiba tiba seorang laki laki dari belakang mendorong kursi rodaku hingga ketempat dudukku. Ternyata itu Ivan. Ivan adalah sahabatku, di kelas hanya dia yang baik kepadaku.

Aku dan Ivan mengikuti pelajaran seperti biasa.

Setelah pelajaran berakhir, akupun pulang. Papa sudah menungguku.
“bagaimana Angel sekolahnya?” tanya papa
Aku tidak menjawab perkataan papa, papa menggendongku kedaam mobil, lalu kursi rodaku dilipat dan ditaru didalam mobil.

Saat di dalam mobil aku bertanya kepada papa “pa kapan ya aku bisa berjalan seperti ayaknya orang normal?” tanyaku kepada papa
“Angel, semua itu ada waktunya, Tuhan sudah punya rencana indah untuk hidup kamu. Percayalah dan terus berdoa” jawab papa kepadaku.

Sesampai di rumah papa menggendong ku sampai kekamarku. Di kamar aku berdoa kepada Tuhan “Tuhan, Angel ingin sekali seperti teman teman Angel yang lain. Angel capek hidup seperti ini, Angel punya banyak beban ya Tuhan, Angel hanya ingin bisa berjalan. Hanya ini saja permohonan Angel, Amin”

Setelah selesai berdoa aku teringat kejadian di sekolah, setiap hari teman teman selalu mengejekku.
Selama di kamar aku hanya bisa meneteskan air mata.
Akupun menyanyikan lagu Tuhan Pasti Sanggup.
“Tuhan pasti sanggup, tangan nya tak terlambat tuk menopangku
Tuhan masih sanggup percayalah dia tak tinggalkanmu”
Angel benar benar menyanyikan dari hati. Diapun mencoba berjalan dengan tongkatnya.
“kok kaki ku bisa diangkat?” tanyaku sambil mengusap air mata
Pelan pelan tongkatnya di lepas, Angelpun mulai berjalan
“aku bisa berjalan? terima kasih ya Tuhan mukjizatMu selalu nyata bagi orang percaya” seruku dalam hati.

Aku pun menghampiri papa dan mama di ruang keluarga.
“pa, ma aku bisa berjalan, semua ini karna Tuhan, betul kata papa dan mama bagi Tuhan tak ada yang mustahil” seruku kepada papa dan mama.
Papa dan mama memelukku, lalu kita bernyayi lagu Bagi Tuhan Tak Ada Yang Mustahil. Setelah selesai kami berdoa bersama.

Cerpen Karangan: Natalia Melati

Cerita Lestarikan Budaya

Sekar adalah salah satu dari beberapa orang yang mengikuti sanggar tari Pustaka. Sanggar tari Pustaka memang terkenal dengan sanggar tari terbaik di kota ini. Bayangkan Sekar dan teman-teman Sekar sudah keliling dunia untuk menampilkan tarian khas Indonesia. Kira-kira Sekar dan teman-temannya sudah sampai di Australia, China, Filipina, Belanda, Jerman, Suriname, Jepang dll. Baru-baru ini saja katanya Sekar akan lomba menari tradisional hanya individu di singapura.

Memang kadangkala di sekolah Sekar diejek oleh teman-temannya yang sombong-sombong mereka tak mau berteman dengan Sekar karena ia adalah seorang yang sederhana apalagi begitu teman-temanya tau bahwa Sekar mengikuti sanggar tari tradisional, dan teman-teman Sekar menganggap Sekar “NGGAK LEVEL”. Tidak dengan Fifi ia bersahabat dengan Sekar sejak kecil jelas saja mereka bertetangga. Sekar memberikan surat untuk bu Lina “Sekar semoga sukses ya..” sekar menjawab “iya bu.. terimakasih”.

Saat istirahat kelompok teman-teman yang sombong berkumpul yaitu Angel, Chatrin, Oca, Vita, Clarin mereka membicarakan Sekar Angel berkata “halah paling Cuma nari-nari di rumah saudaranya hahaha NGGAK LEVEL” kata mereka hampir bersamaan. Seminggu telah berlalu dan Sekar memberitaukan bahwa ia menari tradisional individu mendapat juara 2.

Saat upacara hari senin Sekar dipanggil maju kedepan pak kepala sekolah berkata ” ekar Ayu Lestini, selamat taukah sekar mendapat juara 2 ia lomba di singapura, ia hanya menarikan tarian tradisional bapak bangga mempunyai murid yang masih melestarikan budaya kita, bayangkan di singapura, silahkan sekar” sekar berpidato “Pertama-tama saya berterimakasih kepada Tuhan yang Maha Esa, bapak-ibu guru, dan semua teman-teman jika misalnya bu Lina tidak mengijinkan saya ijin pasti sangat disayangkan sekali saya tak mendapatkan piala ini, saya sungguh berterimakasih kepada semua yang mendukung saya, sanggar tari, ibu saya, keluarga. Tuhan, teman-teman, semuanya saja TERIMAKASIH” semua bertepuk tangan.

Walaupun juara 2 tapi hadiah yang dihadiahkan lumayan, uang kira-kira 50.000.000 piala, sertifikat. itu merupakan kebanggaan untuk semua. Saat di kantin sekar dan fifi bertemu gerombolan anak sombong fifi berkata kepada angel “hei kamu kira sekar libur seminggu pergi ke desa tidak, apa kau pernah keliling dunia hai orang-orang sombong, belum pernah aja sombong” Sekar menenangkan fifi “Fifi sudah ayo kita pergi”

“Fifi terimakasih kau sudah mendukungku ya.. kau memang sahabatku yang baik” fifi berkata “Sekar kau tau… aku bangga sekali mempunyai teman sepertimu, aku sampai berfikir siapa aku hingga bisa berteman denganmu” sekar berkata “Fifi kau tau aku hanya ditugaskan untuk melestarikan budaya kita yang ada di Indonesia aku tak mau budaya kita diambil orang lain”
“sekar aku akan membantumu”

Cerpen Karangan: Agnes Sekar

Cerita penjaga Keris

Aku hanya menunduk tak sanggup menatap dua orang didepanku. Ribuan kata bernada nasehat, rayuan, bahkan bernada ancaman keluar dari mulut mereka. Aku tatap bibir hitam mereka yang menari-nari.

“Kau mengerti anaku?” Ayah berkata sambil menepuk pundaku.

“Paman harap kamu bersedia mengemban tugas mulia ini”. Suara paman mencoba meyakinkanku.

“Ayah, Paman, biarkan saya berpikir dulu.” Aku mengakhiri diamku yang hampir satu jam mendengar persentasi mereka.

“Pikirkanlah dengan baik, ini demi dirimu dan juga keluarga kita. Ayah harap kamu mengambil keputusan yang bijaksana”. Itu pesan ayah sebelum motor matik hitam yang mereka naiki meninggalkan halaman kosku. Mereka, ayah dan paman datang menemuiku ke kos membawa amanat dari keluarga besar kami di kampung. Amanat itu adalah tentang harapan mereka agar aku bersedia menjadi penjaga keris pusaka peninggalan leluhur kami. Mereka bilang aku adalah orang yang terpilih menjalankan tugas itu. Jika aku menolak akan ada bencana yang menimpa keluarga kami.

Tiga hari kemudian, melalui telepon aku sampaikan pada ayah, bahwa aku tidak mau menjadi penjaga keris. Kuliahku memasuki semester akhir jadi aku fokus menyelesaikan tugas-tugas kuliah, tak ada waktu untuk hal lain. Itu alasan yang kusampiakan. Padahal alasan sebenarnya karena pikiran ilmiahku menolak mempercayai hal yang mistis seperti itu.

**

1 Pesan Diterima !
Dari : AdikQ..
“Kakak, Intan anaknya Om Ketut sakit keras,
sekarang di rawat di rumah sakit
Mungkin ini bencana karena kakak ga mau jdi penjaga keris..

Beberapa detik kutatap sms dari adiku. Apa mungkin seperti itu, ah tidak. Itu hanya kebetulan saja Intan sakit, dari kecil memang dia sering sakit. Apa mungkin hal itu benar? Malam itu aku gelisah. Sepanjang malam aku mimpi aneh. Dalam mimpiku aku didatangi seorang pria berpakaian adat Bali, tangan kanannya memegang bungkusan kain kuning. Dari bentuknya benda yang dipegang lelaki itu adalah keris.

Besoknya adiku sms lagi.

1 Pesan diterima !
Dari : AdikQ
Baru saja Paman di Palu nlpn. katanya anaknya diceraikan oleh suaminya tanpa alasan yang jelas. kakak, cobalah berpikir lagi, jagan biarkan keluarga kita terus dilanda bencana.

“Ahh.. persetan, masalah orang cerai masak aku yang bersalah.”

“Tapi… Ia ini salahmu, terima saja tugasmu!” Begitulah perang batinku

Hari-hariku berikutnya terus dihantui keris. Tiap malam aku mimpi dikejar keris. Itu hanya mimpi, mungkin aku terlalu memikirkan keris itu, begitu pikirku. Kabar yang aku terima dari keluarga terus tentang bencana. Ternaknya mati, kebun karetnya kebakaran, Toko di bobol maling dan sanak keluarga sedang sakit.

Tapi aku yakin semua takdir mereka, bukan karena aku tidak mau menjadi penjaga keris. Mana mungkin leluhur memberatkan keturunanya. Kalaupun benar begitu berarti leluhur itu tidak bijaksana, melimpahkan tugas atau kesalahan pada kami yang masih hidup. Dibenaku mulai ditumbuhi hal negatif tentang leluhurku.

Pagi itu, jam ditanganku menunjukan pukul 07.50.
Tatapanku tertuju pada spanduk yang terpasang di depan gerbang bangunan “Selamat Datang Peserta Seminar, Mengenal Lebih Dekat Keris Bali” Aku ragu melangkah, bodoh banget aku ini. Saat Roy meminta aku menggantikanya mengikuti seminar aku langsung mengiakan. “Kamu gantikan aku, nanti Gus De dan Ayu menunggu disana. Teman-teman HMJ lain pada sibuk” Begitu ocehan Roy. Sialnya aku tidak konfirmasi tentang materi seminar itu. Ia sudahlah, tak ada salahnya aku ikut saja.

Pukul 08.35
… “keris adalah simbol laki-laki bagi orang Bali. Zaman dulu keris dapat menunjukan tinggi rendahnya status seorang …” Saat pembicara sedang membicarakan filosofi keris tiba-tiba hpku berbunyi. Itu dari adiku.

“Ada apa? aku sedang mengikuti seminar..”

“Aku dengan ayah lagi on the way ke kos kakak”

“Ada apa lagi?”

“Ada hal penting yang mau mereka sampaikan.”

“Ok, setengah jam lagi aku balik” Kututup telepon dengan rasa gundah.

Di depan ku lihat pembicara sedang menunjukan sebilah keris, memperkenalkan bagian-bagianya pada peserta seminar. Entah dari mana datangnya tiba-tiba aku merasa merinding dan ngeri melihat keris yang di pegang oleh Bapak itu. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak melanjutkan mengikuti acara itu. Pada kedua temanku aku pamitan ku bilang dengan jujur bahwa orang tuaku akan datang ke kos jadi aku harus balik sekarang juga. Mereka mengerti dan mempersilahkanku untuk berangkat.

Kenapa keluargaku tiba-tiba datang mencariku? Sudah lebih tiga tahun aku kuliah tak sekalipun orangtuaku datang ke tempat kos. Yang pernah ke kosku cuma adik, itupun sudah setahun lalu. Saat itu dia mewakili sekolahnya mengikuti sebuah lomba di kota tempat kuliahku, sebelum pulang ia sempatkan mampir ketempatku.

Tiiiiittttt !!!!!

Aku tersentak, sebuah benda besar tiba-tiba bergerak cepat kearahku. Pikiranku terlambat menganalisa. Saat aku sadar benda apa itu tubuhku sudah terlambat bereaksi.

**

Ku sadari diriku sedang berada di sebuah tempat yang menyerupai bioskop. Di depanku terbentang sebuah layar. Di layar itu kulihat dua orang pria gagah, mereka dikelilingi oleh banyak orang. Dua perempuan sambil mengendong anak kecil nampak sedih. Sepertinya dua orang itu adalah istri dari pria-pria itu. Orang-orang itu berteriak dengan mengangkat tangan tinggi keudara, sepertinya mereka memberi semangat pada dua pria gagah itu. Teriakan terus menggema saat kedua pria itu berjalan, keduanya melangkah menyusuri jalan setapak. Saat itulah aku sadar bahwa salah satu dari pria itu mirip dengan Ayahku atau bahkan mirip denganku.

Adegan berikutnya…

Beberapa perahu layar terlihat bergerak pelan dilautan. Kedua pria gagah terihat duduk di perahu dengan layar berwarna kotak-kota merah, hitam, dan putih. Di depan mereka berdiri seorang pria dengan pakaian seperti seorang raja.

Pria itu berkata “Depih, aku dengar kamu memiliki pasukan berupa wong samar” (mahluk halus).

Pria yang mirip denganku menjawab, “Ya Gusti Patih, saat ini hamba membawa 2000 pasukan wong samar, tuan bisa rasakan gerak perahu-perahu kita. Keempat perahu ini bergerak lamban karena memuat 2000 pasukan wong samar itu.

“Bagus! Aku harap kita bisa pulang dengan kemenangan tanpa ada pasukan kita yang gugur”

Bersama malam yang mulai datang, perahu yang mengangkut pasukan itu merapat di pantai. Hujan bersama guntur dan kilat menyambut kedatangan mereka. Pria yang di panggil sebagai gusti patih terlihat berdiri dan mencabut keris di pinggangnya, diancungkanya keris itu keangkasa. Sebuah kilat menyambar keris tersebut beberapa saat kemudian langit disekitar mereka menjadi cerah, hujan, guntur dan kilat hilang entah kemana.

“Depih, saatnya kamu keluarkan pasukan wong samarmu!“

Depih begitulah orang yang mirip denganku dipanggil. Pria itu segera mengeluarkan keris kecil dari pingganya. Sementara anggota pasukan yang lain tampak duduk rapi. Salah satu diantara mereka berdiri dan mendekati Depih, dia terlihat memegang seekor ayam hitam.

Leher ayam itu putus di babat oleh keris ditangan I Depih. Mulut pria itu komat-kamit membaca mantra. Tiba-tiba angin berhembus kencang, suara derap seperti ribuan kuda berlari terdengar menggema. Angin dan suara itu makin menjauh bergerak kearah daratan.

“TIDAK…!” Aku berteriak kaget kulihat keris ditangan I Depih bertambah panjang dan ujungnya bergerak kearahku, aku berlari keluar bioskop. Keris itu terus bertambah panjang dan mengejarku.

“Tidak, Jangan!”

“Keris, keris, jangan!” Aku berteriak dan terus berlari, tiba-tiba aku melihat kedua orang tuaku. Sekuat tenaga aku berlari kearah mereka.

“Dokter, dia bergerak, dia siuman!” Kudengar sayup suara.

**

Ku arahkan pandanganku, selang-selang infus menghiasi tubuhku. Kaki kananku dibalut perban. Senyum manis Andin adiku dan tatapan cemas Ayahku langsung terpampang dihadapanku.

“Aku kenapa?” Hanya itu yang keluar dari mulutku.
Dari cerita Ayah dan adik aku tahu, bahwa aku mengalami kecelakaan. Bertabrakan dengan mobil saat aku kembali dari tempat seminar. Aku mengalami luka yang parah, sudah 3 hari aku koma.

Besoknya aku ceritakan mimpiku pada Ayah. Ayah bilang orang dalam mimpi adalah I Depih leluhur kami yang pemiliki keris pusaka. Memang menurut cerita dia ikut berperang dan pulang membawa kemenangan. Saat pulang itu beliau membawa beberapa keris dan benda berharga lain, itu adalah bukti kemenangan yang diraih di medan perang.

**

Didepanku tergolek 3 buah keris. Satu persatu ku pegang benda tersebut. Aku memutuskan mau menerima tugas menjaga keris peninggalan leluhurku. Aku sadar keris ini memiliki nilai sejarah khususnya bagi keluargaku, jadi selayaknya aku ikut menjaga benda itu. Itu simbol prestasi yang diraih leluhurku. Mungkin zaman itu prestasi seseorang diukur dari tingginya ilmu kesaktian yang dimiliki beda dengan sekarang. Pada zamanya leluhurku telah di pilih oleh kerajaan untuk ikut misi penting. Kalau mau jujur aku belum ada apa-apanya, aku belum punya prestasi yang membanggakan keluarga. Aku telah salah meremehkan dan memandang negatif pada leluhur.

Jadilah aku penjaga keris pusaka. Setiap 15 hari sekali keris itu mesti dibersihkan. Ya masuk akal juga, biar keris tersebut tidak berkarat. Keris itu dibuatkan tempat khusus dirumahku dan tidak perlu membawa keris itu kemanapun aku pergi. Dulu salah satu alasanku menolak adalah karena aku kira benda itu harus dibawa kemana-mana. Dan kuliahku berjalan dengan wajar tidak terganggu oleh keris. Bahkan keris menjadi inspirasiku untuk meraih prestasi.

Sepeti pamor sebilah keris, begitulah jalan hidup manusia.

Menunggu lahirnya pagi…
25 Desember 2012

Cerpen Karangan: Wayan Widiastama
Blog: akarimaji.blogspot.com

Cerita Mencintai Budaya Sendiri

Hallo semuanya, perkenalkan namaku Putri Angelia, kalian bisa memanggilku Lia. Aku adalah seorang penari tradisional yang berasal dari kota Malang. Jika ada panggilan untuk mengikuti lomba menari tradisional, kepala sekolahku, Pak Andi selalu menunjukku agar mengikuti lomba tersebut. Hehehehe, bukannya sombong sih, aku hanya ingin bercerita.

Hari ini adalah hari pertamaku bersekolah, setelah berlibur selama 1 minggu. Aku segera menuju ke sekolahku yang aku banggakan dan aku cintai, mau tau? Iya itu SMP Negeri 18 Malang. Setibanya di sekolah, aku cepat–cepat menuju ke kelas. Saat tiba di kelas, aku melihat ada seorang perempuan asing yang menurutku anak baru dari luar Indonesia. Karena mukanya itu kebarat-baratan. Akupun penasaran. Karena penasaran aku pun mengajaknya berkenalan.
“Hai, namaku Putri Angelia, kamu bisa memanggilku Lia, nama kamu siapa? Dan berasal dari mana?”
“Hai.. Namaku Jessica Stewart Carrolline, kamu bisa memanggilku Carrol, aku berasal dari Korea. Aku pindah ke sini karena Papaku, ada urusan di Indonesia.”
“Ouh, baiklah kalau begitu, dapatkah aku duduk disampingmu?”
“Dapat, silahkan…”

Saat bel istirahat berbunyi, aku segera mengajaknya berjalan–jalan mengelilingi sekolah ini. Aku berkeliling sekolah bersama Carrol, Annisa, dan Aurel. Oh, iya! Annisa dan Aurel adalah sahabatku, mereka kembar loh! Kami mengelilingi semua sudut sekolah, aku, Annisa, dan Aurel, mengenalkan semua ruangan di sekolah satu–satu. Saat tiba di ruang musik, Carrol mendengar suara musik–musik Jawa.
“Lagu apa ini? Sepertinya aku tidak pernah mendengarnya?” tanyanya
“Ini lagu Jawa Carrol, biasanya digunakan saat penari tradisional menari. Memangnya lagu dan tarian apa saja yang kamu tahu?” jawab Aurel
“Aku hanya mengetahui lagu band Korea saja, mungkin tarian modern seperti dance. Sepertinya hal yang berbau tradisional itu jelek iya? Contohnya lagu tradisional. Karena musiknya hanya itu–itu saja. Uh, membosankan! Mengapa sih rakyat Indonesia, tidak menari tarian modern saja, kan lebih bagus, menarik, dan cocok untuk anak zaman sekarang? Jika semua yang berbau tradisional, itu kan zaman dahulu, tidak modern, kuno!” ucapnya
“Carrol, semua hal yang berbau tradisional itu tidak seperti yang kamu bayangkan, contohnya dengan menari tarian tradisional berarti itu sama halnya kamu bangga akan budayamu” ucapku dengan panjang dan lebar.
Carrol pun terdiam. Aku, Annisa, dan Aurel pun segera menunjukkan ruangan lain di SMP Negeri 18 Malang.

Esoknya saat di sekolah, aku, Aurel, dan Carrol sedang berbincang–bincang mengenai pengalaman pribadi masing–masing. Tiba–tiba…
“Lia, kamu dipanggil oleh Pak Andi di ruang kepala sekolah, dan kamu harus menemuinya sekarang juga.” ucap Annisa.
“Terima kasih Annisa.”

Setibanya di ruang kepala sekolah.
“Assalamualaikum, pak, ada urusan apa yah pak, kok bapak memanggil saya?”
“Walaikumsalam, begini Lia, tanggal 1 April adalah hari ulang tahun kota Malang. Dan walikota kota Malang (Pak Peni Suparto) mengadakan lomba menari tradisioanal dan beliau meminta agar setiap sekolah, mengirimkan salah satu muridnya untuk menari tradisional di hadapannya. Jadi saya berharap kamu mau mengikutinya untuk mewakilkan sekolah kita.”
“Saya ingin sekali pak, mengikuti lomba tersebut, dan saya akan berusaha agar bisa menang, dan mengharumkan nama SMP Negeri 18 Malang.”
“Baik lah, semoga lancar dan sukses! Oh iya Lia, ini ada tiket untuk menonton lomba tersebut, kebetulan tiketnya ada 3. Jadi kamu bisa mengajak 3 orang dari 43 siswa 7E untuk menonton kamu secara langsung.”
“Terima kasih pak…”

Setelah aku keluar dari ruang kepala sekolah, aku segera menemui Carrol, Annisa, dan Aurel untuk menontonku.
“Carrol, Annisa, Aurel, ini ada tiket untuk tanggal 1 April. Kalian bisa datang ke Balaikota Malang. Di sana ada berbagai macam lomba, untuk memperingati hari ulang tahun kota Malang. Jadi aku berharap sekali kalian hadir disana tepat waktu.”
Teman–temanku pun mengangguk tanda mereka sangat setuju. Setiap hari aku latihan terus menerus dengan giat, aku mengwajibkan Carrol supaya datang. Oh iya kalian tahu tidak tujuan aku mengwajibkan Carrol datang? Karena, aku akan membuktikan bahwa tari tradisional tidak membosankan.

Hari demi hari berlalu, detik demi detik berjalan, hingga tiba saatnya aku tampil dan bersaing di depan bapak walikota Malang, pak Peni. Aku segera menuju ke Balai Kota Malang. Tiba disana aku menunggu kedatangan Carrol, Annisa, dan Aurel. Hingga tiba giliranku tampil, kulihat Carrol, Annisa, dan Aurel memperhatikanku terus menerus. Musik telah berhenti, pertanda menariku telah usai.
“Ya ampun Lia, tarian kamu makin lama makin bagus..” ucap Aurel dan Annisa bersamaan.
“Makasih ANIS, Aurel Annisa, hehehe….” ucapku
“Oke sip…” ucap ANIS
“Carrol, mengapa kamu diam saja?” tanya Annisa
“Maafkan aku, aku telah mengejek tarian tradisional, sejujurnya aku tidak pernah melihat tarian tradisional, saat kamu mengenalkan tari itu kepadaku, aku sungguh bangga, akan tari yang ada pada zaman dahulu, ternyata tarian zaman dahulu lebih bagus dan menarik, dibanding tarian zaman modern, maafkan aku. Aku sungguh menyesal telah mengejek tarian tradisional, dan aku sungguh bangga memiliki teman yang bisa mengenalkanku terhadap budaya tradisional dan asli Indonesia ini, terimakasih Lia..” ucap Carrol
“Tenang saja Carrol, aku juga bangga mempunyai teman sepertimu, karena kamu masih mau menghargai budaya tradisional di Indonesia ini.” ucapku

Setelah aku, Carrol, Annisa, dan Aurel berbincang–bincang. Tiba pengumuman lomba. Satu persatu lomba dibacakan, hingga tiba lomba menari tradisional. Juara 3 dan 2 pun diumumkan. Saat tiba Juara 1 diumumkan aku sangat deg–degan.
“Oke, ini dia Juara 1 lomba menari tradisional, untuk memperingati hari ulang tahun kota Malang, pemenangnya ialah… Putri Angelia, dari SMP Negeri 18 Malang.” ucap MC tersebut.
Saat namaku terucap aku sangat senang, aku bisa mengharumkan nama sekolahku. Aku segera maju dan menerima trophy dan piagam penghargaan itu.

“Selamat Putri Angelia… Kamu memang hebat!” ucap Pak Peni dan Pak Andi
Aku sangat bangga terhadap diriku sendiri karena aku bisa mengharumkan nama sekolahku, memperkenalkan budaya tradisional kepada teman dekat kita, yang teman dekat kita sendiri pun tidak tahu seperti apa budaya tradisional itu, seperti apa tarian tradisional itu. Untuk semuanya meskipun kita hidup di zaman modern, tetap lestarikan budaya tradisional, karena dengan itu kalian bisa mendapat banyak kebahagiaan.

Cerpen Karangan: Vergilia Agam Saputri

Cerita Pisang Ajaib

Pada sebuah desa yang sangat terpencil hiduplah seorang anak piatu. Namanya Rina, ia memiliki seorang ibu yang bernama Darti. Suatu hari ibunya sakit, Karena ia tak punya uang, jadi ia tak bisa membawa ibunya ke rumah sakit. Padahal ibunya sedang sakit parah.

Suatu hari…
“Rina…” panggil ibunya.
“iya bu,” sahut Rina sambil mendekati ibunya.
“tolong nak, ambilkan ibu air… ibu haus” kata ibunya dengan suara lemah.
“iya bu…” jawab Rina (pergi ke dapur untuk mengambil air dan kembali lagi membawa segelas air putih).
“ini ibu airnya…” kata Rina sambil menyerahan air itu dan ibunya pun mengambil air itu lalu meminumnya. “bu andai aja aku punya uang, pasti ibu aku bawa ke rumah sakit,”
“tidak apa-apa… ibu tidak apa-apa, cuman sakit biasa aja. Besok pasti sembuh,” sahut ibunya.
“bu… aku pergi dulu ya,” kata Rina.
“iya… tapi jangan lama ya,” kata ibunya.
“iya bu…” jawab Rina lalu pergi

“tolong… tolong…” kata seorang minta tolong.
“kek… kenapa dengan kakek?” Tanya Rina ketika ia melihat seorang kakek minta tolong.
“begini cu… kakek nggak bisa jalan. Karena kaki kakek sakit,” jawab si kakek.
“memangnya dimana rumah kakek?” Tanya Rina.
“di sana cu,” jawab si kakek sambil menunjuk sebuah gubuk tua.
“mari kek… aku antar,” ajak Rina.

Sesampai di depan sebuah gubuk tua…
“terimakasih cu…” kata si kakek.
“sama-sama kek…” sahut Rina.
“ini cu… kakek beri hadiah untuk anak sebaik kamu,” kata si kakek sambil menyerahkan dua biji pisang kepada Rina.
“untuk apa kek pisang ini?” Tanya Rina.
“makankanlah pisang itu pada ibumu dan yang satunya untukmu,” jawab si kakek.
“terimakasih ya kek…” kata Rina.

Kemudian ia pulang… sesamai di rumah ia langsung menemui ibunya…
“ibu… ini aku bawakan ibu pisang,” kata Rina sambil menyerahkan pisang itu kepada ibunya.
“dapat darimana kamu pisang ini?” Tanya ibunya.
“aku dikasih seorang kakek tua bu,” jawab Rina.

Ibunya pun kemudian memakan pisang itu… tiba-tiba saja terjadilah sebuah keajaiban. Yang tadinya ibunya sakit tiba-tiba saja menjadi segar bugar.
“rin… ibu sekarang sudah sehat,” kata ibunya dengan bahagia.
“apa! Ibu sudah sehat?” Tanya Rina terkejut.
“iya nak… coba liat sekarang ibu sudah biasa berdiri,” jawab ibunya sambil berdiri,” ternyata pisang itu pisang ajaib,” katanya lagi.
“kalau begitu aku juga mau makan pisang ini,” kata Rina. Betapa terkejutnya ia, ketika ia membuka membuka pisang itu, ternyata isinya sebatang emas. “bu emas…!?” katanya terkejut.
“iya nak…” sahut ibunya juga terkejut.

Semenjak itu mereka menjadi kaya dan hidup berkecukupan. Tidak seperti dulu lagi. Namun walau pun begitu sifatnya Rina tetap tidak berubah. Ia tetap baik hati dan suka menolong orang.

SELESAI

Cerpen Karangan: Halimatus Sa’diah

Cerita Kutukan Purnama

Dahulu kala, disaat bumi masih dikuasai oleh kedua orang raja yaitu; raja utara dan raja selatan, hiduplah seorang pria yang dikutuk oleh ayah handanya, raja selatan. Lantaran dia mencuri pusaka kerajaan yang kemudian di serahkan kepada pamannya, raja utara. Raja utara dan raja selatan adalah suadara kandung, dia di lahirkan oleh raja dunia, setelah ayahnya meninggal, kedua anaknya tersebut akhirnya mengadakan perang besar yang terjadi selama 90 tahun, dan yang menang akan menjadi raja di bumi ini, dan pusaka akan menjadi miliknya.

Mahesa adalah putra dari raja selatan, saat itu usianya masih berumur 17 tahun, namun di masa mudanya dia harus menjalani siksa ayahnya, dia dikutuk menjadi seekor ular kecil, lantaran dia mencuri pusaka ayahnya yang di berikan kepada ayahnya, dia sengaja mencuri pusaka itu lantaran di hasut oleh pamannya, raja selatan. Dan kutukan itu akan hilang apabila dia bertapa selama 99 purnama, ahirnya mahesa pun bertapa di sebuh pulau yang sangat kecil dan hanaya di tumbuhi satu pohon besar.

Purnama Satu
Setelah sekian lama mahesa bertapa di bawah pohon besar itu, akhirnya dia berubah menjadi semut karena dia tak sanggup menahan cobaan, dan bangun dari pertapaannya. Mahesa pun bersedih, ada yang mengalir di pipinya saat itu, dia merasa kecewa terhadap kegagalannya ahirnya mahesa pun memutuskan untuk melanjutkan pertapaannya.

Purnama dua puluh tujuh
Sudah berungkali mahesa selalu gagal, dia pun berubah menjadi kelelawar, namun tekatnya pun tak berkurang sedikitpun, dia melanjutkan kembali pertapaannya dengan bergelantungan di ranting pohon, meskipun cobaan dan rintangannya semakin berat mahesa pun berjuang di dalam dunia gaibnya, dan berharap dia bias cepat berubah menjadi manusia normal dan membantu ayahnya berperang melawan pamannya.

Purnama tiga puluh tujuh
Kini purnama sudah yang ke tiga puluh tujuh, namun mahesa selalu gagal untuk bertahan di dalam bertapanya, seakan-akan dia berkelahi dengan serigala besar yang mengalahkannya dann membuat dia sadar, ahirnya dia pun berubah menjadi buaya tanpa taring, dan tanpa ekor, namun semangat mahesa tak pernah kendor, dia pun akhirnya melanjutkan tapanya dengan cara mengapung di atas air laut.

Purnama empat puluh tujuh
Malam kian kelam, angin laut pun berhembus dengan kencang, ombak pun berdebur sangat kencang, hingga akhirnya mahesa pun terlempar ke bawah pohon besar yang tak jauh dari tempat bertapanya. sungguh kekecewaan mahesa tiada tanding, padahal di dalam mimpinya dia sudah menemukan jasadnya yang hilang, namun ombak menghantam badannya, sehingga dia pun terdampar di pantai membentur pohon besar yang biasa dia tempati untuk bertapa, akibat dari kegagalan tersebut dia berubah menjadi seekor kucing yang cantik, akhirnya mahesa pun kembali ke istana, walaupun dia masih berbadan kucing, karena dia sudah sangat merindukan biyungnya.

Sesampainya di istana, mahesa pun langsung menemui adiknya, larasati. Dan dia menceritakan bahwa dirinya adalah kakanya yang dulu dikutuk menjadi ular kecil kemudian di buang ke sebuah pulau kecil yang hanya ditumbuhi satu pohon besar. Setelah larasati percaya, mahesa pun meminta kepada larasati untuk tidak menceritakan bahwa dia adalah kakanya, mahesa.

Mahesa pun masih tetap melanjutkan pertapaannya, keinginan untuk membuat tubuhnya berubah lebih cepat semakin tinggi, lantaran mendengar bahwa benteng pertempuran pertama ayah handanya diterobos oleh pasukan pamannya, raja utara. Ahirnya dia pun bertapa di dalam dapur istana.

Purnama lima puluh tujuh
Malam kian gigil, angin yang berhembus dari jendela dapur istana membuat dia terbangun dari pertapaannya, sehingga dia pun berubah menjadi seekor serigala. Ahirnya mahesa pun keluar dari istana, karena takut ketahuan oleh para prajurit, dan dayang-dayang kerajan. Namun mahesa tidak pergi jauh dari kerajaan. Dia tidak mau meninggalkan larasati sendirian di dalam istana, karena biyungnya sudah mati terbunuh oleh patihnya sendiri, dia dibunuh dengan cara mearacuninya, pembesar kerajaanpun sudah memanggil tabibi dari berbagai wilayah, tapi tak ada yang mampu mengeluarkan racun tersebut

Mendengar hal itu, raja segera pulang ke istana dan terjatuh sakit karena setres. melihat kondisi seperti itu, patih juga ingin membunuh raja, karena dia juga ingin menjadi penguasa, dan dia juga mau membunuh dengan cara yang berbeda, dia ingin menusuk raja. Namun, hal itu sudah diketahui oleh mahesa, dan mahesa pun segera memberitahu kepada adiknya, larasati. Mendengar hal itu, larasati langsung bergegas menemui ayah handanya dan menceritakan semuanya. Dan mahesa pun juga segera membunuh patihnya sebelum dia membunuh ayah handanya. Mengetahui hal itu raja pun segera menyuruh larasati, putrinya. Untuk memanggil mahesa, karena dia akan mencabut kutukannya. Akhirnya mahesa pun datang menemui ayah handanya, dengan seluruh kekuatan yang tersisa, ayah handanya mencabut kutukannya, namun nasib tidak bersahabat, ayahnya meninggal sebelum mahesa menjadi manusia utuh, hanya separuh saja.

kritik dan saran saya tunggu

Cerpen Karangan: Kachonk Rofiqz