banyak cerita di dunia ini
semenjak jaman dahulu kala
bagi manusia yang banyak dosa
diazab Allah hingga binasa
lihat firaun manusia sombong
ditenggelamkan ke lautan dalam
kaum nabi luth dan kota pompei
tlah hancur lebur tinggal jejaknya
syairnya cukup pendeng dan terus menerus kami ulang. setiap selesai menyanyikan satu lagu fathya meminta saya untuk bercerita tentang musa dan firaun seperti yang dinyanyikannya. maka saya mulai bercerita dengan berusaha menggunakan bahasa yang kira kira bisa dimengerti oleh anak berumur 4 tahun. begini ceritanya ;
pada jaman dahulu kala ada seorang raja yang sangat jahaaaaaat sekali (saya kira anak 4 tahun belum mengerti kata dzolim) namanya firaun. raja ini suka sekali membunuhi rakyatnya. tak pernah mau sholat, tak mau patuh pada perintah Allah.
bahkan firaun berani sekali mengatakan pada orang orang bahwa ia adalah tuhan.
maka Allah menyuruh Musa AS untuk memberi tahu firaun bahwa perbuatannya salah. bahwa tuhan itu adalah Allah,
tetapi firaun sangat marah, kemudian Musa AS dikejar oleh firaun dan tentara tentaranya. Musa berlari sampai tepi laut. . Karena musa tidak bisa lari menyebrang laut maka Musa AS meminta pertolongan Allah. Kemudian Allah membelah lautan hingga di depan Musa As ada daratan dan Musa AS pun berlari. Firaun dan pasukannya terus mengejar dan ketika firaun dan tentaranya sampai di tengah laut, Allah menutup kembali laut itu hingga firaun dan tentaranya tenggelam dan mati.
Baru saja ceritanya selesai, fathya minta saya mengulang ceritanya lagi, alasannya fathya lupa katanya. Oh….saya sadar ternyata fathya sedang menghapalkan cerita tentang Musa dan firaun. Tapi untuk apa saya belum mengerti. Kurang lebih setelah 4 atau 5 kali cerita itu diulang fathya berlari meninggalkan kamar dan mendekati temannya yang seusia dengannya namanya Adi yang sedang asik bermain mobil mobilan sambil berjalan kesana kemari.
Fathya tampak mengikutinya “mas Adi, Mas Adi….pernah denger cerita tentang firaun ga? Gini ceritanya….(fathya terus mengikuti mas Adi ini sambil mulai bercerita. Adi, temannya yang diceritakan sepertinya cuek saja, tapi rupanya fathya ga peduli dan terus cerita) “kan ada raja jahat namanya Musa. Musa tuh jahat sekali suka membunuh orang, terus Allah menyuruh firaun ngasih tau raja musa supanya patuh sama Allah, supaya musa mau shalat………(dan seterusnya)
Saya mendengarkan dari kamar sambil menahan tawa….saya biarkan saja fathya dengan cerita firaun versinya toh nampaknya Adi pun tak memperhatikan.
Selesai bercerita fathya berlari menuju kamar saya. “bu cerita firaun tuh gimana sih, dede lupa?” Ujarnya. Saya pun mulai bercerita kembali. Selesai cerita fathya berlari lagi menghampiri Adi dan bercerita kembali. Tetapi ceritanya tetap terbalik. Musa jadi firaun dan Firaun jadi Musa.
Kembali lagi ke kamar saya dan meminta saya mengulang ceritanya.
Sepertinya Fathya mulai sadar bahwa ceritanya terbalik. Fathyapun berlari menghampiri Adi yang tetap asik dengan mobil mobilannya.
Fathya mulai bercerita :” dulukan ada raja namanya……….(fathya berhenti sejenak sambil mengingat ingat sebuah nama, kemudian ia bernyanyi sambil bergumam kecil, “ada cerita…..dst….sampai pada bait “lihat firaun manusia sombong ditenggelamkan….”. lagu berhenti dan fathya melanjutkan cerita….”rajanya namanya firaun. Firaun itu jahat sekali……..demikian seterusnya . setiap fathya hendak mengatakan Musa atau Fiaraun maka ia akan bernyanyi dulu dengan suara kecil.
Apa yang dipelajari fathya saat itu :
– fathya belajar menyadari kesalahannya sendiri dan berusaha memperbaikinya sendiri
– Fathya belajar menyampaikan sesuatu pada orang lain
– Fathya belajar mengingat sesuatu dengan cara mengulang atas kehendaknya sendiri.
– Fathya belajar keteladanan dari cerita nabi Musa AS.
– Fathya belajar jadi anak yang berani menyampaikan sesuatu pada orang lain.
Hikmah yang saya dapat :
Janganlah cepat mengatakan salah ketika anak mengatakan atau melakukan sesuatu yang salah. Kita bisa memperbaiki kesalahan anak dengan cara yang lain yang tentunya lebih mendidik dan lebih menyenangkan bagi anak.
Semoga bermanfaat