Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, Dia tak menghukummu, Dia hanya membuka tanganmu tuk menerima yg lebih baik.
Category Archives: Uncategorized
Pantun Lawak Hari Raya dan Pantun Aidilfitri
Lapar puasa terketar-ketar
Bila berbuka lega rasanya
Kad raya tak sempat nak hantar
Kiriman MMS pun dah kira grand lah ye..!
Anak Dolah makan lepat
Makan lepat sambil melompat
Nak hantar kad raya dah tak sempat
Pakai MMS pun kira ok what?
Lemah lembut tuan puteri
Berkain cindai cantik dipandang
Meriah menyambut Aidilfitri
Sahabat handai datang bertandang
Udara dingin hening pagi
Tabuh bising mulakan hari
Aidilfitri menjelma lagi
Masing-masing pakai berseri
Tanpa mengira miskin kaya
Pangkat kedudukan hamba shaya
Sama-sama menyambut raya
Maaf-maafan dihari bahagia
Aidilfitri hari kemenangan
Kejayaan menempuh halangan
Mengenali erti kesenangan
Bagi mereka yang kekurangan
Aidilfitri hari kemaafan
Menghapus kesalahan sesama insan
Memupuk perpaduan sesama ehsan
Mengikat tali keakrapan
Cincin disarung hati berdebar
Jarinan lembut wajah terhias
Ramadan disambut penuh sabar
Aidilfitri disambut dengan meriah
Saidina Affan menyusun kata
Tutur peri yang aulia
Maaf-bermaafan sesama kita
Di Aidilfitri yang mulia
penjara kesedihan
Wahai kekasihku,,
bisakah kau mendengarkan aku
walau kini tempat mu jauh berbeda
tak pernah terfikirkan dalam benakku
Aku rindu di dekatmu,,
kini engkau tiada
jauhlah hatiku kau letakan daalam samudra
kni tiada lagi bahagia yang aku rasa
kala hampa di temani duka,,
Tiada yang indah setelah engkau tiad
memukul sepiku, terusik jiwa ku
bebanlah semakin kian ku membisu
apa lah dalam benaku,,
Kau tak mungkin kembali di hadapanku
aku lemah,temanilah walau hanya sejenak
habiskan waktu untuk memikirkan kamu
semakin jauh semakin aku terluka
Ketika semua orang tersenyum dalam selimut bahagia
jatuhlah aku,air mata di pipiku
tiadaa yang menghapus tiada yang mengobati
engkau telah prgi, engkau telah mati
tinggalkan mulut yang terbungkam
penjara kesedihan
kerinduan yang membunuku
Nanti..
Apakah kau masih mengingat diriku,,,
Mengingat kenangan kita..
Aku tak tau..
Apakah benar kau pergii..
Aku tak percaya itu,,
Aku ingin kau tetap disini..
Bersama ku slalu..
Biarkan waktu berhenti saat qt berdua,,
Melewati hal yang indah,,
Tak menjadi kenangan,,
Tapi hal yang selalu aku jalani..
Bawalah kerinduan ini..
Tak mampu ku menahan mu..
Tapi…aku sadar..
Rindu ini membunuhku……….
SEPI MENGAKRABI SUNYI
Puisi Muhammad Zaini
Dikala subuh
kau dan aku berdiang pada api unggun
yang membara dalam dada
lambungkan hasrat pada titik puncak rasa
lirih tawa beradu desah bersama butiran peluh
lalu kau bisikkan kata yang tak dapat ku mengerti
Baru aku sadari
bahwa subuh telah ditelan pagi
rebah bayang memanjang termangu sendiri
awan kelabu mengendap tak mampu endus
kemana tawamu pergi
sampai kini menantimu
seperti sepi mengakrapi sunyi
cerpen pulau hamil
“Anginnya sejuk, Yah. Tempat apa ini?”
“Ini namanya Pantai, Nak.”
“Pantai apa, Yah?”
“Namanya Pantai Ujung”
“O, ujungnya yang mana, Yah?” ucap Latifah sementara dua jari telunjuk mungilnya yang baru berusia hampir lima tahun menunjuk ke arah yang berlawanan.
“Aduh, Fah, kamu banyak tanya. Dari tadi tidak pernah diam,” kata Maliki, sebuah tangannya merangkul tangan Latifah kecil yang hampir berlari di sampingnya.
“Yang mana, Yah?” ulang Latifah seakan tidak mendengar keluhan ayahnya. Pertanyaan beruntun tak putus-putusnya keluar dari mulut mungil anak itu, menghujani Maliki sejak mereka tadi meninggalkan Rumah dan di sepanjang jalan di dalam mobil, hingga mendarat di Pantai Ujung tidak jauh dari Kota. Tempat mereka biasa melepaskan kepenatan di akhir pekan.
Maliki tidak habis pikir dengan anak tunggalnya itu yang sangat rajin mengoceh dan tidak mengenal lelah. Padahal jarak dari rumah ke pantai tidak kurang dari lima jam perjalanan. Dan perjalanan itu pun mengantukkan bagi orang dewasa. Tetapi Latifah tetap bersemangat, kadang-kadang kasihan juga Maliki melihat anaknya. Dicobanya untuk mengajak istirahat sebentar sambil tidur-tiduran di tenda dekat mobil mereka diparkir, tetapi Latifah menolak. Dan terus bertanya.
“Kenapa pohon kelapanya banyak yang condong ke arah laut, Yah?”
“Itu karena angin lebih kencang dari darat ke laut,”
“Yah, disana itu apa?” Jari kecilnya menunjuk lagi.
“Semacam kapal. Ayah tidak tahu…”
“Bukan, Bukan kapal itu.”
“O, yang bulat itu. Namanya…”
“Bukan!” Suaranya meninggi. Kakinya yang mungil dihentak-hentakkan ke tanah, jengkel karena ayahnya tidak tahu apa yang dimaksudkannya. “Bukan Batu.”
“Yang mana?”
“Itu,” katanya sambil menunjuk lagi.
“Pulau itu?”
“Pulau? Pulau itu, apa, Yah?”
“Pulau adalah tanah yang ditumbuhi tanaman juga tempat hidup para binatang dan dikelilingi oleh air laut”
“Berarti seperti tempat tinggal kita juga, Yah?”
“Ya, kita dan semua orang juga tinggal di atas Pulau.”
“Apa disana ada orang, Yah?”
“Tidak, pulau itu tidak ada orangnya.”
Latifah menghentikan langkahnya. Dan terus memandang ke arah laut. Kemudian bertanya, “Mengapa pulau itu kelihatan seperti orang hamil, Yah?”
Maliki paling merasa susah jika ditanya “mengapa” oleh Latifah. Kalau “apa” masih tidak terlalu sulit untuk dijawab. Anak-anak lainnya seusia Latifah juga senang sekali bertanya. Ya, keingintahuan anak kecil. Namun, Latifah bertanya bukan hanya sekedar ingin tahu. Perhatian Latifah juga tertuju pada alam sekeliling, pada jawaban yang diberikan pada setiap pertanyaannya, baik oleh Ayahnya atau siapa saja.
“Itu ada ceritanya, Fah,” jawab Maliki. “Pulau itu namanya Pulau Hamil.”
“Bagaimana ceritanya, Yah?”
“Panjang ceritanya, Fah. Nanti malam Ayah ceritakan,”
“Janji, Yah?”
“Ya, Ayah janji.”
Latifah tambah senang hatinya dan tambah tegap langkahnya. Janji Maliki membuatnya berhenti bertanya tentang pulau itu, tetapi hujan pertanyaan makin lebat. Tentang air laut yang terasa asin, ombak yang bergiur diterpa angin, tentang serpihan binatang laut yang berserakan di bibir pantai.
Dahulu kala hidup di wilayah pantai ini sebuah keluarga kecil. Di dalam keluarga itu hanya ada dua orang: suami dan istrinya. Mereka sudah lama menikah namun belum mendapatkan buah hati. Mereka merupakan keluarga sederhana yang tidak kaya dan juga tidak begitu miskin. Pasangan itu hidup di sebuah pondok. Untuk menghidupi mereka, suaminya bekerja sebagai penangkap ikan dan istrinya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT).
Hidup di lingkungan bersama masyarakat setempat. Mereka merupakan keluarga yang sombong dan kikir, tidak pernah mau untuk membantu orang lain yang lagi kesusahan. Setiap ada warga yang meminta bantuannya selalu ditolak dengan berbagai alasan dan tepisan. Kadang tidak bisa membantu, tidak memiliki uang, lagi sibuk dan berbagai alasan lainnya selalu muncul dari bibir mereka baik suami maupun istrinya.
Hubungan keluarga itu dengan warga setempat pun semakin memburuk. Orang-orang sudah tidak begitu peduli dengan mereka. Kala itu, istrinya diketahui mendapatkan kado istimewa dari Tuhan yaitu kehamilan. Alangkah senang hatinya. Dia kemudian menceritakan kepada suaminya. Dan suaminya pun ikut senang. Tujuh bulan berlalu. Sang istri makin jelas kehamilannya dengan perut yang menonjol ke depan seakan sangat berat membawanya dan semakin nampak besar bulatannya.
Suatu hari, sang suami sedang pergi menangkap ikan. Tinggallah istrinya sendirian di rumah berduaan dengan anaknya yang masih dalam kandungan itu.
“Bapak ke laut dulu, Bu. Mencari ikan untuk kita makan nanti malam.”
“Iya Pak.” Jawab istrinya dengan nada rendah.
“Ibu baik-baik di rumah, ya, jaga kondisi Ibu dan buah hati kita!” pesan suami kepada istrinya, lalu pergi ke luar rumah dengan memikul serumpun jala.
Setelah beberapa jam berlalu suaminya pergi, tiba-tiba wanita itu sangat ingin makan buah lamun: buah dari tumbuhan laut yang bisa dipetik ketika air laut sedang surut dan rasanya manis. Berfikirlah Ia bagaimana cara mendapatkannya. Hendak keluar rumah untuk mencari, terasa agak begitu repot dengan kondisi kehamilannya. Karena terpaksa oleh keinginan yang tidak boleh ditunda-tunda. Keluarlah Sang istri menuju rumah-rumah warga untuk mencari segelintir bala batuan.
“Pak, saya sedang ingin makan buah lamun, dapatkah membantu untuk mencarikannya?” Pintanya kepada seorang warga yang tampak sedang duduk di teras rumah yang tidak jauh dari pondoknya.
“Saya sedang tidak sehat sekarang, Bu.” Jawab lelaki itu yang kemudian menghilang di balik pintu rumahnya.
Wanita itu terus mengayunkan langkahnya, berharap ada yang bersedia menerima permohonannya.
“Bu, bisakah mencarikan buah lamun untuk saya. Kebetulan air laut sedang surut.”
“Aduh Bu, saya sedang buru-buru mau ke pasar sekarang.” Jawab wanita yang ditemuinya itu.
Dengan mata sendu yang melambangkan keputusasaan serta langkah lesunya yang semakin melemah, wanita itu menuju pesisir pantai untuk mencari buah yang di idamnya. Tanpa harus menunggu bantuan yang tidak pasti, Dia terus berjalan di tepian. Air setinggi tumit mengharuskan pandangan matanya tidak lepas dari gundukan-gundukan pasir di bawah air dengan harapan menatap serumput lamun yang siap untuk disantap.
“Dimana buah itu, dari tadi tidak satupun ku temukan.” Gumamnya dalam hati. Kemudian Ia berenti sejenak mengenang kehadiran buah lamun yang tidak kunjung datang.
“Mungkin mereka hidup di air yang lebih dalam.” Pikirnya.
Teruslah dia menyusuri ke arah laut yang sedikit dalam dan menjauh dari pesisir pantai. Dengan alunan langkah yang lentur namun pasti, ditemukan juga buah lamun itu. Dan di petiknya lalu dimakan. “Mungkin disana akan lebih banyak.” Katanya sambil terus melangkah menyusuri lautan dangkal itu. Tidak sadar air laut semakin pasang yang kini sudah setinggi lutut rapuhnya. Melihat buah lamun yang makin banyak didapatkan, Dia semakin bersemangat.
Air laut terus meninggi. Hari mulai gelap tanda akan turun hujan. Bergegaslah ia hendak kembali kedaratan. Dengan ayunan langkah yang lamban dan keletihan sudah melanda dirinya. Ia terus menuju pesisir. Kini air laut mencapai dadanya. Semakin lambatlah langkah wanita renta itu. Silauan petir mulai terasa. Langit mulai gelap. Seketika wanita tua itu tergelam yang akhirnya mengapung dengan perutnya menonjol di atas permukaan laut. Jadilah ia sebuah Pulau yang berbentuk seperti orang hamil. Pulau itu hingga kini terletak didepan Pantai Ujung yang bisa kita datangi dengan berjalan kaki ketika air laut sedang surut.
“Kenapa wanita itu jadi Pulau, Yah?”
“Itu karena Tuhan marah kepadanya yang sombong dan pelit, Nak.”
“Orang yang sombong Tuhan tidak suka, ya?”
“Iya, Tuhan telah menyuruh kita untuk berbuat baik kepada orang lain.”
“Kalau badan berubah jadi pulau, sakit ya, Yah?”
“Tentu. Itu hukuman bagi orang yang tidak patuh kepada perintah Tuhan.”
Latifah terdiam. Maliki melihat anaknya menatap langit-langit. Matanya melukiskan bahwa otaknya sedang berputar cepat. Entah apa yang dipikirkannya. Maliki khawatir Latifah takut dengan ceritanya. Ia khawatir latifah ngeri membanyangkan sakitnya perubahan diri menjadi Pulau.
“Yah,” kata latifah sambil mengalihkan pandangannya ke wajah Maliki yang berdekatan dengan wajahnya. Maliki memeluk anaknya yang terbaring di tempat tidur. Senyum manis Maliki mencoba meyakinkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan atau ditakutinya. “Kalau aku tidak patuh pada perintah Tuhan, apa tuhan akan menghukum aku.”
“Kamu anak yang baik.”
“Ini kalau saja, Yah. Bagaimana kalau aku tidak patuh?”
“Kamu akan jadi anak yang patuh, Fah.”
Lama Latifah berpikir. Dia tidak mengerti mengapa ayahnya tidak menjawab pertanyaannya. Dia terlalu kecil untuk membaca kerumitan pikiran ayahnya. Pikiran kecilnya terlalu lugu untuk mengarungi pikiran orang dewasa yang selalu punya banyak pertimbangan.
“Ya, ini kalau. Kalau anak Ayah tidak patuh, bagaimana?”
“ayah akan berdo’a kepada Tuhan agar Latifah di ampuni-Nya.”
Latifah diam lagi. Lalu, “Kenapa, Yah?” tanyanya sambil memainkan kerah baju ayahnya.
“Karena Ayah sayang Latifah.”
“Kenapa, Yah?” lanjut Latifah.
“Kenapa Ayah sayang kepadamu?”
Latifah mengangguk.
“Itu kewajiban orang tua, Fah.”
“Apa disuruh Tuhan?”
“Ya, Tuhan menyuruh manusia berbuat baik sesama manusia. Orang tua sayang kepada anaknya dan anak sayang kepada orang tuanya.”
Latifah berpikir lagi. Kemudian, “Kalau begitu, warga tempat keluarga itu tinggal juga tidak patuh, ya, Yah?” Terkejut Maliki mendengar perkataan anaknya.
“Kenapa Fah?”
“Mereka tidak patuh kepada perintah Tuhan. Mereka juga tidak mau membantu keluarga itu. Apa warga tadi juga di hukum Tuhan, Yah?”
“Ayah tidak tahu.”
“Apa warga tidak mau menolongnya karena warga disana juga orang-orang yang tua renta, Yah?”
“Entahlah, Fah.” Kata Maliki sambil mengusap pipi Latifah yang dihinggapi nyamuk. Mata anaknya hampir tertutup. Kantuk makin terasa menguasai dirinya.
“Apa ayah yakin yang menjadi Pulau itu istri penangkap ikan. Bukan warga yang lain, Yah?”
“Ayah tidak begitu yakin, Fah. Ini cerita orang.”
Latifah terlelap dengan seulas senyum tercipta di bibirnya.
resep nasi goreng bhs.ingiris
lngredients of nasi goreng:
• 4 cups cold cooked rice
• 2 tablespoons oil
• 1 egg , lightly beaten
• 5 shallots , peeled and sliced
• 2 cloves garlic , peeled and sliced
• 3 red chilies , sliced
• 1 teaspoon dried shrimp paste
• ½ teaspoon salt
• 1 tablespoon sweet soy sauce
• sliced cucumber (to garnish)
• sliced tomato (to garnish)
• 8 ounces sliced chicken or 8 ounces sliced pork or 8 ounces medium shrimp , shelled,deveined and chopped (optional)
• 1 cup shredded cabbage (optional)
How to Make nasing goreng recipe:
1. Stir the rice with a fork to separate the grains.
2. Pour a small amount of oil in a wok and fry the egg to make a thin omelet; cool, then shred.
3. Heat the remaining oil in the wok and fry the shallots, garlic, chilies and shrimp paste until the shallots are tender (if adding any meat or shredded cabbage to this dish, add now and cook until meat is cooked through).
4. Increase the heat to high and add the rice, salt and soy sauce, adding a little oil if necessary, stirring constantly until well mixed and heated through.
5. Garnish with shredded egg, cucumber, and tomato.
6. Serve with fried egg, fried chicken, satay, and tasty, (in the traditional style), if desired.
tata cara mandi wajib
1. Niat Sebelum memulai tentu setiap
pekerjaan di awali dengan
niat, adapun lafadz Niat
tersebut ada beberapa jenis
antara lain :
a. Mandi Dikarenakan Keluar Mani Dengan Sengaja, Mimpi
basah, dan senggama maka
niat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI
RAHIM NAWAITUL GHUSLA
LIRAF’IL HADATSIL AKBAR
MINAL JANABATI FARDLON
LILLAHI TA’ALA Artiya Dengan menyebut
nama Allah Aku niat mandi
untuk menghilangkan hadats
besar dari jinabah, fardlu
karena Allah Ta’ala
b. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka
niat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI
RAHIM NAWAITUL GHUSLA
LIRAF’IL HADATSIL AKBAR
MINAL HAIDI FARDLON
LILLAHI TA’ALA Artinya Dengan menyebut
nama Allah Aku niat mandi
untuk menghilangkan hadats
besar dari haidl, fardlu karena
Allah Ta’ala
c. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka
niyat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI
RAHIM NAWAITU GHUSLA
LIRAF’IL HADATSIL AKBAR
MINAN NIFASI FARDHAN
LILLAHI TA’ALA Artinya Dengan menyebut
nama Allah Aku niat mandi
untuk menghilangkan hadats
besar dari nifas, fardlu karena
Allah Ta’ala 2. Mencuci Kedua Telapak
Tangan Setidaknya aktifitas mencuci
telapak tangan ini dilakukan
setidaknya 2 (dua) sampai 3
(tiga) kali sebelum membasuh
seluruh tubuh kita dengan air,
hal ini dikuatkan dengan riwayat Aisyah
Radiallahu’anha yaitu : “Telah menceritakan kepada
kami ‘Abdullah bin Yusuf
berkata, telah mengabarkan
kepada kami Malik dari
Hisyam bin ‘Urwah dari
Bapaknya dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahwa jika Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
mandi karena janabat, beliau
memulainya dengan mencuci
kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu
sebagaimana wudlu untuk
shalat, kemudian
memasukkan jari-jarinya ke
dalam air lalu
menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian
menyiramkan air ke atas
kepalanya dengan cidukan
kedua telapak tangannya
sebanyak tiga kali, kemudian
beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR Bukhari
no. 240, Muslim no. 474) 3. Mencuci Kemaluan
dengan Tangan Kiri dan
kemudian
menggosokkannya ke
tanah Setelah mencuci telapak
tangan hendak lah terlebih
dahulu memcuci kemaluan
dengan tangan kiri, hal ini
diriwayatkan oleh Maimunah
Radiallahu ‘anha yaitu : “Telah menceritakan
kepadaku Ali bin Hujras-Sa’di
telah menceritakan kepadaku
Isa bin Yunus telah
menceritakan kepada kami al-
A’masy dari Salim bin Abi al- Ja’di dari Kuraib dari Ibnu
Abbas dia berkata, “Bibiku,
Maimunah telah menceritakan
kepadaku, dia berkata, ‘Aku
pernah membawa air mandi
kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam
karena junub, Lalu beliau
membasuh dua tapak tangan
sebanyak dua atau tiga kali.
Kemudian beliau
memasukkan tangan ke dalam wadah berisi air, lalu
menyiramkan air tersebut ke
atas kemaluan serta
membasuhnya dengan tangan
kiri. Setelah itu, beliau
menggosokkan tangan kiri ke tanah dengan pijatan yang
kuat, lalu berwudhu
sebagaimana yang biasa
dilakukan untuk mendirikan
shalat. Kemudian beliau
menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak tangan ke
kepala sebanyak tiga kali
sepenuh telapak tangan. Lalu
beliau membasuh seluruh
tubuh, lalu beralih dari tempat
tersebut dan membasuh kedua kaki, kemudian aku
mengambilkan handuk untuk
beliau, tetapi beliau
menolaknya.” Dan telah
menceritakan kepada kami
Muhammad bin ash-Shabbah, Abu Bakar bin Abi Syaibah,
Abu Kuraib, al-Asyajj, dan
Ishaq semuanya dari Waki’ –
lewat jalur periwayatan lain–,
dan telah menceritakan
kepada kami tentangnya Yahya bin Yahya dan Abu
Kuraib keduanya berkata,
telah menceritakan kepada
kami Abu Muawiyah
keduanya dari al-A’masy
dengan sanad ini, dan tidaklah dalam hadits keduanya lafazh,
“Menyiramkan air tiga kali
sepenuh telapak tangan pada
kepala.” Dan dalam hadits
Waki’ terdapat gambaran
wudhu seluruhnya. Dia menyebutkan berkumur-
kumur dan memasukkan air
ke hidung. Dan dalam hadits
Abu Mu’awiyah tidak
menyebutkan handuk.” (HR.
Muslim no. 476) 4. Berwudhu Wudhu adalah salah satu
aktifitas yang menurut
sebagian besar para ulama
hukumnya sunnah, namun
ada beberapa perbedaan
pendapat dari para ulama tentang tata cara berwudhu
dalam prosesi mandi junub,
ada yang berpendapat bahwa
saat mandi wajib mencuci kedua telapak kaki adalah
untuk mengakhiri mandi
junub. Namun di telaah secara
teliti berwudhu sempurna
adalah wudhu yang dilakukan
ketika hendak shalat, namun dalam mandi junub terkadang
mencuci kaki dalam wudhu
dilakukan saat akan
mengakhiri mandi junub. 5. Menyela-nyela pangkal
rambut dan membasuhnya Rasulullah melaksanakan
mandi junub/mandi besar
melakukan hal ini, Beliau
memasukkan jari-jari
kedalam air dan
menggosokkannya kepada kulit kepala. ini dimaksudkan
bahwa Beliau
mempergunakan air untuk
membasahi kulit kepala agar
semua bagian tubuh terkena
air mandi wajib . setelah itu Rasulullah menuangkan air ke
kepala beliau setidaknya tiga
kali. hal ini diriwayatkan oleh
Aisyah Radiallahu ‘anha yaitu “Telah menceritakan kepada
kami ‘Abdullah bin Yusuf
berkata, telah mengabarkan
kepada kami Malik dari
Hisyam bin ‘Urwah dari
Bapaknya dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahwa jika Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
mandi karena janabat, beliau
memulainya dengan mencuci
kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu
sebagaimana wudlu untuk
shalat, kemudian
memasukkan jari-jarinya ke
dalam air lalu
menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian
menyiramkan air ke atas
kepalanya dengan cidukan
kedua telapak tangannya
sebanyak tiga kali, kemudian
beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR.
Bukhari No. 240) 6. Mandi dan mencuci Kaki Pada bagian akhir ini setelah
menyela rambut dan
membasuhnya kita kemudian
mandi seperti mandi pada
umumnya namun perlu di
ingatkan bahwa mandi junub diwajibkan agar air mengenai
seluruh permukaan tubuh,
setelah itu kemudian mencuci
kaki “Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Yahya at-
Tamimi telah menceritakan
kepada kami Abu Mu’awiyah
dari Hisyam bin Urwah dari
bapaknya dari Aisyah dia berkata, “Dahulu apabila
Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasallam
mandi hadas karena junub,
maka beliau memulainya
dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan
air dengan menuangkan air
dengan tangan kanan ke atas
tangan kiri, kemudian
membasuh kemaluan dan
berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau
menyiram rambut sambil
memasukkan jari ke pangkal
rambut sehingga rata. Hingga
ketika selesai, beliau
membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh
seluruh tubuh dan akhirnya
membasuh kedua kaki. Dan
telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa’id dan
Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Jarir –lewat jalur
periwayatan lain–, dan telah
menceritakan kepada kami
Ali bin Hujr telah
menceritakan kepada kami Ali bin Mushir –lewat jalur
periwayatan lain–, dan telah
menceritakan kepada kami
Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami
Ibnu Numair semuanya dari Hisyam dalam sanad ini, dan
dalam lafazh mereka tidak
ada ungkapan, ‘Membasuh
kedua kakinya’, dan telah
menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki’ telah
menceritakan kepada kami
Hisyam dari bapaknya dari
Aisyah bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau
memulainya dengan mencuci
kedua telapak tangannya tiga
kali, kemudian menyebutkan
sebagaimana hadits Abu
Mu’awiyah, namun tidak menyebut, ‘membasuh kedua
kakinya.” (HR. Muslim no. 474)
pidato bhs.arab beserta artinya
ﻪﻠﻟﺍ ُﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻡَﻼَّﺴﻟﺍ ُﻪُﺗﺎَﻛَﺮَﺑَﻭ ﻢﺴﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ ،ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ُﺪْﻤَﺤﻟﺍ ِﻪّﻠِﻟ ِّﺏَﺭ ،َﻦْﻴِﻤَﻟﺎَﻌﻟﺍ ِﻪِﺑَﻭ ُﻦْﻴِﻌَﺘْﺴَﻧ ﻰَﻠَﻋ ِﺭْﻮُﻣُﺃ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ،ِﻦْﻳِّﺪﻟﺍَﻭ ُﺪَﻬْﺷَﺃ ْﻥَﺍ َﻪَﻟِﺇﺎَﻟ َّﻻِﺇ َﻪﻠﻟﺍ ُﻩَﺪْﺣَﻭ َﻚْﻳِﺮَﺷﺎَﻟ ُﻪَﻟ ُﺪَﻬْﺷَﺃَﻭ َّﻥَﺍ ﺍًﺪَّﻤَﺤُﻣ ُﻩُﺪْﺒَﻋ ،ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ُﺓَﻼَّﺼﻟﺍَﻭ ُﻡَﻼَّﺴﻟﺍَﻭ َﻰﻠَﻋ ِﻑَﺮْﺷَﺃ ِﺀﺎَﻴِﺒْﻧَﻷﺍ ،ﻦْﻴِﻠَﺳْﺮُﻤﻟﺍَﻭ ﺎَﻧِﺪِّﻴَﺳ ﺎَﻧﺎَﻟْﻮَﻣَﻭ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣ ﻰَﻠَﻋَﻭ ِﻪِﻟَﺁ ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺃَﻭ َﻦْﻴِﻌَﻤْﺟَﺃ ْﻦَﻣَﻭ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ .ُﺪْﻌَﺑ ﺎَّﻣَﺃ .ِﻦْﻳِّﺪﻟﺍ ِﻡْﻮَﻳ َﻰﻟِﺇ ُﺓَﺮَﻀَﺣ ﻡَّﺮَﻜُﻤﻟﺍ ِﻡَﺮَﺘْﺨُﻤﻟﺍَﻭ ُﺮْﻳِﺪُﻣ ﻯﺪﻬﻟﺍ ﺭﻮﻧ ﺪَﻬْﻌَﻤﻟﺍ ! ِﻡﺍَﺮِﻜﻟﺍ ُﺓَﺬِﺗﺎَﺳَﻻﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ! ُﺀﺎَّﺒِﺣَﻻﺍ ﻥﺍَﻮْﺧِﻹﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃَﻭ ِﻪﻠﻟﺍ َﻰﻟِﺇ ﺍًﺮْﻜُﺷَﻭ ﺍًﺪْﻤَﺣ ،ًﻻَّﻭَﺃ ًﺔَﻤْﺣَﺭ ﺎَﻧﺎَﻄْﻋَﺃ ْﺪَﻗ ﻱِﺬَّﻟﺍ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ﻲِﻓ َﻊِﻤَﺘْﺠَﻧ ﻰَّﺘَﺣ ًﺔَﻳﺍَﺪِﻫَﻭ ًﺔﻛﺮَﺑَﻭ ،ﺎًﻴِﻧﺎَﺛَﻭ .ﻙَﺭﺎَﺒُﻤﻟﺍ ِﻥﺎَﻜَﻤﻟﺍ ﺍَﺬَﻫ ﺎَﻧِﺪِّﻴَﺳ َﻰﻠَﻋ َﻲِّﻠَﺼُﻧ ْﻥَﺃ ﺎَﻨِﺑ ﺎَّﻴَﻫ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣ َﻦِﻣ َﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﺝَﺮْﺧَﺃ ْﺪَﻗ ﻯِﺬَّﻟﺍ ،ﺍًﺮِﺧﺁَﻭ .ِﺭْﻮُّﻨﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ِﺕﺎَﻤُﻠُّﻈﻟﺍ ِﺲْﻴِﺋَﺭ َﻰﻟِﺇ ﺍًﺮْﻴِﺜَﻛ ﺍًﺮْﻜُﺷ ُﻝْﻮُﻗَﺃ ﺎًﺘْﻗَﻭ ﻲِﻧﺎَﻄْﻋَﺃ ْﺪَﻗ ﻯِﺬَّﻟﺍ ِﺔَﺴَﻠَﺠﻟﺍ ْﻢُﻜْﻳَﺪَﻳ َﻦْﻴَﺑ َﺐُﻄْﺧَﺄِﻟ ﺎًﻨْﻴِﻤَﺛ :ِﻉْﻮُﺿْﻮَﻤﻟﺍ َﺖْﺤَﺗ َﻦْﻴِﻌَﻤْﺟَﺃ ِﺓَﻮْﺧِﻹﺍ ﻰِﻓ ِﻡَﻼْﺳِﻹﺍ ُﺓَﺮْﻜِﻓ“ ”ِﺔَّﻳِﺮَﺸَﺒﻟﺍ ….ﺀﺍَﺪَﻌُّﺴﻟﺍ َﻥْﻮُﻤِﻠْﺴُﻤﻟﺍ ﻲِﻧﺍَﻮْﺧِﺇ ﻝﺎﻗ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻰﻓ ﻪﺑﺎﺘﻛ ،ﻢﻳﺮﻜﻟﺍ ﺫﻮﻋﺃ ﻪﻠﻟﺎﺑ ﻦﻣ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ،ﻢﻴﺟﺮﻟﺍ ﻢﺴﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ .ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ْﺖَﻧﺎَﻛ. ُﻢْﻴِﻟﺎَﻌَﺗ ِﻡَﻼْﺳِﻹﺍ ُﺔَّﻴِﻤَﻟﺎَﻌﻟﺍ ًﺓَﺭْﻮُﻛْﺬَﻣ ِﻰﻓ ِﻩِﺬَﻫ .ِﺔَﻳَﻻﺍ ُﻡَﻼْﺳِﻹﺎَﻓ ُﻩَﺮْﻜَﻳ َﻖْﻳِﺮْﻔَّﺘﻟﺍ ﻰِﻓ ِﺲْﻨﺠِﻟﺍ ِﺔَﺟَﺭَّﺪﻟﺍَﻭ ِﻥْﻮَّﻠﻟﺍَﻭ .ِﻥﺎَﻜَﻤﻟﺍَﻭ ﻝﺎﻗﻭ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻰﻓ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻳﺮﻜﻟﺍ ْﺪَﻘَﻟَﻭ” ﺎَﻨْﻣَّﺮَﻛ ﻰِﻨَﺑ َﻡَﺩﺁ “ َﻚِﻟَﺬَﻛَﻭ ْﺪَﻘَﻓ َﺪَّﻛَﺃ ﺎَﻨُّﻴِﺒَﻧ ٌﺪَّﻤَﺤُﻣ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻰَﻠَﻋ ِﺩﺎَﺠْﻳِﺇ ِﺓﺍَﻭﺎَﺴَﻤﻟﺍ ِﺩﺎَﺤِّﺗِﻹﺍَﻭ َﻦْﻴَﺑ .ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ًﻼْﻀَﻓَﻭ ْﻦَﻋ َﻚِﻟَﺫ ْﺪَﻘَﻓ َﺪَّﻛَﺃ ُﻪﻠﻟﺍ ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ﺪﻤﺤﻣ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻰَﻠَﻋ ِﻖْﻴِﻘْﺤَﺗ ِﻕْﻮُﻘُﺣ ِﺭﺍَﻮِﺠﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ِﺭﺎَﺠﻟﺍ ﺮَﺧَﻷﺍ ِﻥْﻭُﺪِﺑ ِﺮْﻈَّﻨﻟﺍ َﻰﻟِﺇ ِﺱﺎَﺳَﺃ ِﻦْﻳِّﺪﻟﺍ ِﺕﺍَﺭﺎَﺒِﺘْﻋِﻹﺍَﻭ ،ﻯَﺮْﺧُﻷﺍ ْﻞَﺑ َﻙﺎَﻨُﻫ ُﺚْﻳِﺩﺎَﺣَﺍ ﻯَﺮْﺧُﺃ ﺎَﻨُّﺜَﺤَﺗ َﻰﻠَﻋ ْﻥَﺍ َﻞِﻣﺎَﻌُﻧ َﺭﺎَﺠﻟﺍ ًﺔَﻠَﻣﺎَﻌُﻣ ،ًﺔَﺒِّﻴَﻃ َﻚِﻟَﺫَﻭ ُﻞُﻤْﺸَﻳ ُﺭﺍﻮَﺠِﻟﺍ َﺮْﻴَﻏ .َﻦْﻴِﻤِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ﺍَﺬَﻫ ُﻢْﻴِﻠْﻌَّﺘﻟﺍ ُﻢْﻳِﺮَﻜﻟﺍ َﺲْﻴَﻟ ﺎًﻇﺎَﻔْﻟَﺃ ُﻝﺎَﻘُﺗُ ْﻞَﺑ ٌﻞَﻤَﻋ ُﻖْﻴِﺒْﻄَﺗَﻭ ،ٍﻦْﻴِﻘَﻳ َﻻَﻭ َّﻚَﺷ َّﻥَﺃ ﺎَﻨَّﻴِﺒَﻧ ﺍًﺪَّﻤَﺤُﻣ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ِﺪَﻗ َﺮَﺠَّﺗﺍ َﻊَﻣ َﻦْﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ َﻦْﻴِﺿِﺭﺎَﻌُﻤﻟﺍ ُﻪَﻟ .ِّﻲِﻤْﻠِﺳ ٍﺱﺎَﺳَﺃ َﻰﻠَﻋ َﺔَّﻜَﻣ ﻰِﻓ !ﻥﻮﻣﺮﺘﺤﻤﻟﺍ ﻲﻧﺍﻮﺧﺇ َﻚِﻟَﺬَﻛَﻭ َﻥﺎَﻛ ُﻝْﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ُﻆَﻔْﺤَﻳ َﺔَﻠَﻣﺎَﻌُﻤﻟﺍ َﺔَّﻴِﺼْﺨَّﺸﻟﺍ َﺔَﺒِّﻴَّﻄﻟﺍ َﻊَﻣ ِّﻱِﺩْﻮُﻬَﻴﻟﺍ ﻰِﻓ ِﺔَﻨْﻳِﺪَﻤﻟﺍ ِﺓَﺭَّﻮَﻨُﻤﻟﺍ ْﻮَﻟَﻭ ﺍْﻮﻧُﺎَﻛ َﻥْﻮُﺿِﺭﺎَﻌُﻳ ُﻪَﺘَﺜْﻌِﺑ .َﺔَﻤْﻳِﺮَﻜﻟﺍ ْﺪَﻗَﻭ َﺭﺍَﺯ ُﻝْﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ْﻢُﻬَﺗْﻮُﻴُﺑ ْﻢُﻬَﻛَﺭﺎَﺷَﻭ ﻰِﻓ ْﺪَﻘَﻓ َﻚِﻟَﺫ َﻕْﻮَﻓَﻭ .ِﺡَﺮَﻔﻟﺍَﻭ ِﻥْﺰُﺤﻟﺍ َﻖَّﻘَﺣ ُﻝْﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ َﺔَﻠَﻣﺎَﻌُﻣ ِﺓَﺭﺎَﺠِّﺘﻟﺍ َﻊَﻣ .ْﻢِﻬِﻀْﻌَﺑ ُﺏِﺮْﻀَﻧَﻭ ْﻢُﻜَﻟ ًﻼَﺜَﻣ ًﺔَﻳﺎَﻜِﺣ ًﺓَﺭْﻮُﻬْﺸَﻣ ْﻦَﻋ ﺎَﻧِﺪِّﻴَﺳ ُﻪْﻨَﻋ ُﻪﻠﻟﺍ َﻲِﺿَﺭ ِﺏﺎَّﻄَﺨﻟﺍ ِﻦْﺑ َﺮَﻤُﻋ .ﺯْﻮُﺠَﻌﻟﺍ ﻰَﻤْﻋَﻷﺍَﻭ ﻰِﻓ ٍﻡْﻮَﻳ َﻦِﻣ ِﻡﺎَّﻳَﻷﺍ ﻯَﺃَﺭ ﺎَﻧُﺪِّﻴَﺳ ﻪﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ﺏﺎَّﻄَﺨﻟﺍ ُﻦْﺑ ُﺮَﻤُﻋ ﺎًﺨْﻴَﺷ ﻰَﻤْﻋَﺃ َﻡﺎَﻣَﺍ ٍﺖْﻴَﺑ ُﻒَّﻔَﻜَﺘَﻳ َﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ َﻉَﺮَﻘَﻓ ُﻪَﻘِﺗﺎَﻋ ٍﻒْﻄُﻠِﺑ :ُﻪَﻟَﺄَﺳَﻭ ْﻦَﻣ ؟َﺖْﻧَﺃ َﺏﺎَﺟَﺃ ﻰَﻤْﻋَﻷﺍ ّﻱِﺩْﻮُﻬَﻴﻟﺍ ُﺮْﻘَﻔﻟﺍَﻭ ُﺔَﻳْﺰِﺠﻟﺍ ﺮﻤﻋ ﺎﻧﺪﻴﺳ ُﻪَﻠَﻤَﺤَﻓ .ُﺔَﺧْﻮُﺨْﻴُّﺸﻟﺍَﻭ ﻦﺑ ﺏﺎﻄﺨﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ﻰَﻟِﺇ ﻪﻨﻋ ِﻪِﺘْﻴَﺑ ُﻩﺎَﻄْﻋَﺃَﻭ َّﻞُﻛ ٍﺊْﻴَﺷ ﻰَﻠَﻋ ِﺭْﺪَﻗ ِﻪِﺘَﻋﺎَﻄِﺘْﺳﺍ ِّﺪَﺴِﻟ ِﻪِﺘَﺟﺎَﺣ ِﺔَﻠَﺠْﻌَﺘْﺴُﻤﻟﺍ ِﻪِﺟَﺮَﻓَﻭ ِﻩِﺮْﻴَﻏَﻭ َﻦِﻣ َﻦْﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍْﻮُﺷﺎَﻋ ِﻪِﺘَﺸْﻴِﻌَﻛ ْﻦِﻣ ِﻊْﻓَﺩ ِﺔَﻳْﺰِﺠﻟﺍ ِﺮْﻣَﺃَﻭ ﻥﺃ ﺓﺮﺟﺃ ﻢﻬﺘﻈﻓﺎﺤﻣ ﻢﻬﺘﻳﺎﻤﺣﻭ ﻦﻣ ﺖﻴﺑ .ﺔﻴﻣﻼﺳﻹﺍ ﺔﻟﻭﺪﻟﺍ ﻝﺎﻣ ،ﺭﺎَﺼِﺘْﺧِﻹﺎِﺑَﻭ ﻡَﻼْﺳِﻹﺎَﻓ ﻯَﺮَﻳ َﺔَّﻳِﺮَﺸَﺒﻟﺍ ٍﺓَّﻮُﺧُﺄَﻛ .ٍﺔَﻤْﻴِﻈَﻋ َﺖْﺤَﺗَﻭ ِﻩِﺬَﻫ ِﺓَّﻮُﺧُﻷﺍ َﻥﺎَﻛ ُﻊْﻴِﻤَﺟ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻦْﻳِﻭﺎَﺴَﺘُﻣ ْﻢﻬَﻟَﻭ ُّﻖَﺣ ﻰِﻓ ٍﺀﺍَﻮَﺳ ِﻡﺍَﺮِﺘْﺣِﻹﺍ ﻡﺍَﺮْﻛِﻹﺍﻭ ﺎَﻤَﻛ َّﻥَﺃ ْﻢُﻬَﻟ ﺎًّﻘَﺣ ﻰِﻓ ِﺔَﻠَﻣﺎَﻌُﻤﻟﺍ ِﺔَﺒِّﻴَّﻄﻟﺍ .ِﺔَﻳِﻭﺎَﺴَﺘُﻤﻟﺍ ِﺔَﺻْﺮُﻔﻟﺍَﻭ !ﺀﺍَﺪَﻌُّﺴﻟﺍ ﻲﻧﺍﻮﺧﺇ ُﻡَﻼْﺳِﻹﺍ ُﻡِﺮَﺘْﺤَﻳ ﺎًﻣﺍَﺮِﺘْﺣِﺇ َﻖِﺋﺎَﻓ ِﻉُّﻮَﻨَّﺘﻟﺍ ﻰِﻓ ِﻥْﻮَﻟ ِﺪْﻠِﺠﻟﺍ ِﻥﺎَﺴِّﻠﻟﺍَﻭ ِﻞَﺴَّﻨﻟﺍَﻭ ِﺔَﺑِﺮْﺠَّﺘﻟﺍَﻭ ْﻞَﺑ ﻰِﻓ .ِﺩﺎَﻘِﺘْﻋِﻹﺍ ﻰَﻠَﻋَﻭ ِﺱﺎَﺳَﺃ ِﺓَّﻮُﺧُﻷﺍ ِﺔَّﻳِﺮَﺸَﺒﻟﺍ َﻥﺎَﻜَﻓ ُﻊْﻴِﻤَﺟ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﻰِﻓ ِﻢَﻟﺎَﻌﻟﺍ ُﺀﺎَﻀْﻋَﺍ ِﺔَّﻣُﻷﺍ ِﺓَﺪِﺣﺍَﻮﻟﺍ ُﺔَّﻣُﻷﺍ ﻱﺃ .ﺔَّﻴِﻣﺎَﻠْﺳِﻹﺍ ﻰَﻠَﻋَﻭ َﻚِﻟَﺫ ِﺖَﻧﺎَﻛ ُﺔَّﻣُﻷﺍ ُﺔَّﻴِﻣﺎَﻠْﺳِﻹﺍ َﻦْﻴِﻄِﺒَﺗْﺮُﻣ ِﺔَﻄِﺑﺍَﺮِﺑ ِﺲْﻨِﺠﻟﺍ ِّﻡﺎَﻌﻟﺍ ِﺔَّﻴِّﻤَﻫَﻻﺍَﻭ .ِﺔَّﻣﺎَﻌﻟﺍ ﻰَﻠَﻋَﻭ ِﺲْﻜَﻋ َﻚِﻟَﺫ ُﻩَﺮْﻜَﻳ ُﻡﺎَﻠْﺳِﻹﺍ َّﻞُﻛ ِﺔَﻟَﻭﺎَﺤُﻣ ِﻕُّﺮَﻔَﺗ ِﻩِﺬَﻫ ِﺔَﻄِﺑﺍَّﺮﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ِﻕَﺮِﻔﻟﺍ ِﺓَﺮْﻴِﺜَﻜﻟﺍ ﺎَّﻣِﺇ ﻰِﻓ ِﺩﺎَﻘِﺘْﻋِﻹﺍ ﺎَّﻣِﺇَﻭ .ِﺔَّﻴِﺒْﻌَّﺸﻟﺍ ﻰِﻓ ِﻖْﻴَﻀِﻟ ِﺖْﻗَﻮﻟﺍ ﻰِﻓ ِﺀﺎَﻘْﻟِﺇ ِﺔَﻟَﺄْﺴَﻤﻟﺍ .ِﺔَّﻤِﻬُﻤﻟﺍ ﻥﻵﺎَﻓ ُﻢِﺘَﺘْﺧَﺃ ﻲِﺘَﺒْﻄُﺧ َﺔَﻳِﻮْﻘَﺗ ِﻊْﻴِﻤَﺠﻟﺍ َﻦِﻣ ﺎًﻴِﺟﺍَﺭ ِﻩِﺬَﻫ .ِﺓَّﻮُﺧُﻷﺍ ُﻮْﻔَﻌﻟﺍﺎَﻓ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﺍًﺮِﺧﺁَﻭ ُﻝْﻮُﻗَﺃ ْﻢُﻜَﻟ ُﻡَﻼَّﺴﻟﺍَﻭ .ﻭ.ﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ Yang saya hormati dan semoga Allah muliakan Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda,
Dewan guru yang terhormat,
Para saudara-saudaraku yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah
swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang penuh berkah ini. Shalawat beriring salam mari kita curah limpahkan ke jungjunan alam Nabi Muhammad saw. yang telah
mengeluarkan manusia dari kebodohan menuju ilmu pengetahuan. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Mc yang telah memberikan waktunya untuk menyampaikan pidato dihadapan kalian semua dengan judul:”Konsep islam tentang Persaudaraan” Allah swt. telah berfirman dalam Al-Qur’an: ﺎَﻳ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﺎَّﻧِﺇ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﻦِﻣ ٍﺮَﻛَﺫ ﻰَﺜْﻧُﺃَﻭ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻠَﻌَﺟَﻭ ﺎًﺑْﻮُﻌُﺷ َﻞِﺋﺎَﺒَﻗَﻭ ﺍْﻮُﻓَﺭﺎَﻌَﺘِﻟ َّﻥِﺇ ْﻢُﻜَﻣَﺮْﻛَﺃﺔﻳﻷﺍ…ْﻢُﻛﺎَﻘْﺗَﺃ ِﻪﻠﻟﺍ َﺪْﻨِﻋ Artinya: “Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan kemudian kami jadikan kamu bersuku- suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah yaitu orang yang paling bertaqwa”. Dalam ayat ini disebutkan ajaran-ajaran islam diantara bahwa islam tidak menyukai/benci terhadap adanya diskriminasi jenis kelamin, pangkat, warna kulit dan kedudukan. Dan sungguh telah kami muliakan anak keturunan Nabi Adam, demikianlah Nabi kita Muhammad saw telah menegaskan tentang persamaan dan persatuan diantara manusia. Di samping itu, nabi menegaskan mengenai pentingnya untuk mewujudkan hak-hak tetangga tanpa memandang
agama dan faktor-faktor yang lainnya, bahkan ada hadits lain yang menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan tetangga secara baik dan ini mencakup tetangga yang non-muslim. Ajaran islam ini bukanlah hanya omong kosong belaka, akan tetapi perlu realisasi dan aplikasinya. Tidak diragukan lagi bahwa Nabi berdagang dengan orang- orang kafir yang menentangnya di Mekkah secara baik. Demikian juga Nabi memelihara pertemanan yang baik dengan orang- orang yahudi di Madinah Al-
Munawwarah walaupun mereka menentang akan kerasulannya. Nabi mengunjungi rumah-rumah mereka dan bekerja sama dengan mereka dalam suka dan duka, disamping itu nabi mengadakan transaksi perdagangan dengan sebagian mereka. Kami akan berikan kamu contoh cerita yang terkenal tentang sayyidina umar dan
orang tua yang buta. Pada suatu hari sayyidina umar melihat orang tua yang buta di depan rumahnya sedang mengemis minta-minta kemudian mengetuk pintu dengan pelan-pelan. Beliau bertanya: siapa kamu? Orang tua buta itu menjawab saya orang yahudi yang fakir sudah tua renta, dan saya harus membayar upeti. Kemudian umar membawanya ke rumah dan memberinya segala kebutuhannya untuk
dapat memenuhi keperluannya sehari-hari seperti orang lain yang hidup dan membayar upeti kepada baitul mal karena hidup di Negara islam. Ringkasnya, bahwa islam memandang kemanusian sebagai persaudaraan yang besar. Dibawah persaudaraan ini semua manusia setara dan mempunyai hak yang sama dalam kehormatan dan kemulian sebagaimana hak mereka dalam pergaulan yang baik dan kesempatan yang sama. Islam menghormati keaneka ragaman warna kulit, bahasa dan ras bahkan dalam keyakinan. Atas dasar persaudaraan maka semua manusia di dunia merupakan satu anggota keluarga yaitu umat islam, oleh karena itu, umat islam diikat oleh ikatan jenis dan kepentingan yang umum. Sebalikanya islam benci terhadap segala usaha dalam mempecah-belahkan suatu ikatan/persatuan menjadi kelompok- kelompok baik dalam keyakinan ataupun golongan. Karena waktu yang diberikan kepada saya
hanya sebentar maka saya tutup pidato saya ini dengan harapan mudah- mudahan kita selalu menjaga persaudaran baik sesama umat islam maupun dengan non-islam. Terakhir, saya mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.
nama lain al-aqur’an
Nama-nama tersebut
Adalah: Al-Kitab (buku) Kitab ( Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertaqwa
(QS. Al-Baqarah [2]:2) Al-Furqan (pembeda benar salah) Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-
Furqaan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar
dia menjadi pemberi
peringatan kepada
seluruh alam. (QS. Al Furqaan [25]:1) Adz-Dzikr (pemberi peringatan) Sesungguhnya Kami-lah
yang menurunkan Adz-
Dzikr (Al-Qur’an), dan sesungguhnya Kami
benar-benar
memeliharanya. (QS. Al Hijr [15]:9) Al-Mau’idhah (pelajaran/nasihat) Hai manusia,
sesungguhnya telah
datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-
orang yang beriman.
(QS. Yunus [10]:57) Asy-Syifa’ (obat/ penyembuh) Hai manusia,
sesungguhnya telah
datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-
orang yang beriman.
(QS. Yunus [10]:57) Al-Hukm (peraturan/ hukum) Dan demikianlah, Kami
telah menurunkan Al- Qur’an itu sebagai peraturan (yang benar)
dalam bahasa Arab . Dan seandainya kamu
mengikuti hawa nafsu
mereka setelah datang
pengetahuan kepadamu,
maka sekali-kali tidak
ada pelindung dan pemelihara bagimu
terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra’d [13]:37) Al-Hikmah (kebijaksanaan) Itulah sebagian hikmah
yang diwahyukan
Tuhanmu kepadamu.
Dan janganlah kamu
mengadakan tuhan
yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu
dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan
(dari rahmat Allah). (QS. Al Israa’ [17]:39) Al-Huda (petunjuk) Dan sesungguhnya kami
tatkala mendengar
petunjuk ( Al-Qur’an), kami beriman
kepadanya. Barangsiapa
beriman kepada
Tuhannya, maka ia tidak
takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan
dosa dan kesalahan. (QS. Al Jin [72]:13) At-Tanzil (yang diturunkan) Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta alam, QS. Asy Syu’araa’ [26]:192) Ar-Rahmat (karunia) Dan sesungguhnya Al
Qur’an itu benar-benar
menjadi petunjuk dan
rahmat bagi orang-
orang yang beriman.
(QS. An Naml [27]:77) Ar-Ruh (ruh) Dan demikianlah Kami
wahyukan kepadamu
ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami.
Sebelumnya kamu
tidaklah mengetahui
apakah Al Kitab ( Al- Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah
iman itu, tetapi Kami
menjadikan Al-Qur’an itu cahaya, yang Kami
tunjuki dengan dia siapa
yang kami kehendaki di
antara hamba-hamba
Kami. Dan sesungguhnya
kamu benar-benar memberi petunjuk
kepada jalan yang lurus.
(QS. Asy Syuura [42]:52) Al-Bayan (penerang) (Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh
manusia, dan petunjuk
serta pelajaran bagi
orang-orang yang
bertakwa. (QS. Ali Imran [3]:138) Al-Kalam (ucapan/ firman) Dan jika seorang di
antara orang-orang
musyrikin itu meminta
perlindungan kepadamu,
maka lindungilah ia
supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat
yang aman baginya.
Demikian itu disebabkan
mereka kaum yang
tidak mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6) Al-Busyra (kabar gembira) Katakanlah: “Ruhul
Qudus (Jibril) menurunkan Al-Qur’an itu dari Tuhanmu dengan
benar, untuk
meneguhkan (hati)
orang-orang yang telah
beriman, dan menjadi
petunjuk serta kabar gembira bagi orang-
orang yang berserah diri
(kepada Allah)”. (QS. An Nahl [16]:102) An-Nur (cahaya) Hai manusia,
sesungguhnya telah
datang kepadamu bukti
kebenaran dari
Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya)
dan telah Kami turunkan
kepadamu cahaya yang
terang benderang. (Al- Qur’an). (QS. An Nisaa’ [4]:174) Al-Basha’ir (pedoman) Al-Qur’an ini adalah pedoman bagi manusia,
petunjuk dan rahmat
bagi kaum yang
meyakini. (QS. Al Jaatsiyah [45]:20) Al-Balagh (penyampaian/kabar) (Al-Qur’an) ini adalah kabar yang sempurna
bagi manusia, dan
supaya mereka diberi
peringatan dengan-Nya,
dan supaya mereka
mengetahui bahwasanya Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa
dan agar orang-orang
yang berakal mengambil
pelajaran. (QS. Ibrahim [14]:52) Al-Qaul (perkataan/ ucapan) Dan sesungguhnya telah
Kami turunkan
berturut-turut
perkataan ini ( Al-Qur’an) kepada mereka agar
mereka mendapat
pelajaran. (QS. Al Qashash [28]:51)
cara mubuaat gmail menggunakan yahoo
Sebelum membahas lebih jauh bagaimana cara membuat email baik itu diyahoo atau gmail, saya ingin menyampaikan kepada Anda tujuan artikel membuat email ini saya tulis yaitu sebagai langkah awal untuk membuat blog. Namun karena fungsi email sangat luas dan banyak, saya berasumsi bahwa Anda sudah pada tahu.
Email adalah singkatan dari Electronic Mail, atau dalam bahasa Indonesianya disebut Surat Elektronik, yaitu surat yang pengirimannya menggunakan sarana elektronik yaitu dengan jaringan internet. Surat elektronik atau email memungkinkan kita dapat mengirim naskah teks, gambar, atau bahkan mengirimkan aplikasi atau file kepada orang lain yang juga memiliki email (surat elektronik) dalam waktu yang sangat cepat. Karena email ini menggunakan jaringan internet, maka alamatnya pun juga menyesuaikan dengan penyedia layanan email di internet. Contoh penyedia layanan email adalah Yahoo, Gmail, Hot Mail dan masih banyak lagi. Penyedia layanan email umumnya menyediakan dua layanan, yaitu layanan berbayar dan layanan gratis. Nah, disini kita akan menggunakan layanan gratis membuat email yaitu di gmail dan yahoo. Berikut adalah langkah-langkah atau tutorial membuat email di Yahoo.
Membuat Email di Yahoo
1. Langkah awal yang harus kita lakukan adalah membuka browser yang sudah terkoneksi dengan internet (misalnya IE atau internet explorer, Mozila Fireox, Google Chrome, atau opera, ), selanjutnya masukkan alamat situsnya yaitu www.mail.yahoo.com pada kolom alamat atau address bar.
cara membuat email
2. Kemudian Anda akan dibawa kehalaman yahoo mail, kurang lebih tampilannya seperti gambar di bawah ini.
yahoo mail
3. Perhatikan form aplikasi disebelah kanan, karena anda belum memiliki account di yahoo maka klik “Buat Account Baru” yang berada di kanan bawah.
cara buat email
4.Setelah Anda klik “buat account baru”, maka Anda akan dibawa kehalaman seperti gambar dibawah ini untuk mengisi data peribadi Anda.
membuat email gratis
Keterangan Gambar:
My name is : isi dengan nama Anda, pada kolom first name isi dengan nama depan dan pada kolom last name ini dengan nama akhir Anda jika nama lengkap Anda memiliki 2 karakter kata.
Contoh:
First name: Joko
Last name: Susilo
Pick a Yahoo! ID: pilih alamat email yang anda sukai dan mudah diingat
Pick a password: masukkan password anda (pasword ini nantinya berguna untuk login/masuk ke yahoo mail, disarankan gunakan password yang unik agar orang lain tidak mengetahuinya dan jangan kasih tahu siapapun jika Anda tidak ingin email Anda dibajak oleh orang yang tidak berkepentingan dan bertanggung jawab.
Retype password: masukkan password yang sama seperti yang diatas.
I was born on: pilih sesuai tahun, bulan dan tanggal lahir Anda
My gender: Pilih jenis kelamin Anda, apakah Anda seorang wanita atau pria
Language: pilih bahasa yang digunakan (disarankan pakai bahasa indonesia saja jika anda tidak mengerti bahasa inggris atau bahasa lainnya)
Country: pilih negara dimana Anda tinggal
Untuk Mobile phone dan Alternative email, kosongkan saja.
Jika semuanya sudah selesai klik “Buat Akun Saya” atau “Creat My Accout”.
Selanjutnya Anda Akan dibawa kehalaman seperti gambar dibawah ini:
cara membuat email gratis
5. Pilih pertanyaan rahasia dan jawab sendiri (ini akan digunakan jika nantinya Anda lupa password ketika Anda login ke yahoo), jika sudah isi kode yang tertera dengan benar kedalam form yang telah disediakan, lalu klik “Selesai”
6. Selanjutnya Anda akan dibawa kehalaman berikutnya untuk memastikan data yang Anda masukkan benar, kemudian klik “Mulai” atau Get Started” yang berada dibawah untuk masuk ke email yang baru Anda buat.
Sekarang email Anda sudah selesai dibuat, untuk melihatnya silahkan klik menu email yang berada di kiri layar monitor Anda seperti gambar dibawah ini.