JENIS-JENIS KITAB HADIS

JENIS-JENIS KITAB HADIS

1. Kitab Jami’ Kitab jami‘ adalah kitab yang
menghimpun hadis-hadis
berkenaan dengan bidang
akidah, hukum, adab, tafsir,
tarikh dan sejarah hidup.
Kitab hadis Sahih al-Bukhari merupakan salah satu kitab
yang digelari kitab jami‘.
Sebuah kitab hadis disebut
dengan jami’ bila mengandung
sekurang-kurangnya 8 bidang
yaitu: (1) akidah; (2) hukum; (3) sikap hidup orang-orang
saleh; (4) adab; (5) tafsir; (6)
tarikh; (7) al-fitan, yaitu
fitnah-fitnah yang muncul di
akhir zaman dan (8) manakib,
yaitu pemaparan tentang biografi dan keistimewaan
seseorang, seperti Abu Bakar,
Umar, Usman, Ali, tabiin, Ahlul
Bait dan istri-istri Rasulullah
saw. Kitab-kitab hadis yang
termasuk dalam kategori ini ialah Sahih al-Bukhari, Jami’
at-Tarmizi, Sahih Muslim,
Misykat al-Masabih, Jami’
Sufyan as-Sauri, Jami’ Abdur
Razzaq bin Hammam as-
San’ani, Jami’ ad-Darimi dan lain-lain. 2. Kitab as-Sunan atau al-
Ahkam Kitab sunan adalah kitab hadis
yang disusun berdasarkan
sistematika pembahasan fikih
yang bermula dari bab
thaharah, shalat dan
seterusnya. Namun demikian, di dalam kitab sunan sendiri
tidak hanya dimuat hukum-
hukum normatif tetapi juga
persoalan-persoalan lainnya.
Contoh kitab-kitab yang
termasuk kategori ini ialah Sunan an-Nasa’i, Sunan at-
Tirmizi, Sunan Ibnu Majah,
Sunan Abi Daud, Sunan ad-
Duruqutni dan Sunan Abi Ali
bin as-Sakan. 3. Kitab Musnad Kitab musnad adalah kitab
hadis yang disusun
berdasarkan nama-nama
sahabat yang meriwayatkan
hadis. Biasanya dimulai
dengan nama sahabat yang pertama kali masuk Islam
atau disesuaikan dengan
urutan abjad. Misalnya Imam
Ahmad yang menulis musnad
telah mendahulukan hadis-
hadis Abu Bakar dari pada sahabat yang lain. 4. Kitab Mu’jam Istilah mu’jam tidak hanya
digunakan dalam ilmu hadis.
Istilah ini kadang digunakan
untuk disiplin ilmu keislaman
lainnya. Secara bahasa, kata
mu’jam bermakna kamus dan bukan bermakna penulisan
hadis. Ada juga yang
menyebut mu’jam itu sebagai
kamus geografi yang
menjelaskan geografi suatu
tempat seperti Mu’jam al- Buldan oleh Yaqut al-Hamawi
atau biografi seorang tokoh
seperti al-Mu’jam fi Atar
Muluk al-’Ajam. Kitab mu’jam
disusun berdasarkan tertib
huruf abjad atau mengikuti susunan nama guru-guru
mereka, baik nama asli
maupun julukan, sesuai
dengan tertib huruf abjad.
Selain itu, mu’jam hanya
mengumpulkan hadis-hadis Nabi saw sebanyak mungkin,
tanpa mempertimbangkan
kualitasnya. Kitab-kitab hadis
yang termasuk dalam
kategori ini ialah Mu’jam at-
Tabrani, Mu’jam al-Kabir, Mu’jam as-Suyuti dan Mu’jam
as-Sagir, Mu’jam Abi Bakar,
Mu’jam Ibnu Mubarak dan
sebagainya. 5. Kitab Rasail Kitab rasail adalah kitab yang
berisi hadis-hadis yang
dikumpulkan berdasarkan
suatu perkara atau tema
tertentu, seperti Raf’u al-
Yadain karya Iman Bukhari. Dalam kitab ini, Imam Bukhari
mengemukakan hadis-hadis
tentang mengangkat tangan
tanpa membahas
kedudukannya, apakah ada
yang mansukh, syaz, mujmal atau lainnya. Contoh-contoh
lainnya adalah kitab Juz an-
Niyyah oleh Ibnu Abi ad-
Dunya, Juz al-Qira’ah Khalfa al-
Imam oleh al-Baihaqi, Juz
Fadail Ahl al-Bait oleh Abu al- Husin al-Bazzar, Juz al-Munziri
fi Man Gufira Lahu Ma
Taqaddama min Zanbihi, Juz
Asma’ al-Mudallisin dan Juz
A’mal al-Yaum wa al-Lail. 6. Kitab Mustadrak Kitab mustadrak adalah kitab
hadis yang mengumpulkan
hadis-hadis yang tidak
disebutkan oleh pengarang
sebelumnya, baik secara
sengaja maupun tidak. Contohnya kitab Mustadrak
al-Hakim yang diterbitkan
sebanyak 4 jilid. Hadis-hadis
dalam kitab ini dihimpun
berdasarkan syarat-syarat
yang digunakan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Kitab ini
tidak boleh dibaca begitu saja,
tetapi harus didampingi kitab
takhrijnya yang ditulis oleh
adz-Dzahabi. Diantara contoh
kitab mustadrak yang lain adalah Mustadrak Hafiz
Ahmad al-Maliki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *