Puisi Syukur

Puisi Dia Telah Kembali

Tuhan . . .
Terimakasih . . .
Untuk nafas yang telah Engkau kembalikan padaku,
Untuk sayap yang telah Kau kembalikan padaku
Tuhan . . .
Dia,,, adalah hidupku . . .
Dengannya, aku sungguh merasakan nikmatnya bernafas, melihat indahnya langit, dan merasakan sentuhan angin . . .
Segalanya kembali indah . . .
Aku bahkan mampu tersenyum saat ia membuatku kesal . . .
Terkadang, dia juga sangat menjengkelkan Tuhan…
Tapi sungguh, hanya dia yang kuinginkan . . .
Terimakasih Tuhan . . . Telah Kau kembalikan dia untukku . . .

Puisi ini karya : Barsini

http://m.facebook.com/cheen.dsista

Puisi Air Mata Terakhir Bunda

ibu tidak pernah menangis d’dpan kami ..
kalau pun ingin menangis,
ibu hanya mengigit bibirnya kuat-kuat hingga berdarah ..
agar tangisnya tak terdengar oleh kami ..
anak-anak yang sellalu d’kuatkannya dengan kata-kata ..
jangan pernah menjual kesedihan hanya untuk masa depan ..
karena masa depan adlah rancangan ,
kehidupan adlh sekarang , hadapi ..

oleh fakhri zakarua

Sumber:www.gudangpuisi/2014/02/puisi-air-mata-terakhir-bunda-oleh-fakhri-zakarua.html

Puisi Untaian Tangisan Buat Mama

*Mama…..
Lihatlah diriku kini, yang terkucilkan karena tak ada lagi dirimu
Semua…
Jauh berbeda kurasakan, saat semua meninggalkanku

Seandainya, kau masih disampingku
Takkan kumengeluh, takkan kuberkecil hati
Saat, mereka tak menghargai………ku

Sakuat jiwa, kumenahan lelah
Saat kutersesat, tanpa bimbinganmu
Mama seandainya kau ada

** Mama…
Lihatlah diriku kini, semua ingin mencampakkan, semua ingin menghancurkan
Hidup..
Terlalu pedih kurasakan, dan terbalut luka kehilanganmu

Sekuat jiwa, kumenahan sakit
Saat ku terhempas tanpa tuntunanmu
Mama bawa aku bersamamu

*** inilah lagu yang terkubur dalam kesedihan tanpa pelukan seorang mama***
Next time priview video, jika saya bisa…
*** Gabe David***
“cobalah untuk menghargai orang terkucilkan, karena mereka manusia sama seperti anda”

By : David Panggabean

Sumber:www.gudangpuisi.com/2014/03/puisi-untaian-tangisan-buat-mama.html

Puisi Ibu

Puisi Malaikat Tampa Sayap

 

Air mataku dari air mata nya
Darah ku dari darah nya
Hidupku dari hidup nya

Sungguh aku tak tau malu
Hanya dengan kata maaf
Aku tak tau bagaimana cara aku
Untuk berbakti padamu ibu

Engkaulah malaikat ku
Engkaulah semangat ku
Do’amu yang selalu terpanjatkan tuk anakmu

Ibu,,,
Masih boleh kah aku meminta ?
Kalo boleh, aku cuma pengen satu,
Ridho allah ridho mu

Ibu…
Engkau lah malaikat yang berbentuk sosok seoarang wanita

oleh Alwy Zanky

sumber:gudangpuisi.com/malaikat-tanpa sayap-oleh-alwy-zanky

Puisi Allah lebih tahu

sejenak aku termenung
aku pun tak tau apa yang ada dalam benak ku
semua tercampur, bagaikan gado-gado
apa yang ku pikirkan, apa..?

aku pun mulai bertanya
siapa aku
untuk apa aku
kenapa ada aku..?

lalu siapa dia
yang terselip di sela hati ini
kurasa senang bahagia merasakan nya
siapa dia..?

ya robb
dia kch seharusnya ada di hati ku

aku mulai termenung lagi
dan ku berfikir
kenapa ada dia
dan kenapa ada aku

Sesungguhnya Allah lebih tahu.

oleh: Rumaidi
fb: rusa cie chacha

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/10/allah-lebih-tahu.html

Puisi Dukaku Terhampar di atas Sajadah Biru

Dalam sujud panjangku
Kuluahkan segenap duka yang mendera
Menepis segala penat jiwa yang beku
Dalam keheningan malam saat hening mencekam

Butiran bening meleleh di kelopak mata sendu
Diseling isak tangis membahana
Menggetarkan dada seak berkabut dosa
Hingga usai malam melukis kelam

Detak waktu seakan terhenti
Saat kutemukan damai dalam sujud syahdu
Mengalirkan kesejukan dalam desiran darah
Hingga kuterdiam di sudut sunyi

Di atas sajadah biru
Kuhamparkan berjuta asa
Kutepis sgala duka
Lewat do’a memuji kebesaran-Mu

Karya : Afif Natsir

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/dukaku-terhampar-di-atas-sajadah-biru.html

Puisi Hamba Yang Sering Lupa

Hari hari terus berlalu
dimana pergantian siang dan malam
menjadi saksi jalannya kehidupan fana ini.

Hari hari terus berlalu
dimana pergantian minggu kebulan, bulan ke tahun
menjadi saksi bahwa detik waktu tak pernah berhenti.

Malaikat malaikat
tak pernah tidur
mereka selalu mencatat
bait per bait
setiap tingkah laku kita.
Setiap jejak langkah kita
setiap apa yang kita kerjakan
Telah jelas oleh kita
ada malaikat pencatat
amal kebaikan
ada pula malaikat pencatat
amal keburukan.
Semua tak pernah ingkar dengan tugasnya.
Tugas yang diberikan Allah Swt.

Disaat seluruh isi bumi dan langit
berzikir kepadanya
kepada ke agungannya
pencipta alam semesta
hanya kita yang sering lupa
lupa dalam mengingatnya
lupa dalam zikir untuknya
padahal kita adalah
makhluk paling sempurna yang ia ciptakan.
padahal kita adalah makhluk yang paling indah yang ia ciptakan.
Tapi mengapa??
Mengapa kita lalai
mengapa kita lupa.
Mengapa kita hanya sering mengeluh.
Tak malu kah kita kepadanya.

Jika sekiranya seluruh lautan dipermukaan bumi dijadikan tinta lalu seluruh pepohonan dijadikan pena, maka sungguh tidak akan sanggup untuk menuliskan seluruh ni’mat2Nya.

Diri ini sungguh berlumur dosa
namun ia selalu memberi ma’af
sesaat kita memohon dengan penuh pengharapan.

Kita tau Allah maha pema’af.
Namun kita tidak tau apakah kita benar2 telah di maafkan.
Kita tau Allah maha pengampun
tapi kita tidak pernah tau seberapa luasnya Ampunan Allah kepada kita.
Kita tau Allah maha penyayang
tapi kita tidak pernah tau
seberapa banyak limpahan kasih sayangnya kepada kita hamba yang sering lupa ini..

==========================
semoga di mulai dari tahun baru ini kita bisa menjadi jauh lebih baik dari tahun kemaren.
==========================
”””””””””’@ahlal_kamal”””””””””””

http://melukisdalamgelap.blogspot.com

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/hamba-yang-sering-lupa.html

 

Puisi Perhitungan Amalan

Terbilang satu terhitung juta
Terangkum bait tercurah bab
Terdalam hati terluas laut
Terkapar kaku terlepas nyawa
Terawal satu tertutup dua belas
Timbangan manakah yang termiliki
Salah satu belum tentu sepuluh
Benar satu bisa jadi sepuluh
Hitunglah yang termiliki…!
Muharam adalah perhitungan
Tutuplah catatan perhitungan
Jadikanlah amalan baik yang terbanyak
Untuk bekal nanti diakhirat
Semoga kita selamat

oleh: adesupriadin

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/perhitungan-amalan.html

Puisi Ku Sebut Nama-Mu

Di dalam do’aku masih menyebut nama-Mu..
Sekalipun lemah ku masih mengingat-Mu..
Tak pernah sedikitpun aku melupakan-Mu..
Hanya Engkau Tuhanku Allahu Rabbi

Dalam segala hal yang aku lakukan..
Slalu ku lafadzkan nama-Mu..
Ku baurkan hidupku di jalan-Mu..
Semata aku berharap slalu mendapat Ridho-Mu..

Tuhan..
Aku hanya hamba-Mu yang lemah..
Tuntun aku dijalan-Mu..
Dan jadikanlah aku dan penghunimu kelak serta orang-orang disekitarku menjadi penghuni surga-Mu..

Amiin..

Karya : Tria Novianty

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/ku-sebut-nama-mu.html

Puisi Menuruti PanggilanMu

Dikala malam itu…
Mata ini tak bisa terpejam…
Jiwa ini merasa keresahan..
Hingga pagi menjelag..
Ku mendengar lantunan ayat_Mu..
jiwa ini merasa tenang..
Batin terasa tenteram..
Hati pun merasa bersalah..
Dan sedih…
Karna kusedar…
Selama ini ku tak mengngat_Mu..
Tak menuruti perintah_mu..
Tak perdulikan nama_Mu..
Yang tak mahu tahu tentang diri_Mu..,
Kuhanya mahu menikmati indahnya dunia_Mu..
Tanpa ku perdulikan siapa pencipta_Nya..!!
Kusadari semua keangkuhanku..,
Ketika adzan shubuh berkumandang..
Ku langsung bergegas menuruti panggilan_Mu..
Disana kedamaian,ketenteraman,dan kenyaman..
Dalam sujud ku berdo’a..
“Ya..Allah….ampunilah dosaku, dosa yang selama ini tlah kuperbuat ,kubuta akan keindahan dunia_Mu yang Fana ini,hinggaku melalaikan tanggung jawabku,dan berikanlah aku petunjuk_Mu,AGAR kubisa menuju jalan lurus_Mu.

karya:vendri chak pimpar

Sumber: http://www.gudangpuisi.com/2013/11/menuruti-panggilanmu.html