KISAH WANITA mencari agama akhirnya memeluk ISLAM

KISAH WANITA mencari agama akhirnya memeluk ISLAM

Posted By kayosakti On 14 Apr 2012. Under Mualaf  Tags: , , ,

//

Ethel Mae Blizzard mencari agama yang Haq selama 29 tahun akhirnya bertemu ISLAM.

Ethel Mae Blizzard mencari agama yang Haq selama 29 tahun akhirnya bertemu ISLAM.

Ethel Mae Blizzard, sekarang tinggal di San Diego, California, AS, melakukan pencarian selama 29 tahun untuk memastikan agama apa yang sesuai untuknya. Sejak kecil hingga usia 16 tahun, Mae dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang menganut agama Mormon. Tapi pada usia 18 tahun, ia tidak lagi mempercayai ajaran agamanya itu dan mulai berfikir bahawa ada Tuhan di luar sana, di suatu tempat.

Permulaan perjalanan panjang Mae untuk mencari agama yang ia yakini paling benar. Mae pun mempelajari berbagai agama mulai dari yudaisme, agama Baptis, sekte Advent Hari Ketujuh, Kesaksisan Yehovah, Katolik dan berbagai sekte dalam agama Kristen. Tapi tidak satu pun yang menyentuh hatinya. Mae menyerah dan berharap akan menemukan apa yang ia cari suatu hari nanti.

Suatu hari, Mae mencuba mencari pasangan hidup melalui internet dan ia bertemu dengan seorang perempuan di sebuah laman web jodoh. Perempuan itu mengenalkan Mae dengan sahabatnya, seorang jejaka. Tiga bulan Mae menjalin hubungan melalui dunia maya dengan lelaki yang dikenalkan perempuan tadi, keduanya lalu memutuskan untuk menikah. Masalahnya, jejaka tadi seorang Muslim dan Mae seorang Kristian.

Mae sempat bingung dan si jejaka menanyakannya apakah ia mahu menikah di masjid. Seumur hidup Mae tidak pernah datang ke masjid. Mae lalu bertanya pada temannya yang asal Turki dan diberitahu tentang Masjid Abu Bakar. Mae pun datang ke masjid itu untuk bertemu dengan imamnya, walaupun saat itu Mae sendiri tidak faham apa itu imam masjid.

Ketika Mae datang ke masjid, bertepatan dengan waktu salat dan ia bertemu dengan Imam Taha. Mae sempat berbicara dengan Imam Taha tentang Islam. Imam Taha menyuruh Mae datang lagi ke masjid jika masih ingin tahu banyak tentang Islam. Di luar itu, Mae juga mengunjungi sahabatnya yang asal Turki dan menanyakan beberapa hal tentang Islam dan Muslim. Waktu itu, Mae masih berfikir bahawa Muslim adalah agama. Tapi sahabatnya meluruskan, bahawa Muslim bukan agama, tapi Islam-lah yang agama sedangkan pemeluk Islam disebut Muslim.

Ketika Mae bertanya tentang Allah, sahabatnya menjawab bahawa “Allah adalah Tuhan” yang membuat Mae terkejut. Mae mengaku baru tahu bahawa orang Islam juga percaya tuhan.

“Sahabat saya itu juga menjelaskan bahawa Islam adalah agama yang damai, begitu pula umat Islam, tidak seperti yang diberitakan media, ujar Mae.

Mae kemudian dicadangkan untuk bertemu dengan Syaikh Saad jika ingin banyak menanyakan tentang agama Islam dan pernikahan dalam Islam. Baru beberapa minggu kemudian, Mae dapat bertemu Syaikh Saad kerana Mae sempat mengalami kemalangan kereta dan tidak ada yang dapat menghantarnya untuk menemui Syaikh Saad.

Akhirnya, sahabat Mae bernama Juli menghantarnya ke Masjid Al-Ribat tempat Syaik Saad berada. Mae berbincang tentang berbagai hal tentang Islam dengan Syaikh Saad selama lebih kurang tiga jam, termasuk situasi Muslim sebelum serangan 11 September 2001. Di akhir pertemuan, Syaikh Saad memberi Mae sebuah Al-Quran dengan terjemahan bahasa Inggeris serta buku-buku tentang Islam.

Ketika pulang, Mae sempat berfikir bahawa Syaikh Saad tidak sopan kerana tidak mau bersalaman dengannya. Namun Syaikh menjelaskan mengapa Muslim antara laki-laki dan perempuan tidak bersalaman dan Mae menerima penjelasan Syaikh yang menurutnya masuk akal.

Menjadi Muslim Amerika

Berminggu-minggu Mae membaca buku-buku dan terjemahan Al-Quran yang diberikan Syaikh Saad. Mae sempat menangis saat membaca buku The Religion of Truth. Setelah membaca buku itu, Mae menulis di halaman 20 buku itu “Saya percaya”. Ketika itu bertarikh 8 Jun 2007, Mae membulatkan tekad untuk menjadi seorang Muslim.

Tarikh 23 Jun malam, ia datang ke masjid dan menanyakan dimana ia dapat mengucapkan dua kalimat syahadat. Malam itu juga, Mae bersyahadat disaksikan sejumlah muslimah yang hadir di masjid itu.

Mae beruntung kerana seluruh keluarganya menerimanya menjadi seorang Muslim, kecuali sepupu-sepupunya yang begitu kuat menganut agama Mormon. Mereka sama sekali tidak senang mendengar khabar Mae masuk Islam dan menuding Mae menolak Yesus sebagai juru selamatnya.

Mae dan sepupu-sepupunya itu sempat tidak berkomunikasi beberapa waktu, sampai suatu hari salah seorang sepupu perempuannya mengucapkan selamat hari paskah padanya melalui email. Mae membalas email itu dengan mengirim tiga fotonya yang sudah memakai jilbab dan menyertakan informasi tentang Islam. Mae meminta sepupunya itu untuk mengerti bahawa ia sekarang sudah menjadi seorang Muslim.

Selain sepupunya, sahabat Mae bernama Christine juga menjauhi Mae setelah tahu Mae memeluk Islam. Mae pernah mengundang Christine untuk makan malam merayakan ulang tahun Mae. Tapi sahabatnya itu bertanya; “Apakah engkau masih menjalankan apa yang dilakukan Muslim? Mae menjawab “Ya”. Christine lalu berjanji akan menghubungi Mae apakah ia akan makan malam bersama Mae. Tapi Christine tidak pernah menghubungi Mae kembali.

Pernah suatu kali, salah seorang jiran Mae mengotori kereta Mae dengan lipstick berwarna merah ketika mereka melihat Mae mengenakan abaya dan jilbab. Walaupun demikian, Mae menegaskan bahawa ia akan teguh memeluk Islam, agama yang kini ia yakini setelah melakukan pencarian panjang selama 29 tahun.

Hukum Masuk Islam karena Ingin Menikahi Pasangan yang Muslim

Jagatsegara – Jumat, 1 April 2011 10:05 WIB

assalamualaikum ustazd……

saya ada 2 pertanyaan yang ingin saya tanyakan pada ustazd.

1. apa pandangan islam terhadap seseorang yang bukan islam yang sanggup masuk islam disebabkan karena dia ingin menikah dengan pasangannya yang beragama islam.

2.bagaimanakah adab kita seorang muslim seandainya kita datang bertamu kerumah orang yg bukan islam seandainya kita diberi hidangan baik makanan atau minuman yang dibuat oleh tuan rumah tersebut. contoh hidangan nasi berlauk sayur dan tempe serta air teh.

mohon ustazd dapat memberi penjelasan pada sya yg dangkal ilmu ini.

terimakasih ustazd,wassalam

Waalaikumussalam Wr Wb

Tidak diperbolehkan bagi seorang wanita muslimah menikah dengan seorang lelaki yang kafir sebelum masuk islam. Akan tetapi jika si lelaki kafir itu masuk islam maka dibolehkan bagi wanita muslimah menikah dengannya setelah mendapatkan izin dari walinya.

Namun demikian hendaklah si wanita muslimah betul-betul memastikan kesungguhan dan kejujuran lelaki tersebut untuk masuk islam. Hal itu dikarenakan tidak jarang cara-cara seperti ini digunakan oleh orang-orang kafir untuk meracuni keturuanan-keturunan kaum muslimin dengan aqidah-aqidah sesat mereka dan pada akhirnya—tidak jarang—rumah tangga mereka pecah ditengah jalan dikarenakan si lelaki kembali kepada kekufuran sementara si wanita tetap dalam keislamannya.

Begitu juga dengan seorang lelaki muslim yang hendak menikah dengan seorang wanita yang menyatakan keislamannya karena ingin menikah dengannya maka diharuskan baginya untuk memastikan kejujuran dan kesungguhan wanita tersebut.

Kewajiban lainnya setelah terjadinya pernikahan diantara mereka adalah memberikan bimbingan keislaman kepadanya, mengenalkan kepadanya tentang kebersihan dan kebenaran aqidah islam, ibadah dan akhlak islam secara bertahap untuk memantapkan keislamannya dan menumbuhkan kecintaannya kepada islam.

Adapun tentang bertamu ke rumah orang kafir atau memenuhi undangannya dan memakan hidangannya yang halal maka dibolehkan selama tidak didasari kecintaan, kasih sayang apalagi merendahkan diri terhadapnya.

Didalam Fatwa al Lajnah ad Daimah No. 4214, disebutkan bahwa hubungan diantara manusia ada beberapa macam. Apabila hubungan berupa kasih sayang, kecintaan dan persaudaraan antara seorang muslim dengan kafir maka hal itu diharamkan bahkan bisa menyebabkan kekufuran, Firman Allah swt :

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُوْلَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya : “Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” (QS. AL Mujadalah : 22)

Dan semakna dengan ayat diatas banyak disebutkan didalam ayat-ayat maupun hadits-hadits.

Adapun apabila hubungan itu berupa jual beli, menyambut undangan memakan makanan yang halal atau menerima hadiah yang mubah selama tidak memberikan pengaruh terhadap seorang muslim maka hal itu dibolehkan. Memakan makanan dan minuman yang halal yang disodorkan kepada seorang muslim adalah boleh walaupun dihidangkannya di wadah yang sebelumnya digunakan untuk minum keledai atau makan daging babi atau sejenisnya apabila dicuci terlebih dahulu setelah digunakan untuk makanan atau minuman yang haram atau najis sehingga betul-betul bersih.

Apabila hal demikian dapat membantu untuk bisa mengajakanya kedalam islam maka ia adalah sebaik-baik dakwah dan hubungan serta sebaik-baik pahala dan ganjaran.

Wallahu A’lam

Bagaimana Cara Masuk Islam

Februari 26, 2014

Pertanyaan: Jika ada muallaf yang masuk islam, apa yang harus dilakukan?

Jawaban: Bismilwas shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,

Mendapatkan petunjuk untuk masuk islam adalah nikmat besar bagi setiap hamba. Karena sejatinya, orang yang masuk islam, berarti dia kembali kepada fitrahnya. Fitrah untuk bertuhan satu, fitrah mengikuti utusan tuhan yang terakhir, dan fitrah untuk mengamalkan al-Quran sebagai kitab Tuhan. Lebih dari itu, islam merupakan satu-satunya agama yang akan menyelamatkan manusia dari hukuman neraka.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka tidak akan diterima (agama itu), dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran: 85).

Untuk itulah, Allah mengajarkan agar manusia tidak merasa berjasa dengan masuknya dia ke dalam agama islam. Sebaliknya, dia harus merasa bersyukur karena Allah telah memberikan hidayah islam kepadanya.

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ

”Mereka merasa telah berjasa kepadamu (Muhammad) dengan keislaman mereka. Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah berjasa kepadaku dengan keislamanmu. Sebaliknya, Allahlah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan memberi petunjuk untuk kamu kepada keimanan.” (QS. Al-Hujurat: 17)

Oleh karena itu, untuk bisa masuk islam, tata caranya saa..ngat mudah. Tidak perlu acara khusus, dan bisa dilakukan tanpa modal. Yang sulit adalah memastikan keikhlasan dan kejujuran hati ketika masuk islam. Berikut beberapa tata cara masuk islam,

Pertama, ikrar dua kalimat syahadat

Ikrar syahadat adalah mengucpkan kalimat,

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا وَرَسُولُ اللَّهِ

ASYHADU ALLAAA ILAAHA ILLALLAAH

WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASULULLAH…

“Aku bersaksi bahwa Tiada sesembahan yg berhak diibadahi kecuali Allah, dan aku jg bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”

Catatan:

Jika kesulitan untuk mengucapkan dua kalimat ini secara fasih, bisa dipandu oleh orang muslim, dan muallaf cukup mengikuti sebisanya. Selanjutnya diucapkan juga arti dari kalimat tersebut, agar memahami apa yang dia ucapkan.

Kedua, ikrar ini harus diucapkan di depan saksi kaum muslimin. Jumlah saksi minimal dua orang muslim baik-baik.

Tujuan saksi adalah agar muallaf ini diakui telah pindah agama oleh masyarakat muslim lainnya. Sehingga selanjutnya, dia disikapi sebagaimana layaknya seorang muslim.

Masuk islam tidak harus di depan kiyai, habib, ustad, atau tokoh agama lainnya. Karena bukan syarat diterimanya syahadat, harus diucapkan di depan tokoh agama. Namun harus di depan saksi dua orang muslim. Dan saksi, tidak harus tokoh agama.

Hanya dengan melakukan dua hal di atas, berikrar syahadat dan disaksikan muslim yang lain, maka sang muallaf telah dinyatakan sebagai muslim yang sah islamnya. Dia mendapatkan hak dan kewajiban, sebagaimana muslim lainnya.

Selanjutnya, ada beberapa yang perlu dilakukan,

Pertama, dianjurkan mandi besar

Dalam madzhab Syafiiyah, dianjurkan bagi orang yang baru saja masuk islam untuk mandi besar, membasahi seluruh badan.

Anjuran ini berdasarkan riwayat dari sahabat Qois bin Ashim radhiyallahu ‘anhu,

أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُرِيدُ الْإِسْلَامَ فَأَمَرَنِي أَنْ أَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

Aku mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk masuk islam. Kemudian beliau menyuruhku untuk mandi dengan air dan daun bidara. (HR. Abu Daud 355 – shahih)

Ada juga yang menyebutkan, dianjurkan untuk menggundul rambut. Namun anjuran ini berdasarkan riwayat yang dhaif.

Kedua, Kerjakan shalat

Shalat merupakan rukun islam yang kedua setelah syahadat. Karena itu, setelah muallaf mengikrarkan syahadat, dia berkewajiban menjalankan shalat sebagaimana muslim yang lainnya.

Yang harus dia lakukan,

1. Jika dia sudah memahami tata cara shalat dan hafal al-Fatihah serta bacaan shalat yang wajib, maka dia bisa shalat sendiri. Dan jika laki-laki, muallaf selalu diajak untuk jamaah shalat wajib di masjid. Dengan tetap terus mengkaji tata cara shalat yang sempurna.

2. Jika dia belum memahami cara shalat yang benar, ada 2 yang harus dia lakukan:

a. Belajar tata cara shalat yang benar, dan menghafal bacaan-bacaan wajib dalam shalat

b. Selama belum bisa shalat dengan sempurna, dia harus bermakmum dengan muslim yang lain ketika shalat, sehingga bisa menjaga keabsahan shalatnya.

Ketiga, Khitan

Khitan hukumnya wajib bagi lelaki. Karena khitan bagian dari menjaga fitrah kesucian manusia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ – أَوْ خَمْسٌ مِنَ الْفِطْرَةِ – الْخِتَانُ وَالاِسْتِحْدَادُ وَتَقْلِيمُ الأَظْفَارِ وَنَتْفُ الإِبْطِ وَقَصُّ الشَّارِب

“Fitrah itu ada lima perkara : khitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis “ (H.R Muslim 257).

Lebih dari itu, khitan merupakan syiar kaum muslimin, yang juga diikuti oleh kelompok agama yang lain. Karena itu, muallaf yang baru masuk islam dan dia belum dikhitan, maka disarankan agar segera melakukan khitan.

Hanya saja, jika anjuran untuk khitan ini bisa memberatkan dirinya dan bahkan bisa membuat muallaf lari menjauhi islam, maka anjuran khitan bisa ditunda, sampai dirasa cukup baginya untuk melakukan khitan tanpa paksaan.

Keempat, syariat islam lainnya

Selanjutnya, muallaf diarahkan untuk mempelajari syariat islam lainnya, yang wajib baginya, seperti tata cara puasa, menjawab salam, mendoakan orang bersin, dan jika dia orang yang mampu, diajari tentang syariat zakat.

Semakin sering belajar, akan semakin membuat sang muallaf mencintai agama islam.

Kelima, kami sarankan agar muallaf segera melaporkan ke dinas pemerintah untuk masalah administrasi KTP dan KK. Menurut informasi dari salah satu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil:

”Perubahan KTP dan KK Cukup di Kecamatan setempat, dengan membawa surat Keterangan dari RT & RW, KTP, KK dan dilampiri surat keterangan masuk islam.”

Kemudian surat keterangan masuk islam, bisa diterbitkan oleh takmir masjid atau yayasan islam yang menjadi saksi keislamannya.

KISAH WANITA mencari agama akhirnya memeluk ISLAM

 

Ethel Mae Blizzard mencari agama yang Haq selama 29 tahun akhirnya bertemu ISLAM.

Ethel Mae Blizzard mencari agama yang Haq selama 29 tahun akhirnya bertemu ISLAM.

Ethel Mae Blizzard, sekarang tinggal di San Diego, California, AS, melakukan pencarian selama 29 tahun untuk memastikan agama apa yang sesuai untuknya. Sejak kecil hingga usia 16 tahun, Mae dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang menganut agama Mormon. Tapi pada usia 18 tahun, ia tidak lagi mempercayai ajaran agamanya itu dan mulai berfikir bahawa ada Tuhan di luar sana, di suatu tempat.

Permulaan perjalanan panjang Mae untuk mencari agama yang ia yakini paling benar. Mae pun mempelajari berbagai agama mulai dari yudaisme, agama Baptis, sekte Advent Hari Ketujuh, Kesaksisan Yehovah, Katolik dan berbagai sekte dalam agama Kristen. Tapi tidak satu pun yang menyentuh hatinya. Mae menyerah dan berharap akan menemukan apa yang ia cari suatu hari nanti.

 

Suatu hari, Mae mencuba mencari pasangan hidup melalui internet dan ia bertemu dengan seorang perempuan di sebuah laman web jodoh. Perempuan itu mengenalkan Mae dengan sahabatnya, seorang jejaka. Tiga bulan Mae menjalin hubungan melalui dunia maya dengan lelaki yang dikenalkan perempuan tadi, keduanya lalu memutuskan untuk menikah. Masalahnya, jejaka tadi seorang Muslim dan Mae seorang Kristian.

 

Mae sempat bingung dan si jejaka menanyakannya apakah ia mahu menikah di masjid. Seumur hidup Mae tidak pernah datang ke masjid. Mae lalu bertanya pada temannya yang asal Turki dan diberitahu tentang Masjid Abu Bakar. Mae pun datang ke masjid itu untuk bertemu dengan imamnya, walaupun saat itu Mae sendiri tidak faham apa itu imam masjid.

 

Ketika Mae datang ke masjid, bertepatan dengan waktu salat dan ia bertemu dengan Imam Taha. Mae sempat berbicara dengan Imam Taha tentang Islam. Imam Taha menyuruh Mae datang lagi ke masjid jika masih ingin tahu banyak tentang Islam. Di luar itu, Mae juga mengunjungi sahabatnya yang asal Turki dan menanyakan beberapa hal tentang Islam dan Muslim. Waktu itu, Mae masih berfikir bahawa Muslim adalah agama. Tapi sahabatnya meluruskan, bahawa Muslim bukan agama, tapi Islam-lah yang agama sedangkan pemeluk Islam disebut Muslim.

 

Ketika Mae bertanya tentang Allah, sahabatnya menjawab bahawa “Allah adalah Tuhan” yang membuat Mae terkejut. Mae mengaku baru tahu bahawa orang Islam juga percaya tuhan.

 

“Sahabat saya itu juga menjelaskan bahawa Islam adalah agama yang damai, begitu pula umat Islam, tidak seperti yang diberitakan media, ujar Mae.

 

Mae kemudian dicadangkan untuk bertemu dengan Syaikh Saad jika ingin banyak menanyakan tentang agama Islam dan pernikahan dalam Islam. Baru beberapa minggu kemudian, Mae dapat bertemu Syaikh Saad kerana Mae sempat mengalami kemalangan kereta dan tidak ada yang dapat menghantarnya untuk menemui Syaikh Saad.

 

Akhirnya, sahabat Mae bernama Juli menghantarnya ke Masjid Al-Ribat tempat Syaik Saad berada. Mae berbincang tentang berbagai hal tentang Islam dengan Syaikh Saad selama lebih kurang tiga jam, termasuk situasi Muslim sebelum serangan 11 September 2001. Di akhir pertemuan, Syaikh Saad memberi Mae sebuah Al-Quran dengan terjemahan bahasa Inggeris serta buku-buku tentang Islam.

 

Ketika pulang, Mae sempat berfikir bahawa Syaikh Saad tidak sopan kerana tidak mau bersalaman dengannya. Namun Syaikh menjelaskan mengapa Muslim antara laki-laki dan perempuan tidak bersalaman dan Mae menerima penjelasan Syaikh yang menurutnya masuk akal.

 

Menjadi Muslim Amerika

 

Berminggu-minggu Mae membaca buku-buku dan terjemahan Al-Quran yang diberikan Syaikh Saad. Mae sempat menangis saat membaca buku The Religion of Truth. Setelah membaca buku itu, Mae menulis di halaman 20 buku itu “Saya percaya”. Ketika itu bertarikh 8 Jun 2007, Mae membulatkan tekad untuk menjadi seorang Muslim.

 

Tarikh 23 Jun malam, ia datang ke masjid dan menanyakan dimana ia dapat mengucapkan dua kalimat syahadat. Malam itu juga, Mae bersyahadat disaksikan sejumlah muslimah yang hadir di masjid itu.

 

Mae beruntung kerana seluruh keluarganya menerimanya menjadi seorang Muslim, kecuali sepupu-sepupunya yang begitu kuat menganut agama Mormon. Mereka sama sekali tidak senang mendengar khabar Mae masuk Islam dan menuding Mae menolak Yesus sebagai juru selamatnya.

 

Mae dan sepupu-sepupunya itu sempat tidak berkomunikasi beberapa waktu, sampai suatu hari salah seorang sepupu perempuannya mengucapkan selamat hari paskah padanya melalui email. Mae membalas email itu dengan mengirim tiga fotonya yang sudah memakai jilbab dan menyertakan informasi tentang Islam. Mae meminta sepupunya itu untuk mengerti bahawa ia sekarang sudah menjadi seorang Muslim.

 

Selain sepupunya, sahabat Mae bernama Christine juga menjauhi Mae setelah tahu Mae memeluk Islam. Mae pernah mengundang Christine untuk makan malam merayakan ulang tahun Mae. Tapi sahabatnya itu bertanya; “Apakah engkau masih menjalankan apa yang dilakukan Muslim? Mae menjawab “Ya”. Christine lalu berjanji akan menghubungi Mae apakah ia akan makan malam bersama Mae. Tapi Christine tidak pernah menghubungi Mae kembali.

 

Pernah suatu kali, salah seorang jiran Mae mengotori kereta Mae dengan lipstick berwarna merah ketika mereka melihat Mae mengenakan abaya dan jilbab. Walaupun demikian, Mae menegaskan bahawa ia akan teguh memeluk Islam, agama yang kini ia yakini setelah melakukan pencarian panjang selama 29 tahun.

Ingat Allah >>> Bersihkan Hati

Jalan lurus mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat

Oleh: bening1 | Februari 6, 2008

Tahap-tahap dalam ilmu Agama Islam:

1. Al Qur’anul Karim

Pentingnya bagi penuntut ilmu agar mengkhususkan target tertentu untuk menghafal Al Qur’an setiap hari. Target tersebut hendaknya bisa satu halaman atau setengah halaman atau minimal sepuluh ayat. Sebaiknya menghafalnya satu halaman atau setengah halaman atau minimal sepuluh ayat. Sebaiknya menghafalnya di hadapan seorang ustadz/guru yang menguasai bacaan Al Qur’an. Jika tidak memungkinkan, maka ia bisa dibantu temannya yang memiliki kesungguhan, karena hal ini akan meningkatkan semangat dan memperkuat keinginan untuk menghafal Al-Qur’an. Hendaknya ia sering mengulang-ulang apa yang telah ia hafal secara terus menerus. Hendaknya ia mengulang hafalannya ketika sholat sunnah dan sholat malam. Dengan demikian akan memperkuat hafalannya.

2. Ilmu Tafsir

Sebaiknya para penuntut ilmu untuk membaca setiap harinya tafsir ayat yang akan dia hafal pada hari itu. Dengan mengetahui makna ayat maka bisa membantu dalam menghafalnya. Kemudian setelah hafal ayat tersebut, dia kembali membaca tafsirnya untuk memperkuat ingatannya. Bacalah dengan memulai membaca salah satu kitab tafsir ini, yaitu :

“Tafsir Al Baghowi”, karya Imam Al Baghowi -rahimahullah- Beliau salah satu Imam Ahlus Sunnah yang mulia, atau kitab “
Zubdatut Tafsir” Karya Syaikh DR Muhammad bin Sulaiman Al Asyqor

–hafidhahulloh-, setelah itu berpindah ke tafsir ” Taisir Karimirrahman ” karya Syaikh As’ Sa’di -rahimahullah-, kemudian tafsir “Fathul Qodir” karya Imam Asy Syaukani -rahimahullah-. Setelah itu tafsir “Ibnu Katsir” karya Al Imam Al Hafizh Ibnu Katsir -rahimahullah-. Baru kemudian pindah ke tafsir yang besar seperti tafsir Ibnu Jarir Ath Thabari karya Imam Ath thobari -rahimahullah- atau tafsir Al Qourthuby karya Imam Al Qurthuby -rahimahullah- atau tafsir besar lainnya.

3.Ilmu Hadits dan Syarah (penjelasnya)

Sebaiknya kepada para penuntut ilmu agar bisa menghafal 3-5 hadits setiap harinya. kalau bisa dihadapan seorang guru menguasai ilmu hadits dan bahasa arab. Namun bila kesulitan, ia bisa menghafalnya dengan teman yang bersungguh-sungguh dan memberi motivasi untuk meraih ilmu. Dengan demikian bisa saling menjaga dari ganguan orang lain dan menjaga semangatnya.

Sebaiknya diawali dengan menghafal “Hadits Arbain” karya Imam An Nawawi -rahimahullah- dan ditambah dari Imam Ibnu Rajab. Disertai dengan membaca penjelasan/syarah hadist tersebut yang akan dihafal dari kitab mukhtashor /ringkasan seperti Syarh Al Arba’in oleh Imam Ibnu Daqiq Al `Ied -rahimahullah-, (dan kitab syarah arbain yang lainnya seperti syarah arbain oleh Imam Nawawi sendiri, Syarah Arbain oleh Syaikh Al Utsaimin dan yang lainnya banyak sekali kitab yang menjelaskan makna hadits arbain -red).

Setelah itu pindah ke kitab “Umdahtul Ahkam” karya Imam Abdul
Ghoni Al Maqdisi (kitab yang membahas hadits –hadist hukum yang disepakati oleh Bukhori Muslim –red) dengan menghafal 3-5 hadits setiap hari sambil membaca penjelasannya pada kitab “Taisir Allam Syarh Umdahtul Ahkam” karya Syaikh Al Bassam -rahimahullah-.Dilanjutkan dengan menghafal kitab “Al Muntaqo” karya Majd bin Ibnu Taimiyah dengan membaca penjelasannya dalam “Nailur Author min Muntaqo Al Akhbar” karya Imam Asy Syaukani. Terakhir berpindah ke kitab “jami’ul Ulum Wa Al Hikam” karya Imam Ibnu Rajab Al hambali -rahimahullah-.

Setelah menyelesaikan semua kitab diatas, baru berpindah ke kitab-kitab hadits yang besar beserta penjelasannya. Dimulai dengan kitab “Shahih Bukhori” karya Imam Bukhori -rahimahullah- dengan membaca syarah-nya yaitu “Fathul Baari Syarh Shahih Al Bukhori” karya Imam Ibnu Hajar -rahimahullah- . Kemudian dilanjutkan dengan “Shahih Muslim” karya Imam Muslim -rahimahullah- dengan sekaligus membaca syarahnya yaitu Shahih Muslim Syarh An Nawawi oleh Imam Nawawi -rahimahullah-. Kemudian ” Sunan Abu Daud” dengan syarah-nya Aunul Ma’bud
Syarh Sunan Abu Daud oleh Al `Adzim Abadi. Kemudian Sunan At Tirmidzi dengan syarahnya berjudul Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan At Tirmidzi karya Al Mubarakfury. Setelah itu dilanjutkan ke Sunan An Nasa’I, Sunan Ibnu Majah dan Musnad Ahmad dengan syarah-nya Al fathur Rabbani karya As Sa’ati atau kitab-kitab besar lainnya.

4. Ilmu Tauhid

Sebaiknya seorang penuntut ilmu memulai kitab “Ushul Tsalatsah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab beserta syarahnya Syarh Ushul Ats-Tsalastah dari karya Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin -rahimahullah- (dan syarh karya ulama lainnya -red). Kemudian berpindah ke kitab A’laamus Sunnah Al Mansyuroh “karya Hafidzh Al Hikami. Lalu kitab ` Lu’matul I’tiqod Al Hadi Al Mansyuroh”
karya Imam Al Maqdisi dengan syarahnya oleh Syaikh Abdulloh bin Jibrin.
Selanjutnya, berpindah ke kitab At Tauhid karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dengan syarahnya “Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid karya Syaikh Abdurrahman AluSyaikh -rahimahullah- atau Al Qoulul Mufid Syarh Kitabit Tauhid karya Syaikh Al Utsaimin -rahimahullah-. Kemudian berpindah ke Kitab Al Qowaidul Mutsla fi Syarhi Asma’illah wa Shifatihil Husna karya Syaikh Al Utsaimin, beliau telah menjelaskan sendiri bahwa ceramah penjelasan kitabnya ini telah direkam dalam beberapa kaset yang sangat bermanfaat, maka pelajar sebaiknya berusaha untuk mendengarkannya.

Selanjutnya berpindah ke kitab Al Aqidah Al Washitiyyah karya Imam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- dengan syarahnya Syaikh Al Utsaimin juga syarah dari Syaikh DR khalil Harras, Syaikh Sholih Alu Syaikh dan lainnya.
Selanjuttnya mereka bisa mengkaji kitab-kitab yang lebih besar seperti “Al Aqidah At Tadmuriyyah karya Imam Ibnu Taimiyyah atau Al Aqidatuth Thahawiyah karya Abu Ja’far Ath Thahawi dengan penjelasannya oleh Ibnu Abi Al Izzi, Atau kitab As Sunnah karya Ibnu Buthathah dan kitab Ushul I’tiqod Ahlis Sunnah wal Jamaah karya Imam Al Lalikai -rahimahullah- .

5. Ilmu Fiqih

Sebaiknya penuntut ilmu mengkhususkan dirinya dengan beberapa masalah fiqh yang ingin dia fahami atau kaji setiap harinya kurang lebih 4-7 masalah. Sebaiknya dia memulainya dengan kitab “Ad Durrarul Bahiyah” karya Imam Asy Syaukani -rahimahullah- . Kemudian dia mendengar kaset “Fatawa Nurun alad Darbi” karya Syaikh Abdul Aziz bin Baaz , Syaikh Muhammad bin Shalih Al Ustaimin –rahimahakumullah-, hingga kitab “Al Mughni” karya Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi.

Selanjutnya berpindah ke kitab-kitab fiqh muqorin (perbandingan madzhab) dan ensiklopedi fiqh seperti kitab “Al Mughni” karya Imam Ibnu Qudamah dan kitab ” Al Majmu” “Syarahil Muhadzdzab” karya Imam An Nawawi -rahimahullah-.

6. Siroh Nabawiyyah (Biografi Rosululloh Sholallahu Alaihi Wassalam )

Penuntut ilmu sebaiknya memulai dengan mengkaji kitab “Ar Rakhiqul Makhtum” Karya Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury, kemudian berpindah kitab “Hadzal Habib ya Muhib”karya Syaikh Abu Bakar Al Jazairy -rahimahullah-. Selanjutnya mengkaji kitab ” As Siroh An Nabawiyyah” karya Imam Ibnu Katsir -rahimahullah- dan kitab Zaadul Ma’ad karya Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah -rahimahullah-.

7. Tarikh (Sejarah Islam) , Biografi Ulama dan Informasi tentang mereka
– rahimakumulloh-

Sebaiknya penuntut ilmu memulia dengan membaca kitab ” Shuwar min Hayaatis Shahabah dan kitab ” Shuwar min Hayaatit Tabi’in” keduanya karya Syaikh DR Abdurrahman Ra’fat Al Basya. Selanjutnya kitab “Ar Riqqah wal Buka” karya Imam Ibnu Quda,ah -rahimahullah-. Kitab Az Zuhd oleh Imam Ahmad -rahimahullah-. Dan kitab Al Bidayah wa An Nihayah karya Imam Ibnu Katsir. Kemudian kitab Siyar A’lamin An Nubala karya Al Haidzh Adz Dzahabi -rahimahullah- dan berpindah ke kitab At Tarikh Baghdad karya Al Khatib Al Baghdadi -rahimahullah- serta kitab-kitab besar lainnya.

8. Pendidikan Keimanan

Dimulai bertahap dengan membaca At Tibyan fi Adabi Hamlatil Qur’an karya Imam An Nawawi -rahimahullah-, kemudian berpindah ke kitab Mukhtashor Minhail Qoshidin karya Ibnu Qudamah Al Maqdisi -rahimahullah-, kemudian dilanjutkan ke kitab Istisyaq Nasim Al Unsy karya Imam Ibnul Jauzy -rahimahullah-, berikutnya kitab Al Jawaabul Kaafi liman saala anid Dawaaisy Syafii dikenal dengan nama Ad Daa wa Dawaa karya Imam Ibnu Qoyyim -rahimahullah- kemudian kitab At Takhwif minan Naar karya Imam Ibnu rajab, baru berpindah ke kitab-kitab besar seperti Madaarijus Salikin karya Imam Ibnul Qoyyim dan kitab besar lainnya.