All posts by Sri Wahyuni Unhye

Perbedaan antara Al-Quran dengan Hadits Qudsi

Perbedaan antara Al-Quran dengan Hadits QudsiYang paling sering terdengar di telinga kita adalah Hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mungkin kita jarang mendengar apa sih Hadits Qudsi itu. Hadits Qudsi adalah hadits yang lafazhnya berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun maknanya berasal dari Allah Tabaraka wa Ta’ala.

Al-Quran termasuk Kalamullah, namun terdapat perbedaan antara Al-Quran dan Hadits Qudsi. Beberapa perbedaannya di antaranya adalah

  1. Ketika seseorang membaca Hadits Qudsi hanya sekedar membaca, maka hal tesebut tidak dianggap sebagai ibadah kepada Allah Ta’ala. Berbeda dengan Al-Quran yang jika dibaca, maka setiap huruf akan diganjar pahala. Dan setiap hurufnya akan dibalas dengan 10 kebaikan.
  2. Allah Ta’ala menantang siapa saja yang mampu membuat tandingan semisal Al-Quran. Dan hal ini tidak dijumpai pada Hadits Qudsi.
  3. Al-Quran Allah sendiri yang menjaga keshahihannya dan keontetikannya. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “ Sesunggungnya Kami lah yang menurunkan Al-Quran, dan Kami pula yang akan menjaganya.” (QS: Al-Hijr: 9) Dan Hadits Qudsi berbeda dengan Al-Quran, boleh jadi Hadits Qudsi tersebut mempunyai derajat yang shahih, hasan, bahkan ada yang dha’if (lemah) dan maudhu’ (palsu). Di dalam Hadits Qudsi juga terdapat tambahan/pengurangan riwayat, dan tambahan/pengurangan riwayat tidak mungkin dijumpai dalam Al-Quran.
  4. Jika kita mengutip Al-Quran dalam bahasa Arab, maka kita tidak boleh mengutipnya hanya dengan makna. Jadi harus sesuai dengan apa yang ada di dalam mushaf. Hal ini merupakan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Sedangkan untuk Hadits Qudsi, maka boleh menukilnya dengan makna saja. Dan mayoritsa ‘ulama membolehkannya.
  5. Al-Quran disyari’atkan dibaca di dalama shalat, dan shalat tidak akan sah jika tanpa bacaan Al-Quran (misalnya surah Al-Fatihah). Dan hal ini berbeda dengan Hadits Qudsi.
  6. Mushaf Al-Quran tidak boleh disentuh kecuali oleh orang yang dalam keadaan suci (telah berwudhu’). Berbeda dengan Hadits Qudsi yang jika dikumpulkan menjadi suatu buku, maka boleh menyentuhnya meskipun dalam keadaan belum berwudhu’.
  7. Al-Quran tidak boleh dibaca seseorang yang sedang dalam keadaan junub (berhadats besar). Ia hanya boleh membacanya ketika telah mandi junub (mandi wajib), atas pendapat yang paling kuat. Dan hal ini berbeda dengan Hadits Qudsi.
  8. Al-Quran berasal dari periwatan yang sangat valid, pasti, dan diyakini kebenarannya. Siapa saja yang mengingkari 1 huruf saja di dalam Al-Quran, maka ia dihukumi kafir karena perbuatannya. Berbeda dengan Hadits Qudsi jika mengingkarinya karena menganggap hadits tersebut tidak shahih, maka tidak bisa dihukumi kafir. Namun hal ini bisa menjadi kafir apabila ia mengingkarinya dalam keadaan berilmu, kemudian mendustakannya, padahal itu shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Demikian perbedaan singkat antara Al-Quran dan Hadits Qudsi. Ringkasan ini diambil dari kitab Al-Qaulul Mufid ‘alaa Kitabit Tauhid, karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin.  Semoga bermanfaat.

Artikel: PemudaMuslim

Al-quran dan Hadits

 


Pengertian dan fungsi Al-quran dan Hadits

 

PENGERTIAN AL-QURAN

 

Secara Etimologi Al Qur’an merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro’a (قرأ) yang bermakna Talaa (تلا) keduanya berarti: membaca, atau bermakna Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi). Anda dapat menuturkan, Qoro-’a Qor’an Wa Qur’aanan (قرأ قرءا وقرآنا). Berdasarkan makna pertama (Yakni: Talaa) maka ia adalah mashdar (kata benda) yang semakna dengan Ism Maf’uul, artinya Matluw (yang dibaca). Sedangkan berdasarkan makna kedua (Yakni: Jama’a) maka ia adalah mashdar dari Ism Faa’il, artinya Jaami’ (Pengumpul, Pengoleksi) karena ia mengumpulkan/mengoleksi berita-berita dan hukum-hukum.

Sedangkan secara terminologi Al-Quran adalah firman atau wahyu yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara melalui malaikat jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Alquran adalah kitab Allah SWT yang terakhir setelah kitab taurat, zabur dan injil yang diturunkan melalui para rasul. Hal ini juga senada dengan pendapat yang menyatakan bahwa  Al-Qur’an kalam atau wahyu Allah yang diturunkan melalui perantaraan malaikat jibril sebagai pengantar wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17 ramadhan ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun yaitu surat al alaq ayat 1 sampai ayat 5. Sedangkan terakhir alqu’an turun yakni pada tanggal 9 zulhijjah tahun 10 hijriah yakni surah almaidah ayat 3.

Allah ta’ala menyebut al-Qur’an dengan sebutan yang banyak sekali, yang menunjukkan keagungan, keberkahan, pengaruhnya dan universalitasnya serta menunjukkan bahwa ia adalah pemutus bagi kitab-kitab terdahulu sebelumnya.

 

FUNGSI AL-QURAN

 

1.Petunjuk bagi Manusia.

Allah swt menurunkan Al-Qur’ansebagai petujuk umar manusia,seperti yang dijelaskan dalam surat (Q.S AL-Baqarah 2:185 (QS AL-Baqarah 2:2) dan (Q.S AL-Fusilat 41:44)

 

2. Sumber pokok ajaran islam.

Fungsi AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum,ibadah,ekonomi,politik,social,budaya,pendidikan,ilmu pengethuan dan seni.

 

3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia.

Dalam AL-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu,baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang dan mengingkari ajaran Nya.Bagi kita,umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al-Qur’an.

 

4. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw

Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad saw. Al-Qur’an adalah wahyu Allah  yang berfungsi sebagai mu’jizat bagi Rasulullah Muhammad saw sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim dan sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya, dan bernilai abadi.

Sebagai mu’jizat, Al-Qur’an telah menjadi salah satu sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi masuknya orang-orang sekarang, dan ( insya Allah) pada masa-masa yang akan datang. Ayat-ayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur’an adalah firman-firman Allah, tidak mungkin ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi.

Demikian juga ayat-ayat yang berhubungan dengan sejarah seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba’. Tsamud, ‘Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain dapat memberikan keyakinan kepada kita bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah bukan ciptaan manusia. Ayat-ayat yang berhubungan dengan ramalan-ramalan khusus yang kemudian dibuktikan oleh sejarah seperti tentang bangsa Romawi, berpecah-belahnya Kristen dan lain-lain juga menjadi bukti lagi kepada kita bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT.

Bahasa Al-qur’an adalah mu’jizat besar sepanjang masa, keindahan bahasa dan kerapihan susunan katanya tidak dapat ditemukan pada buku-buku bahasa Arab lainnya. Gaya bahasa yang luhur tapi mudah dimengerti adalah merupakan ciri dari gaya bahasa Al-Qur’an. Karena gaya bahasa yang demikian itulah ‘Umar bin Khattab masuk Islam setelah mendengar Al-Qur’an awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah. Bahkan Abu Jahal musuh besar Rasulullah, sampai tidak jadi membunuh Nabi karena mendengar surat adh-Dhuha yang dibaca Nabi.

 

PENGERTIAN HADITS

 

Menurut bahasa hadits adalah jadid, yaitu sesuatu yang baru, menunjukkan sesuatu yang dekat atau waktu yang singkat. Hadits juga berarti khabar, artinya berita, yaitu sesuatu yang diberitakan, diperbincangkan, dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain. Selain itu, hadits juga berarti qarib, artinya dekat, tidak lama lagi terjadi.

Menurut ahli hadits, pengertian hadits adalah “Seluruh perkataan, perbuatan, dan hal ihwal tentang Nabi Muhammad SAW”, sedangkan menurut yang lainnya adalah “Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi, baik berupa perkataan, perbuataan, maupun ketetapannya.”

 

Adapun menurut muhadditsin, hadits itu adalah “Segala apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik itu hadits marfu’(yang disandarkan kepada Nabi), hadits mauquf (yang disandarkan kepada sahabat) ataupun hadits maqthu’ (yang disandarkan kepada tabi’in). [KREAT,2012]

 

FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QURAN

 

Al-Qur’an merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Alloh. Kitab Al-Qur’an adalah sebagai penyempurna dari kita-kitab Alloh yang pernah diturunkan sebelumnya. Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber pokok ajaran Islam dan merupakan rujukan umat Islam dalam memahami syariat. Pada tahun 1958 salah seorang sarjana barat yang telah mengadakan penelitian dan penyelidikan secara ilmiah tentang Al-Qur’an mengatan bahwa : “Pokok-pokok ajaran Al-Qur’an begitu dinamis serta langgeng abadi, sehingga tidak ada di dunia ini suatu kitab suci yang lebih dari 12 abad lamanya, tetapi murni dalam teksnya”. (Drs. Achmad Syauki, Sulita Bandung, 1985 : 33). Fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an meliputi tiga fungsi pokok, yaitu :

1. Menguatkan dan menegaskan hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an.

2. Menguraikan dan merincikan yang global (mujmal), mengkaitkan yang mutlak dan mentakhsiskan yang umum(‘am), Tafsil, Takyid, dan Takhsis berfungsi menjelaskan apa yang dikehendaki Al-Qur’an. Rasululloh mempunyai tugas menjelaskan Al-Qur’an sebagaimana firman Alloh SWT dalam QS. An-Nahl ayat 44:

“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan”(QS. An-Nahl : 44

3. Menetapkan dan mengadakan hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Hukum yang terjadi adalah merupakan produk Hadits/Sunnah yang tidak ditunjukan oleh Al-Qur’an. Contohnya seperti larangan memadu perempuan dengan bibinya dari pihak ibu, haram memakan burung yang berkuku tajam, haram memakai cincin emas dan kain sutra bagi laki-laki. [TATAN,2012]

 

 

 

 

 

 

 

REFERENSI:

[KREAT,2012]    Kreatawa,”Pengertian Al-quran dan Hadits”, http://fadlan-network.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false.html, diakses pada 12 Maret 2013 jam 15:22 wib.

DR. H. Bisri Affandi, MA. (1993) “Dirasat Islamiyyah (Ilmu Tafsir & Hadits)”.CV Aneka Bahagia Offset,

Taqiyyudin an-Nabhani (2003) “Peraturan Hidup dalam Islam” Bogor, Pustaka Thariqul ‘Izzah

Drs. Ahmad Syauki (1984) “Lintasan Sejarah Al-Qur’an”, Bandung CV Sulita Bandung.

[TATAN,2012]    Tatangjm, ”Fungsi hadist terhadap Al-quran”, http://tatangjm.wordpress.com/fungsi-hadits-terhadap-al-quran/, diakses pada 12  Maret 2013 jam 15:35 wib.

Puisi Mamah maafkan aku – oleh Alivia Nurul

Di saat mamah sudah tiada aku ingin sekali memeluk dan melihat senyuman nya yang indah. ?
Di saat mamah sudah tiada aku rindu dengan nya. ?
Di saat mamah sudah tiada tidak ada lagi canda dan tawa yang sempurna. ?
Beberapa mamah penyayang dan beberapa mamah pemarah, tetapi cintanya tetap sama ke anak –anaknya ?
Senang rasanya liat senyum mamah dipagi hari ? tetapi semua itu sudah terlambat ? hanya kesedihan yang bisa aku tampung ? betapa perih nya hati ini ditinggalkan seorang mamah tersayang ?
Mamah ? di dalam hati ini selalu ada mamah dan kasih sayangku hanya untuk bidadariku yaitu mamah ? walaupun mamah sudah tiada lagi didunia ini aku tetap sayang sama mamah?
Mah, maukah mamah memelukku sekarang ? aku benar –benar lagi butuh pelukan dari mamah ?
Mamah, Aku ingin memelukmu malam ini, aku kangen mamah ?
Mamah ? mamah adalah orang yang berani menaruhkan nyawanya hanya demi melahirkan dan menyelamatkan anak- anaknya ?
Mamah pernah menggantungkan nyawanya hanya karena melahirkan aku di dunia ?
Mamah orang yang selalu paling mengerti ?
Dikala aku sedih mamah selalu tau bahkan mamah orang yang pertama mengobati kesedihanku ?, tapi di saat mamah sedih aku tak pernah tau ? bahkan aku tidak bisa mengobati kesedihan yang di rasakan mamah ?
Mamah ? aku sangat sayang mamah ?aku ingin selalu bersama dengan mamah ? menyelimuti tidurku,bayangku,malam,siang,dan pagi ku bersama dengan bidadari hidupku yaitu mamah ? ?
Tapi tiada badai yang menerpa masih saja hidupku terasa sepi ? tiada petunjuk untuk bertemu dengan mamah ?
Tiada badai mengulas masih saja rapuh hati ku untuk mengikhlaskan kepergian mamah ?
Tiada badai yang berhenti untuk membawa pergi air mataku ini yang kubuang dengan rasa yang sia –sia ? rasa penyeselan yang terlambat ?
Tiada hati yang terluka,tiada kata yang ku ucap untuk mamah ? kapan aku bisa bertemu dengan mamah ???? ? untuk selamanya ?
Tiada air mata yang buruk untuk mamah ku tersayang ?
Tiada kata pahit untuk mamah ? hanya kata indah yang pantas untuk mamah ?
Aku percaya sama mamah kalau mamah adalah seorang pelindung demi seorang anak –anaknya yang tersayang ?
Mamah adalah sinar yang menerpa hatiku saat aku merasa tersakiti untuk kedua kali nya ?
Mamah adalah pintu untuk aku masuk dan keluar dari hati nya yang lemah dan lembut ?
Tutur kata mamah yang manis untuk diingat ?
Tutur bahasa mamah yang indah di mata dan telinga ?
Tutur pandangan mamah ke hati yang indah dihati dan hidup mamah ?
Tutur lembut kulit mamah tanda usappan kasih sayang kepada anaknya ?
Walau mamah sudah tiada tetap saja hati ini terselimuti ucapan dan tutur –tutur dari diri seorang mamah ?
Tiada matahari yang terhenti untuk bersinar ?
Tiada sinar menerpa untuk terhenti ?
Tiada sinar hati mamah yang menyakitkan ?
Tiada kasih sayang mamah yang menjatuhkan ?
Tiada kata kasar yang menyelimuti sutra ?
Tiada kata kasar yang pantas di ucap ?
Tiada pengorbanan mamah yang sia –sia ?
Tiada hati mamah yang kasar untuk anaknya ?
Pengorbanan mamah sangat lah berarti buat hidupku ?
Kasih sayang mamah sangat lah ternilai buat mata dan hatiku ?
Ucapan mamah yang menyelimuti hati sutraku ? hati lembutku ? hati kasih sayangku ? hati pengabdianku ? hati menghormati sesamaku ?
Banyak ilmu yang di beri oleh mamah tapi ? kita tidak bisa membalas nya dengan apa –apa ?
Hanya air mata yang bisa aku rasakan ?
Hanya kesedihan yang bisa aku rangkai ?
Hanya penyeselan yang bisa aku bayangkan ?
Hanya air mata yang bisa aku hitung berapa saja yang jatuh ?
Tapi aku tidak bisa menghitung berapa banyak kasih sayangku kepada mamah ?
Sekarang aku hanya bisa membaca sepucuk surat dari mamah ? yang terakhir kali nya ?
Yaitu sepucuk surat dari surga untukku ?
Kapan aku bisa bersama dengan mamah di sana ??? ? akan tetapi masih banyak yang aku jalani di dunia ini ? masih banyak orang yang sayang sama aku yang masih bisa menjagaku dan merawatku tapi hanya kasih sayang mamah lah yang aku inginkan saat ini ?
Hanya selimut sutra kasih sayang mamah yang ku inginkan saat ini ?

Mamah maafkan aku – oleh Alivia Nurul

 

 

 

Puisi Langit – oleh Nanda Insadani

Ibunda,kuingin menjadi langit
Daku kan melintang luas menerpa jagat
Kan kubuat bintang kejora merapat
Kuingin deritamu kian menyempit

Aku sayang dikau,bunda…
Biarlah daku peluk dirimu
Kan kutepis segala marabahaya
Karena langit ini sekarang milikmu

Bunda,tapi daku bukan Tuhan…
Semua anganku tak ada guna…
Kau masih memikul berat tanggungan…
Ku hanya berdiri menatap langit dunia…

Aku malu sekali,Tuhan…
Ibuku bersusah ku hanya bersantai…
Kudapati wajah penatnya menengadah ke langit…
Mungkin ia letih dengan semua ini

Langit,matamu selalu menyaksikan ibu…
Yang beraksi dibawah terik matahari…
Aku hanya mampu berpesan padamu…
Kuatkan dirimu,jangan dikau mati…

Puisi Karya : Nanda Insadani

Puisi Mata Surga – oleh Nanda Insadani

Berkelana daku dengan izin Tuhan
Kucari kugali sekarung pengalaman
Tak kunjung jua kutahu arti keindahan…
Sejak itu dan sekarang,kupahami perlahan

Tap!Langkahku terhenti disini
Sesosok gadis datang menghampiri
Kutatap matanya dengan hati
Tumbang diri ini dengan pasti

Ku tak tahan ingin menangis
Betapa indah mata si manis
Tuhan memang sejatinya pelukis
Nikmatnya sungguh tiada habis

Jikalau itu mata surga,kembalikanlah…
Para malaikat pasti marah
Keindahan surga kau rampas
Ayo,kutemani dikau ke langit atas..

Jangan kau coba merayu
Jangan kau peluk ragaku
Aku takkan meninggalkanmu
Aku telah jatuh hati padamu…

Puisi karya : Nanda Insadani