Akibat Seorang Anak Memperlakukan Ibu Sebagai Pembantu

Seorang anak berlaku kasar kepada ibunya. Dia tidak hanya suka teriak-teriak di wajahnya, akan tetapi suka mencaci dan memakinya. Ibunya yang telah tua, seringkali berdoa kepada Allah ta’ala agar Allah meringankan kekerasan dan kekejaman anaknya. Dia menjadikan ibunya sebagai pembantu yang membantu dan mengurusi segala kebutuhannya, sedangkan ibunya sendiri tidak membutuhkan pengurusan dan bantuannya. Betapa sering air matanya mengalir di kedua pipinya, berdoa kepada Allah ta’ala agar memperbaiki belahan hatinya dan memberikan hidayah kepada hatinya.

Pada suatu hari dia menemui ibunya dengan raut wajah kejahatan yang terlihat dari kedua matanya. Dia berteriak-teriak di wajah ibunya, “Apakah ibu belum menyiapkan makanan juga?” Dengan segera ibunya mempersiapkan dan menghidangkan makanan untuknya. Akan tetapi tatkala dia melihat makanan yang tidak dia suka, maka dia melemparnya ke tanah.

Dia marah dan berucap, “Sungguh, aku kena musibah dengan wanita yang sudah tua renta, aku tidak tahu, kapan aku bisa berlepas diri darinya.” Ibunya menangis seraya berkata, “Wahai anakku, takutlah kamu kepada Allah terhadapku. Tidakkah kamu takut kepada Allah? Tidakkah kamu takut akan murka dan kemarahanNya?” Karena mendengar kata-kata ibunya, maka kemarahannya pun memuncak, dia memegang baju ibunya dan mengangkatnya. Dia mengguncang-guncang ibunya dengan kuat seraya menghardik, “Dengar, aku tidak mau dinasihati. Bukan aku yang mesti dibilang harus bertakwa kepada Allah.”

Lalu dia melempar ibunya. Ibunya jatuh tersungkur. Tangisnya bercampur dengan tawa anaknya yang penuh dengan kepongahan seraya mengatakan, “Ibu pasti akan mendoakan kecelakaan bagiku. Ibu mengira Allah akan mengabulkannya.” Kemudian dia keluar rumah sambil mengolok-olok ibunya. Sementara sang ibu, dia berlinangan air mata kesedihan, menangis siang dan malam tiada henti.

Adapun anaknya, dia lalu menaiki mobilnya. Bergembira dan bersuka cita sambil mendengarkan musik. Dia kencangkan volume tapenya. Dia lupa akan apa yang telah dia perbuat terhadap ibunya yang malang. Dia meninggalkan ibunya dalam keadaan bersedih hati sendirian, hatinya menelan rasa sakit, mengalami kesedihan yang sangat mendalam.

Dia punya acara ke luar kota. Tatkala mobilnya melaju di jalan raya dengan kecepatan membabi buta, tiba-tiba ada seekor unta berada di tengah jalan. Dia terguncang dan kehilangan keseimbangan. Dia mencoba untuk menguasai keadaan, akan tetapi tidak ada jalan keluar dari takdir. Dalam kecelakaan itu, ada potongan besi mobil yang masuk ke dalam perutnya, akan tetapi dia tidak langsung tewas. Allah ta’ala menangguhkan kematiannya. Dia berpindah dari operasi satu ke operasi yang lain, hingga akhirnya terbaring di tempat tidur, tidak bisa bergerak sama sekali. (Aqibah Uquq al-Walidain, hal. 69-71.)

pengobanan sang adik

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat
terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.

Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang
mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.”Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku
mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!”

Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. sudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan
kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.”

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”

Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.

Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimu uang.”

Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20.

Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!”

Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab,tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?”

Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…”

Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”

Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu …

cerita sedih mengalir air mata

Mungkin ada di kalangan readers pernah membaca Kisah Sedih ini begitu juga dengan Dr Fuh. Walaupun dah baca 2 kali cerita ni, air mata tetap mengalir jugak. Pilu sangat bila hayati betul-betul.
Cerita ini dipetik dari sebuah buku motivasi bertajuk ‘U-Turn ke Jalan Lurus’ oleh Zul Ramli M. Razali. Hayatilah sebagai pengajaran untuk kita semua….
Perjalanan pulang dari showroom dengan memandu kereta baru memberi satu pengalaman sangat menguja. Bau dalaman dan bungkusan plastik masih ada., sudah cukup menceritakan bahawa impian bertahun-tahun untuk memiliki sebuah kereta hebat telah menjadi kenyataan.
Sesampai di rumah, kereta diparkir di garaj dengan berhati-hati, sudah tentu sedikit calar akan mengguris kegembiraan yang sedang dinikmati kini. Isteri, anak termasuk pembantu rumahnya entah berapa kali berkeliling melihat dari pelbagai sudut dan memuji serta menyebut hal-hal yang sama berulang kali. Anak kecilnya berumur tiga tahun nampak lebih teruja dengan tak habis-habis keluar masuk kereta.
Malam itu, sebelum tidur juga duduk-duduk di tempat pemandu dan melihat lagi keretanya sebelum ke katil. Mungkin tidurnya juga bermimpikan kereta baru dengan warna merelit.
Hari esok, dia bangun penuh ceria, bergegas menghadap sarapan lalu mencapai beg bimbit untuk ke pejabat. Kawan-kawan sudah maklum, dan hari ini: Surprise! Begitu rancangannya.
Tetapi apabila dia menghampiri keretanya ada sesuatu yang sungguh memeranjatkan. Dia mendapati sekeliling keretanya terdapat calar-calar dengan goresan yang ketara. Beberapa saat terpinga dia hanya terpaku berdiri kekejangan.
Beg bimbit terlepas daripada genggaman kemudian muka terasa panas tersimbah dan kem
arahan membakar dada. Spontan datang dalam mindanya wajah anak kecil yang memang suka menconteng serata dinding. Baru kelmarin dia belikan kotak pensil warna dan kertas lukisan bagi mengatasi tabiat menconteng tersebut.
“Adik, mari sini!” Jeritnya kuat memanggil anaknya, nafasnya tertahan-tahan dalam membuak api kemarahan.”Budak ini kena ajar,” getus hatinya, berani benar anaknya menggores kereta barunya.
Si anak penuh ketakutan seperti seekor burung ciak yang menggigil dibasahi hujan. Tanpa berlengah bersama arus kemarahan yang sukar dibendung si ayah memukul anaknya di serata badan sambil mulutnya tak sudah-sudah menghamburkan kemarahan. Anak kecil ini hanya meraung dan menangis tetapi dalam hati rasa bersalah atas apa yang dia telah lakukan.
Kemarahan ayah masih belum reda lantas mengambil pembaris besi nipis dan dipegangnya tangan anak. Pembaris tersebut diracik-racikkan ke tangan si anak sambil ayahnya berkata, “Ini ayah nak ajar kamu!”
Ia terus mengherdiknya berulang kali. Kalaulah tidak disabarkan oleh isterinya mungkin jadi lebih teruk lagi anaknya. Anaknya tersepuk dalam dakapan pembantu rumah dengan sedu-sedan serta air mata terurai.
“Mana pensel warna yang ayah belikan semalam?” bentak ayah sambil mencari pensel warna yang baru dibelikan itu. Si ayah merampasnya dan mencampakkannya ke dalam kereta.
Pagi tersebut sangat murung buat anak, sangat perit buat ayah. Ayah masuk ke dalam kereta, menghempas pintu, menekan pedal minyak dan berlalu pergi tanpa menoleh. Ibunya pula hanya punya masa sebentar kerana terpaksa bergegas untuk urusan jauh ke luar daerah.
Tinggallah anak ini dengan air mata berlinangan, sedu, tangis dan kesakitan.
sekadar hiasan
Ayah yang masih marah dan tidak dapat memaafkan anaknya terus menghantar kereta ke bengkel dan dia hanya di luar sepanjang hari. Buat sementara tertutup hati untuk balik ke rumah.
Lewat petang, telefon bimbitnya berbunyi, dengan malas dia mengangkat kerana dia tahu itu panggilan dari rumahnya.
“Bapak, apa saya perlu buat? Adik asyik menangis dan demamnya kuat sekali.” Adu pembantu rumah di hujung talian dalam butir bicara keliru.
‘Biarkan dia, saya nak ajar dia cukup-cukup!” Dengan marah dia terus mematikan telefon bimbitnya.
Malam itu, ayah tidak pulang ke rumah. Namun ketika lewat malam telefon bimbit berbunyi bertalu-talu daripada nombor yang dia tidak tahu. Dia mengangkatnya. Amat mengejutkan panggilan tersebut dari sebuah hospital meminta dia datang dengan segera. Tanpa berlengah, dia terus ke hospital.
Dia mendapati isterinya turut berada di sana. Pembantu rumah yang bergegas membawa anak ini ke hospital juga turut bersama dengan wajah sugul bercampur rasa bersalah. Dia terus meluru masuk berjumpa doktor bagi mengetahui kondisi anaknya. Alangkah pilunya apabila ia diminta menandatangani akuan bagi melakukan pembedahan bagi memotong pergelangan tangan anaknya..
“Seluruh sarafnya telah rosak dan bakteria telah masuk ke dalam sum-sum tulang, kami tidak ada pilihan melainkan terpaksa memotongnya untuk menyelamatkan nyawa anak ini.” Jelas doktor dengan gambar x-ray dan analisis lain penuh di atas meja. Dengan hati yang berat dia menurunkan tandatangannya.
“Hari malang apakah ini…” tangis hatinya dengan rasa sesal yang tidak dapat dibendung mengenang nasib anaknya.
Si ayah melihat dengan penuh simpati pada wajah comel anaknya yang telah terbaring setelah melalui pembedahan yang panjang. Dia tidak pasti apa perasaan sepatutnya ketika itu. Berulang-alik rasa bersalah, kasihankan si kecil, bodohnya tindakan, menyesal, simpati dan semuanya tidak jelas tapi satu yang jelas ialah tangan anaknya telah kudung.
Apabila si anak sedar, dia melihat ayah dan ibunya berada di sisi. Dia menangis sambil memohon kemaafan.
“Ayah… Maafkan adik, adik janji tidak akan gores kereta ayah lagi.”
“Ayah tolong pulangkan pensel warna adik … Adik nak melukis,” rayu anak kecil itu dalam esakan meninggi mengemis simpati ayahnya.
Kelu lidah ayahnya, hanya air mata hangat mengalir dan di dalam dada sarat tergumpal rasa sesal. Dia hanya mampu menatap wajah anaknya yang masih menangis.
Tapi kemudian apabila anak ini tersedar tentang tangannya yang kudung, saat itu dia berkata dalam kesayuan, “Ayah, tangan adik dah tak ada, adik dah tak boleh melukis lagi, kalau adik dah besar nanti macamana nak jaga ayah..macamana adik nak mandikan ayah. Tangan adik dah tak ada lagi…Ayah, pulangkan tangan adik.”
Tangisan adik terlalu kuat, sangat menyayat hati. Ayah hanya mampu menangis semahu-mahunya. Apakah yang mampu dia perbetulkan kini? Dia merangkul anaknya dengan pandangan kosong melihat anak bersama cita-citanya yang berkecai dan berderai.
Marilah kita meneroka ke dalam hati si ayah dan bertanya terus kepada keyakinannya:
“Bukankah anak ini harta yang paling berharga?”
Ya
“Bukankah anak permata hati?”
Benar.
“Bukankah anak ini ditunggu sejak kelahirannya, digomol penuh manja masa kecilnya, apabila berjauhan anda merinduinya, dia memanggil ayah dan menjadikan hidup anda bahagia?”
Benar, benar dan benar.
“Kalau begitu, samakah nilainya dengan warna kereta baru anda?
Tidak sama sekali.
“Jadi, kenapa anda sanggup memusnahkan cita-citanya dengan amarahmu itu?”
Errr.. (tiada jawapan).
Sampai di sini kita sedar ada perselisihan ketara antara keyakinannya dengan apa yang dia buat. Dia mungkin tidak dapai mencari jawapan kenapa, tetapi telah mengetahui akibatnya.
Justeru itu bagi kita, sekiranya keyakinan tidak dapat memperkuat amal, tambahkan satu lagi kayakinan bahawa:
Kebinasaan pasti menunggu mereka yang gagal beramal mengikut keyakinannya!
“May our songs be true to what we see on the horizon.”

kisah sedih seorang ibu

kisah sedih seorang ibu. Takkan ada seseorang
lain yang akan dapat menggantikan tempat seseorang ibu di dunia ini. Ni
cerita lama. Aku saje je cerita semula kisah yang sedih ni. Sebab
seseorang nak tahu cerita ni dengan lebih lanjut. Jadi aku letak dalam
blog ni.

Cerita ni
dalam bentuk luahan hati seorang anak yang kesedihan akibat kelalaian
atau dengan kata lain kederhakaannya kepada seorang ibu!

Cerita si anak…..

Ibuku buta sebelah mata!
Aku benci ibuku… Dia amat
memalukanku!
Tugas harian dia ialah memasak untuk pelajar dan guru
untuk menyara keluarga kami.

Pada suatu
hari semasa di sekolah rendah, ibuku datang ke sekolah untuk bertanya
khabar.
Aku sungguh malu. Mengapa dia sanggup melakukan ini
kepadaku?!
Aku tidak pedulikan dia dengan menunjukkan wajah benci
kepadanya dan terus lari.

Keesokan harinya
salah seorang rakan darjah berkata, “EEEE, ibumu hanya ada satu mata!”
Ketika
itu aku hanya ingin membenamkan diriku. Aku juga mahu ibuku hilang dari
hidupku!
Oleh itu aku berjumpa dengannya dan berkata, “Jika engkau
hanya mahu menjadikan diriku bahan ketawa, alangkah baiknya kalau kau
mati saja?!!!”

Ibuku hanya berdiam diri!!!

Aku tidak pun sejenak berhenti dan berfikir akan apa
yang telah aku katakan kepadanya kerana aku tengah marah ketika itu..
Aku
langsung tidak peduli akan perasaannya…

Aku
ingin keluar dari rumah itu…
Oleh itu aku belajar bersungguh-sungguh
dan akhirnya dapat melanjutkan pelajaran ke Singapura.
Kemudian aku
berkahwin. Aku membeli rumah sendiri dan mendapat anak. Aku amat gembira
dengan kehidupanku.

Suatu hari ibuku
datang menziarahiku. Sudah lama dia tidak berjumpa denganku dan tidak
pernah berjumpa cucunya!.
Bila dia berdiri di depan pintu rumahku,
anakku mentertawakannya…
Aku menjerit kepadanya, “Sanggup engkau
datang ke sini dan menakutkan anakku!”KELUAR DARI SINI SEKARANG!!!
Dengan
pantas ibuku menjawab “Maaf, Saya tersilap alamat” dan terus
menghilangkan diri.

Satu hari surat jemputan untuk perjumpaan
pelajar-pelajar lama sampai ke rumahku..
Oleh itu aku telah
memberitahu isteriku yang aku akan pergi untuk urusan perniagaan…

Selepas perjumpaan itu, aku telah pergi ke rumah
usang ibuku hanya untuk ingin tahu!!!.
Jiran memberitahuku yang ibuku
telah meninggal…
Aku tidak menitiskansetitik airmata pun!!

Jiran itu telah menyerahkan kepadaku sepucuk surat
yang ibuku ingin aku membacanya…
“Anakku yang dikasihi, Ibu selalu
teringatkan kamu setiap masa…
Ibu minta maaf kerana datang ke
Singapura dan telah menakutkan anakmu.
Ibu gembira kerana kamu akan
datang
ke perjumpaan pelajar-pelajar lama…
Tetapi ibu mungkin
tidak dapat bangun
untuk berjumpa denganmu.
Ibu minta maaf kerana
sentiasa memalukan kamu
semasa kamu sedang membesar.

Kamu
mungkin tidak tahu…. Semasa kamu masih kecil, kamu telah mendapat
kemalangan dan hilang satu mata……..
Sebagai ibu, aku tidak
sanggup melihat anaknya membesar dengan satu mata…
Oleh itu… Aku
memberi salah satu mataku kepada kamu…
Aku amat berbangga kerana anak
lelakiku dapat melihat dunia ini dengan mata ibumu ini…

…Dengan kasihku kepadamu…
…IBUMU…

Sabda Rasullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: Dia
memberitahu kamu supaya taat kepada Allah dan RasulNya sentiasa. Selepas
itu taatlah kepada ibumu kemudian ibumu kemudian ibumu kemudian ayahmu!

Wassalam…

kisah nyata anak durhaka

Sebuah Kisah Nyata dari Negera Singapura beberapa dekade lalu yang cukup menghebohkan hingga Perdana Menteri saat itu, Lee Kwan Yew senior turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di Singapura.

Dikisahkan ada orang kaya raya di sana mantan Pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari dinia bisnis ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi seorang Sarjana.

Kemudian setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah dan besar. Dan ayahnya pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal bersama-sama dengannya. Terbayang dibenak orangtua tersebut bahwa apartemen nya yang luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih jika ia mempunya cucu. Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan anak dan menantunya.

Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik antara Ayah, Anak dan Menantu yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu tersebut tanpa sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan termasuk apartment yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui Notaris terkenal di sana.

Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari Ayahnya.

Karena seluruh hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang tunai sudah diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di Orchard Rd. Bayangkan, orang kaya mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis!

Suatu hari, tanpa disengaja melintas mantan teman bisnisnya dulu dan memberikan sedekah, dia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu danmenjawab bukan, mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi temannya curiga dan yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchad Road itu adalah temannya yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya. Kemudian, temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan sahabat karibnya tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah Mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.

Dihadapan para sahabatnya, si ayah dengan menangis tersedu-sedu, menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya dari anak tunggalnya yang sudah dicap sebagai anak nurhaka. Maka, terjadilah kegemparan di sana, karena semua orangtua di sana merasa sangat marah terhadap anak yang sangat tidak bermoral itu.

Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kwan Yew Senior.

PM Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu durhaka tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee dan PM Lee mengatakan “Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak durhaka seperti kalian” .

Lalu PM Lee memanggil sang Notaris dan saat itu juga surat warisan itu dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan yang sudah baliknama ke atas nama anaknya tersebut disobek-sobek oleh PM Lee. Sehingga semua harta milik yang sudah diwariskan tersebut kembali ke atas nama Ayahnya, bahkan sejal saat itu anak menantu itu dilarang masuk ke Apartment ayahnya.

Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia (lansia). Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr Lee mengeluarkan Kebijakan / Dekrit yaitu “Larangan kepada para orangtua untuk tidak mengwariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal. Kemudian, agar para lansia itu tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan swasta di Singapura memberi pekerjaan kepada para lansia. Agar para lansia ini tidak tergantung kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri dan mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-cucunya dari hasil keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.

Anda tidak perlu heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi Airport, Mall, Restaurant, Petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak. Satu lagi sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana, bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja makan diresto dsbnya itu bukan pekerjaan hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.

Sebaliknya, Anak di sana dididik menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orangtuanya, apapun kondisi orangtuanya.

Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.

Kata-kata Mutiara Islam

Manusia paling lemah yaitu orang yang tak mampu mencari teman. Tetapi yang lebih lemah dari itu yaitu orang yang mendapat banyak teman namun menyia-nyiakanya (Ali bin Abi Thalib)

Sikap yang buruk merusak perbuatan baik, seperti halnya cuka merusak madu (Nabi Muhammad SAW)

Jangan membuat putus asa dalam mengulang doa, saat Allah SWT menunda ijabah doa itu. Dia-lah yang menjamin ijabah doa tersebut menurut pilihan-Nya kepadamu, bukan menurut pilihan seperti kehendakmu. kelak pada waktu yang dikehendaki-Nya, bukannya menurut waktu yang kau kehendaki (Ibnu Atha’ilah)

Ketahuilah bahwasanya sabar, bila dipandang dalam permasalahan seseorang ialah ibarat kepala dari sebuah tubuh. Bila kepalanya hilang maka seluruhan tubuh tersebut akan membusuk. Begitu halnya, bila kesabaran hilang, maka semua permasalahan pun akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih pahit dari jadam, lebih panas dari bara, dan lebih tajam dari tusukan. Sesungguhnya hati merupakan ladang, maka tanamilah dia dengan perkataan yang baik, sebab bila tidak tumbuh semuanya, maka niscaya akan tumbuh sebagian’ (Al Haditz)

Niat merupakan ukuran dalam menilai benarnya sebuah perbuatan, oleh karena itu, saat niatnya benar, maka perbuatan pun benar, dan bila niatnya buruk, maka perbuatan pun buruk. (Imam An Nawawi)

Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan juga adalah sebuah akhlak ular, dan jika kebajikan dibalas dengan kejahatan itu adalah akhlak buaya, lalu jika kebajikan dibalas dengan kebajikan adalah akhlak anjing, namun jika kejahatan dibalas dengan kebajikan itu adalah akhlak manusia.(Nasirin)

Ilmu itu lebih baik dari harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau akan menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sementara harta terhukum. Jika harta itu akan berkurang jika dibelanjakan, maka ilmu akan bertambah jika dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Orang yang suka berkata jujur akan mendapat tiga hal, yakni kepercayaan, cinta dan rasa hormat (Sayidina Ali bin Abi Thalib)

Cintai kekasihmu dengan sekadarnya saja, siapa tahu nantinya ia akan jadi musuhmu. dan bencilah musuhmu sekadarnya saja, siapa tahu nantinya akan jadi kekasihmu (Ali bin Abi Thalib)

Kata Kata Motivasi Lucu

Kesalahan yang berulang adalah kebodohan, sehingga jika Anda terlambat masuk kantor, pastikanlah Anda tak terlambat lagi ketika pulang

Saya tak ngiler dengan harta ataupun tahta milik orang lain, tapi saya ngiler bila tidur dengan posisi miring

Jika anda belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan bakat anda, maka bakatilah apapun pekerjaan anda sekarang. Jika perlu, daftarkanlah diri anda di Indonesia Mencari Bakat. Anda akan bisa tampil secemerlang yang berbakat meskiupun Anda tidak berbakat. Selamat berjuang.

Cinta itu photogenic, ia membutuhkan tempat gelap untuk berkembang.

Bila ada orang yang menyebut Anda jelek, jangan berputus asa, belum tentu orang itu berkata bohong.

Janganlah salahkan diri anda jika anda jelek, tapi salahkanlah orang tua karena jelek faktor keturunan

Pakaian merupakan pagar pelindung, Pagar seharusnya melindungi tanpa harus menghalangi pemandangan yang indah.

Kesuksesan dapat diraih karena usaha, Usaha ada karena kemauan, Kemauan tercipta karena ada cita-cita, Cita.cita berasal dari mimpi, Mimpi ada karena Tidur, jadi bila ingin sukses mari kita tidur

Pekerjaan yang seberat apapun akan terasa ringan jika tidak dikerjakan

Janganlah pernah menyerah ketika Anda gagal tetapi tunggu saja hingga bos Anda yang menyerah

Wanita cantik bukanlah jaminan memiliki kehidupan yang bahagia dan menyenangkan, apalagi yang jelek.

Kata Mutiara Bahasa Inggris dan Artinya

A good neighbour is worth more than a far friend.
Tetangga yang baik lebih berharga dari teman yang jauh.

All that glitters is not gold.
Yang berkilauan tak berarti selalu emas.

A good book is great friend.
Buku yang bermanfaat adalah teman yang berarti.

A good name is better than riches.
Nama yang harum lebih berharga dibanding kekayaan

A new broom sweeps clean.
Sapu yang baru pastilah akan mampu membersihkan.

A man becomes learned by asking questions.
Dengan bertanya, seseorang akan lebih berpengalaman.

A rolling stones gathers no moss.
Lumut tidak akan berkumpul pada batu yang menggelinding.

A good beginning is half battle.
Setengah pertempuran merupakan permulaan yang baik.

A word once files everywhere.
Sekali kata keluar, aia akan menyebar kemana-mana.

A good to obey we know how to command.
Nasehat yang baik merupakan teladan yang baik.

All the world is a stage.
Isi dunia ini merupakan panggung sandiwara.

A man is know by his friends.
Seseorang akan dikenal sebab dengan siapa dia bergaul.

By learning to obey we know to command.
Dengan belajar patuh pada perintah, kita akan tahu cara memerintah.

Better be free bird than a captive king.
Lebih baik jadi burung yang terbang bebas ketimbang raja yang terbelenggu.

Kata Yang Indah Menyentuh JIwa

Wanita itu…

Wanita itu kuat…
Dia mampu tetap tersenyum saat teriris hatinya.
Dia mampu tetap berharap meski terkadang hanya kebohongan yang ia dapatkan.
Dia mampu tetap bertahan saat tidak sanggup lagi hatinya menanggung beban.
Wanita itu sederhana…
Dia hanya ingin dihargai oleh pria yang dicintainya.
Dia hanya ingin dijaga kehormatannya oleh kekasih halalnya.
Dia hanya butuh ketulusan serta kasih sayang yang sesungguhnya.
Wanita itu peneyemangat…
Ia bisa jadi pendukung sejatimu seumur hidup.
Ia mampu untuk membuat semangatmu kembali menyala saat kau coba menyerah.
Ia akan tetap mendukungmu tuk terus berjuang dengan belaian kasih sayangnya.
Wanita itu mudah memaafkan…
Ia akan memaafkan saat engkau mencoba membohonginya.
Ia akan memaafkan saat engkau mencoba menduakan cintanya.
Ia akan memaafkan saat engkau mencoba memarahinya.
Ia akan selalu memaafkan bahkan saat khilafmu sudah begitu besar kepadanya.
Bukan karena dia bodoh…
Melainkan karena besar harapannya supaya engkau kembali kepada jalan yang benar.
Bukan karena Ia lemah…
Melainkan karena kekuatan kasih sayang yang ingin dia tunjukkan supaya kau tetapbahagia.
Wanita itu diciptakan dari tulang rusukmu wahai kaum Adam…
Maka jagalah kehormatan mereka.
Naikkanlah derajat mereka.
Mereka diciptakan untuk hidup berdampingan denganmu wahai kaum Adam.
Mereka tak ingin berada diatasmu. Tetapi ingin selalu di sampingmu.
Maka hargailah wanita…
Muliakanlah mereka semulia akhlakmu yang kau contohkan.
Cintailah mereka seperti mereka yang selalu setia mencintaimu.
Bersikap lembutlah pada mereka karena mereka adalah bagian dari ragamu.
Dan bimbinglah mereka supaya mendapat tempat terhormat di sisi Allah SWT, yaitu dengan menggapai Ridha-Nya

Kata Unik dan Lucu Terbaru

Susah yach jadi orang jelek, nyetir mobil dikira sopir, duduk di belakang dikira joki 3 in 1 -___-

Paling enak tuch jadi orang cakep, mau dijelek2in kayak apa juga tetep aja cakep. ┒(ˇ-ˇ )┎

Selingkuh terbukti bisa menghilangkan kejenuhan dalam pacaran, dan sekaligus bisa menghilangkan pacar kalau ketahuan 😐

Karena tidak ada anyg ngingetin tidur, seorang jomblo nekat sms ke nomernya sendiri yang berisi “met bobo ya, moga mimpi indah”.

Perselingkuhan terjadi bukanlah karena ada niat dari pelakunya, tapi karena masih laku (–,)

Kalau ada sumur diladang bolehlah kita menumpang mandi, kalau mantan udah berstatus lajang boleh kita pacarin lagi.

Bila kamu adalah upil, aku adalah jari yang selalu nyari kamu sampai dapat. So sweet beb.. *__* iya, tapi kalau sudah dapet terus aku buang. >__< Neng

Teman sejati selalu berbagi, kalau saya jadi laut, kamu jadi ikannya, saya jadi kumbang kamu jadi bunganya, saya jadi matahari kamu jadi bumi, kalo saya jadi tarzan, kamu jadi monyetnya yachh?

Menurut penelitian terbaru oleh para ahli kedokteran, ternyata 100 persen penyebab kematian seseorang adalah jantung, yaitu karena JANTUNGNYA BERHENTI BERDENYUT

Setelah JABOTABEK pemerintah akan membuat program tiga kota bersaudara ( Three sister cities ) yaitu NGAWI – CENGKARENG – CIOMAS Yang apabila disingkat jadi NGACENGMAS.

Cakep-jelek itu tergantung lingkungan sekitar, misalnya kamu di sini jelek tetapi di Kebun binatang bisa paling cakep loh, makanya pindah ke sana aja. hehehe…

Gak papa deh kita beda kartu GSM, asal nantinya nama kita ada di KARTU Keluarga yang sama.

Featuring WPMU Bloglist Widget by YD WordPress Developer