1. (Ar Rahman) Artinya
Yang Maha Pemurah 2. (Ar Rahim) Artinya Yang
Maha Mengasihi /
Penyayang 3. (Al Malik) Artinya Yang
Maha Menguasai / Merajai 4. (Al Quddus) Artinya
Yang Maha Suci 5. (Al Salam) Artinya Yang
Maha Selamat 6. (Al Mukmin) Artinya
Yang Maha Melimpahkan
Keamanan 7. (Al Muhaimin) Artinya
Yang Maha Memelihara /
Mengawasi 8. (Al Aziz) Artinya Yang
Maha Berkuasa / Ynag
Dapat Mengalahkan 9. (Al Jabbar) Artinya Yang
Maha Perkasa /
Menundukkan Segalanya 10. (Al Mutakabbir) Artinya
Yang Mempunyai
kebesaran. 11. (Al Khaliq) Artinya
Yang Maha Pencipta 12. (Al Bari) Artinya Yang
Maha Menjadikan /
Melepaskan 13. (Al Musawwir) Artinya
Yang Maha Pembentuk 14. (Al Ghaffar) Artinya
Yang Maha Pengampun 15. (Al Qahhar) Artinya
Yang Maha Memaksa 16. (Al Wahhab) Artinya
Yang Maha Penganugerah /
Pengkarunia 17. (Al Razzaq) Artinya
Yang Maha Pemberi Rezeki 18. (Al Fattah) Artinya
Yang Maha Pembuka 19. (Al Alim) Artinya Yang
Maha Mengetahui 20. (Al Qabidh) Artinya
Yang Maha Pengekang /
Menyempitkan Rezeki 21. (Al Basit) Artinya Yang
Maha Melimpah Nikmat /
Melapangkan Rizki 22. (Al Khafidh) Artinya
Yang Maha Perendah /
Merendahkan Derajat 23. (Ar Rafik) Artinya Yang
Maha Peninggi /
Meninggikan Derajat 24. (Al Mu’izz) Artinya
Yang Maha Menghormati /
Memuliakan 25. (Al Muzill) Artinya Yang
Maha Menghina 26. (As Sami) Artinya Yang
Maha Mendengar 27. (Al Basir) Artinya Yang
Maha Melihat 28. (Al Hakam) Artinya
Yang Maha Mengadili /
Menetapkan Hukum 29. (Al Adil) Artinya Yang
Maha Adil 30. (Al Latif) Artinya Yang
Maha Lembut/Halus 31. (Al Khabir) Artinya
Yang Maha Waspada 32. (Al Halim) Artinya Yang
Maha Penyabar 33. (Al Azim) Artinya Yang
Maha Agung 34. (Al Ghafur) Artinya
Yang Maha Pengampun 35. (Asy Syakur) Artinya
Yang Maha Bersyukur /
Berterima Kasih 36. (Al Ali) Artinya Yang
Maha Tinggi 37. (Al Kabir) Artinya Yang
Maha Besar 38. (Al Hafiz) Artinya Yang
Maha Memelihara 39. (Al Muqit) Artinya Yang
Maha Menjaga /
Memberikan Makan 40. (Al Hasib) Artinya Yang
Maha Penghitung 41. (Al Jalil) Artinya Yang
Mempunyai Kebesaran 42. (Al Karim) Artinya Yang
Maha Mulia 43. (Ar Raqib) Artinya Yang
Maha Waspada / Mengawasi 44. (Al Mujib) Artinya Yang
Maha Pengkabul 45. (Al Wasik) Artinya
Yang Maha Luas 46. (Al Hakim) Artinya
Yang Maha Bijaksana 47. (Al Wadud) Artinya
Yang Maha Mengasihi /
Penyayang 48. (Al Majid) Artinya Yang
Maha Mulia 49. (Al Baith) Artinya Yang
Maha Membangkitkan
Semula 50. (Asy Syahid) Artinya
Yang Maha Menyaksikan 51. (Al Haqq) Artinya Yang
Maha Benar 52. (Al Wakil) Artinya Yang
Maha Pentabir / Mengurusi 53. (Al Qawiy) Artinya
Yang Maha Kuat 54. (Al Matin) Artinya Yang
Maha Teguh / Kokoh 55. (Al Waliy) Artinya Yang
Maha Melindungi 56. (Al Hamid) Artinya
Yang Maha Terpuji 57. (Al Muhsi) Artinya Yang
Maha Penghitung 58. (Al Mubdi) Artinya Yang
Maha Pencipta dari Asal /
Memulai 59. (Al Muid) Artinya Yang
Maha Mengembalikan 60. (Al Muhyi) Artinya
Yang Maha Menghidupkan 61. (Al Mumit) Artinya
Yang Mematikan 62. (Al Hayyu) Artinya
Yang Maha Hidup 63. (Al Qayyum) Artinya
Yang Hidup serta Berdiri
Sendiri 64. (Al Wajid) Artinya Yang
Maha Penemu 65. (Al Majid) Artinya Yang
Maha Mulia 66. (Al Wahid) Artinya
Yang Maha Esa 67. (Al Ahad) Artinya Yang
Tunggal 68. (As Samad) Artinya
Yang Menjadi Tumpuan 69. (Al Qadir) Artinya Yang
Maha Berupaya 70. (Al Muqtadir) Artinya
Yang Maha Berkuasa 71. (Al Muqaddim) Artinya
Yang Maha Mendahului 72. (Al Muakhir) Artinya
Yang Maha Mengakhiri /
Penangguh 73. (Al Awwal) Artinya
Yang Pertama 74. (Al Akhir) Artinya Yang
Akhir 75. (Az Zahir) Artinya Yang
Zahir 76. (Al Batin) Artinya Yang
Batin / Tak Kelihatan
Dzatnya 77. (Al Wali) Artinya Yang
Memerintah / Menguasai 78. (Al Muta Ali) Artinya
Yang Maha Tinggi serta
Mulia 79. (Al Barr) Artinya Yang
banyak membuat
kebajikan / Kebaikan 80. (At Tawwab) Artinya
Yang Menerima Taubat 81. (Al Muntaqim) Artinya
Yang Maha Memberi
Hukuman / Siksaan 82. (Al Afuw) Artinya
Yang Maha Pengampun 83. (Ar Rauf) Artinya Yang
Maha Pengasih serta
Penyayang 84. (Malikul Mulk) Artinya
Pemilik Kedaulatan Yang
Kekal / Memiliki Kerajaan 85. (Dzul Jalal Wal Ikram)
Artinya Yang Mempunyai
Keagungan dan Kemuliaan 86. (Al Muqsit) Artinya
Yang Maha Adil 87. (Al Jami) Artinya Yang
Maha Mengumpulkan 88. (Al Ghaniy) Artinya
Yang Maha Kaya 89. (Al Mughni) Artinya
Yang Maha Memberi
Kekayaan 90. (Al Mani) Artinya Yang
Maha Pencegah /
Mempertahankan 91. (Al Darr) Artinya Yang
Mendatangkan Mudharat /
Bahaya 92. (Al Nafi) Artinya Yang
Memberi Manfaat 93. (Al Nur) Artinya
Memberi Cahaya 94. (Al Hadi) Artinya Yang
Memimpin dan Memberi
Pertunjuk 95. (Al Badi) Artinya Yang
Maha Pencipta Yang Tiada
BandinganNya 96. (Al Baqi) Artinya Yang
Maha Kekal 97. (Al Warith) Artinya
Yang Maha Mewarisi 98. (Ar Rasyid) Artinya
Yang Maha Pandai 99. (As Sabur) Artinya Yang
Maha Penyabar / Sabar
Monthly Archives: March 2014
Naskah Drama Persahabatan
For My Mom
Keinginanku
sederhana, ingin slalu melihat ibu tersenyum. dan kbahagian akupun terasa sempurna bila alasan dibalik senyuman ibu adalah aku.
Sejarah Kelahiran NABI MUHAMMAD SAW
KELAHIRAN NABI
MUHAMMAD Para ahli sejarah Nabi
sepakat bahwa Nabi
Muhammad lahir di Makkah
pada hari Senin bulan Rabiul
Awal bertepatan dengan
tanggal 26 April 570 atau 571 masehi. Namun, ahli sejarah
Nabi berbeda pendapat
tentang tanggal Arabnya
sebagai berikut: 2 Rabiul Awal menurut
Ibnu Abdil Barr 5 Rabiul Awal menurut
Amiruddin 8 Rabiul Awal menurut
Ibnul Qayyim, Ibnu Hazm,
Az Zuhri, Ibnu Dihya 9 Rabiul Awal menurut
Muhammad Suleman
Mansurpuri, Mubarakpuri ,
Shibli Nomani, Mahmud
Pasha Falaki, Akbar Shah
Najeeb Abadi, Moeen ud din Ahmed Nadvi, Abul Kalam
Azad 12 Rabiul Awal menurut
Tabari, Ibnu Khaldun , Dr
hameedullah, Ibnu Hisham,
Abul-Hasan ‘Ali ibn
Muhammad al- Mawardi,
Ibnu Ishaq 10 Rabiul Awal menurut
Abul Fida, Abu Jafar al
Baqir, Al Waqadi , Al Sha’bi– 17 Rabiul Awal menurut
pandangan golongan Syiah.
Sedang harinya adalah
Jum’at. 22 Rabiul Awal menurut
pendapat yang
diatribusikan ke Ibnu Hazm 10 Rabiul Awal menurut
Abdul Qadir Jailani Pendapat mayoritas adalah
Nabi lahir pada 13 Rabiul
Awal tahun Gajah (50 hari
setelah penyerangan
pasukan Gajah dari Yaman)
atau bertepatan dengan tanggal 30 atau 31 Maret
tahun 571 masehi.
Pidato Bahasa Arab “Tentang Persaudaraan” .
ِﻪﻠﻟﺍ ُﺔَﻤْﺣَﺭَﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ُﻡَﻼَّﺴﻟﺍ ُﻪُﺗﺎَﻛَﺮَﺑَﻭ ﻢﺴﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ ،ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ُﺪْﻤَﺤﻟﺍ ِﻪّﻠِﻟ ِّﺏَﺭ ،َﻦْﻴِﻤَﻟﺎَﻌﻟﺍ ِﻪِﺑَﻭ ُﻦْﻴِﻌَﺘْﺴَﻧ ﻰَﻠَﻋ ِﺭْﻮُﻣُﺃ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ،ِﻦْﻳِّﺪﻟﺍَﻭ ُﺪَﻬْﺷَﺃ ْﻥَﺍ َﻪَﻟِﺇﺎَﻟ َّﻻِﺇ َﻪﻠﻟﺍ ُﻩَﺪْﺣَﻭ َﻚْﻳِﺮَﺷﺎَﻟ ُﻪَﻟ ُﺪَﻬْﺷَﺃَﻭ َّﻥَﺍ ﺍًﺪَّﻤَﺤُﻣ ُﻩُﺪْﺒَﻋ ،ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ُﺓَﻼَّﺼﻟﺍَﻭ ُﻡَﻼَّﺴﻟﺍَﻭ َﻰﻠَﻋ ِﻑَﺮْﺷَﺃ ِﺀﺎَﻴِﺒْﻧَﻷﺍ ،ﻦْﻴِﻠَﺳْﺮُﻤﻟﺍَﻭ ﺎَﻧِﺪِّﻴَﺳ ﺎَﻧﺎَﻟْﻮَﻣَﻭ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣ ﻰَﻠَﻋَﻭ ِﻪِﻟَﺁ ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺃَﻭ َﻦْﻴِﻌَﻤْﺟَﺃ ْﻦَﻣَﻭ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ٍﻥﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ .ُﺪْﻌَﺑ ﺎَّﻣَﺃ .ِﻦْﻳِّﺪﻟﺍ ِﻡْﻮَﻳ َﻰﻟِﺇ ُﺓَﺮَﻀَﺣ ﻡَّﺮَﻜُﻤﻟﺍ ِﻡَﺮَﺘْﺨُﻤﻟﺍَﻭ ُﺮْﻳِﺪُﻣ ﻯﺪﻬﻟﺍ ﺭﻮﻧ ﺪَﻬْﻌَﻤﻟﺍ ! ِﻡﺍَﺮِﻜﻟﺍ ُﺓَﺬِﺗﺎَﺳَﻻﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ! ُﺀﺎَّﺒِﺣَﻻﺍ ﻥﺍَﻮْﺧِﻹﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃَﻭ ِﻪﻠﻟﺍ َﻰﻟِﺇ ﺍًﺮْﻜُﺷَﻭ ﺍًﺪْﻤَﺣ ،ًﻻَّﻭَﺃ ًﺔَﻤْﺣَﺭ ﺎَﻧﺎَﻄْﻋَﺃ ْﺪَﻗ ﻱِﺬَّﻟﺍ ﻰَﻟﺎَﻌَﺗ ﻲِﻓ َﻊِﻤَﺘْﺠَﻧ ﻰَّﺘَﺣ ًﺔَﻳﺍَﺪِﻫَﻭ ًﺔﻛﺮَﺑَﻭ ،ﺎًﻴِﻧﺎَﺛَﻭ .ﻙَﺭﺎَﺒُﻤﻟﺍ ِﻥﺎَﻜَﻤﻟﺍ ﺍَﺬَﻫ ﺎَﻧِﺪِّﻴَﺳ َﻰﻠَﻋ َﻲِّﻠَﺼُﻧ ْﻥَﺃ ﺎَﻨِﺑ ﺎَّﻴَﻫ ﻢﻠﺳﻭ ﻪﻴﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ ٍﺪَّﻤَﺤُﻣ َﻦِﻣ َﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﺝَﺮْﺧَﺃ ْﺪَﻗ ﻯِﺬَّﻟﺍ ،ﺍًﺮِﺧﺁَﻭ .ِﺭْﻮُّﻨﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ِﺕﺎَﻤُﻠُّﻈﻟﺍ ِﺲْﻴِﺋَﺭ َﻰﻟِﺇ ﺍًﺮْﻴِﺜَﻛ ﺍًﺮْﻜُﺷ ُﻝْﻮُﻗَﺃ ﺎًﺘْﻗَﻭ ﻲِﻧﺎَﻄْﻋَﺃ ْﺪَﻗ ﻯِﺬَّﻟﺍ ِﺔَﺴَﻠَﺠﻟﺍ ْﻢُﻜْﻳَﺪَﻳ َﻦْﻴَﺑ َﺐُﻄْﺧَﺄِﻟ ﺎًﻨْﻴِﻤَﺛ :ِﻉْﻮُﺿْﻮَﻤﻟﺍ َﺖْﺤَﺗ َﻦْﻴِﻌَﻤْﺟَﺃ ِﺓَﻮْﺧِﻹﺍ ﻰِﻓ ِﻡَﻼْﺳِﻹﺍ ُﺓَﺮْﻜِﻓ“ ”ِﺔَّﻳِﺮَﺸَﺒﻟﺍ ….ﺀﺍَﺪَﻌُّﺴﻟﺍ َﻥْﻮُﻤِﻠْﺴُﻤﻟﺍ ﻲِﻧﺍَﻮْﺧِﺇ ﻝﺎﻗ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻰﻓ ﻪﺑﺎﺘﻛ ،ﻢﻳﺮﻜﻟﺍ ﺫﻮﻋﺃ ﻪﻠﻟﺎﺑ ﻦﻣ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ،ﻢﻴﺟﺮﻟﺍ ﻢﺴﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻤﺣﺮﻟﺍ .ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ْﺖَﻧﺎَﻛ. ُﻢْﻴِﻟﺎَﻌَﺗ ِﻡَﻼْﺳِﻹﺍ ُﺔَّﻴِﻤَﻟﺎَﻌﻟﺍ ًﺓَﺭْﻮُﻛْﺬَﻣ ِﻰﻓ ِﻩِﺬَﻫ .ِﺔَﻳَﻻﺍ ُﻡَﻼْﺳِﻹﺎَﻓ ُﻩَﺮْﻜَﻳ َﻖْﻳِﺮْﻔَّﺘﻟﺍ ﻰِﻓ ِﺲْﻨﺠِﻟﺍ ِﺔَﺟَﺭَّﺪﻟﺍَﻭ ِﻥْﻮَّﻠﻟﺍَﻭ .ِﻥﺎَﻜَﻤﻟﺍَﻭ ﻝﺎﻗﻭ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻰﻓ ﻥﺁﺮﻘﻟﺍ ﻢﻳﺮﻜﻟﺍ ْﺪَﻘَﻟَﻭ” ﺎَﻨْﻣَّﺮَﻛ ﻰِﻨَﺑ َﻡَﺩﺁ “ َﻚِﻟَﺬَﻛَﻭ ْﺪَﻘَﻓ َﺪَّﻛَﺃ ﺎَﻨُّﻴِﺒَﻧ ٌﺪَّﻤَﺤُﻣ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻰَﻠَﻋ ِﺩﺎَﺠْﻳِﺇ ِﺓﺍَﻭﺎَﺴَﻤﻟﺍ ِﺩﺎَﺤِّﺗِﻹﺍَﻭ َﻦْﻴَﺑ .ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ًﻼْﻀَﻓَﻭ ْﻦَﻋ َﻚِﻟَﺫ ْﺪَﻘَﻓ َﺪَّﻛَﺃ ُﻪﻠﻟﺍ ُﻪُﻟْﻮُﺳَﺭَﻭ ﺪﻤﺤﻣ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ﻰَﻠَﻋ ِﻖْﻴِﻘْﺤَﺗ ِﻕْﻮُﻘُﺣ ِﺭﺍَﻮِﺠﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ِﺭﺎَﺠﻟﺍ ﺮَﺧَﻷﺍ ِﻥْﻭُﺪِﺑ ِﺮْﻈَّﻨﻟﺍ َﻰﻟِﺇ ِﺱﺎَﺳَﺃ ِﻦْﻳِّﺪﻟﺍ ِﺕﺍَﺭﺎَﺒِﺘْﻋِﻹﺍَﻭ ،ﻯَﺮْﺧُﻷﺍ ْﻞَﺑ َﻙﺎَﻨُﻫ ُﺚْﻳِﺩﺎَﺣَﺍ ﻯَﺮْﺧُﺃ ﺎَﻨُّﺜَﺤَﺗ َﻰﻠَﻋ ْﻥَﺍ َﻞِﻣﺎَﻌُﻧ َﺭﺎَﺠﻟﺍ ًﺔَﻠَﻣﺎَﻌُﻣ ،ًﺔَﺒِّﻴَﻃ َﻚِﻟَﺫَﻭ ُﻞُﻤْﺸَﻳ ُﺭﺍﻮَﺠِﻟﺍ َﺮْﻴَﻏ .َﻦْﻴِﻤِﻠْﺴُﻤْﻟﺍ ﺍَﺬَﻫ ُﻢْﻴِﻠْﻌَّﺘﻟﺍ ُﻢْﻳِﺮَﻜﻟﺍ َﺲْﻴَﻟ ﺎًﻇﺎَﻔْﻟَﺃ ُﻝﺎَﻘُﺗُ ْﻞَﺑ ٌﻞَﻤَﻋ ُﻖْﻴِﺒْﻄَﺗَﻭ ،ٍﻦْﻴِﻘَﻳ َﻻَﻭ َّﻚَﺷ َّﻥَﺃ ﺎَﻨَّﻴِﺒَﻧ ﺍًﺪَّﻤَﺤُﻣ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ِﺪَﻗ َﺮَﺠَّﺗﺍ َﻊَﻣ َﻦْﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ َﻦْﻴِﺿِﺭﺎَﻌُﻤﻟﺍ ُﻪَﻟ .ِّﻲِﻤْﻠِﺳ ٍﺱﺎَﺳَﺃ َﻰﻠَﻋ َﺔَّﻜَﻣ ﻰِﻓ !ﻥﻮﻣﺮﺘﺤﻤﻟﺍ ﻲﻧﺍﻮﺧﺇ َﻚِﻟَﺬَﻛَﻭ َﻥﺎَﻛ ُﻝْﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ُﻆَﻔْﺤَﻳ َﺔَﻠَﻣﺎَﻌُﻤﻟﺍ َﺔَّﻴِﺼْﺨَّﺸﻟﺍ َﺔَﺒِّﻴَّﻄﻟﺍ َﻊَﻣ ِّﻱِﺩْﻮُﻬَﻴﻟﺍ ﻰِﻓ ِﺔَﻨْﻳِﺪَﻤﻟﺍ ِﺓَﺭَّﻮَﻨُﻤﻟﺍ ْﻮَﻟَﻭ ﺍْﻮﻧُﺎَﻛ َﻥْﻮُﺿِﺭﺎَﻌُﻳ ُﻪَﺘَﺜْﻌِﺑ .َﺔَﻤْﻳِﺮَﻜﻟﺍ ْﺪَﻗَﻭ َﺭﺍَﺯ ُﻝْﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ ْﻢُﻬَﺗْﻮُﻴُﺑ ْﻢُﻬَﻛَﺭﺎَﺷَﻭ ﻰِﻓ ْﺪَﻘَﻓ َﻚِﻟَﺫ َﻕْﻮَﻓَﻭ .ِﺡَﺮَﻔﻟﺍَﻭ ِﻥْﺰُﺤﻟﺍ َﻖَّﻘَﺣ ُﻝْﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﻰﻠﺻ ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳﻭ َﺔَﻠَﻣﺎَﻌُﻣ ِﺓَﺭﺎَﺠِّﺘﻟﺍ َﻊَﻣ .ْﻢِﻬِﻀْﻌَﺑ ُﺏِﺮْﻀَﻧَﻭ ْﻢُﻜَﻟ ًﻼَﺜَﻣ ًﺔَﻳﺎَﻜِﺣ ًﺓَﺭْﻮُﻬْﺸَﻣ ْﻦَﻋ ﺎَﻧِﺪِّﻴَﺳ ُﻪْﻨَﻋ ُﻪﻠﻟﺍ َﻲِﺿَﺭ ِﺏﺎَّﻄَﺨﻟﺍ ِﻦْﺑ َﺮَﻤُﻋ .ﺯْﻮُﺠَﻌﻟﺍ ﻰَﻤْﻋَﻷﺍَﻭ ﻰِﻓ ٍﻡْﻮَﻳ َﻦِﻣ ِﻡﺎَّﻳَﻷﺍ ﻯَﺃَﺭ ﺎَﻧُﺪِّﻴَﺳ ﻪﻨﻋ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ﺏﺎَّﻄَﺨﻟﺍ ُﻦْﺑ ُﺮَﻤُﻋ ﺎًﺨْﻴَﺷ ﻰَﻤْﻋَﺃ َﻡﺎَﻣَﺍ ٍﺖْﻴَﺑ ُﻒَّﻔَﻜَﺘَﻳ َﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ َﻉَﺮَﻘَﻓ ُﻪَﻘِﺗﺎَﻋ ٍﻒْﻄُﻠِﺑ :ُﻪَﻟَﺄَﺳَﻭ ْﻦَﻣ ؟َﺖْﻧَﺃ َﺏﺎَﺟَﺃ ﻰَﻤْﻋَﻷﺍ ّﻱِﺩْﻮُﻬَﻴﻟﺍ ُﺮْﻘَﻔﻟﺍَﻭ ُﺔَﻳْﺰِﺠﻟﺍ ﺮﻤﻋ ﺎﻧﺪﻴﺳ ُﻪَﻠَﻤَﺤَﻓ .ُﺔَﺧْﻮُﺨْﻴُّﺸﻟﺍَﻭ ﻦﺑ ﺏﺎﻄﺨﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻲﺿﺭ ﻰَﻟِﺇ ﻪﻨﻋ ِﻪِﺘْﻴَﺑ ُﻩﺎَﻄْﻋَﺃَﻭ َّﻞُﻛ ٍﺊْﻴَﺷ ﻰَﻠَﻋ ِﺭْﺪَﻗ ِﻪِﺘَﻋﺎَﻄِﺘْﺳﺍ ِّﺪَﺴِﻟ ِﻪِﺘَﺟﺎَﺣ ِﺔَﻠَﺠْﻌَﺘْﺴُﻤﻟﺍ ِﻪِﺟَﺮَﻓَﻭ ِﻩِﺮْﻴَﻏَﻭ َﻦِﻣ َﻦْﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍْﻮُﺷﺎَﻋ ِﻪِﺘَﺸْﻴِﻌَﻛ ْﻦِﻣ ِﻊْﻓَﺩ ِﺔَﻳْﺰِﺠﻟﺍ ِﺮْﻣَﺃَﻭ ﻥﺃ ﺓﺮﺟﺃ ﻢﻬﺘﻈﻓﺎﺤﻣ ﻢﻬﺘﻳﺎﻤﺣﻭ ﻦﻣ ﺖﻴﺑ .ﺔﻴﻣﻼﺳﻹﺍ ﺔﻟﻭﺪﻟﺍ ﻝﺎﻣ ،ﺭﺎَﺼِﺘْﺧِﻹﺎِﺑَﻭ ﻡَﻼْﺳِﻹﺎَﻓ ﻯَﺮَﻳ َﺔَّﻳِﺮَﺸَﺒﻟﺍ ٍﺓَّﻮُﺧُﺄَﻛ .ٍﺔَﻤْﻴِﻈَﻋ َﺖْﺤَﺗَﻭ ِﻩِﺬَﻫ ِﺓَّﻮُﺧُﻷﺍ َﻥﺎَﻛ ُﻊْﻴِﻤَﺟ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ َﻦْﻳِﻭﺎَﺴَﺘُﻣ ْﻢﻬَﻟَﻭ ُّﻖَﺣ ﻰِﻓ ٍﺀﺍَﻮَﺳ ِﻡﺍَﺮِﺘْﺣِﻹﺍ ﻡﺍَﺮْﻛِﻹﺍﻭ ﺎَﻤَﻛ َّﻥَﺃ ْﻢُﻬَﻟ ﺎًّﻘَﺣ ﻰِﻓ ِﺔَﻠَﻣﺎَﻌُﻤﻟﺍ ِﺔَﺒِّﻴَّﻄﻟﺍ .ِﺔَﻳِﻭﺎَﺴَﺘُﻤﻟﺍ ِﺔَﺻْﺮُﻔﻟﺍَﻭ !ﺀﺍَﺪَﻌُّﺴﻟﺍ ﻲﻧﺍﻮﺧﺇ ُﻡَﻼْﺳِﻹﺍ ُﻡِﺮَﺘْﺤَﻳ ﺎًﻣﺍَﺮِﺘْﺣِﺇ َﻖِﺋﺎَﻓ ِﻉُّﻮَﻨَّﺘﻟﺍ ﻰِﻓ ِﻥْﻮَﻟ ِﺪْﻠِﺠﻟﺍ ِﻥﺎَﺴِّﻠﻟﺍَﻭ ِﻞَﺴَّﻨﻟﺍَﻭ ِﺔَﺑِﺮْﺠَّﺘﻟﺍَﻭ ْﻞَﺑ ﻰِﻓ .ِﺩﺎَﻘِﺘْﻋِﻹﺍ ﻰَﻠَﻋَﻭ ِﺱﺎَﺳَﺃ ِﺓَّﻮُﺧُﻷﺍ ِﺔَّﻳِﺮَﺸَﺒﻟﺍ َﻥﺎَﻜَﻓ ُﻊْﻴِﻤَﺟ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﻰِﻓ ِﻢَﻟﺎَﻌﻟﺍ ُﺀﺎَﻀْﻋَﺍ ِﺔَّﻣُﻷﺍ ِﺓَﺪِﺣﺍَﻮﻟﺍ ُﺔَّﻣُﻷﺍ ﻱﺃ .ﺔَّﻴِﻣﺎَﻠْﺳِﻹﺍ ﻰَﻠَﻋَﻭ َﻚِﻟَﺫ ِﺖَﻧﺎَﻛ ُﺔَّﻣُﻷﺍ ُﺔَّﻴِﻣﺎَﻠْﺳِﻹﺍ َﻦْﻴِﻄِﺒَﺗْﺮُﻣ ِﺔَﻄِﺑﺍَﺮِﺑ ِﺲْﻨِﺠﻟﺍ ِّﻡﺎَﻌﻟﺍ ِﺔَّﻴِّﻤَﻫَﻻﺍَﻭ .ِﺔَّﻣﺎَﻌﻟﺍ ﻰَﻠَﻋَﻭ ِﺲْﻜَﻋ َﻚِﻟَﺫ ُﻩَﺮْﻜَﻳ ُﻡﺎَﻠْﺳِﻹﺍ َّﻞُﻛ ِﺔَﻟَﻭﺎَﺤُﻣ ِﻕُّﺮَﻔَﺗ ِﻩِﺬَﻫ ِﺔَﻄِﺑﺍَّﺮﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ِﻕَﺮِﻔﻟﺍ ِﺓَﺮْﻴِﺜَﻜﻟﺍ ﺎَّﻣِﺇ ﻰِﻓ ِﺩﺎَﻘِﺘْﻋِﻹﺍ ﺎَّﻣِﺇَﻭ .ِﺔَّﻴِﺒْﻌَّﺸﻟﺍ ﻰِﻓ ِﻖْﻴَﻀِﻟ ِﺖْﻗَﻮﻟﺍ ﻰِﻓ ِﺀﺎَﻘْﻟِﺇ ِﺔَﻟَﺄْﺴَﻤﻟﺍ .ِﺔَّﻤِﻬُﻤﻟﺍ ﻥﻵﺎَﻓ ُﻢِﺘَﺘْﺧَﺃ ﻲِﺘَﺒْﻄُﺧ َﺔَﻳِﻮْﻘَﺗ ِﻊْﻴِﻤَﺠﻟﺍ َﻦِﻣ ﺎًﻴِﺟﺍَﺭ ِﻩِﺬَﻫ .ِﺓَّﻮُﺧُﻷﺍ ُﻮْﻔَﻌﻟﺍﺎَﻓ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﺍًﺮِﺧﺁَﻭ ُﻝْﻮُﻗَﺃ ْﻢُﻜَﻟ ُﻡَﻼَّﺴﻟﺍَﻭ .ﻭ.ﻭ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ Yang saya hormati dan semoga Allah muliakan Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda,
Dewan guru yang terhormat,
Para saudara-saudaraku yang saya cintai. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah
swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang penuh berkah ini. Shalawat beriring salam mari kita curah limpahkan ke jungjunan alam Nabi Muhammad saw. yang telah
mengeluarkan manusia dari kebodohan menuju ilmu pengetahuan. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Mc yang telah memberikan waktunya untuk menyampaikan pidato dihadapan kalian semua dengan judul:”Konsep islam tentang Persaudaraan” Allah swt. telah berfirman dalam Al-Qur’an: ﺎَﻳ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﺎَّﻧِﺇ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﻦِﻣ ٍﺮَﻛَﺫ ﻰَﺜْﻧُﺃَﻭ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻠَﻌَﺟَﻭ ﺎًﺑْﻮُﻌُﺷ َﻞِﺋﺎَﺒَﻗَﻭ ﺍْﻮُﻓَﺭﺎَﻌَﺘِﻟ َّﻥِﺇ ْﻢُﻜَﻣَﺮْﻛَﺃﺔﻳﻷﺍ…ْﻢُﻛﺎَﻘْﺗَﺃ ِﻪﻠﻟﺍ َﺪْﻨِﻋ Artinya: “Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari jenis laki-laki dan perempuan kemudian kami jadikan kamu bersuku- suku dan berbangsa-bangsa supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah yaitu orang yang paling bertaqwa”. Dalam ayat ini disebutkan ajaran-ajaran islam diantara bahwa islam tidak menyukai/benci terhadap adanya diskriminasi jenis kelamin, pangkat, warna kulit dan kedudukan. Dan sungguh telah kami muliakan anak keturunan Nabi Adam, demikianlah Nabi kita Muhammad saw telah menegaskan tentang persamaan dan persatuan diantara manusia. Di samping itu, nabi menegaskan mengenai pentingnya untuk mewujudkan hak-hak tetangga tanpa memandang
agama dan faktor-faktor yang lainnya, bahkan ada hadits lain yang menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan tetangga secara baik dan ini mencakup tetangga yang non-muslim. Ajaran islam ini bukanlah hanya omong kosong belaka, akan tetapi perlu realisasi dan aplikasinya. Tidak diragukan lagi bahwa Nabi berdagang dengan orang- orang kafir yang menentangnya di Mekkah secara baik. Demikian juga Nabi memelihara pertemanan yang baik dengan orang- orang yahudi di Madinah Al-
Munawwarah walaupun mereka menentang akan kerasulannya. Nabi mengunjungi rumah-rumah mereka dan bekerja sama dengan mereka dalam suka dan duka, disamping itu nabi mengadakan transaksi perdagangan dengan sebagian mereka. Kami akan berikan kamu contoh cerita yang terkenal tentang sayyidina umar dan
orang tua yang buta. Pada suatu hari sayyidina umar melihat orang tua yang buta di depan rumahnya sedang mengemis minta-minta kemudian mengetuk pintu dengan pelan-pelan. Beliau bertanya: siapa kamu? Orang tua buta itu menjawab saya orang yahudi yang fakir sudah tua renta, dan saya harus membayar upeti. Kemudian umar membawanya ke rumah dan memberinya segala kebutuhannya untuk
dapat memenuhi keperluannya sehari-hari seperti orang lain yang hidup dan membayar upeti kepada baitul mal karena hidup di Negara islam. Ringkasnya, bahwa islam memandang kemanusian sebagai persaudaraan yang besar. Dibawah persaudaraan ini semua manusia setara dan mempunyai hak yang sama dalam kehormatan dan kemulian sebagaimana hak mereka dalam pergaulan yang baik dan kesempatan yang sama. Islam menghormati keaneka ragaman warna kulit, bahasa dan ras bahkan dalam keyakinan. Atas dasar persaudaraan maka semua manusia di dunia merupakan satu anggota keluarga yaitu umat islam, oleh karena itu, umat islam diikat oleh ikatan jenis dan kepentingan yang umum. Sebalikanya islam benci terhadap segala usaha dalam mempecah-belahkan suatu ikatan/persatuan menjadi kelompok- kelompok baik dalam keyakinan ataupun golongan. Karena waktu yang diberikan kepada saya
hanya sebentar maka saya tutup pidato saya ini dengan harapan mudah- mudahan kita selalu menjaga persaudaran baik sesama umat islam maupun dengan non-islam. Terakhir, saya mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.
Tata Cara Mandi Wajib
1. Niat Sebelum memulai tentu setiap
pekerjaan di awali dengan
niat, adapun lafadz Niat
tersebut ada beberapa jenis
antara lain :
a. Mandi Dikarenakan Keluar Mani Dengan Sengaja, Mimpi
basah, dan senggama maka
niat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI
RAHIM NAWAITUL GHUSLA
LIRAF’IL HADATSIL AKBAR
MINAL JANABATI FARDLON
LILLAHI TA’ALA Artiya Dengan menyebut
nama Allah Aku niat mandi
untuk menghilangkan hadats
besar dari jinabah, fardlu
karena Allah Ta’ala
b. Jika mandi besarnya disebabkan karena haid maka
niat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI
RAHIM NAWAITUL GHUSLA
LIRAF’IL HADATSIL AKBAR
MINAL HAIDI FARDLON
LILLAHI TA’ALA Artinya Dengan menyebut
nama Allah Aku niat mandi
untuk menghilangkan hadats
besar dari haidl, fardlu karena
Allah Ta’ala
c. Jika mandi besarnya disebabab karena nifas, maka
niyat mandi besarnya adalah BISMILLAHI RAHMANI
RAHIM NAWAITU GHUSLA
LIRAF’IL HADATSIL AKBAR
MINAN NIFASI FARDHAN
LILLAHI TA’ALA Artinya Dengan menyebut
nama Allah Aku niat mandi
untuk menghilangkan hadats
besar dari nifas, fardlu karena
Allah Ta’ala 2. Mencuci Kedua Telapak
Tangan Setidaknya aktifitas mencuci
telapak tangan ini dilakukan
setidaknya 2 (dua) sampai 3
(tiga) kali sebelum membasuh
seluruh tubuh kita dengan air,
hal ini dikuatkan dengan riwayat Aisyah
Radiallahu’anha yaitu : “Telah menceritakan kepada
kami ‘Abdullah bin Yusuf
berkata, telah mengabarkan
kepada kami Malik dari
Hisyam bin ‘Urwah dari
Bapaknya dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahwa jika Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
mandi karena janabat, beliau
memulainya dengan mencuci
kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu
sebagaimana wudlu untuk
shalat, kemudian
memasukkan jari-jarinya ke
dalam air lalu
menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian
menyiramkan air ke atas
kepalanya dengan cidukan
kedua telapak tangannya
sebanyak tiga kali, kemudian
beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR Bukhari
no. 240, Muslim no. 474) 3. Mencuci Kemaluan
dengan Tangan Kiri dan
kemudian
menggosokkannya ke
tanah Setelah mencuci telapak
tangan hendak lah terlebih
dahulu memcuci kemaluan
dengan tangan kiri, hal ini
diriwayatkan oleh Maimunah
Radiallahu ‘anha yaitu : “Telah menceritakan
kepadaku Ali bin Hujras-Sa’di
telah menceritakan kepadaku
Isa bin Yunus telah
menceritakan kepada kami al-
A’masy dari Salim bin Abi al- Ja’di dari Kuraib dari Ibnu
Abbas dia berkata, “Bibiku,
Maimunah telah menceritakan
kepadaku, dia berkata, ‘Aku
pernah membawa air mandi
kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam
karena junub, Lalu beliau
membasuh dua tapak tangan
sebanyak dua atau tiga kali.
Kemudian beliau
memasukkan tangan ke dalam wadah berisi air, lalu
menyiramkan air tersebut ke
atas kemaluan serta
membasuhnya dengan tangan
kiri. Setelah itu, beliau
menggosokkan tangan kiri ke tanah dengan pijatan yang
kuat, lalu berwudhu
sebagaimana yang biasa
dilakukan untuk mendirikan
shalat. Kemudian beliau
menuangkan air yang diciduk dengan dua telapak tangan ke
kepala sebanyak tiga kali
sepenuh telapak tangan. Lalu
beliau membasuh seluruh
tubuh, lalu beralih dari tempat
tersebut dan membasuh kedua kaki, kemudian aku
mengambilkan handuk untuk
beliau, tetapi beliau
menolaknya.” Dan telah
menceritakan kepada kami
Muhammad bin ash-Shabbah, Abu Bakar bin Abi Syaibah,
Abu Kuraib, al-Asyajj, dan
Ishaq semuanya dari Waki’ –
lewat jalur periwayatan lain–,
dan telah menceritakan
kepada kami tentangnya Yahya bin Yahya dan Abu
Kuraib keduanya berkata,
telah menceritakan kepada
kami Abu Muawiyah
keduanya dari al-A’masy
dengan sanad ini, dan tidaklah dalam hadits keduanya lafazh,
“Menyiramkan air tiga kali
sepenuh telapak tangan pada
kepala.” Dan dalam hadits
Waki’ terdapat gambaran
wudhu seluruhnya. Dia menyebutkan berkumur-
kumur dan memasukkan air
ke hidung. Dan dalam hadits
Abu Mu’awiyah tidak
menyebutkan handuk.” (HR.
Muslim no. 476) 4. Berwudhu Wudhu adalah salah satu
aktifitas yang menurut
sebagian besar para ulama
hukumnya sunnah, namun
ada beberapa perbedaan
pendapat dari para ulama tentang tata cara berwudhu
dalam prosesi mandi junub,
ada yang berpendapat bahwa
saat mandi wajib mencuci kedua telapak kaki adalah
untuk mengakhiri mandi
junub. Namun di telaah secara
teliti berwudhu sempurna
adalah wudhu yang dilakukan
ketika hendak shalat, namun dalam mandi junub terkadang
mencuci kaki dalam wudhu
dilakukan saat akan
mengakhiri mandi junub. 5. Menyela-nyela pangkal
rambut dan membasuhnya Rasulullah melaksanakan
mandi junub/mandi besar
melakukan hal ini, Beliau
memasukkan jari-jari
kedalam air dan
menggosokkannya kepada kulit kepala. ini dimaksudkan
bahwa Beliau
mempergunakan air untuk
membasahi kulit kepala agar
semua bagian tubuh terkena
air mandi wajib . setelah itu Rasulullah menuangkan air ke
kepala beliau setidaknya tiga
kali. hal ini diriwayatkan oleh
Aisyah Radiallahu ‘anha yaitu “Telah menceritakan kepada
kami ‘Abdullah bin Yusuf
berkata, telah mengabarkan
kepada kami Malik dari
Hisyam bin ‘Urwah dari
Bapaknya dari ‘Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, bahwa jika Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
mandi karena janabat, beliau
memulainya dengan mencuci
kedua telapak tangannya, kemudian berwudlu
sebagaimana wudlu untuk
shalat, kemudian
memasukkan jari-jarinya ke
dalam air lalu
menggosokkannya ke kulit kepalanya, kemudian
menyiramkan air ke atas
kepalanya dengan cidukan
kedua telapak tangannya
sebanyak tiga kali, kemudian
beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya.” (HR.
Bukhari No. 240) 6. Mandi dan mencuci Kaki Pada bagian akhir ini setelah
menyela rambut dan
membasuhnya kita kemudian
mandi seperti mandi pada
umumnya namun perlu di
ingatkan bahwa mandi junub diwajibkan agar air mengenai
seluruh permukaan tubuh,
setelah itu kemudian mencuci
kaki “Telah menceritakan kepada
kami Yahya bin Yahya at-
Tamimi telah menceritakan
kepada kami Abu Mu’awiyah
dari Hisyam bin Urwah dari
bapaknya dari Aisyah dia berkata, “Dahulu apabila
Rasulullah
Shallallahu’alaihiwasallam
mandi hadas karena junub,
maka beliau memulainya
dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan
air dengan menuangkan air
dengan tangan kanan ke atas
tangan kiri, kemudian
membasuh kemaluan dan
berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau
menyiram rambut sambil
memasukkan jari ke pangkal
rambut sehingga rata. Hingga
ketika selesai, beliau
membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh
seluruh tubuh dan akhirnya
membasuh kedua kaki. Dan
telah menceritakan kepada
kami Qutaibah bin Sa’id dan
Zuhair bin Harb keduanya berkata, telah menceritakan
kepada kami Jarir –lewat jalur
periwayatan lain–, dan telah
menceritakan kepada kami
Ali bin Hujr telah
menceritakan kepada kami Ali bin Mushir –lewat jalur
periwayatan lain–, dan telah
menceritakan kepada kami
Abu Kuraib telah
menceritakan kepada kami
Ibnu Numair semuanya dari Hisyam dalam sanad ini, dan
dalam lafazh mereka tidak
ada ungkapan, ‘Membasuh
kedua kakinya’, dan telah
menceritakan kepada kami
Abu Bakar bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada
kami Waki’ telah
menceritakan kepada kami
Hisyam dari bapaknya dari
Aisyah bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau
memulainya dengan mencuci
kedua telapak tangannya tiga
kali, kemudian menyebutkan
sebagaimana hadits Abu
Mu’awiyah, namun tidak menyebut, ‘membasuh kedua
kakinya.” (HR. Muslim no. 474)
Kata Motivasi Hidup
“Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan”.
Pidato Bahasa Inggris
Assalamu’alaikum Wr. Wb (Choose your preferred
preamble speech) Ladies and gentlemen
Indeed all praise belongs only to God, for it was on this occasion let us deliver to praise Allah SWT. Because He is the source
of pleasure, happiness and safety source. Furthermore grace of and hopefully keep tercurahkan regards to the lord of the Prophet Muhammad and his family, his companions and all those who follow his teachings. Ladies and Gentlemen!
Islam encourage people
to do a wedding when he was able, capable in the broadest sense. Capable of physical or non-physical, able to give him material or non-material. Prompts marriage it can be seen from the Sunnah of the
Prophet earlier, as Allah says: “WALAQOD
ARSALNAA RUSULAN MIN QOBLIKA WAJA’ALNAA LAHUM AZWAAJAN
WADZURRIYYATAN”. Meaning:
“We (God) have sent some Messengers before you, and we have given them, wives and offspring”. (Ar-Ra’d: 38) And in the history hadists Turmudzi Imam Abu Ayyub. Rasulullah saw said: “ARBA’UN MIN SUNANNIL
MURSALHNA : AL- HINNAA -U WAT TA’ATHTHURU
WASSIWAAKU WAN NIKAAHU”. Meaning:
“Four cases is the law of the Prophet: mascara, perfume, miswak and marriage”. Islam encourages marriage to his people was no other because the marriage has a positive impact or influence either the perpetrators
themselves
(concerned) people and all mankind. As for the wisdom of marriage, among others: 1. Can deliver satisfactory mating and copulation instinct, because instinct intercourse is a very strong instinct and are forever demanding hard way out. If the way out it can not satisfy her, so many are humans who have kegonjangan and break through the chaos and evil. Thus, marriage menkadikan fresh body, soul so teang, maintained eye of the unclean look calm and enjoy the feeling of
kosher items that are in their own homes. 2. Marriage is the only way out is best for creating kids, reproduce
offspring, preserve and maintain the fate of human life is considered by Islam. Rasulullah saw, in this case said: Marry women lovers again in order to many children, so that later I can boast that many in number in front of the Prophet on the Day of Judgement. 3. With marriage, fatherly and motherly instincts will grow complement each other in a lively atmosphere with children and will grow too friendly feelings, love and affection which are good qualities that enhance one’s humanity. 4. By getting married can lead to creativity, and passion in the work, because it is driven by a sense of responsibility and assume obligations, to establish a fund at the same time her life and her children. 5. With marriage, comes the division of tasks according to their respective nature that God has given him. For example, a husband
who physically empowered by God then he must work outside the home, while his wife, who according to her femininity, then he worked at home taking care of their children in terms of education,
maintaining
property while maintaining the honor of her husband. 6. By getting married, can strengthen community
relations, reproduce
relatives and family
relationships. So that we can say at this reception, hopefully can be beneficial to us all, especially for the bride and groom. Thank you for all the concern for him, and apologize for any shortcomings. For it to end my speech let in trouble together with a sincere heart pray to God that this is intended for both of them. BISMILLAAHIRROHMA
ANIRROHIM…….
ALLOHUMMA YA ALLAH, bestow Thy grace of thy servant to both being hold this ceremony.
ALLOHUMMA YA ALLAH, make their household always pervaded by an atmosphere of love and compassion and peace. And protect them both from all the slander that comes from the devil. AMIN-AMIN YAA ROBBAL’AALAMIN IHDINASH
SHIROOTHOOL
MUSTAQIIM,
WABILLAHIT TAUFIK WAL HIDAYAT WASSALAMU
‘ALAIKUM
WAROHMATULLOOHI
WABAROKAATUHU.
Cara Memandikan Jenazah
1. Menyediakan air yang
suci dan mensucikan,
secukupnya dan
mempersiapkan
perlengkapan mandi
seperti handuk, sabun, wangi-wangian, kapur
barus, dan lain-lain
2. Mengusahakan tempat
untuk memandikan jenazah yang tertutup
3. Menyediakan kain kafan
secukupnya
4. Usahakanlah orang-
orang yang akan memandikan jenazah itu adalah
keluarga dekat jenazah
atau orang-orang yang
dapat menjaga rahasia.
Jika jenazahnya lelaki
maka yang memandikan harus lelaki, demikian juga
sebaliknya bila
jenazahnya perempuan
maka yang memandikan harus perempuan, kecuali suami kepada istrinya atau istri kepada
suaminya. Dalam hal ini
tidak ada kias seorang
anak memandikan orang tuanya yang
lainjenis.
Persiapan Memandikan Jenazah
1. Menyediakan air yang
suci dan mensucikan,
secukupnya dan
mempersiapkan
perlengkapan mandi
seperti handuk, sabun, wangi-wangian, kapur
barus, dan lain-lain 2. Mengusahakan tempat
untuk memandikan jenazah yang tertutup 3. Menyediakan kain kafan
secukupnya 4. Usahakanlah orang-
orang yang akan memandikan jenazah itu adalah
keluarga dekat jenazah
atau orang-orang yang
dapat menjaga rahasia.
Jika jenazahnya lelaki
maka yang memandikan harus lelaki, demikian juga
sebaliknya bila
jenazahnya perempuan
maka yang memandikan harus perempuan, kecuali suami kepada istrinya atau istri kepada
suaminya. Dalam hal ini
tidak ada kias seorang
anak memandikan orang tuanya yang
lainjenis.