All posts by Nelvi Salim

15 april 1999

Cerita Rakyat Si Penakluk Rajawali

Si Penakluk rajawali adalah seorang pemuda yang tinggal di sebuah daerah di Sulawesi Selatan, Indonesia. Pemuda tersebut dinikahkan dengan putri raja, karena berhasil memenangkan sayembara menaklukkan seekor rajawali raksasa. Dalam rangka apa raja negeri itu mengadakan sayembara? Lalu, bagaimana pemuda itu menaklukkan rajawali raksasa tersebut? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita Si Penakluk Rajawali berikut ini. * * * Konon, pada zaman dahulu kala ada sebuah negeri di daerah Sulawesi Selatan yang diperintah oleh seorang raja. Raja tersebut mempunyai tujuh orang putri. Menurut adat di kerajaan itu, jika raja memiliki putri sampai tujuh orang, maka salah seorang di antaranya harus dipersembahkan kepada seekor rajawali raksasa agar keluarga istana terhindar dari malapetaka. Hal tersebut membuat sang Raja sedih dan gelisah, karena ia tidak mau kehilangan salah seorang putrinya. Ia pun berpikir keras mencari jalan keluar bagaimana caranya agar ketujuh putrinya tersebut dapat hidup semua. Sudah berhari-hari sang Raja tidak enak makan dan tidak nyenyak tidur memikirkan hal itu. Hingga pada suatu hari, tiba-tiba sesuatu terlintas dalam pikirannya. “Mmm…, bagaimana kalau aku mengadakan sayembara untuk menaklukkan rajawali itu. Barangkali di antara rakyatku ada yang mempunyai kesaktian yang tinggi dan mampu melumpuhkan rajawali itu,” pikir sang Raja. Keesokan harinya, sang Raja segera mengumpulkan seluruh rakyatnya di depan istana. “Wahai, rakyatku! Aku akan mengadakan sayembara untuk menaklukkan rajawali raksasa itu. Siapapun yang berhasil menaklukkannya, jika dia seorang laki-laki maka
aku akan menikahkannya dengan putriku, dan jika dia seorang perempuan, maka aku akan mengangkatnya menjadi keluarga istana!” seru sang Raja kepada seluruh rakyatnya. “Ampun, Baginda! Kapan sayembara tersebut akan dilaksanakan?” tanya seorang warga dengan penuh semangat. “Menurut penasehat istana, rajawali raksasa itu akan datang ke negeri ini seminggu lagi. Jadi, mulai sekarang latih dan perdalamlah ilmu dan kesaktian kalian!” seru sang Raja. Mendengar seruan itu, para warga pun kembali ke rumah masing-masing. Seminggu sebelum kedatangan rajawali tersebut, para warga tampak ramai melatih dan memperdalam ilmu kesaktian mereka dengan penuh semangat. Para laki-laki berharap dapat menjadi menantu raja, sedangkan kaum perempuan berharap dapat menjadi keluarga istana. Sementara itu, para pengawal istana sedang membuat sebuah baruga (pendapa) di sebuah tempat yang agak jauh dari istana. Baruga tersebut merupakan tempat tinggal sang Putri sebelum disantap rajawali. Sang Putri sengaja dibuatkan baruga untuk memancing kedatangan burung rajawali tersebut. Selain sajian berupa anak gadis, juga disiapkan segala macam kue-kue, sokko (bahasa Bugis: nasi ketan), dan minuman di tempayan untuk burung rajawali tersebut. Tidak terasa seminggu telah berlalu. Hari kedatangan rajawali itu pun tiba. Pagi-pagi sekali salah seorang putri raja yang menjadi persembahan diantar ke baruga tersebut. Sang putri diantar oleh keluarga dan pengawal istana. Bahkan banyak warga yang ikut mengantarnya. Mereka sangat khawatir terhadap nasib sang Putri yang akan menjadi santapan rajawali tersebut sekiranya tidak ada warga yang mampu mengalahkannya. “Maafkan Ayah, Putriku! Ayah melakukan semua ini karena adat di negeri ini. Tapi, Nanda tidak usah khawatir, Ayah sedang berusaha untuk menyelamatkan Nanda dengan mengadakan sayembara ini. Semoga di antara warga ada yang mampu mengalahkan burung rajawali itu,” ucap sang Raja menenangkan hati putrinya. Menjelang kedatangan rajawali itu, sang Raja bersama keluarga dan pengawal istana bergegas kembali ke istana dengan perasaan cemas. Tinggallah sang Putri seorang diri di atas baruga itu. Sementara itu, di sekitar tempat baruga itu berdiri, para peserta sayembara sudah bersiap-siap menyambut kedatangan burung rajawali dengan berbagai macam senjata di tangan mereka. Ada yang membawa tombak yang sudah dibubuhi racun, ada yang membawa tali untuk mengikat leher rajawali tersebut, dan ada pula yang membawa bambu runcing. Tidak lama kemudian, seorang pemuda pengembara melintas di tempat itu. Ia melihat seorang gadis cantik sedang duduk termenung di atas baruga. Ia pun segera naik ke atas baruga dan menghampiri gadis itu. “Hai, gadis cantik! Kenapa kamu sedih dan duduk sendirian di sini?” tanya pemuda itu dengan perasaan iba. “Aku sedang menunggu ajal,” jawab sang Putri dengan suara
lirih. “Apa maksudmu?” tanya pemuda itu penasaran. “Aku adalah seorang putri raja dan mempunyai enam orang saudara perempuan. Menurut adat di negeri ini, jika putri raja sudah berjumlah tujuh orang, maka salah seorang di antaranya harus dipersembahkan kepada seekor rajawali raksasa untuk disantap,” jelas sang Putri. “Tapi, jika ada orang yang mampu menaklukkan rajawali itu, maka raja akan menikahkannya denganku,” tambah sang Putri. “Maaf, Tuan Putri! Jika diperkenankan, hamba akan menemani sang Putri di sini,” kata pemuda itu. “Jangan! Nanti kamu ikut dimakan rajawali itu.” “Tidak usah khawatir, Tuan Putri! Hamba akan melindungi Tuan Putri dari sergapan rajawali itu.” Sambil menuggu rajawali itu, tiba-tiba pemuda itu mengantuk sekali dan akhirnya tertidur di atas baruga itu. Sang Putri pun memerhatikan pemuda itu. “Baik sekali pemuda ini. Semoga dia mampu mengalahkan rajawali itu, sehingga dialah yang akan menikah denganku,” kata sang Putri dalam hati dengan penuh harap. Ketika hari beranjak siang, tiba-tiba terdengar suara gemuruh laksana angin topan datang menerjang. Dari kejauhan tampak seekor burung raksasa sedang terbang sambil mengepak- ngepakkan sayapnya menuju ke arah baruga. Mengetahui bahwa yang datang adalah burung rajawali raksasa itu, maka sang Putri segera membangunkan pemuda itu. “Ayo, Bangun! Rajawali raksasa itu sudah datang!” seru sang Putri. Pemuda itu pun segera bangun
sambil mengusap-usap matanya. Rajawali itu semakin mendekat. Sang Putri yang ketakutan segera bersembunyi di belakang pemuda itu sambil menutup matanya. Sementara sang Pemuda segera mengeluarkan senjata pusakanya berupa sebilah badik yang dapat menikam sendiri dan seutas tali yang dapat mengikat sendiri. Begitu hinggap di baruga, rajawali itu langsung menyantap kue-kue, sokko, dan minuman yang tersedia. Setelah menghabiskan makanan dan minuman sesaji tersebut, rajawali itu bersiap untuk menyantap sang Putri. Melihat keadaan itu, sang Pemuda segera bertindak. Ia memerintahkan talinya untuk mengikat rajawali itu. Secepat kilat, tali ajaib itu meluncur dan melilit seluruh tubuh rajawali itu. Sang rajawali berusaha melepaskan lilitan tali itu dengan mengepak- ngepakkan sayapnya. Beberapa saat kemudian, tali itu mengendor karena tidak kuat menahan kepakan sayap rajawali itu.“Tuan, tolong aku!
Aku tidak sanggup menahan kepakan sayap rajawali ini,” seru tali itu meminta tolong kepada tuannya. Tanpa berpikir panjang, pemuda itu pun segera memerintahkan badiknya. “Hai badikku, tikam rajawali itu!” seru sang Pemuda. Secepat kilat, badik sakti itu langsung menikam dan terus menikam hingga rajawali itu mati. Sang putri masih menutup matanya, karena ketakutan. Ia hanya mendengar suara pemuda itu sedang berbicara dengan seseorang. Namun, setelah membuka matanya, sang Putri merasa heran, karena tidak ada orang lain kecuali dia dan pemuda itu. Para warga yang bersembunyi di sekitar tempat itu baru muncul setelah tahu rajawali itu mati. Senjata yang ada di tangan mereka tidak sempat mereka gunakan, karena pemuda itu dengan cepat sekali melumpuhkan rajawali itu. Akhirnya, para peserta sayembara yang merasa dirinya sakti segera mencincang dan memotong- motong tubuh rajawali itu. Sementara pemuda yang telah mengalahkan rajawali itu berpamitan kepada sang Putri ingin melanjutkan perjalanannya. Sebagai ucapan terima kasih, sang Putri memberikan selandangnya kepada pemuda itu. “Terima kasih! Anda telah menyelamatkan nyawaku. Bawalah selendang ini sebagai cenderamata dariku,” ucap sang Putri. Setelah pemuda itu pergi, sang Putri diusung oleh warga kembali ke istana. Sebagian warga yang merasa dirinya sakti saling berebut ingin membawa tubuh rajawali itu ke hadapan sang Raja. Namun, karena tubuh rajawali itu besar, maka para warga membagi-baginya. Ada yang membawa kepala, ada yang memikul paha, dan ada yang mengambil kaki rajawali itu. Mereka berebut tubuh rajawali, karena ingin dikatakan sebagai pahlawan yang berhasil mengalahkan rajawali itu. Sesampainya di istana, sang Putri disambut gembira oleh sang Raja dan seluruh keluarga istana. Sang raja kemudian bertanya kepada putrinya tentang siapa orang yang berhasil mengalahkan rajawali itu. “Ampun, Ayahanda! Ananda tidak mengenalnya. Sepertinya pemuda gagah itu bukanlah warga negeri ini,” jawab sang Putri. “Tapi, apakah Nanda tahu bagaimana dan dengan apa pemuda itu mengalahkan rajawali itu?” tanya sang Raja. “Ananda juga tidak tahu, Ayah! Waktu itu Nanda sedang menutup mata karena ketakutan. Nanda hanya mendengar pemuda itu berseru: `Ikat rajawali itu…! Tikam raja wali itu…! Saat Nanda membuka mata, ternyata rajawali itu sudah mati,” cerita sang Putri. “Tapi, jika bertemu lagi dengan pemuda itu, apakah Nanda dapat mengenalnya?” sang Raja kembali bertanya. “Iya, Ayah! Saya dapat mengenal pemuda itu, karena sebelum ia pergi, Nanda memberikan selendang Nanda kepadanya,” jawab sang Putri. Setelah mendengar cerita putrinya itu, sang Raja pun mengerti bahwa orang yang berhasil melumpuhkan rajawali itu bukanlah rakyat negeri itu. Kemudian ia segera menemui para peserta sayembara yang sudah berkumpul di halaman istana. “Wahai, seluruh rakyatku! Berdasarkan cerita dari putriku bahwa orang yang telah mengalahkan rajawali itu adalah seorang pemuda yang tidak dikenal. Ia bukan warga negeri ini. Oleh karena itu, walaupun rajawali itu telah mati, tidak seorang pun di antara kalian yang kunikahkan dengan putriku. Akan tetapi, aku akan mengadakan pesta besar- besaran atas matinya rajawali itu,” kata sang Raja. Keesokan harinya, pesta besar-besaran pun berlangsung ramai. Berbagai jenis makanan dan minuman disuguhkan. Tidak ketinggalan pula berbagai seni pertunjukan dipertontonkan. Bahkan dalam pesta itu, raja juga mengadakan lomba sepak raga (bola kaki). Para warga berbondong-bondong ke pesta tersebut, baik sebagai peserta lomba maupun sebagai penonton ataupun undangan. Di serambi istana, sang Raja bersama permaisuri dan ketujuh putrinya sedang duduk menyaksikan lomba sepak raga. Peserta lomba silih berganti masuk arena lomba memainkan bola. Di tengah keramaian penonton, tiba-tiba seorang pemuda gagah memasuki arena lomba. Pemuda itu mempermainkan bola di kaki, di paha, dan di kepalanya dengan tangkas, gesit dan lincah. Lengan pemuda itu dibalut dengan selendang wanita yang berkibar-kibar seakan-akan menari. “Ayah! Itulah pemuda yang telah mengalahkan rajawali raksasa!” seru sang Putri sambil menunjuk ke arah pemuda yang berada di tengah arena lomba. Sang Raja pun tersentak kaget, seakan-akan tidak percaya apa yang sedang disaksikannya. Ternyata, selain sakti, pemuda itu juga sangat mahir bermain sepak raga. Sang Raja sangat kagum kepada pemuda itu. Setelah pemuda itu keluar dari arena lomba, sang Raja pun memanggil pemuda itu. “Hei, anak muda! Kemarilah sebentar!” seru sang Raja. “Ampun, Baginda! Ada apa Baginda memanggil Hamba?” tanya pemuda itu penasaran. “Benarkah Engkau yang telah mengalahkan rajawali itu?” sang Raja balik bertanya. “Benar, Baginda!” jawab pemuda itu. “Dengan apa kamu mengalahkannya?” tanya sang Raja. “Ampun, Baginda! Hamba menggunakan seutas tali dan sebilah badik yang dapat bergerak sendiri jika diperintah,” jawab pemuda itu. Mendengar jawaban dari pemuda itu, semua warga yang hadir dan pernah mengaku sebagai penakluk rajawali itu menjadi malu. Akhirnya, sang Raja pun menikahkan pemuda itu dengan putrinya yang selamat
dari santapan rajawali. Pemuda si penakluk rajawali pun hidup berbahagia bersama
sang Putri di dalam istana. * * * Demikian cerita Si Penakluk Rajawali dari daerah Sulawesi Selatan. Cerita di atas termasuk ke dalam kategori legenda yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat
dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya ada dua pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas yaitu, keutamaan sifat kepahlawanan atau kesatria dan akibat buruk dari sifat ketidakjujuran. Pertama, sifat kepahlawanan atau kesatria. Sifat ini tercermin pada perilaku si pemuda pengembara yang dengan keberaniannya, berhasil menumpas kejahatan dan keganasan seekor rajawali raksasa. Dikatakan dalam untaian syair Melayu: wahai ananda tegakkan
kepala,
orang teraniaya wajib kau
bela
melawan yang batil janganlah
kau jera musuh yang datang jangan
kau kira Pelajaran lain yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa pangkat, kedudukan, dan wanita dapat membuat seeorang berperilaku tidak jujur. Hal ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku para warga yang membawa tubuh rajawali untuk membuktikan kepada raja bahwa merekalah yang telah menaklukkan rajawali itu agar diangkat menjadi keluarga atau menantu raja. Padahal sebenarnya, bukan mereka yang telah menaklukkan rajawali itu. Akibatnya, mereka pun menjadi malu setelah sang Raja mengetahui bahwa penakluk rajawali itu adalah seorang pemuda pengembara, bukan mereka. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu: karena tak jujur, hidup hancur
karena tak jujur, aib bertabur
karena tak jujur, hilanglah
mujur
karena tak jujur, badan
terkubur karena tak jujuranak bini
kebulur
karena tak jujur, muka
berlumpur
karena tak jujur, penat
berjemur karena tak jujur, kepala
bertelur (Samsuni/sas/87/07-08) Sumber: Isi cerita diadaptasi dari
Muthalib, H. Abdul. 1999. Cerita
Rakyat dari Sulawesi Selatan.
Jakarta: Grasindo. Anonim. “Sulawesi Selatan”,
(http://id.wikipedia.org/ wiki/Sulawesi_Selatan , diakses tanggal 15 Juli 2008. Effendy, Tenas. 2006. Tunjuk
Ajar Melayu. Yogyakarta:
Balai Kajian dan
Pengembangan Budaya
Melayu bekerja sama dengan
AdiCita Karya Nusa.

Rukun Iman

1. Iman kepada ALLAH
2. Iman kepada Malaikat-
malikat ALLAH
3. Iman Kepada Kitab-kitab
ALLAH
4. Iman Kepada Rasul-rasul
ALLAH
5. Iman kepada hari Kiamat 6. Iman kepada Qada dan
Qadar

Sejarah manusia purba di Indonesia

A. Zaman Paleolitikum Pada zaman ini perkakas atau alat rumah tangga masihlah sangat sederhana dan primitif. Selain itu di zaman Paleolitikum atau batu tua ini memiliki ciri-ciri yang antara lain, hidup berkelompok dalam sebuah gua, sekitar aliran
sungai ataupun juga diatas pohon. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makan mereka masih mengandalkan makanan dari alam dan berburu binatang maka dari itu di zaman ini manusia purba sering berpindah-pindah dari tempat satu ketempat lainya yang memiliki stok makanan utuk dimakan. B.Zaman Mezolitikum Dizaman ini terjadi sekitar
10.000 tahun yang lalu, zaman mezolitikum juga didebut dengan zaman batu madya tau tengah. Pada zaman ini manusia masih mengndalkan makanan dari alam dan berburu untuk memenuhu kebutuhan makanan. Mereka tinggal di gua-gua di bawah bukit karang (abris souche roche), tepi pantai, dan ceruk pegunungan. Gua abris souche roche menyerupai ceruk untuk dapat melindungi diri dari panas dan hujan. Beberapa peninggalan di zaman ini adalah berup kapak genggam dan alat berburu dari tulang binatang selain itu pada zaman batu tenga ini ada peninggalan seni yang berupa dengan lukisan yang terdapat dalam goa-goa yang pernah ditinggali oleh para manusia purba. C. Zaman Neolitikum zaman Neolitikum diperkirakan terjadi pada tahun 1500 SM. zaman Neolitikum juga disebut dengan zaman batu muda. Pada zaman ini manusia purba mengalami perubahan yang signifikan dimana dizaman ini manusia purba tidak lagi berburu dan mengandalkan dari alam tapi sudah mulai untuk bercocok tanaman yang bisa untuk dimakan dan juga memelihara ternak. Selain itu di masa batu muda ini manusia purbab tidak lagi berpindah pindah melainkan sudah menetap.
beberapa peninggalan manusia purab dizaman ini berupa lumbung untuk menyimpan padi dan alat rumah tangga seperti kapak lonjong, kendi dan beliung persegi. Untuk kapak atau beliung persegi di Indonesia tersebar di Sulawesi, Maluku dan papua, Sedangkan untuk kapak lonjong ditemukan di Bali.\ D. Zaman Megalitikum Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme merupakan kepercayaan terhadap roh nenek moyang (leluhur) yang mendiami benda-benda, seperti pohon, batu, sungai, gunung, senjata tajam. Sedangkan dinamisme adalah bentuk kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki kekuatan atau tenaga gaib yang dapat memengaruhi terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam kehidupan manusia. Dari hasil peninggalannya, diperkirakan manusia pada Zaman Megalitikum ini sudah mengenal bentuk kepercayaan rohaniah, yaitu dengan cara memperlakukan orang yang meninggal dengan diperlakukan secara baik sebagai bentuk penghormatan. Adanya kepercayaan manusia purba terhadap kekuatan alam dan makhluk halus dapat dilihat dari penemuan bangunan-bangunan
kepercayaan primitif. Peninggalan yang bersifat rohaniah pada era Megalitikum ini ditemukan di Nias, Sumba, Flores, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan, dalam bentuk menhir, dolmen, sarkofagus, kuburan batu, punden berundakundak, serta arca. Menhir adalah tugu batu sebagai tempat pemujaan; dolmen adalah meja batu untuk menaruh sesaji; sarkopagus adalah bangunan berbentuk lesung yang menyerupai peti mati; kuburan batu adalah lempeng batu yang disusun untuk mengubur mayat; punden berundak adalah bangunan bertingkat- tingkat sebagai tempat pemujaan; sedangkan arca adalah perwujudan dari subjek pemujaan yang menyerupai manusia atau hewan. E. Zaman Perunggu
Manusia purba Indonesia hanya mengalami Zaman Perunggu tanpa melalui zaman tembaga. Kebudayaan Zaman Perunggu merupakan hasil asimilasi dari antara masyarakat asli Indonesia (Proto Melayu) dengan bangsa Mongoloid yang membentuk ras Deutero Melayu (Melayu Muda). Disebut zaman perunggu karena pada masa ini manusianya telah memiliki kepandaian dalam melebur perunggu.
Di kawasan Asia Tenggara, penggunaan logam dimulai sekitar tahun 3000-2000 SM. Masa penggunaan logam, perunggu, maupun besi dalam kehidupan manusia purba di Indonesia disebut masa Perundagian. Alat-alat besi yang banyak ditemukan di Indonesia berupa alat-alat keperluan sehari-hari, seperti pisau, sabit, mata kapak, pedang, dan mata tombak.
Pembuatan alat-alat besi memerlukan teknik dan keterampilan khusus yang hanya mungkin dimiliki oleh sebagian anggota masyarakat, yakni golongan undagi. Di luar Indonesia, berdasarkan bukti-bukti arkeologis, sebelum manusia menggunakan logam besi mereka telah mengenal logam tembaga dan perunggu terlebih dahulu. Mengolah bijih menjadi logam lebih mudah untuk tembaga daripada besi.

[Sholat Tahajud ] Doa Niat Tata Cara Bacaan dan Keutamaannya

Tata Cara Shalat Tahajud : 1. Berniat untuk mengerjakan shalat tahajud Ushallii sunnatat -tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa. 2. Artinya : “Aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat karena Allah” 3. Raka ‘at pertama membaca surah Al Fatihah, setelah itu di lanjut dengan Bacaan/ surah lain yang anda kira sudah hafal 4. Pada raka’at kedua/ selanjutnya lakukan seperti raka’at pertama 5. Salam Note: Jumlah rakaat pada shalat tahajud tidak terbatas, mulai dari dua rakaat, empat rakaat, dst….. Cara pelaksanaan shalat tahajud sama dengan cara pelaksanaan shalat fardhu, baik gerakan maupun bacaannya . Perbedaannya hanyalah pada niat. Niat Sholat Tahajud Niat shalat tahajud adalah: Click here to view the or
image of 863x125px. USHALLIISUNNATATTAHAJJU RAK ‘ATAINI LILLAAHI TA’AALAA . Artinya : (di dalam hati pada saat takbjratul ihram). “Aku (niat). shalat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala” Waktu Pelaksanaan Shalat Tahajud Awal waktu shalat lail adalah setelah shalat isya dan akhir waktunya adalah setelah terbit fajar kedua. Ini berdasarkan hadits Aisyah radhiallahu anha dia berkata , “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mengerjakan shalat sebelas rakaat pada waktu antara selesai shalat isya sampai subuh.” (HR. Muslim no. 736) Juga berdasarkan hadits Ibnu Umar di atas. Karenanya Ibnu Nashr berkata dalam Mukhtashar Qiyam Al-Lail hal. 119, “Yang disepakati oleh para ulama adalah: Antara shalat isya hingga terbitnya fajar (shadiq/kedua) adalah waktu untuk mengerjakan witir .” Karenanya jika ada orang yang shalat maghrib-isya dengan jama’ taqdim, maka dia sudah boleh mengerjakan shalat lail walaupun waktu isya belum masuk. Sebaliknya , walaupun sudah jam 10 malam tapi jika dia belum shalat isya , maka dia belum diperbolehkan shalat lail. Bacaan Do’a Setelah Shalat Tahajud : Setelah selesai melaksanakan shalat tahajud, dilanjutkan dengan shalat sunat witir . Sebenarnya tidaka ada bacaan doa tertentu yang dikerjakan setelah sholat tahajud, anda bisa berdoa sesuai dengan keinginan. Namun bila melihat dengan kebiasaan Rasulullah SAW , Baginda Rasul membaca doa berikut : َّﻢُﻬّﻠﻟ َﻚَﻟ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ َﺖْﻧَﺃ ُﺭْﻮُﻧ ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ِﺽْﺭَﻷْﺍَﻭ ْﻦَﻣَﻭ َّﻦِﻬْﻴِﻓ ، َﻚَﻟَﻭ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ َﺖْﻧَﺃ ُﻢِّﻴَﻗ ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ِﺽْﺭَﻷْﺍَﻭ ْﻦَﻣَﻭ َّﻦِﻬْﻴِﻓ ، َﻚَﻟَﻭ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ َﺖْﻧَﺃ ُّﺏَﺭ ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ِﺽْﺭَﻷْﺍَﻭ ْﻦَﻣَﻭ َّﻦِﻬْﻴِﻓ ، َﻚَﻟَﻭ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ َﻚَﻟ ُﻚْﻠُﻣ ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ِﺽْﺭَﻷْﺍَﻭ ْﻦَﻣَﻭ َّﻦِﻬْﻴِﻓ ، َﻚَﻟَﻭ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ َﺖْﻧَﺃ ُﻚِﻠَﻣ ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ ِﺽْﺭَﻷْﺍَﻭ ، َﻚَﻟَﻭ ُﺪْﻤَﺤْﻟﺍ ، َﺖْﻧَﺃ ُّﻖَﺤْﻟﺍ ، َﻙُﺪْﻋَﻭَﻭ ُّﻖَﺤْﻟﺍ ، َﻚُﻟْﻮَﻗَﻭ ُّﻖَﺤْﻟﺍ ، َﻙُﺅﺎَﻘِﻟَﻭ ُّﻖَﺤْﻟﺍ ، ُﺔَّﻨَﺠْﻟﺍَﻭ ٌّﻖَﺣ ، ُﺭﺎَّﻨﻟﺍَﻭ ٌّﻖَﺣ ، َﻥْﻮُّﻴِﺒَّﻨﻟﺍَﻭ ٌّﻖَﺣ ، ٌﺪَّﻤَﺤُﻣَﻭ ٌّﻖَﺣ ، ُﺔَﻋﺎَّﺴﻟﺍَﻭ ٌّﻖَﺣ ، َّﻢُﻬّﻠﻟَﺍ َﻚَﻟ ُﺖْﻤَﻠْﺳَﺃ ، َﻚْﻴَﻠَﻋَﻭ ُﺖْﻠَّﻛَﻮَﺗ ، َﻚِﺑَﻭ ُﺖْﻨَﻣﺁ ، َﻚْﻴَﻟِﺇَﻭ ُﺖْﺒَﻧَﺃ ، َﻚِﺑَﻭ ُﺖْﻤَﺻﺎَﺧ ، َﻚْﻴَﻟِﺇَﻭ ُﺖْﻤَﻛﺎَﺣ . ْﺮِﻔْﻏﺎَﻓ ْﻲِﻟ ﺎَﻣ ُﺖْﻣَّﺪَﻗ ﺎَﻣَﻭ ُﺕْﺮَّﺧَﺃ ، ﺎَﻣَﻭ ُﺕْﺭَﺮْﺳَﺃ ﺎَﻣَﻭ ُﺖْﻨَﻠْﻋَﺃ ، َﺖْﻧَﺃ ُﻡِّﺪَﻘُﻤْﻟﺍ َﺖْﻧَﺃَﻭ ُﺮِّﺧَﺆُﻤْﻟﺍ ، َﻻ َﻪٰﻟِﺇ َّﻻِﺇ َﺖْﻧَﺃ ، َﺖْﻧَﺃ ْﻲِﻬٰﻟِﺇ َﻻ َﻪٰﻟِﺇ َّﻻِﺇ َﺖْﻧَﺃ Artinya : “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya . Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya . Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya . Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya . Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya ) para nabi adalah benar, (terutusnya ) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal , kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang- orang kafir ), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan , tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”. Ada baiknya membaca Do’a keselamatah Dunia Dan Akhirat : ﺂَﻨَّﺑَﺭ ﺎَﻨِﺗﺍَﺀ ﻰِﻓ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ًﺔَﻨَﺴَﺣ ﻰِﻓَﻭ ِﺓَﺮِﺧﺍَﺀْﻝﺍ ًﺔَﻨَﺴَﺣ ﺎَﻨِﻗَﻭ َﺏﺍَﺬَﻋ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ Artinya : “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.(QS, 2:201) Setelah selesai membaca doa, hendaklah dilanjutkan dengan membaca istighfar sebanyak -banyaknya . Istighfar yang dibaca adalah: Click here to view the or
image of 882x224px. ASTAGHFIRULLAAHALA AZHIIM. ALLADZII LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU WA ATUUBUILAIH . Artinya : “Akumemohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung,yang tak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya ” Atau boleh pula dibaca istighfar berikut: Click here to view the or
image of 886x584px. ALLAAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHATLAA ANTA , KHALAQTANII WA ANA ‘ABDUKA , WA ANA ‘ALAA AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA ‘TU. A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANATU , ABUU’U LAKA BINI’MA-TIKA ‘ALAYYA WA ABUU’U BIDZANBII , FAGHHRLII , FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB AILLAA ANTA . Artinya : “Wahai Allah! Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakanku , dan aku adalah hamba-Mu, dan aku pun berada dalam janji-Mu, menurut kemampuanku . Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa saja yang telah kulakukan . Kuakui kepada-Mu nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku , dan kuakui dosaku. Karena itu ampunilah aku, karena tak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau” Beberapa Keutamaan Shalat Tahajud di Dunia : 1. Orang yang menegakkan qiyamullail akan terpelihara dari gangguan setan , dan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya “Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan : “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya ” (Muttafaqun ‘alaih) “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menceritakan : “Setan mengikat pada tengkuk setiap orang diantara kalian dengan 3 ikatan (simpul) ketika kalian akan tidur. Setiap simpulnya ditiupkanlah bisikannya (kepada orang yang tidur itu): “Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak .” Maka apabila (ternyata ) ia bangun dan menyebut nama Allah Ta’ala (berdoa) , maka terurailah (terlepas) satu simpul . Kemudian apabila ia berwudhu , terurailah satu simpul lagi Dan kemudian apabila ia sholat , terurailah simpul yang terakhir . Maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya . Jika tidak (yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari), maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih)” (Muttafaqun ‘alaih) 2. Mengetahui di malam hari itu ada 1/3 malam terakhir dimana Allah Subhanahu wa Ta ’ala akan mengabulkan doa orang yang berdoa , memberi sesuatu bagi yang memintaa , dan mengampuni yang memohon ampun pada- Nya “Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi bersabda: “Allah turun ke langit dunia setiap malam pada 1/3 malam terakhir . Allah lalu berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan ! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepadakepada – Ku tentu Aku ampuni. Demikianlah keadaannya hingga terbit fajar “(HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758) Rasulullah dalam sabda beliau: “Di waktu malam terdapat satu saat dimana Allah akan mengabulkan doa setiap malam.” (HR Muslim No. 757) 3. Ciri -ciri orang Shaleh dan Menjadikan sebab masuk surga . “Rosululloh sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al Albani) “Sesungguhnya orang- orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan , (yakni ) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat : 15-18). 4. Jalan mendapatkan rahmat Allah … Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan shalat dan membangunkan istrinya . Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya . Juga, merahmati perempuan yang bangun malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya . Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya .” (HR. Abu Daud) 5. Sarana Pengabulan permohonan … Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang- orang yang menunaikan shalat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah Saw Bersabda, “Dari Jabir berkata , bahwa nabi Saw bersabda, “Sesungguhnya di malam hari , ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya , Itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim) 6. Penghapus dosa dan kesalahan … Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Lakukanlah Qiyamul Lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi) 7. Jalan mendapat tempat yang terpuji … Allah berfirman, “Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79) Keutamaan shalat tahajud di akhirat : 1. Bangkit Dari Kubur Dengan Wjah Berseri, Pada hari pembalasan kelak orang tersebut akan dibangkitkan oleh Allah dari alam kubur dengan wajah yang tanpa berseri-seri, tanpa ada rasa ketakutan dan kekhawatiran 2. Keringanan Dalam Hisab, Pada saat penghisaban (penghitunagn) amal baik dan buruk pada hari kiamat kelak Allah akan memberikan keringanan 3. Mudah Menyeberang Shirotol Mustaqim, Allah juga akan memberikan kemudahan dan kecepatan secepat kilat bagi mereka, saat menyeberang shirotol Mustaqim. 4. Amalnya Diberikan Dari Tangan Kanan, Segala amal perbuatannya di dunia akan diberikan oleh Allah dari tangan kanan karena banyak kebaikan yang telah tercatat semasa hidupnya ddunia