ULANG TAHUN KU

Nama ku Bunga… namaku memang terdengar cukup aneh namun sanggat berarti, nama lengkapku Bunga Aprillia. Namun kebanyakan orang memanggilku bunga, tak apa lah toh hanya sebuah panggilan, aku baru duduk di kelas 3 sekolah menenggah atas. umurku sekarang sudah mengginjak 16 tahun. seperti yang telah tertera di nama ku aku lahir di bulan april, tepatnya 16 april 1997.

Pagi itu sanggat hening…
seisi rumah kelihatan sama sekali tidak memperhatikanku, padahal hari itu aku berulang tahun yang ke-15 tahun. mereka seperti tidak ada yang ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada ku. apakah mereka lupa akan hari ulang tahun ku? apakah mungkin mereka sengaja tidak mengingatnya? fikiran itu selalu mendatanggi ku. sontak saja aku pergi ke sekolah dengan perasaan kesal.

Sampai di sekolah ternyata temanku pipin sudah datang aku langsung menghampirinya.
“pipin” teriak ku.
“ciee yang ulang tahun seneng banget kayaknya” ucap pipin meledekku.
“hmmm…kado” menjulurkan tangganku pada pipin.
“tar kadonya nyusul, selamat ulang tahun ya semoga panjang umur dan sehat selalu” tersenyum padaku.
“makasih pipon” membalas senyum pipin.

Tak hanya pipin yang memeberi ucapan padaku teman-teman ku yang lain juga, namun tak bisa ku sebutkan satu persatu. bel istirahat telah berbunyi, aku dan teman-teman yang lain berhamburan ke kantin.
“yang ulang tahun biasanya traktir nih” ucap salah satu temanku.
“ya nih mana lupa bawa uang lagi, uangnya ketinggalan di kelas” tambah pipin.
“ya udah deh untuk hari ini kalian gua traktir” ucap ku.
“makasih bunga yang cantik banget” ucap pipin
“muji kalau ada mau nya aja ni bocah” jawabku.
“hhahahhaha” semua kecuali pipin.

Selesai makan kami pun kembali ke kelas, namun karena bel masuk belum berbunyi jadi kami duduk-duduk di selasar sekolah yang tak jauh dari kelasku. tak lama kami duduk-duduk dan bercerita disana bel masuk pun berbunyi, aku dan teman-teman ku pun masuk ke kelas.

Sejenak kekesalan dan kemarahan ku pada orangtua ku pun hilang, karena saat bersama mereka aku selalu merasa nyaman semua beban yang ada di fikiran ku pun hilang. mereka selalu bisa membuatku tersenyum dan menikmati hidup ini sebagaimana mestinya.

Bel pulang pun telah berbunyi, aku sanggat malas untuk pulang.
“bung kita duluan ya, kamu bawa motor kan” ucap salah satu temanku.
“ya bawa, kita jalan bentar yuk, males nih pulang ke rumah” ajak ku.
“maaf bung gak bisa kita pulang ini ada kerjaan” jawab mereka
“ajak pipin aja bung, kamu juga kan pulang sama dia” saran teman ku.
“oh iya” senyum.
“ya udah kita duluan ya, bye bunga selamat ulang tahun ya” ucap teman ku.
“ok makasih semua” ucapku melambaikan tanggan pada mereka.

Aku pun langsung mencari pipin, namun sedari tadi aku tidak melihatnya. apa mungkin dia sudah pulang duluan? guman ku dalam hati, aku pun mencarinya ke kelas namun sudah tidak ada orang. saat aku kembali ke parkiran ternyata dia sudah ada disana.
“pipinnn” teriak ku.
“ngapa kamu bung kesurupan?” ucapnya tanpa berdosa.
“kamu tadi dari mana, aku cariin di kelas gak ada?” tanya ku dengan sedikit membentak.
“ngapain juga kamu nyari aku ke kelas, aku tadi kan ke kantin dulu beli minum haus” ucapnya tersenyum.
“oh kita jalan aja yuk, males nih pulang ke rumah” ajak ku.
“ya gak bisa bung aku mau pergi sama papa” ucap pipin.
“ya udah deh kita pulang yuk” ajak ku.

Sehabis mengantar pipin aku dengan sanggat terpaksa pulang ke rumah, walau aku tidak ingin pulang karena masalah tadi tapi mau gimana lagi… hufss. sampai di rumah kelihatannya tidak ada orang, tidak biasanya pintu rumah ku tertutup seperti ini. aku langsung masuk dan membuka pintu…
“assalamualaikum” membuka pintu.
Namun tidak ada yang menjawab, sehabis membuka sepatuku aku langsung masuk dan menutup kembali pintu rumah dan ternyata..
“happy birtday bunga” ucap ibu ku yang muncul tiba-tiba membawa sebuah kue.
ayah, ibu, dan adik ku pun bernyanyi, aku sanggat senang semua yang aku fikirkan ternyata salah, mereka masih menggingat ulang tahunku.
“selamat ulang tahun sayang” ucap ayah memeluk ku.
“makasih yah” dengan nada yang sedikit lirih aku tak kuasa menahan tanggis.
“lah kok nangis, jangan nangis dong” ucap ayah ku.
“nih kak kadonya” ucap adik kecil ku memberikan sebuah kado.
“makasih dek” mengambilnya.
“nih tiup lilinnya dulu” ucap ibu ku.
“oh ya lupa” meniup lilin.
“semoga anak ibu menjadi anak yang baik dan bisa membangakan keluarga” ucap ibu ku penuh harap.
“ya bu terima kasih bu” mencium pipi ibu ku.

Saat itu begitu sangat spesial untukku, aku begitu merasakan kebahagian yang utuh dan ternyata ibu dan ayah ku memberi kado sebuah cincin dan boneka. sampai sekarang boneka yang diberikan mereka masih tersimpan rapi di kamarku, sedangkan cincinnya sudah melingkar di jari manisku.

Jika ku ingat saat-saat itu apakah bisa hal itu terulang kembali? jika ya, saat itu terulang kembali, apakah keluargaku masih lengkap seperti dulu? apakah aku bisa bahagia seperti saat itu? Fikiran-fikiran seperti itu selalu terlintas di benak ku. Aku juga tidak tahu apa jawabannya, semua ku ku serah kan pada allah. aku percaya allah selalu memberi yang terbaik untuk ku dan keluarga ku.
Ingin ku saat-saat itu terulang kembali walau dengan suasana yang berbeda, tapi dengan keluarga yang utuh dan dapat merasakan kebahagian itu kembali. bahagia yang sederhana, namun sungguh berarti.

Cerpen Karangan: Bunga Aprillia
@bungaaprillia16

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *