Amalan di Bulan Ramadhan bagi Wanita yang Sedang Haid

Amalan di Bulan Ramadhan bagi Wanita yang Sedang Haid

16.43

Seperti yang kita tahu, Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari 1.000 bulan (Lailatul Qadar). Di bulan ini, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup sehingga umat Muslim berlomba – lomba melakukan berbagai amalan baik itu wajib maupun sunah.

Tapi, yang paling penting Ramadhan bisa membuat orang yang biasanya tidak pernah ke masjid menjadi ke masjid, yang biasanya malas sholat wajib menjadi lebih rajin, yang jarang atau tidak pernah tadarus Al-Quran menjadi melakukannya setiap hari, dan berbagai peningkatan ibadah lainnya.

Tapi bagi kaum perempuan yang sedang menstruasi ataupun nifas, puasa tentunya tidak bisa sebulan penuh dan ibadah tertentu seperti sholat pun tidak diperbolehkan. Karena itu, banyak wanita yang ingin mengetahui bagaimana caranya agar tetap bisa meraih pahala berlipat di bulan puasa meski sedang haid.
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa tak perlu kecewa ketika sedang haid. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:

”Kami keluar (safar) bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan tujuan kami hanyalah ibadah haji. Sampai ketika kami tiba di Sarif atau dekat dengannya, aku mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis. Lalu beliau bertanya:”Apakah engkau mengalami nifas?” maksudnya adalah haid (menstruasi). ‘Aisyah berkata:”Aku jawab:’Iya.’” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan (takdirkan) bagi kaum wanita dari anak cucu Adam. Maka lakukanlah amalan-amalan haji, hanya saja janganlah engkau Thahwaf di Ka’bah sebelum engkau mandi (setelah suci dari haidh).” ‘Aisyah berkata:”Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkurban dengan menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk semua isterinya.” (HR. Muslim no 2976)

Jadi, tak perlu sedih ketika sedang mendapat siklus bulanan, karena ini adalah ketetapan Allah S.W.T. Lagi pula, ikhlas dan menjauhi larangan Allah juga termasuk ibadah.
Bagi wanita yang sedang haid, masih ada berbagai ibadah yang bisa dilakukan untuk meraih berkah Ramadhan, sebab ibadah tidaklah hanya sholat dan membaca Al-Qur’an saja. Berikut beberapa ide ibadah saat siklus bulanan datang:

1. Mendengarkan Al-Quran

Mengenai boleh tidaknya membaca Al-Qur’an ketika haid memang ada perbedaan, ada yang membolehkan, ada yang tidak.

Bagi yang cenderung kepada pendapat yang tidak membolehkan, maka bisa mendengarkan bacaan Al-Qur’an (baik langsung maupun dari mp3) dengan tenang, tidak sambil bekerja, sebab sebagian ulama mengatakan bahwa pahalanya sama dengan orang yang membaca Al-Qur’an.

“Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah (baik-baik) dan perhatikan lah dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat”…(Q.S. Al-A’raaf: 204)

2. Memperbanyak Dzikir

Memperbanyak dzikir atau menyebut / mengingat nama Allah juga termasuk ibadah yang bisa dilakukan ketika haid.

“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. Al-Ahzab:35)

Dzikir sendiri bisa dilakukan baik sambil berdiri, duduk, maupun berbaring, dan bisa dilakukan dalam hati, perkataan, dan perbuatan. Silakan membaca artikel Cara Melakukan Dzikir untuk lebih jelasnya.

3. Menuntut Ilmu & Membagikan Ilmu yang Bermanfaat

Bagi wanita haid, bisa mempelajari ilmu agama ketika Ramadhan. Allah telah berfirman dalam surat At-Thaha bahwa kita hendaknya berdo’a untuk diberi ilmu pengetahuan:

“Dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Alquran sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.’” (Q.S. At-Thaha: 114)

Ketika telah mendapat ilmu yang bermanfaat, hendaknya membagikannya kepada orang lain:

“Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun” Hadits shahih : Diriwayatkan oleh Muslim (no.2674), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

4. Memperbanyak Sedekah

Sedekah bisa berupa apa saja, tidak mesti mengeluarkan uang. Bahkan, perbuatan ringan seperti menuangkan air ke ember saudara kita pun termasuk sedekah. Silakan baca artikel Manfaat Sedekah – Kebaikan di Dunia dan Akhirat untuk mengetahui lebih lanjut.

5. Berdoa

Berdoa juga termasuk ibadah, seperti sabda Nabi Muhammad S.A.W:

“Doa adalah ibadah.” (HR. Abu Daud no. 1264, At-Tirmizi no. 2895, dan Ibnu Majah no. 3818)

Do’a bisa apa saja, asalkan tidak mengandung dosa dan tidak pula memutus tali kekeluargaan. Sabda Nabi Muhammad S.A.W:

“Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan doa yang tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan: Doanya akan segera dikabulkan, atau akan ditunda sampai di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal.” (HR. Ahmad no. 10709)

6. Memberi Makan Orang yang Berpuasa

Jika tidak sedang berpuasa, pahala puasa insya Allah tetap bisa didapat dengan memberi makanan berbuka pada orang yang berpuasa.

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.”

Referensi tambahan:

  1. http://muslimmatters.org/2012/07/30/a-womens-guide-to-spirituality-in-ramadan-during-menstruation-and-postnatal-bleeding/
  2. http://seekersguidance.org/ans-blog/2010/08/29/worship-in-ramadan-for-a-menstruating-woman/
  3. http://al-atsariyyah.com/sebab-sebab-tertolaknya-berdoa.html
  4. http://www.alsofwah.or.id/cetakmujizat.php?id=237
  5. http://manarulquran.com/2013/05/17/keutamaan-ilmu-dan-orang-berilmu/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *