Pengguna Android KitKat naik menjadi 2,5 persen

Jakarta (ANTARA News) – Google memperbarui halaman versi-versi platform-nya yang menunjukkan tingkat penggunaan Android KitKat telah mencapai 2,5 persen.

Sementara Jelly Bean terus tumbuh, mempertahankan dominasinya di Google Play, sedangkan semua versi Android lainnya telah kehilangan pangsa pasar.

Angka spesifiknya, 62 persen pengguna Android memakai Jelly Bean, 15,2 persen Ice Cream Sandwich, 0,1 persen menggunakan Honeycomb, 19 persen Gingerbread dan 1,2 persen masih memakai Froyo.

Antara Februari dan Maret, Android 4.4 meraih tambahan 0,7 persen (naik dari 1,8 persen menjadi 2,5 persen), Android 4.3 meningkat 0,7 persen (naik menjadi 9,6 persen dari 8,9 persen), Android 4,2 naik 0,8 persen (dari 16,3 persen menjadi 17,1 persen).

Android 4.1 tergelincir 0,2 persen (dari 35,5 persen menjadi 35,3 persen). Android 4.0 terus menurun lambat 0,9 persen (dari 16,1 persen menjadi 15,2 persen).

Dalam data tersebut, penurunan terbesar dialami Gingerbread yang merosot 1,0 persen (dari 20 persen menjadi 19 persen). Sementara Honeycomb tidak bergeming pada 0,1 persen dan Froyo kehilangan 0,1 persen (dari 1,3 persen menjadi 1,2 persen).

Sama halnya dengan data April 2013, Google melakukan penghitungan berdasarkan pengguna yang mengunjungi Google Play Store, bukan pada server Google, sehingga berpotensi tidak akurat.

Menurut laman The Next Web, tahun 2014 ini sangat tidak mungkin KitKat akan mencuri “mahkota kepemimpinan” dari Android Jelly Bean.

Penerjemah: Try Reza Essra

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2014

Iphone masa depan hadir dengan layar fleksibel?

Jakarta (ANTARA News) – Perangkat masa depan Apple iPhone akan hadir dengan layar fleksibel, menurut pengajuan paten Apple.

Seperti dilansir laman Digital Spy, perusahaan yang berbasis di Cupertino itu telah mendaftarkan pengajuan untuk layar yang dapat ditekuk yang dibuat menggunakan proses Liquidmetal, kata Patently Apple.

Ponsel dengan teknologi layar ini memungkinkan pengguna untuk melihat konten dari depan, belakang dan sisi perangkat, namun paten Apple mencatat bahwa akan terdapat permukaan non-sentuh di bagian atas dan bawah.

Dokumen tersebut juga menyatakan, perangkat tersebut akan menggunakan giroskop dan akselerometer untuk menyesuaikan layar berdasarkan sudut pandang pengguna.

Lebih lanjut, pengajuan paten itu menyebutkan bahwa materi layar tersebut dapat dicetak menjadi bahan yang berbeda-beda, termasuk silinder berongga, tabung, segitia dan persegi panjang.

Hal ini memicu rumor bahwa materi layar tersebut akan digunakan untuk berbagai produk Apple.

Apple diperkirakan akan meluncurkan iPhone 6 tahun depan, namun teknologi tersebut masih jauh untuk digunakan dan mungkin baru bisa tampil pada smartphone Apple generasi masa depan.

Penerjemah: Try Reza Essra

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2013

 

iPhone 6 dikabarkan punya sensor pendeteksi cuaca

Jakarta (ANTARA News) – Menurut analis ESM-China, Sun Changxu, iPhone 6 kemungkinan akan dilengkapi dengan barometer pendeteksi temperatur, kelembaban, dan tekanan udara secara otomatis.

Seperti diberitakan laman CNET, hal ini mengindikasikan bahwa Apple akan “menyusul ketinggalan” dari Samsung, yang telah menambahkan sensor cuaca untuk Galaxy S4 pada tahun lalu.

Saat ini, pemilik Apple sudah dapat mengetahui temperatur atau kelembaban udara melalui Siri, namun fitur ini menggunakan sumber-sumber eksternal untuk memperoleh informasi cuaca.

Bulan lalu, Changxu juga menyampaikan kabar bahwa Apple akan menawarkan iPhone 6 dalam dua ukuran, versi 4.7 inci yang dijadwalkan hadir pada Juni dan edisi 5.7 inci yang hadir akhir tahun ini.

Laporan lainnya menyebutkan, Apple juga akan menawarkan sensor untuk memeriksa suhu tubuh manusia. Apple sendiri belum membuat pernyataan resmi tentang penerus iPhone 5S dan 5C ini.

Penerjemah: Try Reza Essra

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2014

Foxconn jangan ulur waktu bangun pabrik di Indonesia

Jakarta (ANTARA News) – Perusahaan komponen telepon seluler asal Taiwan, Foxconn Technology Group, diminta segera merealisasikan investasinya membangun pabrik di Indonesia agar pemerintah bisa menekan impor telepon seluler.

Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta Senin mengatakan, setelah mendapat izin resmi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Foxconn seharusnya segera membangun pabrik, yang nantinya ditindaklanjuti pemerintah dengan pertimbangan pemberian insentif.

BKPM pada akhir Februari lalu, sudah memberikan izin prinsip bagi Foxconn Technology Group untuk mendirikan pabrik. Bahkan, Foxconn sudah menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan pabrik yang rencananya didirikan di wilayah ibu kota.

“Minta dia (Foxconn) investasi dong, melangkah lebih lanjut untuk memulai rencana investasi. Jangan hanya MoU doang,” ujar Hidayat.

Permintaan komponen telepon seluler dan produk jadinya, di Indonesia, kata Hidayat, terus bertumbuh. Jumlah impor telepon genggam Indonesia pada 2013 mencapai 75 juta unit, ujar Hidayat, menjadi keprihatinan dan merupakan indikasi negatif bagi pertumbuhan industri dan perolehan devisa.

Adapun saat ini, baru Axioo, Ti-Phone dan Smartfren yang sudah merealisasikan investasinya di Indonesia.

“Itu kebutuhan kita soal investasi itu, sejak beberapa tahun lalu. Foxconn atau siapa pun, kita butuh karena untuk mendapatkan barang substitusi impor,” ujar dia.

Hidayat mengatakan, setelah investasi Foxconn masuk ke Indonesia, pemerintah akan menerbitkan aturan tata niaga telepon genggam, yang salah satu tujuannya untuk melindungi investor agar tidak mengalami kerugian.

“Setiap sektor industri yang dibutuhkan dan investor mau masuk, pemerintah pasti akan berunding, tidak mungkin buat investor merugi,” ujar dia.

Pemprov DKI Jakarta sudah berjanji akan membantu untuk mengurus perizinan pendirian pabrik ponsel. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas produksi ponsel adalah 200 hektare (ha).

Rencananya, Foxconn akan mengucurkan dana investasi hingga 10 miliar dollar AS dengan penggelontoran dana tahap awal sebesar 1 miliar dollar AS.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2014

Peta baru tunjukkan penyusutan Merkurius

Cape Canaveral (ANTARA News) – Peta rinci tentang tebing dan parit Merkurius menunjukkan bahwa planet terdalam dan terkecil dalam tata surya itu telah kehilangan lebih banyak bagian karena pendinginan selama empat miliar tahun, demikian menurut hasil penelitian di jurnal Nature Geoscience

Pendinginan inti besi Merkurius telah mengelupas sekitar sembilan mil diameter planet itu, lebih dari dua kali lipat seperti perkiraan sebelumnya.

“Ketika kau lihat jumlah aktualnya, ini sungguh sangat kecil dibandingkan dengan ukuran satu planet. Tapi perubahannya tidak sampai menimbulkan masalah,” kata ilmuwan planet Paul Byrne dari Department of Terrestrial Magnetism Carnegie Institution.

Para ilmuwan mempelajari lebih dari 5.900 fitur permukaan, termasuk lereng curam serupa tebing dan kerut pegunungan untuk menghitung seberapa besar Merkurius menyusut.

Tidak seperti Bumi, yang seperti beberapa lempeng kerak, Merkurius hanya punya satu lapisan berbatu kaku dengan tebing dan jurang yang terbentuk akibat kontraksi global.

Pengukuran yang dilakukan menggunakan pesawat pengorbit Merkurius milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), MESSENGER, disesuaikan dengan perkiraan pemodelan komputer yang digunakan para ilmuwan untuk menentukan komposisi bagian dalam, kimia dan struktur planet.

“Proses-proses yang sangat banyak dipicu oleh hilangnya panas–itu hal utama yang menyebabkan evolusi planet,” kata Byrne seperti dikutip kantor berita Reuters.

“Kami tidak merancang pembuktian kebenaran model, tapi hasilnya menunjukkan angka ini sama persis dengan perkiraan menggunakan model selama 40 tahun,” katanya.

Peta permukaan Merkurius sebelumnya dibuat pertengahan tahun 1970an. Pesawat Mariner NASA tiga kali melewati planet itu dan membuat citra dari sekitar 45 persen permukaan.

Data itu mengindikasikan bahwa Merkurius kehilangan 1,2 sampai tiga mil diameternya, satu temuan yang bentrok dengan model disipasi panas planet para ilmuwan.

Penemuan itu berdampak pada penilaian komposisi planet di luar tata surya.

“Mungkin Merkurius adalah sebuah contoh pola dasar tentang apa yang terjadi pada planet dan bagaimana periakunya saat masa pendinginan,” kata Byrne.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2014

Ilmuwan temukan katak yang mendengar dengan mulut

Washington (ANTARA News) – Beberapa ilmuwan pada Senin (2/9) mengatakan mereka telah memecahkan misteri mengapa satu spesies katak paling kecil di dunia, yang dikenal dengan nama Gardiner`s Seychelle frog, dapat mendengar tanpa telinga.

Gardiner`s frog dari Kepulauan Seychelles, yang memiliki panjang tubuh cuma satu centimeter, dapat mendengar suara karena hewan itu menggunakan jaringan dan rongga mulut untuk mengirim suara ke “bagian dalam telinga” mereka, kata para peneliti tersebut di jurnal AS Proceedings of the National Academy of Sciences.

Kebanyakan katak tidak memiliki bagian depan telinga seperti manusia, tapi mempunya telinga tengah dan gendang telinga yang terletak langsung di permukaan kepala. Gelombang suara yang datang membuat gendang telinga bergetar, dan gendang telinga mengirim getaran itu dengan menggunakan tulang kecil di tengah telinga ke telinga dalam mereka. Di telinga dalam, sel rambut menerjemahkan gelombang suara menjadi arus listrik yang dikirim ke otak.

Para ilmuwan sebelumnya berpendapat tak mungkin untuk mendeteksi suara di otak tanpa tengah telinga sebab 99,9 persen gelombang suara yang mencapai satu jenis hewan terpantul di permukaan kulitnya.

“Namun, kami tahu spesies katak yang mengeluarkan suara seperti katak lain, tapi tidak memiliki gendang tengah telinga untuk saling mendengarkan. Ini tampaknya bertolak-belakang,” kata penulis utama Renaud Boistel dari University of Poitiers di Prancis di dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua, Selasa siang.

Untuk memastikan apakah Gardiner`s frog benar-benar menggunakan suara untuk berkomunikasi satu dengan yang lain, para peneliti itu memasang pengeras suara di habitat asli mereka dan menyiarkan suara katak yang sudah direkam. Tindakan tersebut membuat katak jantan yang ada di hutan hujan menjawab, dan membuktikan bahwa mereka bisa mendengar suara dari pengeras suara itu, kata para peneliti tersebut.

Para ilmuwan itu kemudian mengidentifikasi mekanisme yang tampaknya memungkinkan katak tuli mendengar suara. Bermacam mekanisme telah disarankan: jalur gendang telinga tambahan melalui paru-paru, otot yang pada katak menghubungkan korset dada ke bagian dalam telinga, atau konduksi tulang.

Karena hewan itu kecil, dengan panjang cuma satu centimeter, para peneliti tersebut menggunakan citra sinar-X mengenai jaringan lunak dan beberapa bagian tulang dengan resolusi mikrometrik untuk memastikan bagian tubuh mana yang memberi sumbangan pada perambatan suara.

Mereka mendapati baik sistem paru-paru maupun otot katak tersebut “tidak memberi sumbangan besar” pada penyaluran suara ke bagian dalam tengah.

Beberapa simulasi membantu penyelidikan hipotesis ketiga, yaitu suara diterima melalui kepala katak. Simulai itu mengkonfirmasi mulut berfungsi sebagai resonator, atau penguat, bagi frekuensi yang dikeluarkan oleh spesies tersebut.

Penerjemah: Chaidar Abdullah 

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2013

Jalan menemukan pesawat di lautan

Washington (ANTARA News) – Dalam lima tahun terakhir pemerintah negara-negara maju dan industri telah mencari jalan untuk memudahkan penemuan pesawat dan kotak hitam (“black box”) di lautan. Namun, upaya itu belum dapat direalisasikan hingga kejadian hilangnya pesawat Malaysia Airlines.

Berdasarkan laporan www.JapanToday.com upaya ini awalnya diawali oleh hilangnya pesawat Air France 447 di perairan Atlantic dengan rute Rio de Janeiro–Paris pada 1 Juni 2009.

Sejak itu Amerika Serikat, negara-negara Eropa, industri beserta organisasi teknikal telah mendiskusikan mengenai kemungkinan implementasi lampu suar bawah laut pada kotak hitam pesawat yang dapat memancar dalam kurun waktu 30 hari, menambahkan transmiter bawah laut di lambung pesawat serta transmiter darurat yang dapat mengapung ketika pesawat tenggelam.

Saat ini data perekam (pada kotak hitam pesawat) pada umumnya menyimpan ratusan tipe informasi tentang bagaimana pesawat bekerja selama penerbangan. Investigator akan mengumpulkan informasi itu untuk mengetahui penyebab kecelakaan, termasuk bagaimana mesin bekerja, aksi pilot, serta fungsi berbagai sistem pesawat.

Saat ini telah dibicarakan mengenai kemungkinan kotak yang dapat terapung, atau menambahkan alat pendeteksi bawah laut di badan pesawat untuk bisa mendeteksi bangkai pesawat dan kotak hitam.

Ide lain yang tengah didiskusikan adalah penambahan penanda transmiter yang secara otomatis mampu terdeteksi dan mengapung kepeermukaan jika pesawat tercebur ke air. Pesawat tentara angkatan laut Amerika Serikat sudah mengimplementasikan transmiter ini selama 15 tahun terakhir.

Namun transmiter ini membutuhkan biaya lebih. Ada gagasan lain yakni memperkuat transmiter standar yang telah ada saat ini.

Beberapa pesawat keluaran baru telah memiliki kotak hitam yang dapat mengirimkan rekaman streaming via satelit. Pesawat terbang memiliki ini untuk mengetahui masalah yang terjadi selama penerbangan berlangsung, sehingga mekanik bisa siap di landasan ketika pesawat mendarat.

Tetapi jika seluruh pesawat memancarkan data pada saat bersamaan, maka tidak ada cukup bandwith untuk menggirimkan data atau tidak ada kapasitas yang cukup untuk merekamnya di darat. (*)

Penerjemah: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2014

Google perluas platform Android ke “wearable”

San Francisco (ANTARA News) – Google menyatakan telah membawa Android, platform dominan untuk ponsel pintar, ke perangkat-perangkat dapat dipakai (wearable).

Langkah ini membuat para pengembang bisa menciptakan aplikasi-aplikasi untuk arloji pintar (smartwatch) yang merupakan fase pertama platform Android Wear.

“Kami hampir tidak menyentuh permukaan dari apa yang mungkin dari teknologi mobile,” kata kepala Google Android Sundar Pichai dalam satu posting blognya.

“Untuk itulah mengapa kami begitu nyaman dengan wearable  karena perangkat-perangkat ini memahami konteks dunia sekitar Anda, dan Anda bisa berinteraksi dengannya secara mudah dan efisien hanya melalui satu lirikan atau satu kata terucap.”

Sistem Android Wear akan memudahkan pengembangan aplikasi khusus untuk arloji atau perangkat yang dapat dipakai lainnya.

“Hari ini kami mengumumkan Android Wear, proyek yang memperluas Android ke wearable,” kata Pichai. “Dan kami memulainya denganwearable paling dikenal, jam tangan.”

Penjualan global smartwatch diperkirakan tumbuh tahun ini sampai lebih dari 500 persen dari 1,9 juta unit pada 2013.

Dalam kesempatan terpisah Google mengatakan telah memperluas katalog Google Play pada film dan konten lain berbayar atau bersewa untuk 39 negara baru di Eropa, Amerika Latin, Afrika dan Asia, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2014

Teks kuno ditemukan di gua “Naskah Laut Mati”

Jakarta (ANTARA News) – Arkeolog menemukan sembilan gulungan kecil berisi teks Alkitab di Gua Qumran di mana Naskah Laut Mati ditemukan.

Gulungan yang baru ditemukan dan berasal dari 2.000 tahun lalu itu tersembunyi di balik tiga tempat kulit teffilin yang juga dikenal dengan nama phylacteries, biasanya dibawa oleh laki-laki Yahudi.
Menurut kantor berita Italia, Ansa Mediterranean, tempat itu pertama kali dikeluarkan dari gua pada 1950, tapi isinya tampaknya tidak pernah diteliti.
Berawal pada 1940an, sisa dari 900 manuskrip ditemukan di 11 gua dekat situs Qumran. Kumpulan teks Alibat berbahasa Ibrani, yang dikenal dengan nama Naskah Laut Mati, termasuk Genesis, Exodus, Isaiah, Kings, dan Deutoronomy.
“Tidak setiap hari Anda dapat kesempatan menemukan manuskrip baru. Ini menarik,” kata arkeolog Yonatan Adler seperti diberitakan Live Science.
Sembilan dokumen baru yang belum seluruhnya diteliti ini belum jelas apa yang tertulis di dalamnya. Adler mengumumkan temuannya ini di konferensi internasional Qumran dan Laut Mati di Lugano, Swiss.

Penerjemah: Natisha Andarningtyas

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2014

Komputer fleksibel banyak diincar konsumen Indonesia

Jakarta (ANTARA News) – Country General Manager Lenovo Indonesia Rajesh Thadani memperkirakan komputer pribadi atau PC yang bermodel fleksibel menjadi incaran banyak konsumen di Indonesia.

“Makin banyak konsumen di Indonesia saat ini yang menginginkan PC fleksibel, misalnya yang posisinya bisa didudukkan atau ditegakkan,” kata Rajesh di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut, dikatakan Rajesh, karena kebutuhan mengkreasikan konten dengan bebas lebih mudah dilakukan melakukan PC.

“Memang komputer tablet akan terus tumbuh ke depannya, tapi itu tidak akan pernah menggantikan PC. Trend laptop dengan keyboard tetap banyak diinginkan, tapi kan ke depan manusia akan lebih sering bepergian, oleh sebab itu kita memikirkan menciptakan perangkat yang fleksibel,” kata Rajesh.

Sebagai produsen PC asal China, Lenovo mengaku terus mengalami kenaikan market share.

“Untuk PC, pada 2012 market share kita mencapai 13,1 persen secara global, dan meningkat pada 2013 menjadi 18,5 persen,” kata Rajesh.

Lenovo telah mengkreasikan seri PC fleksibel yang dijuluki Flex Family seperti Lenovo Flex 10, Lenovo Flex 14, dan Lenovo Flex 20.

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2014

Featuring WPMU Bloglist Widget by YD WordPress Developer